122.3 The Living Dead Dragon

The Living Dead Dragon

Antonio terus menghantamkan Hammer of Gaia ke tubuh skeleton dragon dan itu sedikit menghancurkan beberapa bagian tulang dari undead naga itu.

Para Priest kuil Sirak yang sedang menghadapi pasukan Red Vivern tidak punya kesempatan untuk memulihkan kondisi skeleton dragon dengan sihir kegelapan mereka.

Meskipun begitu Antonio masih jauh dari kemenangan mengingat undead yang dia hadapi bukanlah undead sembarangan dan Antonio hampir kehabisan kekuakan sihir karena terus menerus terbang dan menyerang dengan mengaktifkan skill dan kemampuan dari Hammer of Gaia.

"Ini percuma kalau begini terus aku akan segera kalah."

Antonio mengatakan itu karena dapat di katakan hanya dia di sana satu-satunya orang yang dapat bertarung melawan skeleton dragon dan sudah hampir kehabisan kekuakan sihir.

Sedangkan di atas benteng Pasukan Cleric kuil Sirak mulai terkikis karena kewalahan menghadapi pasukan besar yang menyerang mereka dari berbagai arah.

"Komandan Paladin hampir semua Priest kita kehabisan kekuakan sihir kita tidak bisa menyembuhkan Paladin kita yang terluka lagi."

"Aku tahu tapi kita tidak mungkin mundur sekarang kita sudah terkepung dan merapalkan sihir ruang dimensi untuk kabur itu membutuhkan waktu yang cukup lama, jadi terus serang kita kalahkan mereka sebanyak mungkin sebelum kita semua mati."

Cleric kuil Sirak terus berjuang tidak peduli dengan nyawa mereka karena bagi kepercayaan Sirak kematian untuk kuil mereka adalah sesuatu yang suci dan jiwa mereka akan di terima oleh dewa kegelapan Sirak.

"Bolvak terus serang..!!"

"Komandan Kramel sepertinya kita akan segera menang.!?"

"Jangan lengah terus tekan mereka.!"

Perlawanan terakhir kuil Sirak begitu sengit tapi orang-orang kuat dari Circle Crow yang ikut dalam pertempuran itu berhasil mengalahkan Paladin kuat dari kuil Sirak.

Assassin sekuat Yura dan Shasa bukanlah tandingan untuk seorang Paladin bahkan komandan Paladin kuil Sirak itu di kalahkan oleh Shasa dengan mudahnya.

Tapi bahaya belumlah berakhir skeleton dragon yang sudah tidak di kendalikan para Cleric kuil Sirak masih terus mengamuk dan menyerang pangeran Antonio dengan membabi buta.

Undead skeleton dragon sudah tidak punya kesadaran serta ingatan selama dia hidup dan undead seperti itu hanya punya satu tujuan yaitu menghancurkan bentuk kehidupan apapun.

Aura hitam atau aura kematian masih menyelimuti skeleton dragon itu dan memulihkan bagian tubuhnya yang di hancurkan oleh Antonio,

Aura kematian dari skeleton dragon sangatlah luar biasa pekat bahkan aura itu dapat di rasakan oleh pasukan di atas benteng kota Bolvak hingga Pasukan di sana sedikit mengalami tekanan dan ketakutan meskipun dari jarak yang cukup jauh.

Meskipun Antonio tidak terpengaruh oleh aura hitam itu karena dia kebal terhadap kekuatan sihir yang mempengaruhi pikiran hampir tidak mungkin akan bisa mengalahkan skeleton dragon dan Pasukan Red Vivern juga harus mundur menjaga jarak karena Vivern yang mereka tunggangan langsung mengalami kepanikan dahsyat hingga sulit di kendalikan.

"Sialan mahkluk ini benar-benar luar biasa kuat tapi aku tidak bisa mundur karena mahkluk ini akan langsung membantai semua orang di kota Bolvak dan yang lebih buruk lagi Aura kematian dari skeleton dragon ini akan membangkitkan mereka yang mati menjadi undead seperti zombie dan Ghoul."

