"Kiaraaaaaaa!!!!"
teriak Tian yang pertama kali tersadar dari keterkejutannya.
Sedangkan Ray hanya geleng-geleng kepala sambil menutup telinganya dan jangan tanyakan bagaimana wajah Johan! wajah sangarnya dan tatapan mata tajamnya seakan ingin menguliti tubuh Kiara.
"Bangun dan selamat pagi kakak-kakak ku sayang....."
ucap Kiara dengan wajah polosnya.
"ngapain sih loe masuk!!! ganggu aja!!"
ucap Johan yang merasa terganggu dengan kedatangan Kiara, gadis kecil itu selalu membuat Johan pusing dengan segala tingkahnya.
Kiara yang memang terang-terangan menyatakan kesukaannya pada Johan membuat Johan selalu merasa terganggu dan ingin menghindari si bocah ingusan itu.
"Ya bangunin calon pacar dong!..udah siang nih!...ihh kak Jojo...bangun tidur aja gantengnya kelewatan apalagi kalo udah mandi....iihhh makin gemes deh!!"
ucap Kiara sambil membungkuk menatap Johan yang sedang duduk bersila di karpet bulu.
"Jauh-jauh dari gue!!"
ucap Johan sambil menoyol kening Kiara.
"aduuhh kak Jojo minum lagi ya?? mau Ara laporin ke papa Arya!???"
"Diem loe!! awas aja loe ember!! tau akibatnya!!"
ucap Johan ketus.
"Akibatnya apa? bibir Ara mau dikasih pelajaran ya?...iihh kak Jojo..bibir Ara dicium juga gak papa kok!!"
begitulah Ara, gadis 15 tahun itu memang asal bicara saja, dia bukan gadis nakal yang suka genit- genit ke lelaki manapun, cuma bila berhubungan dengan Johan yang dia panggil Jojo itu suka jadi lemes lidahnya.
"Hahahaha.....kasih aja pelajaran Jo, atau aku aja Ra...aku bisa kok ngajari kamu ciuman! biar ntar kalo kamu udah punya pacar jadi profesional!!"
"Emang iya kak Tian?"
"Iyalah....kamu tau kan, diantara kita ber tiga kakak yang sering gonta -ganti pacar! jadi kakak paling banyak pengalaman ciumannya!!"
"Wahhh boleh juga kak!!"
"Mau kapan? apa sekarang aja?"
tawar Tian, sontak mendapat lemparan bantal dari Ray dan botol kosong dari Johan.
"Jangan aneh-aneh!! dan loe bocah!! keluar sana....!!"
kata Johan dengan ketus, Kiara memang sudah dianggap adik oleh mereka bertiga, namun perasaan Kiara beda kalo dengan Johan, entah mengapa muka tak bersahabat Johan lebih menggoda daripada Ray yang dingin dan Tian yang notabenenya lebih terlihat manis dan ramah di banding mereka ber dua.
Kiara berlari keluar markas mereka, sambil berteriak.
"Cepetan mandi kak.... sarapannya udah siap!!!"
"Manis juga tuh anak Jo!!"
"Jaga mata loe!! dia masih bocah!!"
"Dia 15 tahun Jo bukan bocah lagi!! Bilang aja loe cemburu!!"
Tatapan tajam Johan mengiringi kepergian Tian masuk kamar mandi, bukan Tian namanya kalo peduli dengan tajamnya mulut dan mata seorang Johan.
"Gue mandi di dalam aja!"
pamit Ray sambil berjalan menuju rumah utama.
drt... drt...drt...
ponsel Johan berbunyi, dilihatnya ada nama asisten pribadi sang papa.
"Ada apa Martin?"
"Tuan muda... Tuan masuk rumah sakit!"
"Iya aku segera ke sana!"
Johan hanya berpamitan pada Tian, tanpa masuk ke rumah utama, karena sopir sudah menunggu di depan pagar rumah papa Arya.
Sedangkan di kamar nya Ray sedang termenung duduk di tepi ranjangnya,
memandang foto seorang gadis yang beberapa waktu lalu menjadi kekasihnya, namun semalam! hanya dalam waktu semalam gadis itu menghancurkan segalanya.
Ray meremas kuat foto di tangannya, menyalurkan sakit hati yang ada di dalam dirinya, dia berjanji semalam adalah saat terakhir dia mengenang kisah asmaranya dan hari ini dia bangkit menjadi sosok Ray yang lebih kuat lagi.
tok..tok..tok...
"Ray?"
panggil papa Arya.
ceklek...
Ray membuka pintu kamarnya
"Ditunggu Tian buat makan!...Johan papanya masuk rumah sakit!"
"Ya pa.. Ray turun"
"Ray??.... Camilla?"
"Lupakan dia pa! semuanya sudah berakhir semalam! dia tidak berniat serius sama Ray!"
"Baiklah....papa yakin..lelaki yang baik, untuk wanita yang baik juga Ray..papa harap suatu ketika kamu bisa bertemu dengan wanita yang baik seperti mama kamu!"
