Antonio yang berada di garis belakang tidak dapat menyaksikan secara langsung keadaan di medan pertempuran, dia masih menunggu Prajurit pembawa pesan yang terus bergantian datang untuk melaporkan situasi terbarunya.
Tapi sesuatu membuat Antonio merasa sangat kawatir karena baru saja dia mendengar sebuah raungan keras dari sebelah selatan kota Bolvak dan berpikir itu seperti sebuah raungan naga tapi kenapa itu terdengar sangat menakutkan seperti naga yang sedang sangat marah.
Tapi mengapa bisa ada naga di tempat ini, karena sebelumnya para naga telah mengatakan padaku kalau mereka tidak akan ikut campur secara langsung terhadap permasalahan yang di hadapi manusia dan memintaku yang seorang ksatria naga untuk melakukanya sebagai perantara mereka.
Sementara Antonio sedang terlihat berpikir mengenai segala kemungkinan yang terjadi seorang prajurit Bolvak datang dan memberikan laporan pada yang mulia Pangeran Antonio.
"Yang mulia Pangeran Antonio ini gawat..!?"
Pembawa pesan itu terlihat begitu ketakutan dan berlari ke tempat pangeran Antonio sambil mengatakan itu dan Antonio dengan kawatir bertanya padanya.
"Prajurit apa yang telah terjadi.?"
"Yang mulia Pangeran Antonio kuil Sirak, mereka para Cleric kuil Sirak telah mendatangkan seekor skeleton dragon.!"
Antonio tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya karena bagaimana mungkin kuil Sirak bisa memiliki mahkluk undead se mengerikan itu dan bila mungkin kuil kegelapan Sirak memiliki mantra necromancy yang dapat membangkitkan mayat naga tapi dari mana mereka bisa mendapatkan mayat seekor naga.
Antonio segera berdiri dan terlihat kebingungan karena dia telah menduga kalau kuil Sirak memiliki kartu tersembunyi tapi dia tidak mengetahui kalau kartu andalanya adalah skeleton Dragon.
"Yang mulia Pangeran Antonio apa perintah anda.?"
Prajurit itu bertanya dan menunggu perintah selanjutnya dari komando strategi yang di pimpin oleh pangeran Antonio sendiri dan Antonio kemudian berbicara pada Prajurit itu.
"Kamu cepat pergi berikan sinyal kepada semua pasukan Milisi untuk mundur dan membantu mengungsikan penduduk, aku akan maju sekarang."
"Baik yang mulia hamba laksanakan."
Antonio kemudian melihat Komandan Fenia yang membantunya di tempat itu.
"Fenia kamu cepat ke tempat Komandan Ramdira perintahkan seluruh pasukan Red Vivern untuk maju sekarang juga.?"
"Baik.."
Komandan Fenia segera bergegas ke tempat Pasukan Red Vivern yang selalu siap kapanpun di perintahkan untuk maju dan Antonio juga segera ke gerbang timur dari kota Bolvak, dia mencoba menghubungi naga Helgram dengan sihir telepati tapi tidak berhasil kemungkinan saat ini para Cleric kuil Sirak juga telah menghalangi sihir telepati di wilayah sekitar kota Bolvak.
Bantuan dari para naga tidak mungkin bisa lagi karena naga merah Aramor dan naga Gorhan juga telah melepaskan ikatan sihir pemanggilan mereka dengan Antonio sehingga Antonio tidak bisa mensummon mereka lagi.
>>>>>>>
Pasukan Paladin dan Priest Kuil kegelapan Sirak berdiri di atas benteng timur dari kota Bolvak mereka terus merapalkan mantra untuk mengendalikan undead naga yang mengamuk dan menyerang pasukan Lopak yang terjebak di sana.
Sebagian Pasukan Lopak yang sebelumnya melakukan penyerangan terhadap kota Bolvak tidak bisa mundur keluar dari kota ini dan bila mereka maju ke arah dalam pusat kota maka yang menghadang mereka adalah Pasukan Silmarin dan milisi Bolvak.
Pasukan Lopak terlihat panik dan kebingungan karena terkepung dari dua sisi dan Komandan mereka yaitu komandan Zruta dan Lord Lopak sudah pergi meninggalkan mereka, jadi mereka saling berbicara untuk mengambil jalan terbaik agar keluar dari situasi yang semakin lama semakin memburuk ini.
