225.2 Expedisi

Rombongan Expedisi yang datang dari wilayah Hiran Kerajaan Arfen terus bergerak, mereka mulai menyusuri desa-desa yang ada di wilayah Meurak Kerajaan Tandora tapi mereka menjadi lebih terkejut lagi setelah menyaksikan sendiri secara langsung kondisi rakyat di sana.

Banyak desa-desa yang sudah hancur dan di tinggalkan dan beberapa desa yang masih di huni penduduk kondisinya juga sangat memprihatinkan, penduduk yang kelaparan dan sakit karena kekurangan makanan, semua orang di dalam rombongan Expedisi terlihat sangat terkejut mereka tidak pernah membayangkan kalau kondisi rakyat di tanah Tandora sampai separah itu.

Saat ini rombongan besar Expedisi itu mulai membagikan bantuan yang mereka bawa dan terlihat kerumunan penduduk yang terlihat sangat kurus langsung datang mengerubungi mereka dengan air mata dan kesedihan berjuang mendapatkan sedikit makanan untuk menyambung hidup mereka.

Para pencari berita tidak henti-hentinya mengambil gambar dan akan menyiarkanya ke seluruh benua sehingga semua orang di seluruh benua akan tahu tentang kondisi kerajaan Tandora.

Jendral Mariana yang memimpin pasukan dari kerajaan Arfen benar-benar berduka atas kondisi di tempatnya berada saat ini dan berbicara pada Lord Wisel di tempat itu.

"Lord Wisel sepertinya semuanya lebih buruk dari pada yang kita perkirakan."

"Benar Jendral tapi kondisi penduduk Kerajaan Tandora di sini akan segera di ketahui oleh semua orang dan kita akan punya alasan kuat untuk mengambil alih wilayah Meurak dari kerajaan Tandora yang telah gagal menjalankan pemerintahanya."

Lord Wisel mengatakan itu dan Jendral Mariana juga tahu sekarang secara sah Pasukan Kerajaan Arfen dapat menyerang ke benteng kota Meurak untuk menggulingkan Lord penguasa wilayah yang gagal dan mengambil alihnya untuk kerajaan Arfen.

"Lord Wisel semua pasukanku akan langsung ke kota Meurak aku tidak ingin membuang waktu lagi, kamu pergilah kawal rombongan yang lain untuk lebih jauh menyelidiki wilayah Tandora kami akan menyusul nanti."

"Tentu saja Jendral aku mengerti dengan tugasku di sini."

Rombongan pasukan Arfen yang di pimpin oleh Jendral Mariana langsung bergerak ke selatan untuk mengambil alih kota Meurak dan dapat di pastikan Pasukan Tandorian yang di pimpin oleh Jendral Gilmaur tidak akan dapat menghentikanya.

Lord Wisel dan Pasukanya bergerak sendiri membawa rombongan pencari berita menuju arah timur ke wilayah Lopak, itu juga bertujuan untuk mengalihkan semua orang yang memiliki kepentingan tertentu saat wilayah Meurak di rebut menganggu Jendral Mariana mengambil hak seluruh Wilayah Meurak.

______________________________________

Sementara itu di pinggiran hutan Argamir tempat pangeran Antonio dan Pasukan demi human berada, Pasukan yang di pimpin oleh Komandan Fenia dan Nona Firdina itu masih belum bergerak karena kondisi yang tidak menguntungkan di kota Lopak.

Pasukan Red Vivern yang di pimpin Komandan Darius sempat datang dan berniat menyerang kota itu tapi Pasukan Kuil Sirak dan Pasukan bekas kekaisaran Hereven yang di pimpin Jendral Cristian menggunakan penduduk di kota Lopak sebagai tameng hidup.

Pasukan Red Vivern tidak bisa berbuat apapun karena tidak mau melukai penduduk yang di sandra kuil Sirak akhirnya kembali mundur ke wilayah Silmarin menunggu kondisi yang lebih memungkinkan.

"Yang mulia Pangeran Antonio sampai kapan kita harus menunggu aku Daniel dan Pasukan Demi human yang lain tidak sabar untuk menyerang kota Lopak."

Daniel si Lizardman bertanya karena pasukanya sudah terlalu lama menunggu untuk berperang, tapi Antonio dengan tenang menjawabnya.

"Tuan Daniel perang bukan tentang menyerang dan Bertahan, perang adalah situasi di mana kita harus bersabar, kita harus memikirkan strategi terbaik untuk bertindak untuk mendapatkan kemenangan yang baik, lagi pula bukankah sudah aku beritahu kalau seluruh penduduk di kota Lopak saat ini sedang di Sandra, kita sebagai prajurit tidak boleh sampai melukai mereka."

Kemudian Gargar pemimpin pasukan Centaur berbicara.