Antonio mengatakan itu karena dia tahu aura kematian dari undead dapat merasuk ke jasad dan membangkitkan mereka kembali menjadi undead juga dan akan menimbulkan bencana lain yang jauh lebih mengerikan.

Orang-orang yang menyaksikan dari kejauhan terlihat sangat kawatir karena pangeran Antonio harapan terakhir mereka terlihat sangat kewalahan menghadapi skeleton dragon yang mengerikan.

Mereka semua tidak bisa berbuat apapun karena mereka hanya akan mati saat mendekat sebelum bisa mendaratkan sebuah serangan.

"Komandan Kramel tak bisakah kita berbuat sesuatu untuk membantu yang mulia Pangeran Antonio.?"

Komandan Diego bertanya karena dia seperti sudah dapat menebak hasil dari pertarungan itu, kemudian Komandan Kramel menjawabnya dengan wajah kawatir.

"Kurasa tidak mungkin kita tidak bisa melakukan apapun selain berharap dan berdoa semoga yang mulia Pangeran Antonio bisa mengalahkan undead itu."

Komandan Diego terlihat bingung karena pertarungan ini sangatlah mustahil bahkan untuk pangeran Antonio yang luar biasa hebat, jadi dia kemudian berbicara pada Komandan Fenia yang sudah mendarat dengan dengan Red Vivern di sana.

"Komandan Fenia bukankah anda bisa sihir telepati jadi tak bisakah anda menghubungi para naga agar datang dan membantu pangeran Antonio."

Komandan Diego bertanya karena para Cleric kuil Sirak sudah berhasil di habisi yang artinya sihir yang menghalangi sihir telepati sudah menghilang, tapi komandan Fenia menggeleng kepalanya sambil berkata.

"Maaf Komandan Diego tapi hanya pangeran Antoniolah yang dapat menghubungi naga dengan sihir telepati dan yang mulia pasti tidak punya waktu untuk menghubungi mereka karena harus terus bertarung."

"Jadi kita benar-benar tidak bisa berbuat apapun."

Semua orang terlihat semakin kawatir dan pangeran Antonio juga sudah tidak dapat mensummon naga lagi jadi harapan mereka semakin kecil tapi komandan Fenia kembali berbicara.

"Aku akan maju membantu yang mulia Pangeran Antonio."

Komandan Fenia mengatakan itu dan sontak semua orang menjadi terkejut dan berbicara.

"Komandan Fenia anda jangan nekat anda bisa terbunuh bila ikut menghadapi skeleton dragon."

Komandan Diego mengatakan itu tapi komandan Fenia sudah menguatkan tekadnya dan berbicara pada para komandan itu.

"Aku adalah Royal Guard untuk pangeran Antonio jadi aku tidak bisa diam begitu saja menyaksikan yang mulia dalam bahaya."

"Tapi Komandan Fenia tetap saja itu terlalu beresiko anda akan mati bila terlalu dekat dengan undead itu."

"Komandan Diego aku membawa Relic suci dari kuil cahaya Glaria dan itu dapat melindungiku dari aura kematian di sana."

"Relic suci..?"

Komandan Diego terlihat masih sedikit kebingungan tapi kemudian matanya tertuju pada tombak putih yang terlihat luar biasa di punggung komandan Fenia.

"Relic suci apakah mungkin tombak milik anda itu adalah tombak yang di gunakan pahlawan di masa lalu untuk membunuh naga kalau tidak salah kuil Glaria memang memiliki tombak suci Enema yang memiliki kekuatan dahsyat."

"Benar dan kekuatan suci dari tombak ini pasti akan cukup berpengaruh untuk melawan undead seperti skeleton dragon jadi aku harus pergi sekarang."

Komandan Fenia bergegas pergi menaiki Red Vivernya kembali dan para prajurit di sana masih terlihat sangat kawatir jadi Komandan Diago kembali berbicara.

"Komandan Fenia tolong pikiran kembali keputusan anda karena ini sangatlah berbahaya dan nyawa anda mungkin bisa melayang bila anda tetap nekat."

