Ray berjalan memasuki rumah besar tuan Adrian, seperti biasa dia datang dan langsung menuju meja makan dan menyambut sang Ceo.
"Selamat pagi nyonya tuan!" sapa Ray.
"Ohh pagi asisten Ray!" saut Clarissa
"Selamat pagi uncle Ray!" ucap Caca dengan gaya manjanya.
"Pagi nona Caca!" jawab Ray.
"Mama hari ini boleh kan Caca ketemu dengan Opa Arya? Caca mau nginep disana!"
minta Caca, Caca memang sering meminta tidur di rumah Ray dan bermain dengan papa Arya, pak Agung dan bi Ana itu karena orangtuanya tuan Adrian yang jarang bisa datang apalagi nyonya Clarissa yang memang sudah tidak punya orang tua membuat Caca merindukan sosok kakek dan neneknya.
"Waahhh rasanya ada yang mau ninggalin papa nih!" goda Adrian.
"Iihhh papa, Caca cuma main kok! besok kan Caca gak usah sekolah!"
ucap Caca anak yang berada di bangku play group ini memang sangat pinter.
"Baiklah-baiklah nanti pulang ngantor kamu di jemput sama uncle Ray okey?" saut Clarissa.
"Okey mama! ayoo mbak Mila kita berangkat sekolaaahhh" teriak Caca sambil berlari kecil keluar rumah.
"Saya permisi dulu...." ucap Mila baby sitter Caca yang undur diri mengikuti anak asuhnya.
Setelah itu Adrian dan Ray berangkat ke kantor, diperjalanan....
"Ray bagaimana perkembangan kerjasama kita dengan perusahaan properti itu?"
tanya Adrian sambil membaca beberapa berkas di tangannya.
"Saya rasa cukup menguntungkan tuan! saya sudah selidiki semuanya, mereka bekerja dengan cukup profesional dan dapat dipercaya!"
"Baguslah!!"
" Oh ya....aku akan ke villa besok, jadi kau urus Caca sampai minggu sore.... sepertinya anakku memberi waktu orangtuanya untuk kembali bulan madu! hahahahhahaha!"
Begitulah tuan Adrian selalu hilang wibawanya ketika berhubungan dengan istrinya bahkan hanya memikirkan istrinya saja dia bisa bersikap seperti remaja yang baru saja jatuh cinta.Ginj sang istri tengah hamil 3 bulan dan di kabarkan akan mendapatkan anak kembar.
"Baiklah tuan!" jawab Ray menanggapi permintaan sang tuannya.
"Dan kau Raka!! besok antar aku ke villa dan jangan berharap untuk libur atau kencang dengan wanita-wanita mu minggu ini?"
"Sepertinya tuan mau mengerjaiku ya?" celetuk Raka dan sukses mendapatkan pukulan berkas dikepalanya oleh Ray yang ada disampingnya.
"Ray.... sepertinya pemimpin cabang kita yang di pelosok memerlukan sopir baru? apa kau sudah mencarinya?" uca tuan Adrian yang sangat di mengerti maksudnya oleh Ray.
"Sudah tuan, sopir disamping saya ini rasanya sudah tidak berguna lagi! saya bisa mengirim dia kesana tuan!!"
Raka dengan susah payah menelan saliva nya sendiri. 'pelosok??? tidak-tidak! bisa di pastikan gue bakalan mati kutu!!!' batin Raka.
"Maaf tuan! saya akan membawa Anda ke manapun anda pergi...dengan senang hati tuan!" saut Raka yang tak mau di kirim ke pelosok.
"Kau atur saja Ray!! sepertinya aku setuju!" ucap tuan Adrian seakan kompak mengerjai Raka bersama asistennya Ray.
"tuaaannn!!!" rengek Raka seperti anak kecil.
Namun tuan Adrian hanya berlalu keluar dari mobil setelah asisten Ray membuka pintunya.
"Haiiissshh dasar batu prasasti!! lihat saja lagak mereka berdua!! sangat tenang dan berwibawa! mana ada yang percaya kalo mereka berdua sering ngerjai sopirnya yang super ganteng ini!!! aku ini sopir yang teraniaya!!" gumam Raka yang masih merasa jengkel dengan dua orang petinggi perusahaan tersebut.
"Memang mas Raka sangat ganteng!!" celetuk seorang karyawan wanita yang kebetulan melewati Raka yang masih berdiri disamping mobilnya.
Raka kembali ke mode datar dan dinginnya, tanpa menanggapi ucapan karyawan wanita bersama kawannya itu dia berlalu begitu saja masuk ke dalam mobil dan memarkirkannya.
"haiiissshh sama saja ternyata mereka ber tiga!! gak Ceo nya! gak asistennya! gak sopirnya! sama-sama menyeramkan!!" ucap si karyawan A
"Tapi sama-sama level tinggi kegantengan nya!" saut karyawan B dan mereka berdua cekikikan bersama sambil masuk ke dalam perusahaan.
