Beberapa hal telah terjadi di desa suku Centaur saat pangeran Antonio berada di lembah Unimos itu selama beberapa hari terakhir ini.
Pasukan Centaur memutuskan untuk membantu mendukung rencana Pangeran Antonio dalam menyelamatkan ras Beastmen sekutu lama ras Centaur, bahkan Lizardman juga mengirimkan pasukan untuk ikut ambil bagian di dalamnya.
Hari ini tidak jauh dari desa suku Centaur lembah Unimos, semua prajurit Centaur, Beastmen serta Pasukan Lizardman berkumpul, untuk mempersiapkan pemberangkatkan Pasukan ke wilayah Tandora juga untuk mempertunjukan kekuatan dari masing-masing perwakilan ras mereka.
Karena itu juga merupakan tradisi dari ras demihuman sebelum berangkat berperang dengan mempertunjukan kekuatan mereka agar para prajurit demi human lebih bersemangat dalam peperangan yang akan mereka hadapi nanti.
"Fenia apa kamu sudah siap.?"
Antonio bertanya kepada komandanya karena Fenia yang akan mewakili pangeran Antonio dalam tradisi ini, bahkan Fenia akan melawan tiga orang sekaligus yaitu Gargar pemimpin suku Centaur yang memiliki tubuh yang sangat besar kuat dan memiliki stamina seperti kuda di tambah Daniel seorang Lizardman terkuat di sukunya dan Emanuel saudara dari Daniel.
"Pangeran Antonio apakah pertarungan ini perlu karena semua orang dari ras demi human akan menyaksikanya aku kawatir kalau aku kalah dan mempermalukan anda."
Komandan Fenia sedikit pesimis setelah melihat banyaknya orang dari ras demi human yang menyaksikan pertarungan ini di tambah penampilan Centaur yang membawa tombak dan berdiri dengan gagah dengan keempat kakinya terlihat begitu luar biasa bahkan semua orang dari ras Beastmen bersorak untuk Gargar dengan penuh kekaguman.
"Fenia percaya dirilah kamu sudah mendapatkan kekuatan dari pohon Agung jadi kamu jauh lebih kuat dari mereka semua, lagi pula kamu juga menggunakan dua senjata Relic dari dua kuil berbeda tidak akan ada yang akan meremehkanmu di sini."
Komandan Fenia memang memegang Tombak suci Enema Relic suci dari kuil cahaya Glaria serta Blue Ovalhard Shield sebuah tameng oval yang terbuat dari Adamatium yang merupakan Relic suci dari kuil kegelapan Sirak yang di rebut oleh Antonio dari komandan Paladin Aspir.
"Aku Gargar pejuang terbaik dari suku Centaur aku akan menunjukan kemampuan terbaiku untuk menghadapi Komandan Fenia Prajurit terkuat dari Remaria."
Gargar mengatakan itu dengan penuh kebanggaan sambil membawa tombaknya, dan salah satu dari dua Lizardman yang ikut maju bersamanya juga berbicara.
"Gargar kamu harus ingat ini adalah pertarunganku Daniel Prajurit Lizardman terkuat dari suku Lizardman hutan Argamir, kamu dan adiku Emanuel hanya membantuku di sini dalam menjajal kekuatan Prajurit terkuat Remaria."
Daniel seekor Lizardman dengan tubuh dan wajah seperti kadal besar mengatakan itu untuk menegaskan kalau dialah lawan sesungguhnya dari komandan Fenia tapi Gargar yang seorang Centaur terlihat lebih menonjol dengan tubuh besarnya dan seolah seperti Gargar lah yang menjadi lawan utama bukanya sebagai pendukung Daniel.
"Daniel aku tahu itu tapi ingatlah aku juga akan bertarung sekuat tenaga untuk dapat menang dari seorang prajurit terkuat Remaria."
Menjadi pemenang dalam pertarungan menghadapi lawan yang tangguh adalah sesuatu yang luar biasa dalam ras demi human dan para demi human Gargar, Daniel serta Emanuel malah bersaing untuk itu.
Komandan Fenia terlihat semakin ragu setelah melihat semangat ketiga Beastmen itu, jadi Antonio berbicara padanya.
"Fenia kurasa kamu akan semakin mudah mengalahkan ketiga demi human itu."