"Aku adalah Royal Guard sudah menjadi kewajibanku untuk melindungi yang mulia Pangeran Antonio meskipun aku harus mati, aku akan mati dengan penuh kebanggaan sebagai seorang prajurit."

Setelah mengatakan itu komandan Fenia terbang menuju pangeran Antonio yang sedang berjuang menghadapi skeleton dragon.

"Komandan Fenia benar-benar luar biasa, dia adalah prajurit sejati dan aku begitu bodoh karena sebelumnya aku sedikit meremehkanya karena dia terlihat begitu lemah."

Antonio yang sedang menghadapi skeleton dragon sambil terus menghindar cakar undead naga itu akhirnya menyadari ada seorang prajurit Red Vivern yang nekad maju sendirian untuk membantu menghadapi undead naga dan dia akhirnya mengenali kalau Fenialah yang maju, tapi Antonio tidak mungkin bisa menghalanginya karena dia harus terus bertarung dan hanya bisa berteriak untuk menghentikan Fenia.

"Fenia cepat kembali kamu tidak boleh datang kemari, mahkluk ini terlalu berbahaya.!!"

Antonio berteriak sekuat tenaga untuk menghentikan komandan Fenia tapi komandan Fenia tidak mau mendengarkanya dan terus melesat maju langsung kearah skeleton dragon.

"Tidak berhenti, Fenia kamu harus mundur ini terlalu berbahaya..!!"

Antonio kembali berteriak tapi Komandan Fenia dengan tekadnya memegang tombak Enema yang mengeluarkan cahaya terang mengarahkan mata tombak itu ke depan menghujam lurus kearah kepala tengkorak dari skeleton Dragon.

"Fenia tidak hentikan itu perintah..!!"

"Great Thrush Enemaaaa....!!"

Kapten Fenia berteriak mengeluarkan kekuatan suci dari tombak Enema yang ada di tanganya dan mata dari tombak itu melesat menghujam dan menusuk kepala dari skeleton dragon itu.

"Rarrrrrr...!!!!"

Skeleton dragon yang sangat rentan terhadap elemen suci meraung keras dan salah satu lengan dari undead naga itu bergerak menyapu menghempaskan Red Vivern beserta Komandan Fenia yang menungganginya.

"Fenia.......!!!"

Antonio berteriak dan segera terbang menuju tempat di mana komandan Fenia Royal Guard yang sangat dia sayangi terjatuh.

Skeleton Dragon terhuyung-huyung dan karena dampak dari kekuatan suci tombak Enema yang menancap di kepalanya.

Antonio memeriksa keadaan Fenia yang terluka sangat parah karena terhempas dan terjatuh hingga tidak sadarkan diri.

"Fenia kamu tidak boleh mati kamu harus tetap hidup."

Antonio langsung mengeluarkan tongkat sihirnya dan merapalkan sihir Light Healing sebanyak yang dia bisa dengan sisa kekuatan sihir yang dia miliki untuk menyelamatkan Fenia dari luka parah dan kondisi kritis itu.

"Tidak bisa ini tidak cukup, Red Vivern cepat datang kemari rapalkan sihir healing untuk Fenia."

Antonio segera berteriak memanggil Pasukan Red Vivern yang juga dapat merapalkan magic Healing tapi sihir itu tidak akan cukup untuk menyembuhkanya luka dalam yang dialami Fenia sebanyak apapun sihir Light Healing itu di rapalkan.

Dan Antonio masih berjuang keras dia mengeluarkan botol potion penyembuh dan berusaha meminumkanya pada komandan Fenia tapi itu juga tidak mungkin karena kapten Fenia sudah tidak sadarkan diri.

"Rarrrrr..."

Skeleton Dragon ternyata belum kalah, Undead naga itu masih bisa tetap berdiri meskipun sudah melemah karena kekuatan dari tombak suci Enema yang menancap di kepalanya membuat aura kematian yang berada di tubuh skeleton dragon juga semakin menipis tapi itu tetaplah masih sangat berbahaya dan Antonio tidak punya kekuatan sihir yang cukup lagi untuk menghadapinya.