Itulah mereka bertiga, bila sudah sampai kantor mereka bagaikan vitamin mata untuk seluruh karyawan wanita! apalagi asisten Ray dan Raka sang sopir spesial belum menikah, seakan menjadi semangat bagi mereka yang ingin dekat dengan mereka berdua.
Hari menjelang sore, dan benar saja Caca sudah merengek untuk ikut ke rumah Ray.
"Maa....mana sih papa dan uncle Ray!" tanya si anak kecil mengemaskan itu sambil mondar-mandir di ruang tamu.
"Sebentar lagi sayang...oya Mila!"
"Ya nyonya?"
"kamu sudah siapkan perlengkapan Caca? tidak perlu membawa baju banyak disana sudah ada bajunya!"
"Baik nyonya!"
"Oya kamu juga bawa baju ganti kan?"
"Iya nyonya!"
Terus terang saja Camilla sangat gugup dan takut, dia malu bila harus bertemu dengan Arya papa Ray, dulu saat mendekati Ray Camilla memilih mendekati papanya terlebih dahulu untuk mendapatkan hati Ray.
Beberapa saat kemudian Ray datang bersama tuan Adrian dan mereka segera undur diri untuk kembali ke rumah Ray.
Diperjalanan Camilla yang duduk di samping Raka sang sopir hanya diam saja. Sedangkan Caca sibuk berceloteh ria di pangkuan Ray yang duduk di bangku belakang.
"Gue pergi dulu bos!!" saut Raka dari dalam mobil begitu menurunkan bosnya, Ray hanya mengangkat tangannya saja tanpa mengiyakan.
Camilla hanya mengikuti Ray yang sedang menggendong Caca, Camilla tak menyangka kalo rumah Ray masih di alamat yang sama, namun dengan tampilan rumah yang lebih mewah, dari ukurannya saja usah bisa di pastikan ini 3 bangunan rumah yang di jadikan 1.
"Opaaaa!!" teriak Caca yang melihat papa Arya keluar dari kamarnya.
"Oooo hap! cucu cantik Opa!! nginep sini?" ucap papa Arya sambil menangkap Caca dan mengendongnya.
"Iya dong Opa!!"
Papa Arya menyadari ada seseorang yang berdiri di belakang Ray, walaupun sedikit berbeda namun dia menyadari siapa yang ada di belakang Ray. Camilla yang merasa di perhatikan langsung memberi salam sambil menunduk sebentar.
"Selamat sore tuan, saya baby sitter baru nona Caca, nama saya Mila" Mila memperkenalkan diri.
Canggung? tentu saja, melihat wajah tua papa Arya membuat rasa bersalahnya kian menebal. Papa Arya yang tau kecanggungan Mila pada akhirnya hanya tersenyum dan mengangguk.
"Itu kamar kamu dan Caca, sebaiknya masukkan saja barang-barangnya di sana!"
perintah papa Arya, sedangkan Ray tanpa berkata apa-apa sudah melenggang naik ke kamarnya.
"Baik tuan!"
Papa Arya melihat kepergian Mila hanya menghela nafas saja, entahlah dia merasa Camilla memendam rasa bersalah bila melihat mata sendunya, mungkin juga dia merasa tak nyaman kembali ke rumah ini dengan cara yang berbeda.
Didalam kamar, Camilla langsung menutup kamar dan duduk jongkok di depan pintu, rasanya dadanya sungguh sesak! berulang kali dia memukuli dadanya untuk menghilangkan rasa sesak di dadanya.
Beribu rasa bersalah menumpuk di sana! takdir Tuhan mengantar dia kembali pada orang-orang yang disakitinya, inilah yang membuat dia semakin sesak, kesalahan-kesalahan nya seakan di buka kembali oleh Tuhan sebagai hukuman dariNya.
"Maaf.....maaf.....maaf.....maaf!" kata-kata itu kembali di ucapkan setelah beberapa taun ini serangan paniknya tak lagi muncul, dia mengigit jari telunjuknya sampai berdarah mencoba menghentikan bibirnya dan tangannya yang terus gemetaran, begitulah Camilla, hidup yang di jalani setelah kehancuran keluarganya menghancurkan jati dirinya pula, tekanan yang dia dapat hanya bisa dia rasakan dan dia atasi sendiri, tidak ada teman berbagi duka bahkan hanya sekedar bercerita! Teman-temannya meninggalkan dia, kerabatnya semuanya, dia hanya berdiri sendiri dengan kakinya sambil terus berjuang demi kesembuhan papa yang sangat dicintainya.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Nadira Putri azandy
😭😭😭😭😭😭
2022-01-11
0
🌷mei aja.🌹
itulah hidup,hukum tabur tuai itu memang brlaku d mna"...ga cuma d dunia nyata,tp d novel n drama pun karma itu ttap ada....
2021-10-12
0
Yusneli Usman
Walaupun dah berubah tp aku kok nggak rela aja Camila ketemu lagi sm Ray... sorry Thor...hanya pendapat 😅😅
2021-09-23
0