"Yang mulia apakah kamu sedang berbohong padaku jelas-jelas mereka sangat bersemangat bahkan terlihat bersaing untuk mengalahkanku."
"Fenia biar aku memberitahumu kenapa kamu bisa menang dengan mudah begini.."
Antonio berbisik kepada komandan Fenia dan Fenia masih sedikit ragu dengan saran yang berikan Antonio jadi Fenia berbicara.
"Yang mulia itu tetap masih akan sulit lagi pula mana mungkin aku bisa melakukanya, mengalahkan ketiga demi human itu tidak mudah dan mereka pasti mempunyai kekuatan di atas rata-rata dari prajurit manusia."
"Kamu tenang saja kamu pasti bisa melakukanya dan bila memang terdesak kamu bisa mengeluarkan kekuatan itu, jadi majulah jangan menbuat mereka menunggu lebih lama lagi."
"Ah.. baiklah yang mulia tapi jangan menyesal kalau nanti aku kalah."
Komandan Fenia akhirnya maju setelah Antonio menyuruhnya.
"Aku Komandan Fenia Renir yang mewakili yang mulia Pangeran Antonio akan bertarung menghadapi Gargar kepala suku Centaur, serta Daniel dan Emanuel yang mewakili suku Lizardman."
Komandan Fenia mengatakan itu saat berhadapan dengan tiga demi human yang terlihat secara fisik terlihat jauh lebih besar dan kuat dari komandan Fenia, membuat semua orang yang semuanya adalah ras demi human di sana menjadi cukup penasaran dan langsung berbicara.
"Manusia kecil itu akan menghadapi tiga orang terkuat dari ras demihuman, apakah itu tidak salah."
"Benar aku sangat ragu dengan prajurit manusia bertubuh kecil itu apakah dia akan sanggup bertahan bahkan jika dia hanya melawan Daniel saja."
"Tapi lihatlah dia tetap maju mungkin dia tidak tahu kehebatan dari tiga orang pemimpin demi human yang dia hadapi, dia pasti akan menyesalinya nanti."
"Manusia yang bernama Fenia Renir itu pasti akan langsung kalah setelah pertarungan ini di mulai."
"Tapi aku sangat terkesan dengan keberanian Prajurit manusia itu, lihatlah dia sama sekali tidak gentar ataupun berniat untuk menyerah dan tetap maju menghadapi tiga sosok yang tidak mungkin dia kalahkan."
Dengan tangan kanan memegang Tombak putih yang terlihat luar biasa dan tangan kiri memegang sebuah perisai oval berwarna biru, Komandan Fenia maju bersiap berhadapan dengan tiga lawan sekaligus, matanya memandang ke depan menunjukan keseriusan membuat Gargar, Daniel dan Emanuel lebih waspada.
Daniel seorang Lizardman menggunakan sebuah pedang panjang yang melengkung dan Emanuel kakak dari Daniel tidak membawa senjata apapun karena cukup hebat dengan menggunakan cakar tajam yang dapat mencabik tubuh lawanya, lalu kemudian Gargar yang membawa sebuah tombak berbicara.
"Baiklah kalau begitu kita mulai pertarungan ini."
______________________________________
Sementara itu di tempat lain Kirt mata-mata yang menyamar sebagai anggota Circle Crow tengah berada di kota Kalinka kerajaan gurun Arka di temani oleh Arsad anggota Circle Crow yang memiliki anak buah terbesar di Circle Crow.
Kerajaan Gurun Arka sedang menghadapi masalah yang sangat besar setelah mereka terus kalah dalam merebut wilayah Remaria saat ini kerajaan di selatan benua itu mendapatkan serangan iblis yang tidak di ketahui jumlahnya.
Ada dugaan besar kalau para iblis yang tiba-tiba muncul di kerajaan Arka masih bersembunyi dan punya Pasukan besar meskipun hal itu belum dapat di pastikan tapi beberapa kali sekelompok iblis muncul dan memburu manusia di bagian barat wilayah kerajaan Arka.
Pasukan kerajaan Arka yang masih kesulitan meredam pemberontakan di kerajaan gurun itu akhirnya menyewa Pasukan bayaran dari Organisasi Circle Crow dan Kirt yang memiliki bawahan yang kuat karena di berikan cukup banyak pasukan untuk ikut menyamar serta mendukung Kirt di dalam organisasi Circle Crow juga di ikutkan sertakan untuk menjalankan tugas ini bersama Arsad.