"Ya pa.....aku turun dulu pa.."
"Iya... setelah itu pergi susul Johan ke rumah sakit!"
"Baik pa!"
Arya memandang punggung anaknya yang sedang menuruni anak tangga, Arya tau ada luka di mata sang anak, namun Arya hanya bisa berdoa agak anaknya bertemu dengan wanita yang baik suatu saat nanti dan melupakan wanita yang membuatnya sakit hati yaitu Camilla.
Di meja makan mereka bertiga menikmati nasi goreng buatan bi Ana.
"Ara ikut ya ke rumah sakit!"
kata Kiara disela-sela makannya.
"Iya.... makannya cepat habisin!"
Tian yang notabenenya seorang anak bungsu dikeluarganya merasa senang mempunyai anak angkat sepertinya Kiara, kata Tian waktu itu bisa dijahili...lumayan! kalo di rumah Tian yang dijadikan bahan jahilan oleh kakak-kakak perempuannya.
Papa Arya datang dari atas menuju ke meja makan.Dan menyerahkan sebuah amplop warna coklat pada Ray.
"Panggilan kuliah Ray, dari universitas Mahendra"
Universitas milik keluarga Reksa Mahendra, pengusaha ternama dan terkenal di beberapa negara.
"Ya pa..."
"Jadi kamu ambil Ray?"
"Hemmm ...itu universitas terbaik di sini!"
"Aku dan Johan juga rencana masuk situ!
mana mau anak itu jauh-jauh dari kamu Ray!"
kata Tian dengan nada mengoda Ray.
"Hah???!! kak Jo suka sama kak Ray??"
tanya Kiara terlihat panik.
pletak!!
sebuah jitakan mendarat di kepala Kiara, siapa lagi pelakunya kalo bukan Cristian.
"Kalo ngomong di atur!!! kita semua masih normal ya!!!... mereka berdua masih suka sama yang cantik-cantik!!"
"Dah ayo berangkat!!"
ucap Ray mengakhirinya kesalahan pahaman Kiara.
Mereka bertiga akhirnya menuju rumah sakit dimana om Irawan papa Johan di rawat.
Di depan UGD nampak Johan sedang duduk di bangku tunggu, kemudian tanpa disadari oleh Johan Ray sudah berdiri di depannya sedangkan Kiara sudah ada disamping Johan.
"Giman om Rawan?"
" Masih ditangani!"
jawab Johan sambil memandang ke arah Ray.
Kiara yang ada disampingnya mengelus pelan lengan Johan.
"Sabar kak!... Ara yakin semuanya akan baik-baik saja!"
ucap Kiara dengan lembut disertai senyuman manisnya.
Johan hanya tersenyum kecil menanggapi perkataan Kiara.
Tian datang dengan se-kotak nasi dan sebotol minuman.
"Sarapan dulu! loe juga gak boleh sakit!!"
Tian menyodorkan makanannya ke arah Johan, dan Kiara yang mengambil nya membuka kotak makanan itu dan menyuapi Johan. Johan hanya menuruti saja apa yang di perintahkan padanya, dia mulai makan dengan suapan dari Kiara.
Baru saja sampai suapan yang ke 4 dokter keluar dari ruang UGD.
"Gimana keadaan papa saya dok??"
"Semuanya sudah bisa ditangani dengan baik, pak Irawan sudah melewati masa kritis dan sebentar lagi akan dipindahkan ke ruang rawat!"
"Terimakasih dok!"
Akhirnya pasien di pindahkan ke ruang rawat dan mereka ber 4 yang menunggu di dalam ruangan yang cukup besar itu, Johan memerintahkan Martin untuk sementara mengurus perusahaan papanya Johan.
"Mana nyokap loe?"
tanya Ray yang sedari tadi tak melihat mama Chelsea, mamanya Johan.
"Mati kali!!"
ucap Johan enteng. Ray yang tau bagaimana hubungan mereka hanya menghela nafas beratnya. Kemudian menepuk bahu kawannya tersebut.
Ya Ray sadar! sakit hatinya akan hinaan Camilla tak sebanding dengan kerasnya hidup keluarga Johan! keluarga itu telah membentuk Johan yang waktu kecil periang itu menjadi Johan yang sangar, bermulut pedas seperti sekarang ini!.
Jadi Ray menjadikan hinaan Camilla menjadi masalah yang cukup dan cukup kecil di perjalanan hidupnya, hari ini dan saat ini juga Ray menutup kisah dan pintu hatinya untuk seorang Camilla! wanita yang tak dapaydi pungkiri masih setiap bertahta dihatinya.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Marsha Andini Sasmita
😎😎😲😎😲😎😲😲😲😲😲😎😎
2022-12-12
0
Marsha Andini Sasmita
😁😁🤩😍🤩🤩🤩
2022-12-12
0
Gia Gigin
lanjutkan
2021-09-14
0