Antonio merasa sangat marah karena dirinya yang gagal untuk melindungi Fenia dan mengalahkan undead naga itu.

"Pangeran Antonio anda tidak bisa tetap di sini undead naga itu akan segera menyerang kembali."

Komandan Ramdira yang juga datang bersama Pasukan Red Vivern mengatakan itu kepada Antonio, tapi Antonio terlihat terdiam tidak menanggapi, Antonio terlihat memejamkan mata dengan komandan Fenia di pangkuanya.

"Yang mulia Pangeran Antonio sadarlah skeleton dragon mulia bangkit kembali dan mendatangi kita.!!"

Skeleton Dragon terlihat bergerak dan datang menargetkan pangeran Antonio, komandan Ramdira bersama beberapa prajurit Red Vivern langsung membuat Formasi untuk melindungi pangeran Antonio dan komandan Fenia yang sudah tidak dapat bertarung lagi.

"Ini gawat pangeran Antonio tidak sadarkan diri."

Salah seorang Pasukan Red Vivern yang memeriksa keadaan pangeran Antonio mengatakan itu sehingga Pasukan Red Vivern tidak mungkin meninggalkan pangeran Antonio dalam kondisi tidak sadarkan diri di sana.

"Apa ini gawat skeleton dragon sudah bersiap untuk menyerang kita."

Sementara komandan Ramdira mengatakan itu sebuah lingkaran sihir terbentuk di depan Antonio yang sudah tidak sadarkan diri dan sesosok wanita cantik muncul dari lingkaran sihir itu.

Aruna Fandisya dryad agung dari hutan Argamir telah datang dan langsung merapalkan mantra pelindung untuk menghalau skeleton dragon mendekat.

Sebenarnya sebelum Antonio pingsan Antonio dengan sisa kekuatan sihirnya menghubungi Aruna dengan sihir telepati dan memintanya agar datang membantunya.

"Antonio kamu tidak papa..?"

Aruna mengatakan itu sambil melihat kondisi Antonio dan Fenia yang sudah tidak sadarkan diri.

Aruna terlihat begitu sedih dan marah setelah mengetahui kondisi kekasihnya dan juga kondisi parah yang di alami Fenia orang juga Aruna kenal.

"Undead busuk aku akan menghancurkanmu dan semua orang yang telah berani menyakiti pria yang aku cintai."

Aruna berdiri dan berjalan maju ke arah skeleton dragon melewati komandan Ramdira dan Pasukan Red Vivern di sana.

"Rarrrr....!!"

Skeleton Dragon mengaung keras dan menyerang pelindung sihir yang di buat oleh Aruna sampai hancur tapi Aruna Dryad agung yang maha kuat tidak gentar sedikitpun.

Tubuh Aruna bersinar hijau saat dia menggunakan sihir alam yang dia kuasai.

"Orchid Vine.."

Dryad agung seperti Aruna merupakan mahkluk yang menguasai sihir alam terhebat dan dapat menumbuhkan tanaman monster terkuat dengan sihir dan salah satunya adalah Orchid Vine.

Tanah di sekitar skeleton dragon bergerak terbelah dan sebuah bunga anggrek raksasa dengan banyak sulur panjang tumbuh dengan kecepatan yang sangat luar biasa dari dalam tanah.

Sulur-sulur panjang yang mirip tentakel raksasa dari monster tanaman itu kemudian menjerat dan mengikat tubuh skeleton dragon yang terus meronta berusaha melepaskan diri tapi itu terlihat percuma karena sulur-sulur itu terus tumbuh dengan kecepatan yang luar biasa dan mengikat tubuh undead naga itu semakin kuat.

""Rarrr..!!?"

Skeleton Dragon mengaung keras berusaha melepaskan diri tapi Aruna tidak akan mengampuninya lagi.

Aruna mengangkat tangan kanannya ke depan dan menumbuhkan Monster tanaman kedua dengan sihirnya.

"Mother Tree.."