"Kirt aku akan pergi menemui Lord kota Kalinka untuk mendapatkan lebih banyak informasi dan kamu temuilah pimpinan pemberontak di kota ini agar mau berkerja sama dengan kita."
Arsad mengatakan itu pada Kirt, saat ini memang Circle Crow terlihat seperti bekerja sama dengan pihak Kerajaan Arka tapi mereka tidak akan membiarkan kesempatan dari para pemberontak kerajaan Arka juga, Circle Crow adalah organisasi yang penuh siasat dengan mereka berada di balik bayangan di kedua belah pihak yang saling bertentangan, Circle Crow akan mendapatkan banyak keuntungan entah itu secara finansial dengan menjual senjata ataupun yang lainya seperti informasi yang menguntungkan.
"Tuan Arsad aku akan langsung mendatangi tempat mereka jadi anda tidak perlu kawatir aku yakin dapat melakukan tugas ini dengan baik."
Kirt mengatakan itu sambil tersenyum karena sebenarnya Circle Crow sudah terlambat bila ingin mengambil hati para pemberontak di kerajaan Arka, karena pihak intelijen Remaria yang sebenarnya memberikan dukungan pada para pemberontak itu agar mau membebaskan diri dari kerajaan gurun Arka dan bergabung bersama kerajaan Remaria dengan janji kehidupan yang lebih layak dari saat ini.
Sebuah Spionase besar dari kerajaan Remaria telah di tempatkan di kerajaan gurun Arka yang sedang dalam kekacauan, apalagi semua orang sudah tahu kalau kerajaan Remaria telah memberikan banyak bantuan melalui kuil Arasia untuk rakyat Arka agar mereka bisa bertahan, kuil angin Arasia dengan senang hati membantu hal itu bila untuk menolong banyak orang dan membuat rakyat Arka tidak mengikuti kepercayaan kuil kegelapan Sirak yang masih berusaha mencari pengikut di sana.
Sebuah bangunan yang cukup sederhana dan Kirt memasuki tempat itu bersama beberapa bawahanya.
Di dalam bangunan itu seseorang telah menunggu kedatangan Kirt dia adalah mantan komandan pasukan kerajaan Arka yang di jatuhkan setelah gagal merebut benteng besar Libanon kerajaan Remaria di masa lalu.
"Oh anda pasti tuan Kirt beberapa mata-mata yang di kirim intelijen kerajaan Remaria telah menceritakan padaku tentang anda yang menyamar sebagai anggota Circle Crow dan aku di minta untuk bekerja sama dengan anda."
"Komandan Liefan bagaimana dengan anda apakah semua sudah berjalan sesuai dengan yang di rencanakan."
Kirt bertanya kepada mantan komandan pasukan kerajaan Arka itu.
"Ya karena bantuan dari kuil Arasia banyak orang yang akhirnya mau ikut mendukung dalam rencana menggabungkan kerajaan Arka ke sisi kerajaan Remaria dan bahkan beberapa prajurit kerajaan Arka sendiri juga ada yang bergabung, pandangan rakyat gurun Arka sendiri terhadap kerajaan Remaria juga cukup bagus mengingat apa yang telah di lakukan pihak Remaria untuk membantu mereka."
Rakyat kerajaan Arka cukup memuji kebesaran hati kerajaan Remaria yang masih tetap mau memberikan bantuan pada rakyat dari kerajaan musuh tuanya ini, itu juga karena semua orang tahu bahwa sejarah leluhur kerajaan Remaria dan kerajaan Arka yang merupakan saudara di masa pemerintahan kekaisaran Golgota.
Rakyat gurun Arka berpikir kalau kerajaan Arka dan Remaria bergabung bukan tidak mungkin kejayaan mereka akan kembali seperti di masa kekaisaran Golgota apalagi adanya pangeran Antonio dari Remaria yang di anggap pahlawan besar oleh semua orang.
Kirt sedikit memahami situasi itu dan kembali berbicara.
"Lalu bagaimana dengan pemerintah kerajaan Arka apakah mereka sudah bergerak."
"Setahuku belum tuan Kirt, aku dengar raja Bazara Ra Arka sedang sakit keras dan pasukanya sedang sibuk menangani pemberontakan di ibukota karena rakyat di ibukota juga mengalami krisis kekurangan pangan."