"Bagaimana sekarang..?"
"Jangan tanya aku, aku juga tidak tahu.?"
"Tidak ada pilihan lain dari pada di bunuh oleh undead naga lebih baik aku kembali dan menyerahkan diri kepada Pasukan Bolvak."
"Kamu bodoh apa kamu pikir mereka akan mengampuni kita setelah kita menyerang secara membabi buta seperti itu terhadap Pasukan milisi Bolvak, Pasukan Bolvak dan Silmarin pasti akan langsung membunuh kita semua."
"Tapi kita juga akan tetap mati bila terus berada di sini."
Skeleton dragon terus mengamuk dan membantai beberapa pasukan Lopak yang berada paling dekat dengan gerbang dan benteng timur kota tempat Undead raksasa itu berada.
Pasukan Milisi Bolvak yang di pimpin Komandan Karisa melihat skeleton dragon itu dan berpikir mahkluk itu tidak mungkin bisa di kalahkan oleh manusia bahkan Pasukan besar hanya akan di bantai jadi Komandan Karisa menghentikan Pasukan milisi Bolvak untuk menjaga jarak aman.
Pasukan lain yang di pimpin Komandan Kramel dan Komandan Diego berdiri di depan, mereka juga berpikir tidak mungkin maju saat ini dan hanya menyaksikan dari kejauhan Pasukan Lopak yang mulai di bantai oleh undead raksasa itu.
Sementara itu seorang prajurit pembawa pesan terlihat bergegas untuk menyampaikan perintah dari pangeran Antonio agar Komandan Karisa menarik mundur pasukan milisi Bolvak di sana jadi Komandan Karisa berbicara.
"Menarik mundur pasukan saat ini bukankah kita harus menyatukan kekuatan agar bisa mengalahkan skeleton dragon.?"
"Maaf Komandan Karisa tapi ini adalah perintah dari yang mulia Pangeran Antonio, dia berkata Pasukan milisi tidak akan berpengaruh besar dalam menghadapi undead itu dan milisi hanya akan di bantai di sana."
Komandan Karisa berpikir itu memang benar tapi sekarang mereka sudah menjadi prajurit dan berkorban bertaruh nyawa adalah kewajiban mereka, tapi komandan Karisa tidak bisa menyalahkan keputusan pangeran Antonio yang ingin menyelamatkan lebih banyak orang, lalu Komandan Karisa berbicara kembali kepada pembawa pesan itu.
"Baiklah aku mengerti aku akan menyuruh Pasukan milisi Bolvak untuk mundur tapi di mana Pasukan Remaria bukankah seharusnya mereka sudah datang kemari."
"Komandan Karisa yang mulia Pangeran Antonio sudah menyuruh mereka untuk bergerak dan mungkin sebentar lagi mereka akan terlihat."
Setelah mendengar hal itu komandan Karisa langsung memerintahkan pasukan milisi yang dia pimpin untuk mundur tapi Komandan Karisa tidak ikut pergi karena setelah itu dia segera menunju ke tempat di mana komandan Kramel memimpin sisa Pasukan terlatih Bolvak yang bersama Pasukan Silmarin.
"Rarrrrrr...!!"
Kengerian undead naga yang mengamuk dan terus menghancurkan pasukan Lopak, membuat semua orang di sana terlihat ketakutan karena insting mereka yang mengatakan kalau mereka semua hanya akan mati juga sama seperti sisa Pasukan Lopak yang malang itu.
Komandan Diego dari Silmarin langsung berbicara pada Komandan Kramel dan Komandan Karisa.
"Komandan Kramel komandan karisa kita tidak bisa menghadapi mahkluk kematian itu jadi sebaiknya kita segera mundur dan mengungsikan para penduduk kota."
Kramel yang mendengar komandan Diego kemudian berbicara.
"Komandan Diego penduduk kota Bolvak tidak akan bisa melarikan diri dari kota ini, Skeleton Dragon dapat terbang dan mengejar mereka semua, tidak ada tempat lari dari undead raksasa itu."
"Tapi komandan Kramel kita semua akan mati bila mencoba melawan undead naga itu, skeleton dragon bukanlah mahkluk yang dapat di hadapi oleh manusia."