Tanah kembali terguncang dan terbelah sebuah tanaman monster raksasa kedua kembali muncul dan tumbuh dengan sangat cepat membentuk sebuah mahkluk dengan kepala, tubuh serta tangan dan kaki.

Mother Tree adalah monster kelas Titan yang ukuran bisa puluhan bahkan ratusan kali lebih besar dari naga raksasa dan Aruna mendatangkan salah satunya di tempat ini.

Mother Tree tubuhnya mirip bentuk tubuh manusia dengan ukuran raksasa dan seluruhnya terbentuk dari tanaman, bahkan mother tree memiliki jari-jari kuat dari kayu keras di tanganya yang dapat digunakan untuk mencengkeram.

""Heraaaaa...!!?"

Mother Tree berteriak keras saat melihat skeleton dragon yang menjadi musuhnya, Monster tanaman raksasa itu langsung berlari melesat menuju ke tempat skeleton dragon yang terperangkap oleh sulur dari Orchid Vine.

Mother Tree mencengkeram tulang-tulang skeleton dragon dan memukul memisahkan setiap tulang undead naga yang merupakan bagian tubuh dari skeleton dragon itu.

Skeleton dragon masih berusaha sedikit memberikan perlawanan tapi itu tidak cukup berarti untuk dapat melepaskan diri dari amukan Mother Tree yang terus menerus menghantamkan tinjunya dan memisahkan setiap tulang dari skeleton Dragon hingga akhirnya undead naga itu berhasil di habisi.

Semua orang yang menyaksikan semua hal menakjubkan yang sudah di luar imajinasi mereka itu hanya bisa terdiam tidak sanggup berkata-kata karena begitu takjub dengan kekuatan wanita misterius yang tiba-tiba muncul di depan yang mulia Pangeran Antonio.

Komandan Ramdira dan Pasukan Red vivern Remaria langsung berlutut di depan wanita yang baru saja mengalahkan skeleton dragon, karena mereka tahu kalau wanita itu adalah Aruna dryad agung dari hutan Argamir kekasih dari pangeran mereka.

"Yang mulia Aruna."

Aruna mengabaikan Komandan Ramdira dan Pasukan Remaria yang berlutut karena Aruna sangat mengkhawatirkan Antonio jadi Aruna segera berjalan kembali ke tempat di mana Antonio pingsan.

Komandan Ramdira kemudian juga mendekat ke tempat pangeran Antonio dan berbicara kepada Aruna.

"Yang mulia Aruna bisakah anda membantu menolong Komandan Fenia, karena hamba tahu anda adalah mahkluk yang berada di puncak kekuatan sihir dunia ini dan mungkin dapat menyelamatkan hidupnya."

Dengan sedih Aruna memeluk Antonio yang terduduk pingsan dari belakang dan berbicara pada Komandan Ramdira.

"Komandan Ramdira aku akan membawa Antonio dan Fenia ke danau Rimatyr untuk memulihkan kondisi mereka berdua."

"Ke danau Rimatyr, baik hamba mengerti aku akan percayakan mereka berdua kepada yang mulia nona Aruna untuk anda rawat."

Ramdira mengatakan itu karena dia tahu mungkin dengan nona Aruna membawa serta merawat Komandan Fenia yang terluka parah itu bisa menyelamatkan nyawa dari komandan Fenia.

Lingkaran sihir teleportasi langsung terbentuk di tempat Aruna yang memeluk Antonio dan Komandan Fenia dan nona Aruna berkata dengan sedih.

"Antonio seharusnya kamu meminta pertolonganku lebih awal bukankah aku selalu bilang aku akan selalu datang saat kamu membutuhkanku."

Aruna dan pangeran Antonio serta Komandan Fenia kemudian menghilang bersama dengan lingkaran sihir teleportasi yang Nona Aruna rapalkan.

"Komandan Ramdira bagaimana sekarang yang mulia Pangeran Antonio telah di bawa oleh nona Aruna untuk di rawat."

"Prajurit tidak ada yang dapat kita lakukan selain menunggu sampai pangeran Antonio kembali dan untuk sementara kita akan mengikuti perintah dari nona Marta sebagai bangsawan sekaligus tunangan pangeran Antonio."

