"Tuanku Lord Bolvak ada kabar baik pasukan musuh yang melakukan penyerangan pertama telah berhasil kita kalahkan."
Seorang prajurit melaporkan hasil pertempuran pertama dan Lord Bolvak terlihat masih cukup cemas karena dia tahu perang belumlah berakhir Pasukan Lopak masih cukup kuat dan terlalu cepat untuk merayakan kemenangan.
"Lalu berapa banyak korban di pihak kita.?"
"Tuanku berkat strategi yang di buat oleh yang mulia Pangeran Antonio Prajurit kita tidak mengalami kerugian besar hanya beberapa puluh Prajurit saja yang terluka tapi itupun juga berhasil di pulihkan kembali dengan sihir penyembuh yang di kuasai Pasukan Red Vivern Remaria."
"Sihir penyembuh ternyata benar kemampuan Pasukan milik Pangeran Antonio bukan hanya sekedar cerita yang di buat-buat saja saat perang menghadapi Kekaisaran Hereven, tidak hanya kemampuan bertarung tapi juga memulihkan diri dengan sihir yang mereka kuasai."
"Yang mulia ada beberapa ribu prajurit Bolvak yang telah kita amankan termasuk komandan utama mereka Mozart, ini semua berkat strategi yang di buat oleh yang mulia Pangeran Antonio."
"Luar biasa aku sangat terkesan dengan kecerdasan dari yang mulia Pangeran Antonio, tidak aku sangka komandan musuh juga berhasil kita dapatkan Lord Lopak pasti saat ini sangat kesal."
"Tuanku Lord Bolvak tapi sepertinya Lord Lopak dan Pasukanya belum mengetahui tentang hal ini karena mereka masih berada di luar benteng, sedangkan Pasukan di pihak kita sesuai dengan perintah dari komandan Kramel semua prajurit tidak boleh melakukan hal mencolok dan tetap bersembunyi untuk melanjutkan strategi dari yang mulia Pangeran Antonio."
"Jadi ini masih berlanjut, jadi begitu pihak musuh tidak dapat melihat situasi yang sebenarnya dari rekan mereka dan mereka akan masuk ke dalam jebakan yang sama, ini seperti seekor ular yang mendiami lubang tikus, tikus yang lainya akan masuk ke dalam lubang itu dan hanya akan menjadi santapan sang ular."
"Benar sekali tuanku, kalau begitu hamba mohon untuk kembali ke pos hamba."
"Kalau begitu pergilah sampaikan pada mereka kalau aku sangat terkesan dengan rencana ini dan aku serahkan semuanya pada yang mulia Pangeran Antonio."
"Baik hamba akan sampaikan pada yang mulia Pangeran Antonio dan yang lainya."
Prajurit itupun meninggalkan kastil kota Bolvak dan bergegas menuju tempat yang mulia Pangeran Antonio yang sedang memimpin medan perang.
Sementara di sebelah timur benteng kota Bolvak Lord Lopak masih menanti kabar mengenai pasukan yang di pimpin oleh komandan Mozart yang menyerbu ke balik benteng, dia sangat tidak sabar menanti hasilnya tapi ini sudah terlalu lama dan belum mendapatkan berita apapun.
"Tuanku Lord Lopak bukankah ini sudah terlalu lama dan tidak ada satupun Prajurit kita yang kembali apakah mungkin telah terjadi sesuatu pada mereka."
"Zruta kamu lihat sendiri bukan bagaimana mudahnya komandan Mozart menyerbu ke balik benteng, tidak mungkin Pasukan komandan Mozart dapat di kalahkan dengan mudah oleh pasukan milisi Bolvak, atau mungkin Mozart saat ini malah sedang berpesta sendiri dan mengambil harta jarahan di kota itu, hahaha bila komandan Mozart berpikir bisa menyembunyikan harta itu dariku untuk dirinya sendiri itu sangat bodoh karena aku pasti akan dapat memeriksa sakunya setelah kita berhasil menguasai kota Bolvak, tidak akan aku biarkan sekeping koin pun di curi dari kotak hartaku."
Lord Lopak terlalu percaya diri dan tidak mempertimbangkan kemungkinan terburuk yang sebenarnya telah terjadi dia hanya memikirkan kota Bolvak akan segera berada di dalam genggamanya.
"Tapi tuanku Lord Lopak kita belum bisa mengetahuinya dengan pasti lihatlah bahkan sampai sekarang belum ada tanda kalau mereka telah berhasil menguasai benteng itu."
"Benar ini sudah terlalu lama, sial sebenarnya berapa lama komandan sialan itu ingin melakukan penjarahan sendiri, aku benar-benar sudah tidak sabar."
