Sudah hampir 3 tahun Ray bekerja di Perusahaan Mahendra sebagai asisten Ceo, dan karena bawaannya yang tegas disiplin dan terlihat dingin, semua orang yang awalnya meremehkan pemuda itu , akhirnya mengakui kehebatan dari Ray.
Seluruh dewan direksi memandang dia sama dengan sang Ceo, bahkan bisa dikatakan dia lebih menakutkan dari pada sang Ceo.
Kesibukan Ray menyita banyak waktunya bersama teman-temannya, tak dapat di pungkiri Ray kangen dengan si mulut pedas Johan dan si Tian yang cerewet.
Perusahaan Johan memang tak sebesar perusahaan Mahendra, namun kegiatan Johan juga tak kalah padatnya dari Ray dan Tian.
"Kita ke markas malam ini!..bukannya besok kamu gak kerja?"
tanya Johan saat sedang menghubungi Ray.
" hemmm aku tunggu?"
tut...
Ray bergegas menuju ruangan sang Ceo.
"Siang Tuan!"
"Ada meeting kah siang ini?"
" ya Tuan, meeting dengan perusahaan Sinar Jaya"
"ckckc....aku malas bertemu dengan mereka lagi!! kau tau Ray!! setahun yang lalu kau tau apa yang di tawarkan Hendarto, pemilik Sinar Jaya?"
"Apa Tuan?"
"Putrinya!!"
" Tuan tenang saja, saya jamin kali mereka tak akan berani!!"
"Aku percaya padamu Ray! baiklah kita berangkat...dan besok kau tak perlu ke rumah!! nikmati hari libur mu!!"
"Terimakasih Tuan!".
Akhirnya mereka berangkat ke cafe yang di jadikan janjian pertemuan mereka, perusahaan Sinar Jaya itu mengajukan kerja sama setelah satu tahun yang lalu mereka tidak berhasil melakukan kerja sama.
"Pa... apa sekarang kita akan berhasil?"
kata Sandra anak kedua Hendarto.
"Kakakmu dulu tidak berhasil, kamu harus bermain cantik kali ini! ini demi perusahaan kita!"
kata sang papa.
"Tapi aku dengar asistennya baru pa, bukan lagi yang lama!"
"Persetan dengan asisten baru itu, yang pasti Ceo nya lebih berkuasa!"
Tiba-tiba dari arah pintu masuk cafe, datang dua orang lelaki yang berwajah sama! sama datar dan seramnya. Siapa lagi kalo bukan Adrian dan asisten pribadinya Ray.
Ray mempersilahkan Tuan Adrian duduk terlebih dahulu.
Sandra yang melihat bagaimana wajah dingin mereka berdua tak sanggup lagi menatap mereka.
"Selamat datang Tuan Adrian, kenalkan dia adalah asisten saya sekaligus putri ke dua saya!"
"hemmm"
jawab Adrian dengan senyuman palsunya.
"Mari silahkan tuan Hendarto membahas berkas-berkas kerjasamanya"
ucap Ray yang tak suka basa-basi.
"Ohh...iya Tuan Ray,... Sandra terangkan semuanya"
perintah sang papa pada anaknya, berharap Adrian akan tertarik dengan sang anak.
Sandra yang dari awal memang diminta sang papa untuk mengoda Adrian nyatanya nyalinya menciut ketika melihat sorot mata Ray sang asisten, maka dengan profesional Sandra menerangkan apa saja kelebihan dan kekuatan dalan kerjasama yang akan mereka jalankan.
Karena gugup Sandra beberapa kali melakukan kesalahan, namun baik Adrian atau Ray hanya diam saja, serius memperhatikan isi dari kontrak kerja yang akan mereka jalan kan.
"Bagaimana tuan Ray tuan Adrian apa ada yang masih harus di perbaiki?"
tanya Sandra menyadari mereka dari tadi hanya diam saja tanpa bertanya apapun.
"Ray pelajari kembali kontrak kerjanya!"
Tuan Adrian sudah berdiri dari kursinya dan berniat meninggalkan tempatnya, Ray yang paham akan gelagat tuannya ikut berdiri dan membungkuk pada kedua orang di depannya
"Baiklah pak Hendarto kami akan mempelajari berkas-berkas ini...kami akan menghubungi Anda kembali"
Kedua orang tersebut ikut berdiri dan membungkuk pula..
"Terimakasih tuan Ray tuan Adrian kami tunggu kabar baik dari anda!"
Setelah kepergian dua manusia kutub itu, Sandra seakan bernafas lega.
"Huff....pa..gak ah aku gak mau mengoda tuan Adrian!! papa liat sendiri kan bagaimana wajah orang di sampingnya!!"
"Kamu benar San! papa gak menyangka kalo asisten barunya lebih terlihat menyeramkan dari tuannya!"
"Lalu bagaimana kerjasama ini pa? bagaimana perusahaan kita?"
"Papa rasa proposal yang kamu ajukan memang sudah bagus, hanya saja papa meminta kamu menggoda dia agar lebih mudah saja, papa sudah sedikit frustasi dengan keadaan perusahaan akhir-akhir ini!..kakakmu sungguh keterlaluan!! dia membuat papa hampir bangkrut!!"
"Sandra akan usahakan yang terbaik pa!..papa tenang aja... Sandra akan mendapatkan kerjasama ini...akan Sandra yakinkan mereka pa..kalo kita bisa di ajak kerjasama dengan baik!"
"Ya sudah ayo kita pulang!"
