Rombongan yang di pimpin oleh Lord Wisel bergerak cukup lambat karena ketika mereka mencapai sebuah desa mereka akan berhenti beberapa waktu untuk membagikan bantuan dan menunggu para pencari berita mengambil gambar.
Beberapa hari pun berlalu dan Antonio yang bersembunyi di kota Lopak telah berhasil mendapatkan cukup banyak kerja sama dari bangsawan kota untuk memimpin pergerakan demi membebaskan kota Lopak dari penyanderaan yang di lakukan kuil Sirak, para prajurit penjaga kota Lopak yang sudah tidak bertugas lagi di rekrut bersama para pemuda dari rakyat kota Lopak.
Para bangsawan dan penduduk kota Lopak sangat Antusias melawan kuil Sirak apa lagi pangeran Antonio pahlawan mereka yang terkenal sangat jenius yang merencanakan hal ini.
Meskipun sudah banyak pasukan bawah tanah yang terbentuk tapi Antonio masih belum mengerahkan mereka karena Antonio tidak hanya ingin membebaskan kota Lopak tapi juga menunjukan kepada semua orang seperti apa keadaan di Tanah Tandora dan bagaimana kuil Sirak yang sangat kejam sudah sangat berkuasa di tanah Tandora, selain itu juga untuk menambah Pasukan bantuan saat menghadapi kuil Sirak nanti karena pasti rombongan dari kerajaan Tandora membawa cukup banyak pasukan juga.
Di benteng kota Lopak Pasukan milik Jendral Cristian dan juga Pasukan Paladin sudah bersiap karena mereka sudah menyadari ada rombongan dengan Pasukan besar yang mendekat dari arah barat.
Bahkan uskup tinggi kuil Sirak yang bernama Karam juga datang sendiri ke atas benteng karena cukup kawatir, informasi yang dia dapatkan mengatakan kalau Pasukan yang sudah dekat itu bukanlah Pasukan dari Remaria melainkan sebuah pasukan lain yang kemungkinan juga adalah musuh dari kuil Sirak.
"Uskup Karam lihatlah sepertinya rombongan besar itu bukanlah Pasukan yang berniat melakukan penyerangan terhadap kita, karena aku melihat sebagian dari mereka adalah pencari berita dengan alat sihir perekam mereka."
Jendral Cristian berbicara karena melihat Pasukan yang mendekat jumlahnya memang cukup besar tapi sebagian dari mereka terlihat seperti Pasukan bayaran dan belum cukup untuk mengalahkan pasukan kuil Sirak di kota Lopak malah Pasukan itu hanya terlihat seperti mengawal rombongan pencari berita serta persediaan.
"Jendral Cristian sepertinya orang-orang dari kerajaan lain di benua barat sudah mulai curiga dan bergerak untuk menyelidiki Tanah Tandora."
"Kalau begitu yang mulia uskup Karam bukankah ini akan buruk untuk kita, bagaimana jika Pasukan benua barat kembali bersatu untuk melawan kita, karena kita sejak awal sudah bertentangan dengan semua orang di benua ini."
"Jendral Cristian anda tidak perlu kawatir tentang itu karena mereka semua tidak akan bersatu lagi."
Jendral Cristian menatap Uskup Karam yang mengatakan itu karena bila mereka menyadari kuil Sirak sudah menguasai pemerintahan serta sebagian Kerajaan Tandora, kemungkinan Pasukan dari kerajaan lain tidak akan membiarkan hal itu dan bersatu untuk membantu Kerajaan Tandora seperti yang terjadi di masa lalu.
"Yang mulia uskup karam kenapa anda yakin tidak akan ada pasukan persatuan benua barat seperti dulu."
"Jendral Cristian setiap penguasa dari kerajaan di benua barat pasti akan menginginkan tanah Tandora dan mereka akan saling merebutkanya apa lagi setelah pahlawan benua barat juga melakukan hal yang sama."
Jendral Cristian mengerti akan hal itu tapi dia masih sedikit kawatir dan berbicara.
"Memang benar kemungkinan itu sangat besar dan pangeran Antonio pahlawan mereka malah memberikan contoh untuk mengambil alih tanah Tandora, tapi yang menjadi kekuwatiranku bukankah bila semua Kerajaan datang dan saling berebut tanah Tandora ini juga berbahaya untuk kita di sini."
"Jendral Cristian kamu pasti tahu mengapa sampai saat ini kita kuil Sirak masih bisa bertahan dan bahkan mendapatkan kepercayaan dari orang-orang yang sangat berpengaruh, kita kuil Sirak bukan sekedar kepercayaan kita memiliki kemampuan dan kekuatan yang layak di perhitungkan."
Jendral Cristian mengetahui sedikit mengenai hal itu, kekuatan dan kelicikan kuil Sirak tidak bisa di remehkan hingga beberapa orang bahkan para dewan kerajaan Tandora sendiri sampai bersedia bekerja sama dengan kuil kegelapan Sirak.