"Kalau begitu tuanku haruskah kita mengirim beberapa prajurit untuk melihat situasi di sana dan mengabarkanya kepada kita."
"Zruta kurasa itu tidak perlu lihatlah di atas benteng itu."
"Bendera kerajaan Tandora di samping bendera milik Lord Bolvak di turunkan berarti komandan Mozart telah berhasil tapi kenapa bukan bendera Bolvak tapi malah bendera Tandora."
"Hm.. itu memang cukup aneh padahal seharusnya mereka menurunkan bendera Bolvak bukan bendera kerajaan Tandora karena aku belumlah resmi membentuk kerajaan sendiri."
"Kalau begitu tuanku Lord Lopak apakah mungkin ini berarti Lord Bolvak telah menyerah pada komandan Mozart dan Lord Bolvak berniat tetap berkuasa atas kota itu di bawah pemerintahan anda nanti."
"Heh.. dasar Mozart sebenarnya apa yang dia sepakati dengan Lord Bolvak hingga melakukan ini, padahal aku sudah menjanjikan untuk mengangkat pamanku sebagai Lord dari kota ini nanti."
"Lalu apa perintah anda Tuanku.?"
"Kita akan maju dan mengambil kota ini, persetan apa yang di sepakati Mozart dengan Lord Bolvak, aku akan memenggal kepala Lord itu dan mengambil kedudukanya untuk paman Aspar."
"Baik sesuai perintah anda kita akan maju sekarang."
Di balik benteng di antara bangunan kota Bolvak Pasukan Bolvak dan pasukan Silmarin kembali mengatur jebakan mereka lagi dan itu membutuhkan sedikit waktu.
"Oh Komandan Kramel anda sudah kembali, bagaimana apakah anda sudah melihat Pasukan musuh dari atas benteng."
"Yang mulia Pangeran Antonio apakah anda yakin dengan hal ini Pasukan musuh masihlah kuat dan kita masih jauh dari kemenangan, menurunkan bendera kerajaan Tandora saat ini akan menimbulkan kebingungan untuk semua orang."
"Komandan Kramel tentu anda sudah belajar mengenai tradisi perang bukan, menurunkan bendera Tandora berarti kita tidak lagi mengakui kerajaan Tandora sebagai penguasa atas wilayah ini dan kita tetap mengibarkan bendera Bolvak yang berarti kita masih berdiri sebagai organisasi independen."
"Tapi..?"
"Apa lagi yang anda pikirkan komandan Kramel.?"
"Tidak hanya saja aku memang tidak keberatan selama bendera Bolvak tetap berkibar tapi semua ini untuk apa, bukankah ini tidak akan mempengaruhi perang kita dengan Lord Lopak."
"Kramel sebenarnya aku juga tidak begitu yakin apakah ini akan berhasil, tapi kita butuh sesuatu yang mengejutkan untuk meyakinkan Pasukan Lopak kalau serangan pertama mereka telah berhasil dan anda sudah tahu apa maksudku bukan."
"Benar mereka pasti menunggu sinyal dari pasukan milik komandan Mozart untuk maju dan mereka memang langsung bergerak setelah aku menurunkan bendera Tandora apakah itu artinya Pasukan musuh telah terpancing dengan hal sesederhana ini.?"
"Aku harap juga begitu komandan Kramel dan kita harus mempercayai kalau itu semua yang sedang terjadi karena ini memang terlihat seperti yang sudah kita perkirakan bukan."
"Yang mulia memang benar tapi aku masih tetap merasa bingung bagaimana semuanya bisa berjalan seperti ini.?"
"Komandan Kramel anda masih harus banyak belajar tapi sekarang bukan saatnya karena masih ada pekerjaan yang harus kita lakukan."
"Tententu saja yang mulia hamba akan segera menyiapkan pasukan hamba."
"Kalau begitu aku juga harus bersiap karena Pasukan Paladin kuil Sirak juga akan bergabung berarti perang yang sesungguhnya baru saja akan di mulai."
Komandan Kramel berjalan ke pasukanya bersama komandan Karisa yang masih terlihat cukup cemas karena dia sebelumnya telah melihat sekuat apa Pasukan Paladin kuil Sirak itu.
"Karisa bagaimana menurutmu.?"
"Mengenai Pasukan Paladin kuil Sirak.?"
"Bukan tapi strategi ini kenapa semuanya seperti sudah di perkirakan oleh yang mulia Pangeran Antonio dan mengenai Pasukan musuh yang tertipu aku masih belum bisa memahaminya."
"Huh ternyata kamu masih memikirkanya, kalau menurutku yang mulia Pangeran Antonio membuat rencana tidak hanya dari memperhitungkan kekuatan musuh tapi juga dari faktor lainya."