Komandan Kramel memang sangat tahu itu tapi dia tidak mungkin mundur dan membiarkan undead itu maju lebih dalam ke kota, dia berpikir lebih baik berjuang dan mati untuk melindungi semua penduduknya.
Komandan Kramel masih berdiri dengan penuh keteguhan menyaksikan skeleton dragon dan mengabaikan permintaan komandan Diego untuk mundur dan komandan Karisa kemudian berbicara pada Komandan Diego.
"Komandan Diego, aku setuju dengan Komandan Kramel kita tidak bisa mundur sekarang lagipula Pasukan Red Vivern Remaria bersama pangeran Antonio akan segera datang untuk membantu kita."
"Tapi Komandan Karisa aku memang mendengar kalau yang mulia Pangeran Antonio sangatlah kuat, tapi meskipun begitu tidak mungkin kekuatanya mampu untuk menghadapi mahkluk sekuat naga."
Setelah Komandan Diego menanggapi komandan Karisa, Komandan Kramel kemudian berbicara padanya.
"Komandan Diego kamu masih belum tahu banyak tentang pangeran Antonio, yang mulia pangeran pasti akan memikirkan sesuatu untuk mengalahkan undead naga di depan kita itu."
"Tapi, ahh memang bodoh untuk bertarung menghadapi apa yang tidak bisa di hadapi tapi aku sebagai komandan pasukan Silmarin juga tidak mungkin melarikan diri dan kabur sendiri bila yang lain terus melanjutkan perjuangan."
Pasukan Silmarin dan Bolvak masih bertahan, mereka terus mengamati dari jauh bagaimana Skeleton Dragon sudah hampir menghancurkan setengah Pasukan Lopak yang terus bertarung untuk menerobos undead itu di dekat gerbang kota.
Komandan Karisa merasa sangat marah dan simpati pada Prajurit Lopak yang sebelumnya menyerang kota Bolvak atas perintah Lord Lopak, karena bagaimanapun juga komandan Karisa adalah mantan komandan pasukan yang sedang di bantai di depan matanya itu dan dia mengenal sebagian dari mereka.
"Komandan Diego, komandan Kramel tak bisakah kita menolong Pasukan Lopak yang sedang berhadapan dengan skeleton dragon, mungkin kita bisa bertahan lebih baik kalau Pasukan Lopak bersama kita.?"
Baru saja komandan Karisa mengusulkan hal itu tapi komandan Diego tampak sulit untuk menerimanya dan berbicara.
"Komandan Karisa aku tahu kamu adalah mantan dari komandan mereka tapi saat ini mereka adalah musuh kita, tidak mungkin kita akan membantu pasukan Lopak yang sebelumnya menyerang dan ingin menghabisi kita, anda setuju dengan hal itu bukan komandan Kramel."
Komandan Kramel terlihat berpikir saat mendengar hal itu, dia memang sangat marah dan membenci Pasukan Lopak yang menyerang kotanya, tapi apa yang di katakan komandan Karisa memang sangatlah benar, akan lebih bila berjuang bersama-sama menyatukan kekuatan untuk menghadapi skeleton dragon dari pada mementingkan dendamnya sendiri, jadi komandan Kramel berbicara pada Komandan Karisa.
"Komandan Karisa apakah mereka akan mau mendengarkanmu."
"Komandan Kramel apakah menurutmu Pasukan Lopak saat ini punya pilihan lain."
"Baiklah kalau begitu aku akan serahkan itu padamu."
"Terimakasih Komandan Kramel."
Komandan Karisa terlihat senang setelah mendapatkan persetujuan dari komandan Kramel tapi Komandan Diego terlihat sangat mempertanyakan keputusan itu karena dalam benak Komandan Diego bagaimana mungkin dua kubu yang sebelumnya saling membunuh kemudian bisa bersatu dan berjuang bersama-sama.
"Komandan Kramel mengapa anda menyetujui permintaan Komandan Karisa.?"
"Komandan Diego lihatlah Pasukan Lopak itu setelah komandan mereka meninggalkanya, mereka begitu menyedihkan aku tidak akan merasa bangga bertempur melawan mereka lagi dan lagi pula ini adalah keputusan paling baik karena yang di kita pertaruhkan saat ini adalah semua penduduk kota Bolvak."