"Baik kami mengerti.."

Sebagai bangsawan yang paling dekat dengan keluarga kerajaan Marta De La Morgan memang akan mendapatkan kekuasaan kedua setelah pangeran Antonio

.

.

Terpopuler

Comments

Alter-Ruu

Alter-Ruu

yes.... finally calon pertama datang di waktu yang tepat! saat antonio di antara summon naga, atau calon istri pertama dua-duanya OP

2021-08-16

0

Kus Diyono

Kus Diyono

h

2021-05-04

0

Galih Agung

Galih Agung

lanjut terus thor ,😁😁😁 bahagia bacanya

2021-05-02

0

lihat semua
Episodes
1 121.1 Lopak Dan Bolvak
2 121.2 Lopak Dan Bolvak
3 121.3 Lopak Dan Bolvak
4 121.4 Lopak Dan Bolvak
5 121.5 Lopak Dan Bolvak
6 122.1 The Living Dead Dragon
7 122.2 The Living Dead Dragon
8 122.3 The Living Dead Dragon
9 123.1 Mengambil Hak Dan Kekuasaan.
10 123.2 Mengambil Hak Dan Kekuasaan
11 123.3 Mengambil Hak Dan Kekuasaan
12 124.1 Arogansi
13 124.2 Arogansi
14 124.3 Arogansi
15 124.4 Arogansi
16 124.5 Arogansi
17 125.1 Expedisi
18 225.2 Expedisi
19 125.3 Expedisi
20 126.1 Rakyat Tandora
21 126.2 Rakyat Tandora
22 126.3 Rakyat Tandora
23 126.4 Rakyat Tandora
24 126.5 Rakyat Tandora
25 127.1 Spionase
26 127.2 Spionase
27 127.3 Spionase
28 128.1 Utusan Republik North Navia
29 128.2 Utusan Republik North Navia
30 128.3 Utusan Republik North Navia
31 128.4 Utusan Republik North Navia
32 128.5 Utusan Republik North Navia
33 129.1
34 129.2
35 129.3
36 130.1 Republik North Navia
37 130.2 Republik North Navia
38 130.3 Republik North Navia
39 131.1 Pemburu Dari Utara
40 131.2 Pemburu Dari Utara
41 131.3 Pemburu Dari Utara
42 132.1 Peninggalan Kerajaan Galdamar
43 132.2 Peninggalan Kerajaan Galdamar
44 132.3 Peninggalan Kerajaan Galdamar
45 132.4 Peninggalan Kerajaan Galdamar
46 132.5 Peninggalan Kerajaan Galdamar
47 133.1 Penculikan
48 133.2 Penculikan
49 133.3 Penculikan
50 134.1 Persekutuan Musuh
51 134.2 Persekutuan Musuh
52 134.3 Persekutuan Musuh
53 135.1 Misi Penyelamatan
54 135.2 Misi Penyelamatan
55 135.3 Misi Penyelamatan
56 135.4 Misi Penyelamatan
57 135.5 Misi Penyelamatan
58 136.1 Kemarahan
59 136.2 Kemarahan
60 136.3 Kemarahan
61 136.4 Kemarahan
62 136.5 Kemarahan
63 137.1 Dominic Johan
64 137.2 Dominic Johan
65 137.3 Dominic Johan
66 137.4 Dominic Johan
67 137.5 Dominic Johan
68 138.1
69 138.2
70 138.3
71 139.1 Quest Tingkat Legenda
72 139.2 Quest Tingkat Legenda
73 139.3 Quest Tingkat Legenda
74 140.1 Penyerbuan Makam Besar Kaisar
75 140.2 Penyerbuan Makam Besar Kaisar
76 140.3 Penyerbuan Makam Besar Kaisar
77 141.1 Portal Ke Dunia Iblis
78 141.2 Portal Ke Dunia Iblis
79 141.3 Portal Ke Dunia Iblis
80 142.1 Dunia Iblis
81 142.2 Dunia Iblis
82 142.3 Dunia Iblis
83 142.4 Dunia Iblis
84 142.5 Dunia Iblis
85 143.1
86 143.2
87 143.3
88 143.4
89 143.5
90 143.6
91 144.1
92 144.2
93 144.3
94 144.4
95 144.5
96 145.1
97 145.2
98 145.3
99 145.4
100 145.5
101 146.1
Episodes