"Maksudmu.. aku masih belum paham bisakah kamu menjelaskanya dengan lebih mudah."
"Ah.. begini aku sudah lama mengikuti Lord Lopak jadi aku cukup tahu seberapa serakah dan cerobohnya Lord Lopak dalam menanggapi sesuatu, bisa dikatakan Lord Lopak itu terlalu tergesa-gesa dalam mengambil keputusan karena sifatnya yang serakah."
"Tapi apa hubunganya semua itu dengan tindakan yang di ambil oleh yang mulia Pangeran Antonio."
"Ah kamu belum paham juga yang mulia Pangeran Antonio memperhitungkan langkah yang akan di lakukan oleh Lord Lopak dengan mempertimbangkan sifat dan kepribadian Lord Lopak yang terlihat sangat jelas itu."
"Menggunakan sifat musuh untuk memperhitungkanya, tapi bukankah hal itu sangat tidak masuk akal bagaimana bisa strategi perang di susun menggunakan informasi seperti itu.?"
"Aku juga tidak begitu paham sebaiknya kamu tanyakan langsung saja pada yang mulia Pangeran Antonio setelah perang ini selesai."
"Ya tentu saja tapi sebelum itu kita harus memenangkan perang ini terlebih dahulu, menggunakan kepribadian pemimpin musuh sebagai acuan membuat strategi perang aku tidak sabar ingin mempelajarinya."
Antonio cukup paham kalau kepribadian seseorang adalah kelemahan yang paling sulit untuk di sembunyikan, karena bila ingin menipu seseorang kita harus mengetahui kepribadian orang yang akan kita tipu dan kepribadian Lord Lopak yang serakah dan ingin menjadi raja terlihat sangat jelas di dalam benak Antonio.
>>>>>>>
Nona Crismelda terlihat begitu bahagia karena semalam akhirnya Pangeran Antonio mau menemuinya dan bahkan mau menemaninya bermain permainan dewasa yang sudah cukup lama Crismelda tahan.
Di atas kasur mewahnya Crismelda masih berguling-guling bahagia karena akhirnya hasrat yang selama di ini dia pendam terlampiaskan, meskipun di luar sana perang sedang bergejolak tapi Crismelda seolah tidak perduli karena sudah termakan oleh hasratnya sendiri, dia benar-benar semakin sesat dan tergila-gila dengan Pangeran Antonio orang yang sebenarnya ingin dia jebak.
Memang dengan kecantikan nona Crismelda dia hampir bisa meluluhkan hati setiap laki-laki tapi karena pria biasa tidak membuat dirinya tertarik hingga dia begitu kesepian merindukan seseorang yang dapat melampiaskan hasrat menyimpangnya dan Pangeran Antonio hadir dan berhasil memberikan apa yang dia idam-idamkan.
Tapi masalahnya misi dari nona Crismelda yang sesungguhnya bukanlah untuk mendapatkan Pangeran Antonio melainkan untuk menjebak dan menghancurkanya.
"Nona Crismelda.."
"Shasa bagaimana keadaan di luar."
"Sepertinya strategi Pangeran Antonio berhasil menghancurkan serangan pertama musuh."
"Begitukah Pangeran Antonio memang cerdas dia berhasil mendapatkan kemenangan yang cukup mengesankan, kalau begitu Shasa bawalah anak buah kita untuk ikut dalam perang ini."
"Nona Crismelda apakah hal itu di perlukan kenapa kita harus repot-repot ikut dalam ini."
"Shasa apa kamu tidak mendengar Yura yang mengatakan kalau Pangeran Antonio sebenarnya sudah mengetahui tentang penyamaran rombongan kita, Pangeran Antonio memang cerdas itulah kenyataanya meskipun dia benar-benar salah paham mengenai tujuan pengawalku di sini."
"Tapi nona bukankah ini masih sangat mencurigakan meskipun Yura menjelaskan tentang Pangeran Antonio yang tidak sadar kalau kita semua adalah anggota Circle Crow tapi kita masih harus mewaspadai Pangeran itu."
"Benar tapi setelah Yura memastikan semua ini saat mengikutinya ke kota Silmarin terlihat jelas Pangeran Antonio sudah masuk ke dalam jebakan kita, meskipun dia cerdas tapi dia sudah kehilangan kewaspadaanya terhadapku, ohh Pangeran Antonio sekarang kamu akan berada dalam genggamanku selamanya."
"Nona Crismelda kurasa anda benar-benar sudah semakin sesat."
"Shasa aku tidak akan melupakan tujuan kita jadi cepat pergilah jalankan tugasmu."
"Huh.. baiklah nona Crismelda."
