Tuduhan

Hari yang begitu melelahkan terutama untuk Vira, padahal ia hanya menyambut jabat tangan para tamu. Kakinya pegal karena terlalu lama menggunakan heels. Tubuhnya remuk lebur karena gaun yang digunakan bahkan saat acara sudah selesai Vira belum melepasnya, padahal langit sudah menggelap matahari tak lagi terlihat.

Vira kira setelah acara selesai ada kesempatan untuknya melepas gaun yang ia kenakan, tapi perkiraannya salah karena ia langsung pergi menuju tempat tinggal barunya, lingkungan dan suasana baru.

Waktu yang digunakan untuk berbincang dengan Melisa pun hanya sedikit. Anak dan ibu itu saling menguatkan satu sama lain bahwa semua akan baik-baik saja. Pelukan perpisahan diberikan Melisa untuk sang putri kecil yang sudah dewasa dan menjadi seorang istri. Vira menghapus air mata yang mengalir di pipi Melisa, ia tidak pernah melihat Melisa sesedih ini. Melisa adalah ibu yang hebat, ibu yang selalu melindungi Vira dari apapun.

Pras, pria itu sudah lebih dulu masuk mobil. Tidak ada kontak fisik yang terjadi Pras cenderung diam. Vira tersenyum pedih, ia yakin setelah ini kebencian ayahnya akan lebih besar. Vira berharap sebuah keajaiban datang padanya walaupun hanya sekejap saja.

Melisa melambaikan tangan mengantar kepergian sang putri kecil. Ia mengusap air mata yang setia berjatuhan. Ia menghembus nafas berat beralih pada sang suami. Ia harus meluruskan beberapa hal pada suaminya. Selama ini Melisa sudah bersabar menghadapi sikap Pras yang tidak adil pada kedua putrinya. Sekarang tidak lagi, sang putri sulung sudah membuat keributan hingga putri bungsu menjadi korban. Melisa tidak dapat memaafkan hal tersebut.

Perjalanan terasa begitu mencekam karena Vira berada pada mobil yang sama dengan pria yang kini sudah menjadi suaminya, sedangkan kedua mertuanya berada di mobil lain. Vira meremas jemarinya karena gugup pandangannya tertuju pada jalanan yang ia lewati. Cukup lama perjalanan yang mereka tempuh. Vira mendesah gusar karena jarak sekolah tempat mengajarnya semakin jauh dan sepeda motor yang setia bersamanya masih ada di rumah.

Vira jangan khawatir, kamu mendapatkan cuti satu minggu. Manfaatkan waktumu bersama suami sebelum sibuk mengajar.

Vira membaca pesan yang dikirimkan oleh Pak Basuki, Kepala Sekolah. Ia tidak percaya ini, semua guru sudah mengetahui tentang pernikahannya dan yang ia herankan bagaimana cara mereka mengetahuinya. Vira pusing memikirkan semua yang terjadi. Tenaganya sudah terkuras banyak seharian ini dan otaknya tidak dapat memperoleh banyak hal.

Terlalu asik memandang jalan Vira tidak sadar bahwa mereka sudah memasuki gerbang sebuah rumah besar. Terdapat lampu hias berjajar sepanjang mobil memasuki pelataran rumah.

Ketika mobil berhenti dan Arka keluar, Vira pun melakukan hal yang sama. Niatnya pergi ke pernikahan sang kakak justru terbalik menjadi pernikahannya sendiri. Vira memandang bangunan besar di depannya.

Apa ini pantas di sebut rumah. Ini sudah seperti istana. Vira tidak membawa apapun hanya gaun yang melekat padanya, ia mulai kebingungan harus berganti pakaian dengan apa.

"Mari masuk, Nak. Hari ini dan selamanya kamu akan tinggal di sini. Tidak perlu canggung kita sudah menjadi keluarga," ucap Faras menyentuh tangan Vira, ia menginstruksikan agar Vira masuk.

Setiap langkah memasuki rumah hanya ada kegelisahan di dalamnya. Hatinya seperti menolak untuk memasuki rumah mewah tersebut. Mengumpulkan tekad Vira memantapkan langkahnya.

Arka menaiki tangga menuju kamarnya tak memperdulikan bahwa ia telah membawa pulang seseorang sebagai istri. Membuka pintu, indra penglihatannya terpaku pada kamarnya yang sudah dihias sedemikian rupa. Lagi-lagi ia teringat akan Arleta, pujaan hatinya.

Terdengar pintu berderit menandakan ada seseorang yang memasuki kamar. Ia beralih melihat Vira yang membawa sesuatu dalam tangannya. Semacam kain mungkin saja itu pakaian ganti.

Vira berdiri kaku setelah pintu tertutup. Tatapan Arka sungguh menakutkan lebih menakutkan dari Pras. Vira meredakan detak jantungnya melangkah pelan menuju kamar mandi. Ia ingin segera berganti pakaian.