"Jadi begitu pemerintah pusat kerajaan Arka juga mengalami kekacauan, baiklah kalau begitu Komandan Liefan aku akan menjelaskan beberapa hal mengenai tugas anda yang harus berpura-pura bekerja sama dengan Circle Crow untuk mendukungku, tapi komandan tenang saja ini semua berada di balik bayangan jadi tidak ada pihak lain yang akan mengetahuinya."
"Baiklah tapi tuan Kirt tidak perlu memanggilku Komandan lagi karena aku bukan anggota Pasukan kerajaan Arka, aku hanyalah orang yang di jatuhkan bahkan memimpin pemberontakan pemerintahan tempat aku mengabdi dulu."
"Komandan Liefan aku sudah di beritahu banyak hal mengenai anda dan kehebatan anda sebagai komandan dan itu tidak akan hilang di benak semua orang bahkan semua petinggi militer kerajaan Remaria sangat memperhitungkan kemampuan anda."
"Terimakasih tuan Kirt ya memang banyak orang yang telah membantuku, bahkan para pasukan Kerajaan Arka sendiri juga seakan membiarkanku melakukan semua ini dan menutupinya dari pemerintah pusat karena mereka tahu bahwa aku melakukanya demi kepentingan rakyat di gurun Arka."
Tuan Kirt kemudian menjelaskan tentang rencana yang harus di lakukan Komandan Liefan berikutnya karena ini adalah salah satu tujuan Kirt selain menolong rakyat kerajaan Arka dari serangan iblis.
______________________________________
Kembali di Lembah Unimos Komandan Fenia masih bertarung melawan Gargar, Daniel dan Emanuel yang menjadi lawanya untuk menguji dan mempertunjukan kemampuan bertarung di depan seluruh pasukan demi human.
Meskipun Komandan Fenia terlihat sangat kewalahan menghadapi tiga lawan sekaligus tapi dia masih bisa terus bertahan, tombak suci Enema dan Perisai Ovalhard sangat berperan penting mendukung Komandan Fenia sejauh ini.
"Ternyata dia benar-benar kuat tapi aku tidak akan kalah rasakan ini, hiiatt.!!"
Daniel seorang Lizardman mengatakan itu kemudian berlari menerjang melompat menyerang dari samping mengarahkan pedang melengkungnya untuk menebas Komandan Fenia tapi di sana juga sudah ada Gargar Centaur bertubuh besar yang masih beradu tombak dengan komandan Fenia, jadi Gargar langsung berbicara dengan kesal.
"Daniel apa yang kamu lakukan seranganmu juga mampir mengenaiku."
"Dasar bodoh itu kesalahanmu sendiri kenapa berada di sana dan menghalangiku, ingatlah ini adalah pertarunganku dan kamu cuma sebagai pendukung di sini."
Antonio masih duduk menyaksikan pertarungan itu dengan tenang sambil mengelus-elus telinga berbulu yang ada di atas kepala nona Firdina karena Antonio yang sangat menyukai telinga berbulu yang mirip dengan telinga kucing dari nona Firdina dan nona Firdina terlihat cukup malu dengan wajah memerah dan berbicara.
"Ini pertarungan yang luar biasa dan pangeran Antonio tak bisakah anda berhenti memperlakukanku seperti ini."
Ternyata nona Firdina merasa sedikit risih karena kepalanya terus di sentuh oleh pangeran Antonio di depan Pasukan demi human.
"Firdina ingat dulu kamu telah berjanji akan memperbolehkan aku melakukan hal ini padamu."
Firdina merasa sedikit menyesal menjanjikan hal itu dulu saat peperangan menghadapi invasi kekaisaran Hereven dan dia tidak bisa melakukan apapun untuk menolaknya sekarang.
"Yang mulia Pangeran Antonio sepertinya Komandan Fenia terus terdesak apakah ini tidak papa, mungkin Komandan Fenia sudah sangat kelelahan dan akan segera kalah karena dari tadi terus menahan serangan yang menekankanya dalam posisi bertahan."
Nona Firdina mengatakan itu tapi stamina Komandan Fenia sangatlah besar setelah mendapatkan kekuatan dari pohon Agung dan ketiga lawanya benar-benar bodoh karena belum bisa menjatuhkanya.