Shasa akhirnya membawa orang-orang yang sebelumnya bertugas sebagai kusir dan kuli angkut di dalam rombongan Pangeran Antonio untuk membantu mempertahankan kota Bolvak, karena dari informasi yang di berikan Yura Pangeran Antonio mengira bahwa mereka semua adalah pengawal nona Crismelda yang menyamar sebagai pekerja jadi percuma menutupi tentang kemampuan bertempur mereka lagi.
"Shasa apa yang terjadi."
"Yura nona Crismelda memintaku untuk membawa mereka semua untuk membantu Pangeran Antonio dalam mempertahankan kota Bolvak."
"Begitukah kupikir Nona Crismelda ingin menunjukan kalau dirinya dapat berguna bagi Pangeran Antonio ini memang bagus untuk melanjutkan tujuan kita."
"Benar tapi Yura aku masih kawatir nona Crismelda sudah semakin melupakan tujuan utama kita dan Yura apakah kamu yakin kalau Pangeran Antonio benar-benar tidak curiga atau menganggap kita punya tujuan lain dengan membawa orang-orang yang dapat bertarung dan menyamarkanya sebagai pekerja."
"Ya aku sudah cukup yakin bahkan saat Pangeran Antonio sadar kalau dirinya sedang aku buntuti di kota Silmarin dia malah mengungkapkan kalau dirinya sudah tahu kalau itu adalah aku dan sudah mengetahui mengenai aku yang seorang assassin sejak awal."
"Semua penyamaran kita ternyata memang percuma tapi untunglah Pangeran Antonio malah melihat kita semua seperti itu jadi baiklah kita akan lanjutkan rencana kita."
Yura dan Shasa akhirnya sudah memutuskan dan mereka mendatangi Pangeran Antonio bersama orang-orang dari Circle Crow yang lain.
"Oh bukankah mereka dari rombongan kereta kuda yang bersama Pangeran Antonio."
"Benar mereka adalah kusir kuda dan para pekerja tapi kenapa mereka semua datang kemari."
"Mereka membawa pedang dan persenjataan apakah mereka juga akan membantu kita menghadapi para penjajah itu, tapi apakah mereka bisa bertempur mereka hanya pekerja biasa bukan."
"Hei bukankah kita sama saja dengan mereka aku hanya buruh biasa dan kamu adalah petani."
"Benar juga dan bila orang biasa yang bukan dari kota ini saja mau ikut berjuang membantu kita berarti kita juga harus lebih berjuang lagi."
"Yah.. benar kita tidak boleh kalah dari orang asing kita adalah penduduk kota ini bukan."
Milisi yang merupakan penduduk asli dari kota Bolvak ini bertambah semangat setelah melihat rombongan kusir itu juga mau ikut membantu perjuangan mereka dan mereka tentu saja tidak tahu kalau kemampuan mereka setara bahkan sebagian lebih baik dari prajurit biasa.
Anggota Circle Crow yang ikut mendampingi nona Crismelda sebagian adalah petualang tingkat perak.
"Yura, Shasa kalian datang."
"Yang mulia Pangeran Antonio tentu saja kami akan membantu yang mulia yang sedang berjuang di sini."
"Ohh itu sangat bagus kemampuan kalian dan rombongan lainya akan sangat berguna di barisan depan, jadi kalian akan aku tempatkan di depan Pasukan milisi Bolvak."
Antonio tidak ragu menempatkan mereka di barisan depan karena dia sebelumnya telah melihat kekuatan rombongan kusir atau pengawal nona Crismelda itu saat menghadapi kuil Sirak di pertempuran sebelumnya.
"Barisan depan baiklah kami mengerti maksud anda kami akan menjadi perisai pertama agar pasukan milisi Bolvak tidak mengalami banyak kerugian begitu pertempuran di mulai."
"Baguslah bila kalian paham jadi silahkan menuju pos kalian."
Semua pasukan milisi Bolvak yang mendengar itu cukup terkejut bagaimana bisa Pangeran Antonio menyuruh mereka untuk berada di barisan depan tanpa ragu, meskipun benar saat ini barisan depan dari milisi kekurangan Prajurit terlatih karena hanya ada 5.000 Pasukan terlatih yang di pimpin Komandan Kramel di depan pasukan milisi di bawah komandan Karisa dan yang lebih mengejutkan lagi kedua wanita yang terlihat akan mengkomandoi para pekerja yang akan ikut ke medan perang itu tidak melakukan protes apapun.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
zenshin
mantap
2021-10-17
0
Kus Diyono
c
2021-05-04
0
BELVA
the challenge for author ia that writing and imagining is difficult and not as easy as imagined......
tpi menurutku ini udh keren ceritanya bagus
2021-05-01
2