"Tapi yang mulia ini adalah perang bila kita tidak menyerang mereka maka semua ini akan percuma saja, seharusnya dalam perang kita harus mengabaikan hal seperti hati nurani seperti itu demi mendapatkan kemenangan."

Antonio sangat tidak menyukai kata-kata dari Gargar karena cara berperang seperti itu sangat tidak baik dan Antonio berbicara padanya.

"Gargar apa kamu lupa tentang tujuan kita melakukan perang ini."

Gargar menatap pangeran Antonio dan mulai berbicara.

"Tujuan tentu kami di sini untuk membantu Prajurit Beastmen menyelamatkan ras mereka."

Antonio berpikir ternyata itu yang di pikirkan Pasukan Demi human, memang benar para Beastmen pernah membantu ras demi human, dan para Demi human bergabung dalam perang ini untuk membayar hutang itu.

"Kalian para Demi human masih belum paham juga, kita di sini untuk menyelamatkan semua orang yang tidak berdosa yang menjadi korban kuil Sirak, itu berarti tidak hanya Beastmen saja yang kita harus kita selamatkan tapi juga ras lain seperti manusia, Elf, Dwarf dan lainya kita harus memikirkan serta mengutamakan keselamatan mereka atau perjuangan kita akan percuma."

"Tapi pangeran kalau begini terus kita tidak akan bisa menyelamatkan siapapun."

Gargar mengatakan itu karena tanpa adanya tindakan bagaimana mungkin pangeran Antonio dan Pasukan Demi human akan dapat melakukan tujuan itu dan Antonio berbicara.

"Kalian tenang saja kita akan segera bergerak karena aku baru mendapatkan informasi dari pasukan Red Vivern yang memata-matai wilayah sekitar Lopak kalau rombongan dari kerajaan Arfen sudah mulai mendekati kota Lopak."

Daniel kemudian berbicara karena mendengar hal itu.

"Manusia dari kerajaan Arfen aku kurang menyukai mereka, tapi apakah semua itu bisa mengubah semua keadaan ini.?"

"Ya kalian tenang saja dan ikutilah Komando dari komandan Fenia yang secara resmi sebagai pemimpin utama Pasukan ini."

Fenia terlihat terdiam karena dia memang tahu kalau itu adalah tugasnya sekarang dan Gargar kemudian berbicara.

"Pangeran Antonio kami tahu Komandan Fenia sudah mengalahkan kami dalam perebutan kehormatan sebagai pemimpin utama Pasukan demi human tapi bukankah Komandan Fenia berada di bawah anda jadi kami pikir anda yang akan memimpin kami semua secara langsung."

"Tuan Gargar aku tidak bisa melakukan hal itu karena aku harus pergi, jadi komandan Fenia yang akan memimpin kalian."

Nona Firdina merasa sedikit bingung karena pangeran Antonio mengatakan akan pergi jadi ia bertanya.

"Pangeran Antonio kemana anda akan pergi bukankah anda bilang kalau kita semua akan segera bergerak."

"Firdina aku tidak akan lari dari perang ini, aku akan pergi terlebih dahulu ke kota Lopak kita akan bertemu lagi di sana."

"Heh apa jadi maksudnya anda akan menyusup ke kota Lopak, tapi itu sangatlah berbahaya, kota itu telah di kuasai oleh pihak musuh."

Firdina mengatakan itu karena cukup terkejut dan Komandan Fenia juga terlihat akan menentang pangeran Antonio yang akan pergi sendirian ke kota Lopak.

"Yang mulia Pangeran Antonio aku mohon jangan melakukan hal yang gila lagi, ini terlalu beresiko."

"Fenia kamu sudah cukup lama mengenalku bukan, aku bukan orang yang akan bertindak tanpa berpikir, aku punya rencana dan mungkin hanya ini cara agar dapat menyelamatkan lebih banyak orang di kota Lopak."

Fenia masih terlihat sangat kawatir meskipun dia tahu kalau pangeran Antonio memang sering melakukan hal yang mustahil dan hampir selalu berhasil tapi dia tetaplah seorang pangeran yang seharusnya selalu dalam perlindungan dan tidak melakukan hal yang berbahaya seperti itu dan Antonio mulai berbicara lagi untuk berpamitan.

"Baiklah kupikir aku harus segera berangkat sekarang, Fenia, nona Firdina aku serahkan semua di sini pada kalian berdua aku akan menghubungi kalian melalui sihir telepati."

"Baik tapi yang mulia hamba mohon untuk selalu berhati-hati di sana."

Fenia mengatakan itu dan nona Firdina terlihat bingung kenapa Knight pengawal yang harus selalu melindungi pangeran Antonio membiarkan pangeran Antonio pergi melakukan hal yang berbahaya begitu saja.