Sementara itu rombongan besar dari arah barat terlihat semakin dekat dengan kota Lopak, semua orang di dalam rombongan itu terlihat sangat heran dan terkejut karena tidak terlihat bendera milik Lord Lopak yang berkibar di atas sana, malah mereka melihat bendera Silmarin dan kuil Sirak yang berkibar dengan gagah di atas benteng kota Lopak.
Kuil Sirak memang bisa mengambil kota Lopak untuk mereka sendiri tapi kuil Sirak masih menganggap raja Douglas De Silmarin masih bersama kuil Sirak dan Raja Silmarin itu terpaksa menyerah serta tunduk pada pasukan Remaria karena tidak mampu menghadapinya, untuk itulah bendera kerajaan Silmarin masih berkibar di kota Lopak karena kerajaan Silmarin adalah Kerajaan yang di bentuk oleh kuil Sirak.
Di dalam rombongan besar expedisi itu, Lord Wisel dan bangsawan Lenin sebagai pemimpin utama mereka segera menyiapkan pasukan di barisan depan karena melihat bendera kuil Sirak yang artinya adalah pasukan musuh yang berada di sana tapi Lord Wisel terlihat lega untuk hal itu dan berbicara pada bangsawan Lenin dari kerajaan Palanka yang hanya membawa Pasukan bayaran seperti petualang.
"Lord Wisel kelihatanya anda cukup beruntung bukan bendera kerajaan Tandora ataupun bendera Remaria yang berkibar melainkan bendera kerajaan Silmarin yang di anggap pemberontak Kerajaan ini serta bendera kuil Sirak yang di anggap musuh oleh semua orang di benua barat."
"Benar bangsawan Lenin dengan begini aku akan punya alasan yang tak terbantahkan lagi untuk mengambil kota di depan kita secara sah."
Itulah yang membuat Lord Wisel senang karena bila bendera kerajaan Tandora yang berkibar berarti kerajaan Arfen akan di anggap menyerang Tandora sebagai itikad invasi perang, tapi karena kota itu berada di kekuasaan lain yaitu Silmarin yang memberontak dan mencurinya dari Kerajaan Tandora, Pasukan Wisel dapat mengambilnya dengan sah.
"Lord Wisel tapi kita harus tetap berhati-hati karena kuil Sirak bukanlah musuh yang akan dapat kita kalahkan dengan mudah."
"Tuan Lenin lihatlah para bangsawan lain di sini mereka semua membawa cukup banyak kekuatan yang mereka sewa, mereka akan membantuku dalam merebut kota Lopak."
Bangsawan Lenin menatap para Lord lain di dalam rombongan ini dan memang benar mereka membawa cukup banyak pasukan bayaran dan dapat menambah kekuatan yang di miliki Lord Wisel.
"Begitu aku mengerti bila anda nanti menguasai kota sebesar Lopak anda akan membutuhkan banyak bangsawan untuk membantu mengelolanya, menjanjikan kepada mereka semua untuk bagian kecil dari kota Lopak, membuat para bangsawan yang ikut dalam rencana anda rela memberikan investasi besar dengan menyewa banyak pasukan bayaran."
"Hahaha.. kita pasti akan mendapatkan kota Lopak dan meskipun itu sulit Pasukan bantuan dari Jendral Mariana akan segera datang dan membantu kita."
Lord Wisel tertawa karena membayangkan akan mendapatkan sebuah kota baru di tanah Tandora dan dia akan di anggap pahlawan oleh kerajaan Arfen karena mengembalikan wilayah Lopak ke tangan Kerajaan Arfen kembali setelah beberapa ratus tahun di kuasai oleh kerajaan Tandora.
Lord Wisel maju ke depan dan dengan sebuah alat sihir yang dapat mengeraskan suaranya dia berbicara kepada pihak kuil Sirak yang bertahan di atas benteng kota Lopak.
"Kuil Sirak menyerahlah kalian tidak berhak atas kota Lopak jadi serahkan kota itu atau kami akan merebutnya dengan paksa.!"
Lord Lopak dari jarak yang cukup jauh menggunakan alat sihir pengeras suara untuk membuat sebuah pernyataan dan peringatan sebelum memulai perang, Lord Lopak cukup percaya diri karena dia berada di luar jangkauan dari serangan pemanah dan dia melakukan pernyataan itu sebelum menyerang di karenakan banyaknya pencari berita yang merekam kejadian itu.
"Kuil Sirak sekali lagi aku peringatkan serahkan kota Lopak atau kalian akan menerima akibatnya.!!"
Sekali lagi dengan berani Lord Lopak berteriak memberikan peringatan tapi sesuatu terjadi sebuah sihir seperti sebuah sambaran petir meluncurkan melesat dan mengenai tubuh Lord Wisel yang berdiri di depan rombongan.
