Sang Asisten Ceo
Seorang wanita dengan perut buncitnya terlihat kesakitan di ruang tamu,dia adalah Gayatri, air ketubannya terlihat sudah merembes dibalik dasternya,Ana sang pembantu yang menemani dirinya terlihat sangat panik, kemudian dia segera menelpon taksi yang juga temannya sendiri.
mereka bergegas melarikan Gayatri ke rumah sakit yang tak jauh dari tempat tinggalnya.
Ana segera menghubungi sang majikan siapa lagi kalo Arya.
Arya berlari menuju ruang bersalin,dia sedang berada di kantornya ketika sang pembantu mengabari bahwa istrinya akan segera melahirkan,padahal waktu nya masih jauh dari perkiraan dokter.
Arya bekerja sebagai karyawan di sebuah bank swasta, istrinya Gayatri wanita berdarah india ini sudah hampir 4 tahun menikah dengannya namun ditahun ke 3 mereka baru di karuniai seorang momongan.
Gayatri yang juga bekerja di pabrik sebagai karyawan administrasi memutuskan untuk berhenti kerja,karena dia rasanya harus berhati-hati dengan kehamilannya sekarang.
Gayatri memang gadis keturunan India,namun seluruh keluarganya ada di Indonesia, jangankan ke India sekedar bahasanya saja dia tidak bisa.
Ayah dan ibu Gayatri tinggal jauh dari mereka, Gayatri tinggal di Jakarta beserta suaminya sedangkan ayah,ibu dan kakaknya tinggal di Sumatra.
Keluarga Arya sendiri sudah tidak ada, ayahnya meninggal dunia sedangkan ibunya menikah lagi dengan seorang bule dan membawa ibunya tinggal di Inggris.
Arya masih celingukan mencari keberadaan sang istri.
"Pak...pak...sini!"
panggil Ana, pembantu yang selalu menemani Gayatri.
"Gimana an ibu?"
"Ada di dalam pak!"
Ana mengiring Arya masuk ke ruangan tersebut, dengan sigap Arya menemani sang istri yang terlihat sangat kesakitan.
"Sayang....ada aku...disini...yang kuat ya!"
Arya memberi semangat sang istri.
"Bagaimana istri saya dok?"
tanya Arya ketika melihat sang dokter datang mendekat.
"Kami periksa dulu pak"
"Iya dok..silahkan!"
dokter dengan cepat memeriksa Gayatri,dan sudah di pastikan pembukaan 8.
"Sebentar lagi pak,masih pembukaan 8 belum sempurna"
kata dokter menjelaskan.
"Terimakasih dok"
Setelah melewati 30 menitan, akhirnya pembukaan sempurna dan dokter memberikan aba-aba pada Gayatri untuk mengejan.
Sampai beberapa kali akhirnya bayi lelaki itu pun keluar dengan berat badan 3.3 kg dan panjang 54 cm.
Dokter akhirnya meminta Arya untuk ikut suster membawa bayinya,karena Gayatri harus segera ditangani, keadaannya sekarang sedang tak baik-baik saja.
Setelah beberapa saat di tangani dokter,arya di minta untuk masuk ke dalam.
Arya mendapatkan penjelasan dari dokter,dia sangat shock dengan apa yang disampaikan dokter padanya.
Dia bener-bener tak menyangka semuanya akan terjadi pada istrinya.
Arya masuk dan duduk dikursi yang ada disamping istrinya.
Gayatri yang melihat sang suami duduk dengan lesu sudah mengira bahwa dokter sudah menyampaikan sesuatu pada suaminya tersebut.
Gayatri tersenyum,senyum yang manis dengan 2 lesung pipi di kanan dan kirinya.
dia mengambil tangan suaminya dan mencium nya beberapa kali.
"Dia anak lelaki kita!"
kata Gayatri, Arya mengangguk.
"Dia akan jadi kebanggaan kamu mas!"
kembali lagi Arya menganguk, sungguh Arya ingin terlihat menjadi lelaki tegar hari ini, membayangkan istrinya akan pergi selamanya rasanya sungguh tak sanggup,namun sekarang ada seorang bayi mungil yang harus dia jaga.
"Dia akan menjadi lelaki tangguh dan sukse mas!"
"Dia Naraya Barata Putra...dia anakmu mas!"
"Jadikan dia anak yang hebat mas,anak yang tegar dal segala hal,agar aku bisa melihat dia dengan bangga dari atas sana!"
ucap Gayatri sambil terus berlinang air mata.
Arya menganguk, sungguh airmatanya udah menganak diujung matanya,namun dia menahannya sebisa mungkin.dia harus terlihat tegar di depan sang istri.