Updated 101 Episodes

1
121.1 Lopak Dan Bolvak
2
121.2 Lopak Dan Bolvak
3
121.3 Lopak Dan Bolvak
4
121.4 Lopak Dan Bolvak
5
121.5 Lopak Dan Bolvak
6
122.1 The Living Dead Dragon
7
122.2 The Living Dead Dragon
8
122.3 The Living Dead Dragon
9
123.1 Mengambil Hak Dan Kekuasaan.
10
123.2 Mengambil Hak Dan Kekuasaan
11
123.3 Mengambil Hak Dan Kekuasaan
12
124.1 Arogansi
13
124.2 Arogansi
14
124.3 Arogansi
15
124.4 Arogansi
16
124.5 Arogansi
17
125.1 Expedisi
18
225.2 Expedisi
19
125.3 Expedisi
20
126.1 Rakyat Tandora
21
126.2 Rakyat Tandora
22
126.3 Rakyat Tandora
23
126.4 Rakyat Tandora
24
126.5 Rakyat Tandora
25
127.1 Spionase
26
127.2 Spionase
27
127.3 Spionase
28
128.1 Utusan Republik North Navia
29
128.2 Utusan Republik North Navia
30
128.3 Utusan Republik North Navia
31
128.4 Utusan Republik North Navia
32
128.5 Utusan Republik North Navia
33
129.1
34
129.2
35
129.3
36
130.1 Republik North Navia
37
130.2 Republik North Navia
38
130.3 Republik North Navia
39
131.1 Pemburu Dari Utara
40
131.2 Pemburu Dari Utara
41
131.3 Pemburu Dari Utara
42
132.1 Peninggalan Kerajaan Galdamar
43
132.2 Peninggalan Kerajaan Galdamar
44
132.3 Peninggalan Kerajaan Galdamar
45
132.4 Peninggalan Kerajaan Galdamar
46
132.5 Peninggalan Kerajaan Galdamar
47
133.1 Penculikan
48
133.2 Penculikan
49
133.3 Penculikan
50
134.1 Persekutuan Musuh
51
134.2 Persekutuan Musuh
52
134.3 Persekutuan Musuh
53
135.1 Misi Penyelamatan
54
135.2 Misi Penyelamatan
55
135.3 Misi Penyelamatan
56
135.4 Misi Penyelamatan
57
135.5 Misi Penyelamatan
58
136.1 Kemarahan
59
136.2 Kemarahan
60
136.3 Kemarahan
61
136.4 Kemarahan
62
136.5 Kemarahan
63
137.1 Dominic Johan
64
137.2 Dominic Johan
65
137.3 Dominic Johan
66
137.4 Dominic Johan
67
137.5 Dominic Johan
68
138.1
69
138.2
70
138.3
71
139.1 Quest Tingkat Legenda
72
139.2 Quest Tingkat Legenda
73
139.3 Quest Tingkat Legenda
74
140.1 Penyerbuan Makam Besar Kaisar
75
140.2 Penyerbuan Makam Besar Kaisar
76
140.3 Penyerbuan Makam Besar Kaisar
77
141.1 Portal Ke Dunia Iblis
78
141.2 Portal Ke Dunia Iblis
79
141.3 Portal Ke Dunia Iblis
80
142.1 Dunia Iblis
81
142.2 Dunia Iblis
82
142.3 Dunia Iblis
83
142.4 Dunia Iblis
84
142.5 Dunia Iblis
85
143.1
86
143.2
87
143.3
88
143.4
89
143.5
90
143.6
91
144.1
92
144.2
93
144.3
94
144.4
95
144.5
96
145.1
97
145.2
98
145.3
99
145.4
100
145.5
101
146.1

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!