Antoniopun segera pergi meninggalkan pinggir hutan Argamir menuju kota Lopak dan nona Firdina menyaksikan pangeran Antonio yang pergi menjauh bertanya kepada komandan Fenia.

"Komandan Fenia apakah ini tidak masalah, pangeran anda pergi ke markas musuh seorang diri, mengapa anda terlihat sama sekali tidak berusaha menghentikanya."

"Nona Firdina anda juga cukup lama mengenal pangeran Antonio bukan jadi anda pasti tahu percuma saja kita berusaha menghentikan pangeran yang sudah seperti itu."

"Benar pangeran Antonio memang selalu mengejutkan semua orang tapi aku masih tetap kawatir."

"Nona Firdina semua pasti akan berjalan dengan baik sesuai yang di perkirakan oleh yang mulia Pangeran Antonio, lagi pula bila kondisi mendesak pangeran Antonio akan dapat dengan mudah meloloskan diri dengan kekuatan yang dia miliki."

Firdina masih belum paham karena meskipun dia pernah melihat kemampuan pangeran Antonio saat berperang melawan pasukan kekaisaran tapi dia merasa kekuakan itu tidak akan cukup untuk dapat menghadapi semua pasukan Paladin kuil Sirak di kota Lopak, tapi mengapa Komandan Fenia mengatakan kalau pangeran Antonio dapat melakukan hal itu dengan kekuatanya sendiri, apakah pangeran Antonio memiliki kekuatan dahsyat lain yang masih di sembunyikan.

______________________________________

Kerajaan Gurun Arka sama sekali tidak terlihat akan bergerak untuk ikut merebutkan tanah Tandora yang dahulu cukup mereka idamkan, meskipun Kerajaan Arka tahu ini adalah kesempatan besar untuk mendapatkan wilayah Tandora tapi permasalahan dan krisis di kerajaan Arka sendiri membuat mereka harus mengurungkan niat seperti itu.

Rakyat Arka sudah cukup menderita, pemberontak dari rakyat di bagian barat yang membelot untuk menggabungkan diri dengan kerajaan Remaria, Iblis yang masih masih mengancam dari balik bayangan dan yang mulia raja Bazara Ra Arka sendiri yang mengalami sakit parah, kerajaan Arka juga sudah mulai berada di ujung tanduk.

Penasehat utama Kerajaan Arka bekerja keras untuk menyelamatkan pemerintahan kerajaan di mana para dewan mulai bertentangan dengan raja Arka, Penasehat Kerda harus melakukan cara-cara kotor untuk menyingkirkan para Lord dan bangsawan yang mulai ingin menggulingkan raja Bazara, dan memanfaatkan Circle Crow adalah pilihan yang di ambil penasehat kerajaan itu.

"Tuan Glome para Assassin apakah mereka sudah bergerak."

"Penasehat Kerda tenang saja kami Circle Crow selalu bisa menyelesaikan pekerjaan kami dengan baik dan tidak akan ada kebocoran informasi, para bangsawan tidak akan mengetahui apapun dan tidak akan bisa melacak semua yang telah kami lakukan."

"Bagus Tuan Glome dan mengenai di bagian barat Kerajaan Arka apakah Circle Crow juga sudah mendapatkan hasil memburu para iblis serta melacak para pemberontak di sana."

Penasehat Kerda bertanya mengenai masalah pemberontakan serta iblis yang masih bersembunyi di wilayah barat gurun Arka.

"Kalau itu Tuan Arsad dan Kirt sudah mulai memimpin banyak petualang anggota Circle Crow untuk melacak para iblis dan mengenai pemberontak yang ingin bergabung dengan kerajaan Remaria, kemungkinan ada spionase yang di lakukan kerajaan Remaria tapi Tuan Kirt sudah mulai menyelidiki hal itu."

Tuan Glome mengatakan itu dan memang salah satu tujuan Circle Crow adalah mencegah para pemberontak bergabung dengan pihak Remaria, tapi Circle Crow juga tidak berniat menghentikan pemberontakan itu karena Circle Crow ingin mendapatkan serta memanfaatkan pemberontak yang di lakukan penduduk di bagian barat Kerajaan Arka untuk kepentingan Circle Crow.

"Jadi begitu masalah di negeri ini benar-benar tidak pernah berakhir, pemberontak dan yang mulia Bazara yang sakit parah, seandainya saja putra mahkota Raja Arka selanjutnya sudah cukup umur untuk menggantikan yang mulia Bazara pasti semua akan berjalan lebih mudah untuku."

Penasehat Kerda mengatakan itu tapi itu tidak dapat mengubah kenyataan kalau Raja Arka selanjutnya tidak dapat di nobatkan karena usia yang masih terlalu muda.

.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***