Arya naik ke ranjang rumah sakit yang sempit itu, berbaring di samping sang istri, memberikan lengannya untuk bantalan kepala Gayatri seperti biasanya.
Pelan-pelan dia menepuk punggung sang istri seperti menina bobok kan istri cantiknya tersebut.
Gayatri dengan tenang memeluk sang suami juga, beberapa menit kemudian, Arya tak lagi merasa hembusan nafas panas istrinya,tubuh Gayatri terasa lemas di dalam dekapannya.
Gayatri, gadis yang membuat seorang Arya bisa dipanggil dengan sebutan penuh kebanggaan bagi kaum pria..'ayah' walaupun harus mengorbankan nyawanya sendiri,ya..kala itu dokter menyarankan untuk mengakhiri kehamilan nya, kehamilan Gayatri membahayakan dirinya sendiri karena suatu sebab.namun kegembiraan Arya yang telah lama tidak di karuniai anak membuat Gayatri mengurungkan niatnya untuk memberitahu suaminya perihal kehamilan nya saat itu.
Kini wanita yang baru saja memberikan Arya seorang putra, pergi dengan tenang di dekapan suaminya.Ketika merasakan tubuh Gayatri yang sudah lemas Arya menangis sejadi-jadinya.memyesali segalanyapun rasanya sungguh percuma.
"Aku akan menjaganya untuk kamu!! selamat tinggal sayang..... hiks...hiks... selamat tinggal sayang...tunggu aku disana....kita akan bersama lagi suatu hari nanti!?"
Arya menciumi istrinya untuk yang terakhir kalinya.
Di sini,di rumah Arya sekarang telah berkumpul seluruh anggota keluarga dan rekan kerja serta tetangga untuk datang melayat.terlihat Arya nampak tegar,demi anaknya Arya mencoba tegar dan ikhlas menerima semuanya.
Kekasih hatinya, belahan jiwanya gini sedang terbaring di dalam peti mati, benar-benar meninggalkan sebuah luka yang dukup dalam dihati Arya.
Setelah acara pemakaman selesai, semuanya kembali ke rumah Arya dan Gayatri, keluarga nya rencananya akan menginap untuk beberapa hari di rumah tersebut.
Bayi mungil itu masih berada di rumah sakit, rencananya besok baru bisa dibawa pulang.
keesokan harinya.
"Ar, bagaimana kalo anakmu biar ibu saja yang merawat?"
tawar ibunya Gayatri sang mertua.
"Iya Ar, kamu biar tidak kerepotan nantinya!"
kata Safitri sang kakak ipar.
"Gak usah bu mbak...Atri mempercayakan anak itu sama aku bu..mbak...aku akan merawat anakku sendiri, maaf bu!"
ucap Arya.
"Saya akan memperkerjakan beberapa baby sitter di rumah,lagian di rumah juga ada Ana dan suaminya bu yang ikut bantuin Arya bu!"
lanjut Arya, Arya sebenarnya tak enak menolak keinginan baik dari mertua tersebut,namun begitu Arya tak ingin meninggalkan anaknya dengan siapa saja,dia ingin merawatnya sendiri.
Hari berganti hari, seluruh keluarganya Gayatri sudah kembali lagi ke Sumatra.kini Arya merawat sendirian anaknya tentunya dibantu oleh seorang baby sitter.
Bi Ana yang masih setia bekerja disana juga ikut membantu kerja si baby sitter.
Sedangkan suaminya juga bekerja di rumah tersebut.
Arya duduk di tepi ranjangnya,menatap foto seorang wanita di dinding kamarnya, dialah
Gayatri istri cantiknya yang telah pergi selamanya.
"Selamat jalan Gayatri sayang...."
ucap Arya lirih, kemudian melihat sang anak yang terlihat terlelap di pangkuan nya,dia pandangi bayi mungil itu yang terlihat lebih dominan ke wajah istrinya.
"Selamat datang Naraya Barata Putra!!"
ucap Arya kemudian,sambil mencium pipi tembem bayi dalam dekapannya itu.dan berjanji akan mendidik anaknya menjadi anak yang kuat dan tegar!.
bersambung...
@ Perkenalan dulu
@ Semoga suka
@ Jangan lupa dukung aku
@ Kasih semangat buat aku ya....jangan lupa komen..like...dan tetap lanjut di episode berikutnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Eko Winarno
semangat thor
2024-01-21
0
Qorie Izraini
kacian dedek Naraya...msh bayi sdh kehilangan figur dan sosok seorang Ibu.
2023-12-04
0
Kartika Dewi
menarik,,,
2023-12-04
0