"Nona Firdina mereka bertiga tidak punya kesempatan karena seperti apapun ketiga demi human itu bertarung Komandan Fenia dapat di pastikan akan memenangkan pertarungan ini."
"Begitukah tapi aku perhatikan tidak seperti itu apakah Komandan Fenia masih menyembunyikan kekuatanya yang sebenarnya tapi Komandan Fenia sudah beberapa kali mengeluarkan kekuatan dari tombak suci Enema yang merupakan serangan terkuatnya."
Nona Firdina masih tampak ragu karena meskipun pangeran Antonio mengatakan itu terlihat jelas keunggulan dari lawan yang di hadapi Komandan Fenia tapi yang tidak di sadari nona Firdina adalah ketiga demi human itu sama sekali tidak dapat bekerja sama dalam pertarungan menghadapi Komandan Fenia dan komandan Fenia dapat memanfaatkan hal itu dengan baik hingga dia masih bisa bertahan sampai saat ini dalam pertarungan yang tidak menguntungkan ini.
"Perisai itu benar-benar keras dan Emanuel bagaimana lukamu."
Daniel bertanya pada saudaranya yang sempat terkena serangan tombak dari komandan Fenia.
"Daniel aku tidak papa itu hanya menyerempet perutku dan alu masih bisa bertarung."
Emanuel mengatakan itu meskipun di sisi perutnya masih mengeluarkan darah tapi dia masih bisa bertarung, Lizardman adalah mahkluk yang memiliki sisik yang cukup keras dan bahkan beberapa sisik dari Beastmen dapat menahan senjata tajam seperti pedang.
Gargar Centaur yang berada di sana juga berpikir kenapa dengan kekuatan dari mereka bertiga masih belum cukup untuk menjatuhkan Komandan Fenia yang hanya seorang prajurit manusia jadi dia berbicara kepada kedua Lizardman yang ikut bertarung bersamanya setelah menyadari sesuatu.
"Daniel, Emanuel kita tidak bisa mengalahkanya jika terus begini."
"Gargar jika kamu ingin mundur lakukan saja sendiri aku dan Emanuel akan terus menghadapinya."
"Daniel maksudku bukan itu tapi lihatlah kita semakin melemah karena terkena serangan balik, kita harus bekerja sama bukan menyerangnya secara sendiri-sendiri, kekuatan kita tidaklah cukup kita harus menggabungkan kekuatan kita semua."
Gargar mengatakan itu karena dia menyadari mereka tidak bisa menembus tameng hebat yang di gunakan Komandan Fenia dan tombak putih yang di gunakan Fenia juga sangat berbahaya.
"Aku mengerti aku setuju dengan hal itu Daniel saudaraku kita harus benar-benar menyatukan kekuatan kita."
"Bila Emanuel mengatakan itu baiklah."
Ketiga Beastmen itu akhirnya melakukan tindakan yang benar mereka mulai bekerja sama untuk menyerang Komandan Fenia yang semakin terdesak.
Komandan Fenia semakin kesulitan untuk melawan ketiga Beastmen yang mengepung dan menyerang secara bersamaan, dia tidak dapat menghentikan ketiga serangan demi human sekaligus hingga Komandan Fenia terlihat hampir kalah. Dan Daniel si Lizardman berbicara menyaksikan Komandan Fenia yang sudah hampir tidak dapat melawan lagi.
"Hahaha.. kamu memang Prajurit manusia yang kuat tapi jelas kamu tidak sekuat yang di katakan Pangeran Antonio dan sekarang kamu akan kalah, Gargar, Emanuel kita akhiri pertarungan ini sekarang."
Komandan Fenia terlihat sudah sangat tersudut tapi dia akhirnya bisa kembali berdiri dan berbicara pada ketiga Beastmen yang menjadi lawanya itu.
"Kalian memang kuat tapi aku harus menang agar tidak mempermalukan pangeran Antonio dan kerajaan Remaria."
Gargar yang mendengar hal itu kemudian berbicara.
"Komandan Fenia anda mamang tidak sekuat seperti kata-kata Pangeran Antonio yang berlebihan itu, tapi kami sudah mengakui Kalau anda adalah prajurit yang hebat jadi anda sebaiknya menyerah sekarang karena kami bertiga pasti akan menang."
Komandan Fenia dengan tenang berdiri dan berbicara.