Komandan Karisa terlihat maju ke tempat Pasukan Lopak yang kebingungan dan saat seperti ini Prajurit Lopak seperti mereka hanya bisa memutuskan untuk terus berjuang melawan skeleton dragon untuk bertahan hidup sampai Komandan Karisa berteriak memberikan komando kepada sisa pasukan Lopak itu.
"Prajurit Lopak dengarkan aku kalian harus mundur dan membentuk barisan bersama Pasukan Bolvak dan Silmarin.!!"
Komandan Karisa meneriakan itu tapi Prajurit Lopak terlihat semakin kebingungan.
"Apa itu komandan Karisa apakah dia berbicara kepada kita."
"Bukankah komandan Karisa adalah pengkhianat kita tidak mungkin untuk mempercayai dia."
"Komandan Karisa kamu adalah pengkhianat Lopak kami tidak akan mengikuti perintahmu.!!"
"Benar ini pasti hanya jebakan dan kami Prajurit Lopak hanya akan di bantai oleh prajurit Bolvak dan Silmarin saat kami mundur.!"
Beberapa prajurit Lopak membalas komandan Karisa seperti itu tapi komandan Karisa tidak mau menyerah dan kembali berteriak.
"Dasar bodoh kalian masih belum sadar juga, kalian dan Lord Lopak hanyalah umpan yang di gunakan Kuil Sirak, lihatlah kenyataan saat ini siapa musuh kalian yang sebenarnya.!!"
Komandan Karisa mengatakan itu dan semua prajurit Lopak yang masih terlihat bingung mulai memperhatikan tempat di mama para Cleric kuil Sirak berada, kuil Sirak memang sedang mengendalikan skeleton dragon untuk membantai mereka semua di tempat ini.
Tentu saja mereka mulai sadar bahwa yang di katakan komandan Karisa memang benar dan dari awal semua ini hanyalah rencana kuil Sirak yang berpura-pura menjadi sekutu Lopak untuk mengadu domba dan menjebak mereka semua untuk di hancurkan sekaligus menggunakan skeleton dragon saat Prajurit Lopak dan Bolvak melemah.
Pasukan Lopak harus menerima kenyataan ini meskipun sangat menyakitkan tapi kesalahan mereka yang mengikuti Lord Lopak dan percaya dengan kuil Sirak untuk menyerang wilayah Bolvak adalah sebuah dosa besar dan pihak Bolvak masih mau berbaik hati memaafkan bahkan berniat menyelamatkan mereka semua.
"Komandan Karisa sangatlah benar, kuil Sirak adalah musuh kita yang sebenarnya dan kita harus beralih untuk membantu pihak Bolvak dalam menghadapi kuil Sirak."
"Jadi pihak Bolvak benar-benar memaafkan kita.?"
"Sudahlah ikuti saja kata-kata komandan Karisa lagi pula ini adalah satu-satunya kesempatan kita agar bisa terus bertahan hidup."
"Pasukan Lopak mundur ikuti komandan Karisa bentuk formasi bertahan bersama Pasukan Bolvak Silmarin.!!"
Akhirnya Pasukan Lopak memutuskan untuk mengikuti komandan Karisa, mereka langsung berlari dan berbaris membentuk formasi baru di belakang Komandan Karisa di antara Pasukan Bolvak dan Silmarin.
Pihak Kuil Sirak juga tidak tinggal diam mereka tahu tugas mereka belum selesai sampai mereka menghancurkan pasukan Lopak dan Bolvak jadi mereka kembali bersiap mengendalikan undead naga untuk kembali menyerang pasukan yang mempertahankan kota Bolvak.
Undeas dragon seperti ini pernah beberapa kali muncul di masa lalu, entah skeleton dragon itu bangkit secara alami ataupun di sengaja oleh seorang necromancer jahat dan itu selalu menimbulkan bencana kematian yang sangat besar.
Untuk itulah kelas turunan dari penyihir aliran hitam atau kelas necromancer yang menggunakan undead sangat di benci oleh semua orang bahkan orang yang sengaja mempelajari sihir seperti itu akan langsung di anggap penjahat oleh semua kerajaan di seluruh benua barat.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Kang_Wah_Yoe
👍👍👍👍
2022-03-08
0
Kus Diyono
f
2021-05-04
0
Galih Agung
semangat thor
2021-05-01
0