Melihat jika gaun yang seharusnya dikenakan Arleta masih melekat di tubuh Vira membuat amarahnya semakin memuncak. Hatinya terbakar mengingat dugaan dibalik kaburnya Arleta.

"Apa yang sudah kau katakan pada Arleta. Aku tahu betul Arleta tidak akan pergi jika tidak ada yang mempengaruhinya. Hubungan kami masih baik-baik saja dan tidak mungkin dalam sekejap dia memutuskan pergi."

"A-aku... aku tidak tahu apapun." Sial kenapa Vira harus gugup menjawab pertanyaan Arka.

"Kau pikir aku percaya? Bulshit!" Vira memejamkan mata ketika suara meninggi Arka memasuki gendang telinganya.

"Kau sudah merencanakan semua ini, 'kan. Kau tidak suka jika Arleta bahagia makanya kau merebutku dari Arleta. Sekarang setelah kita menikah apa yang kau dapat? Hah! Kau mendapatkan apa dari pernikahan ini!"

"Lihat... lihat gaun yang kau kenakan itu milik Arleta, lihat kamar ini yang dihias ini juga milik Arleta. Kau sudah merebutnya dari Arleta!"

"Kau menghancurkan semuanya. Kau perusak! Argghhh...!" Emosi Arka tak terkontrol. Ia menghancurkan barang yang tersusun di samping Vira membuat gadis itu menjerit karena kaget. Ia menjauh dari Arka yang tak terkendali. Mata pria itu menggelap mendekati Vira yang gemetaran.

"Jangan mendekat jangan sakiti aku, aku bisa menjelaskan semuanya. Aku tidak bersalah." Vira was-was karena Arka semakin mendekat.

"Kau salah, kau bersalah!" teriak Arka tepat di muka Vira.

Mau seberapa keras suara yang dikeluarkan tidak akan terdengar sampai luar karena kamar Arka dilengkapi peredam suara. Tidak akan ada yang tahu apa yang terjadi di dalam kamar.

"Dengarkan aku. Aku ke atas untuk membawa turun Kak Arleta. Dia tidak ada di sana dan meninggalkan surat. Sungguh aku mengatakan yang sesungguhnya." Vira berusaha untuk menjelaskan pada Arka yang terlihat sangat marah.

"Cuih ... alur cerita yang bagus. Kau sangat berbakat dalam mengarang cerita. Mempengaruhi Arleta untuk pergi dan kau yang menggantikannya, kau bahkan sudah mengundang rekan kerjamu untuk hadir." Vira menggeleng dengan tuduhan Arka. Ia benar-benar mengatakan yang sesungguhnya terjadi, tapi kenapa pria di hadapannya sangat keras kepala.

"Cepat katakan di mana Arleta berada!" Vira menggeleng lagi. Sampai mulutnya berbusa pun Arka tidak akan percaya apa yang Vira katakan.

"Katakan, pembohong!"

"Aku bukan pembohong! Aku mengatakan yang sebenarnya. Aku tidak tahu di mana Kak Arleta. Kenapa kau menyudutkan diriku seakan aku dalang dibalik aksi kabur Kak Arleta. Aku menyelamatkan keluargamu dari rasa malu tidak bisakah kau percaya padaku!" Vira sudah kehilangan  kesabaran menghadapi sikap Arka yang semaunya sendiri.

"Percaya?" Arka memiringkan kepalanya tersenyum devil. "Kenapa aku harus percaya pada pembohong sepertimu."

"Karena aku istrimu!" Entahlah apa Vira sadar mengucapkan hal itu atau hanya spontanitas saja.

"Hoh, sekarang kau membawa statusmu itu. Apa kau begitu bangga telah menjadi istriku. Hah! Aku bertanya padamu!" Arka mencengkeram rahang Vira cukup kuat.

Vira merasa pasokan oksigen di sekitarnya berkurang. Ia tidak dapat bernafas dengan bebas, apalagi wajah Arka yang sangat dekat dengannya.

"A-aku aku cu-ma...," gagap Vira.

"Akan aku tunjukkan bagaimana seharusnya menjadi istriku." Vira menggeleng keras. Ia sungguh takut Arka bertindak yang tidak-tidak. Vira sangat ketakutan.

Kenapa masalah datang bertubi-tubi padanya. Kenapa semua yang ia inginkan tidak pernah terkabulkan. Haruskah ia menemui Sang Pencipta terlebih dahulu agar keinginannya terkabul. Vira ingin bahagia bukan tersiksa seperti ini. Pernikahan yang sungguh tidak pernah terlintas di benaknya.

***

Happy reading.

Sampe sini dulu ya. Besok up lagi oke 😉

Salam sayang dari aku.

Terpopuler

Comments

Bajul Sayuto

Bajul Sayuto

cerita SAMPAH ANJING

2024-04-17

1

Julia Bianca

Julia Bianca

maaf ceritanya kurang enak dibaca.

2024-03-05

0

Ve

Ve

Arleta.. curiga doi playing victim 🧐

2024-02-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!