"Maaf Tuan Gargar, Tuan Daniel dan Tuan Emanuel tapi pangeran Antonio mengatakan yang sebenarnya jadi aku harus membuktikan hal itu untuk beliau, jadi baiklah sebenarnya aku tidak ingin mengeluarkan kekuatan yang belum pernah aku gunakan ini ku harap kalian semua tidak terlalu terkejut."
"Apa yang anda katakan Komandan Fenia."
Fenia dengan tenang mulai berkonsentrasi dan tak lama kemudian tubuhnya di selimuti cahaya dari energi sihir yang terus bersinar, hingga Emanuel si Lizardman terlihat sangat waspada dan berbicara.
"Tidak energi sihir sebesar itu, Gargar, Daniel waspadalah sepertinya kita salah menduga lawan kita baru saja akan serius mengahadapi kita."
"Apa setelah semua pertarungan ini, saudaraku bagaimana itu mungkin."
Tapi kenyataan bahwa Komandan Fenia benar-benar berubah dan dengan di selimuti energi sihir sebesar itu menunjukan kekuakan sejati dari komandan Fenia manusia yang di mata mereka terlihat kecil.
Komandan Fenia kemudian mengeluarkan kekuatanya sambil berkata.
"Megamorp..!!"
Semua demi human di sana menjadi sangat terkejut saat menyaksikan bagaimana tubuh Komandan Fenia yang tiba-tiba berubah membesar dan jauh semakin besar, hingga semua orang terdiam tidak bisa berkata-kata dan ketakutan.
"Kek kekuatan macam apa ini..?!"
Ketiga Demi human yang menjadi lawan Komandan Fenia hanya bisa menatap dengan tubuh terdiam melihat komandan Fenia yang tidak berhenti tumbuh tinggi dan membesar hingga para prajurit yang mengelilingi tempat itu menjadi takut dan menyingkir lebih jauh karena tempat itu tidak akan cukup ruang untuk tubuh raksasa dari komandan Fenia.
"Bagaimana mungkin.?"
"Apa-apaan ini..!?"
Gargar dan Daniel mengatakan itu karena mereka tidak mungkin bisa mengalahkan Komandan Fenia yang sudah menjadi Raksasa yang kekuatanya mungkin setara dengan monster kelas Titan.
Tubuh Komandan Fenia akhirnya berhenti tumbuh setelah tingginya hampir seratus meter dengan tameng dan baju serta tombak Enema yang menyesuaikan bentuk itu, dan komandan Fenia berbicara sambil mengayunkan tombak raksasanya keudara untuk menguji kekuatan tubuh besar yang baru pertama kali dia keluarkan.
"Sepertinya ini cukup bagus aku bisa menggerakan tubuh ini dengan mudah seperti ukuran normalku."
Komandan Fenia mengatakan itu kemudian setelah mencoba beberapa kali menggerakkan tubuhnya dia sudah siap untuk bertarung kembali tentu saja sekarang ketiga demi human Gargar, Daniel dan Emanuel hanya bisa terdiam membuka mulut mereka dengan rasa bingung dan ketakutan.
Daniel dan Emanuel langsung menjatuhkan senjata mereka dan terduduk lemas dan saling berbicara.
"Saudaraku Emanuel kupikir mahkluk yang kita hadapi saat ini memang bukan mahkluk yang dapat kita anggap setingkat dengan kita dalam hal kekuatan."
"Daniel kupikir dunia yang kita lihat selama ini sangatlah kecil, di luar sana adalah dunia besar di mana mahkluk sekuat Komandan Fenia ada, sekarang aku sudah sadar akan hal itu."
"Tidak ada harapan untuk mahkluk lemah seperti kita."
Akhirnya tanpa ada pertarungan lagi Komandan Fenia memenangkan pertarungan itu, karena tidak mungkin ada yang akan berani melawanya di sini bahkan sebagian besar dari prajurit demi human sudah pergi menjauh karena kawatir bisa saja mereka tidak sengaja terinjak oleh komandan Fenia.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Alter-Ruu
wait! hold up! wait a minute! bajunya fenia juga ikut menyelaraskan dengan tubuhnya fenia yang membesar? not like what im expected, gpp daripada NSFW
2021-08-17
0
jho
next
2021-05-06
0
BELVA
wawww that a great 👍👍👍
2021-05-06
0