"Cursed Lightning..?!!"
"Arkk..!!?"
"Apa yang terjadi.?!"
"Lord Wisel terkena serangan sihir.!!"
Semua orang tampak terkejut dan beberapa prajurit langsung bergerak maju dan mengamankan Lord Wisel tapi itu sudah terlambat tubuh Lord Wisel yang terkena serangan sihir itu sudah kaku dan tak bernyawa.
"Semua mundur Cleric kuil Sirak menggunakan sihir petir misterius yang dapat menjangkau kita, cepat mundur."
Semua rombongan dan Prajurit Wisel terlihat mundur lebih jauh karena tidak menyangka kejadian ini akan terjadi, Lord Wisel terlalu meremehkan kuil Sirak dan pernyataan serta peringatan Lord Wisel di balas dengan sebuah serangan sihir yang mengakhiri hidup dari salah satu penguasa besar di Kerajaan Arfen.
Beberapa bangsawan yang ikut dalam ekspedisi ini terlihat gelisah karena Lord Wisel yang memiliki kekuatan militer terbesar di dalam rombongan telah mati bahkan sebelum peperangan ini di mulai.
Beberapa bangsawan kerajaan Arfen menatap ke arah Tuan Lenin bangsawan dari kerajaan Palanka karena sebelumnya Lord Wisel yang merencanakan ekspedisi ini bersama bangsawan Lenin dan keputusan atau kepemimpinan dari rombongan expedisi ini jatuh kepada bangsawan Lenin untuk menentukan sikap selanjutnya.
Petualang yang mengawal Bangsawan Lenin yaitu Ardion menganggap situasi ini benar-benar tidak baik jadi dia berbicara.
"Tuan Lenin ternyata benar musuh kita jauh lebih berbahaya dari pada yang kita perkirakan jadi apakah kita harus mundur untuk saat ini."
Ardion bertanya tapi beberapa bangsawan dari Kerajaan Arfen terlihat kurang setuju dengan usul petualang tingkat Mithril yang bernama Ardion, dan salah satunya berbicara pada Tuan Lenin.
"Tunggu dulu kita tidak bisa mundur sekarang kami para bangsawan sudah mengorbankan banyak harta untuk expedisi ini kita tidak boleh membatalkanya kami semua akan menolak."
Para bangsawan dari kerajaan Arfen menentang keras karena mereka telah membiayai expedisi dan menyiapkan perbekalan serta menyewa Pasukan besar, bila mereka mundur sekarang mereka tidak akan mendapatkan apapun dan semua pengorbanan mereka akan sia-sia dan Bangsawan Lenin akhirnya berbicara.
"Kalian semua tenanglah aku mengerti kalian para bangsawan sudah berkorban banyak agar kita semua bisa sampai ke tempat ini tapi seperti yang kalian lihat musuh kita juga terlalu kuat untuk kita hadapi menyerang kuil Sirak yang lebih unggul dalam pertahanan dan penyerangan dari atas benteng itu hanya akan menjadi bunuh diri."
"Tapi bangsawan Lenin kita juga tidak mungkin pergi tanpa mendapatkan hasil apapun siapa yang akan mengganti biaya yang telah kami para bangsawan kerajaan Arfen keluarkan, apakah kamu mau menggantinya seluruh kekayaanmu tidak akan cukup untuk hal itu."
Bangsawan Lenin terlihat tidak menyukai kata-kata dari seorang bangsawan kerajaan Arfen yang di tujukan padanya karena jelas bangsawan Lenin dari kerajaan Palanka tidak punya tanggung jawab atas semua biaya yang di keluarkan para bangsawan dari kerajaan Arfen dan kesepakatan menghalang dana dari para bangsawan hanya antara para bangsawan kerajaan Arfen dengan Lord Wisel yang memanfaatkan kerja sama antara Lord Wisel dengan Bangsawan Lenin yang ingin menyelidiki Kerajaan Tandora untuk Raja Hanan De Palanka.
"Kalian para bangsawan tenanglah karena sekarang kita memang tidak mungkin untuk mundur jadi yang harus kita lakukan adalah tetap bertahan di sini dan menunggu sampai Pasukan milik Jendral Mariana datang pasti dia sudah dalam perjalanan kemari untuk menyusul kita di sini."
Bangsawan Lenin mengatakan itu dan para bangsawan dari kerajaan Arfen terlihat sedikit lebih tenang karena memang benar Jendral Mariana membawa cukup banyak pasukan bahkan bersama serta Pasukan Paladin dari tiga kuil besar, mengalahkan pasukan kuil Sirak untuk merebut kota Lopak itu kemungkinan besar akan dapat di lakukan.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Ary Dunyanto
lanjutken.
2021-09-10
0
Galih Agung
semangat thor
2021-05-14
1
Yes I am
👍👍
2021-05-14
1