Di dalam mobil Adrian..
"Bagaimana menurut mu Ray?"
"Sepertinya anaknya bekerja seprofesional mungkin tuan!"
"Lalu?"
"Kita percayakan pada mereka bagaimana tuan?"
"Kau sudah selidiki?"
"Informasi dari Mario, anak sulungnya yang menjadi penyebab kebangkrutan perusahaan tersebut tuan!"
"Anak bungsunya?"
"Saya rasa hanya dijadikan umpan Tuan!"
"hemmmm"
"tanggani semuanya Ray!"
lanjutnya
"Baik Tuan!"
Adrian meminta Ray untuk mengantarkan pulang ke mansion utama, dan setelahnya Ray pulang ke rumah karena Adrian tak ingin di ganggu di weekend kali ini.
Ray kembali lagi ke perusahaan untuk mengurus beberapa berkas yang tertinggal kemudian pukul 08.00 malam dia sudah berada di markas rumahnya.
Rumah sederhana sang papa disulap menjadi rumah yang mewah namun tak terlalu besar serta cukup nyaman 1 tahun yang lalu.
Usaha rumah makan milik papa Arya sekarang ditangani oleh Krisna sebagai pemiliknya sekarang dan dengan Ray sebagai penanam modal.
akhirnya pak Agung ikut tinggal di rumah Ray menemani sang papa dan tidak lagi ikut mengurusi rumah makan tersebut.
Bi Ana dengan suka rela masih bekerja di rumah papa Arya, walaupun anaknya yaitu Krisna sudah sukses namun dia enggan meninggalkan rumah itu, pak Agung dan bi Ana merasa kasihan kalo harus meninggalkan papa Arya yang sekarang jarang bertemu Ray karena kesibukan Ray sebagai asisten Adrian.
"Udah pulang loe?"
tanya Johan yang sudah bersantai di sofa markas mereka.
"Hemmm"
jawab Ray sambil mengosok rambutnya yang masih basah.
"Mana Tian?"
tanya Ray..
"Masih dijalan! katanya tadi ada operasi pasiennya!"
"Gimana kabar om Rawan?"
"Ciihh masih sama!! desak gue nikah mulu!!"
Johan terlihat frustasi karena sang papa meminta Johan untuk segera menikah, malah sudah banyak anak dari rekan dan bahkan klien om Rawan yang ditawarkan pada Johan.
Namum semua wanita itu bertahan tak lebih dari 2 minggu karena mulut pedas dan sikap galak Johan.
"Heh!! cari pacar sendiri saja!"
"Halah kayak loe punya pacar aja Ray!! yang loe pacari kan cuma berkas-berkas perusahaan saja!!"
"Setidaknya papa gak ndesek gue buat nikah!!"
"Kenapa gak si Ara aja?"
lanjut Ray.
"Ciihh...dia bahkan sudah gak pernah bertemu kita lagi setahun ini!"
"Loe kangen?" tanya Ray
"Dia sibuk dengan kerjaan nya!" lanjutnya.
"Sejak gue pegang perusahaan dia gak pernah main ke rumah! papa nanyain terus!"
Johan menerawang membayangkan Kiara yang seakan menghindarinya.bm Bahkan hampir setahun ini dia gak pernah melihat Kiara sama sekali.
"Halooo bro.....waahhh kangen banget ma kalian!!!"
teriak Tian dari ambang pintu.
"Jijik gue!!!"
ucap Johan dan lirikan tajam dari Ray.
"Kenapa?? " tanya Tian dengan tampang polosnya.
"Udah 3 bulan kita gak kumpul kayak gini!! kalian gak kangen gitu sama Tian yang manis ini!!"
"Ngomong lagi, gue lempar asbak loe!!"
"Ckckck....kapan sih Jo mulut loe gak pedes!!"
"Eh si Ara gak datang?..padahal tadi udah gue bilang kalo kita lagi ngumpul!"
kata Tian sambil duduk di sofa.
"Emang loe bisa hubungi Kiara?"
tanya Johan heran, karena no. hp Kiara tak pernah bisa dihubungi oleh nya.
"Bisa! kan gue punya no.nya!"
jawab Tian dengan entengnya.
"Gue hubungi dia gak bisa!! no. nya gak aktif!!"
"Dia ganti nomor!"
ucap Ray cuek.
"Jadi cuma gue yang gak punya nomor dia!!"
kata Johan dengan ketus.
"Makanya jadi cowok peka dikit!!!"
ucap Tian yang membuat Johan mengerutkan keningnya seakan tak paham.
Tian yang tau ekspresi Johan akhirnya meneruskan kata-katanya.
"Loe sadar gak sih!! Ara tuh cinta sama loe!! dan loe gak pernah anggep dia, ya.. kayaknya dia berusaha lupain loe deh, makanya dia gak pernah muncul dihadapan loe!! dasar cowok gak peka!!"
Johan hanya diam saja, dan Ray cuma bisa geleng-geleng kepala.
3 serangkai berkumpul dan kurang lengkap rasanya tak ada Kiara disana., begitulah pikirkan mereka masing-masing,..mungkin!.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Diaz Sahrul Hafiz
mf Thor saya baru pertama membaca karyamu dan ini pun baru beberapa bab, tp kok saya kurang nyaman dengan ,,kata ciih,,mf sekali lagi🙏🙏🙏
2021-10-27
1
Heni Yusandika
👍1409
2021-09-15
0
Kod Driyah
mantap
2021-09-15
0