3 serangkai itu memilih untuk bergadang semalaman, kemudian Johan yang memang diantar sopir ke situ meminta sang sopir membawa masuk baju ganti yang ada di mobil dan memerintahkan sang sopir sekaligus asisten nya tersebut pulang terlebih dahulu karena dia akan menginap di sini.
Sebenarnya Kiara sudah dari tadi ada di rumah itu, namun dia belum siap bertemu dengan Johan, dia merasa harus menghilangkan rasa cintanya pada Johan terlebih dahulu baru bisa bertatap muka langsung dengan sang pemilik hatinya.
Kiara memang belum bisa melupakan Johan cinta yang dia pupuk sejak berumur 15tahun itu sulit sekali di hapus.
6 tahun sudah semua berlalu begitu saja, namun 1 tahun yang lalu Kiara memilih mundur karena rasanya dia sudah tak bisa lagi memperjuangkan cintanya, apalagi 3 tahun yang lalu Johan resmi di angkat menjadi Ceo mengantikan papanya di Perusahaan, semakin ciut saja hati Kiara, dia yang notabenenya hanya seorang anak pembantu membuat Kiara akhirnya memilih untuk mundur.
Kiara sengaja menghindari Johan selama setahun ini untuk menghilangkan rasa cintanya, dan hari ini dia berniat untuk datang dan bergabung dengan 3 serangkai itu, namun nyatanya baru melihat Johan dari kejauhan saja hatinya sudah berdebar tak karuan, maka di urungkan niatnya.
Ketika dilihatnya mobil Johan keluar dari tempatnya, Kiara mengira bahwa Johan pulang, karena jam menunjukkan pukul 12.03
dengan tekad kuat Kiara keluar menuju markas mereka, rasa rindu pada Ray dan Tian akan dia luapkan hari ini, ya Tian yang paling ceria diantara mereka sering dijadikan tempat curhat buat Kiara, apalagi Kiara kerja dekat dengan rumah sakit Tian.
"selamat malam semua..."
sapa Kiara dari luar, dengan membawa sekotak kue di tangannya.
"Ara??? wahhh kamu datang juga!"
kata Tian yang tak menyangka kalo Kiara ada datang malam ini.
"Iya dong .... Ara kan juga pengen ketemu kak Ray dan kak Tian!"
"Cihh kita kan sering ketemu Ra!"
Kiara belum menyadari keberadaan Johan yang ada di pantry kecil di ruangan tersebut, namun Johan mendengar semua yang Kiara katakan.
"Kak Ray... bagaimana? jadi gak ketemu sama Lala temen aku!"
"Jadi!"
"Terus?? gimana? tertarik gak kakak??"
"Kamu sudah kayak biro jodoh aja!! dia takut sama kakak!!"
ucap Ray
Ray sering di jodohkan dengan seorang wanita oleh Kiara, namun Ray selalu menolak. Karena tak enak dengan Kiara akhirnya minggu kemarin dia mau bertemu dengan Lala teman Kiara dan nyatanya Lala lari dan beralasan apa saja agar bisa keluar dari cafe dan meninggalkan Ray sendiri.
"Kak Ray payah nih!! kalah sama kak Tian??"
"Emang Tian udah punya?"
"Udah dong.... kemarin di kenalin sama Kiara dan lagi PDKT"
ujar Tian bangga.
"Kamu sendiri?"
Ray sengaja mengajukan pertanyaan itu pada Kiara dia ingin mendengar atau melihat reaksi Johan, Ray yakin Johan mendengar semuanya namun masih menahan diri.
"Kiara ma gampang!!! sekali kedipan mata, cowok-cowok udah pada antri!!"
"Rocky apa kabarnya Ra? masih ngejar kamu?"
Tian sengaja membahas cowok yang lagi ngejar-ngejar Kiara, karena tau arah mata Ray dia paham apa yang diinginkan Ray.
"Masih kak! malah makin gencer aja!.. dia baik sih"
" Kamu gak coba terima dia? barangkali jodoh!"
"Tau ah kak!! masih binggung!"
ucap Kiara sambil menunduk, hingga dia tak sadar Johan sudah duduk diantara mereka dan membawa kopi untuk mereka ber tiga.
Masih dengan menundukkan kepalanya, Kiara bertanya pada kedua orang yang ada dihadapannya.
"Kiara terima aja kali ya kak cintanya Rocky, kasihan tau kak! kalo cintanya gak dibales... sakit tuh pake banget!!"
"Emang kamu cinta sama Rocky?"
tanya Tian memandang Ara yang masih tertunduk.
"Cinta bisa di pupuk kok kak! kalo Kiara belum bisa cinta sekarang....mungkin nanti bi..sa!"
Kiara semakin lirih berbicara ketika mendongakkan kepalanya dan melihat Johan menatap matanya dengan tajam.
"Hai kak Johan... Ara kira kakak sudah pergi!"
sapa Ara sambil memaksakan senyuman nya. Mereka akhirnya mengobrol kesana kemari, namun nampak jelas Kiara tak seceria yang tadi.
drt....drt....drt....
puncuk di cinta ulampun tiba, Rocky yang baru saja di bicarakan menelpon Kiara tengah malam.
"Hallo Rocky?"
mendengar nama Rocky di sebut Johan seketika menatap tajam Kiara, seakan berkata kenapa malam-malam telepon!. Ray yang tau reaksi si mulut pedas itu hanya geleng-geleng kepala, sedangkan Tian sudah cekikikan sendiri melihat Johan yang terlihat cemburu.
"Hai Ra, belum tidur ya? aku liat kamu on-line makanya berani telepon akunya!"
"Iya belum, lagi kumpul nih di rumah kak Ray!"
"Ada apa ky?" tanyanya.
"Besok bisa makan siang bareng gak? aku jemput ditempat kerja!"
"Besok ya? makan siang aja kan? soalnya aku gak boleh lama-lama"
"Iya... makan siang aja, kalo pacaran baru lama-lama"
"ihh apain ky...ngaco deh!!"
Johan melihat Kiara yang terlihat malu-malu merasa geram, rasanya sudah tak bisa di bendung lagi.
Seketika Johan berdiri dan merebut HP dari tangan Kiara.
"Jangan ganggu cewek gue lagi!! kalo masih berani deketin dia lagi!! mampus loe sama gue!!"
tut...
Kiara kaget dengan reaksi Johan!....lain dengan kedua temennya yang hanya bisa geleng-geleng kepalanya melihat perdebatan dua orang tersebut.
Johan menarik Kiara masuk ke satu-satunya kamar yang ada di situ.
"Jangan ganggu gue!!"
ucap Johan yang ditujukan pada kedua sahabatnya sambil menarik tangan Kiara dan membawanya masuk ke kamar tersebut.
"Ciihhh giliran udan di dekati cowok lain baru sadar dia!!"
ucap Tian.
"Udah biarin aja, Johan tau batasan nya!"
"Kamu belum bisa lupain Camilla? aku lihat kamu gak pernah dekat dengan cewek manapun!!"
Ray mengerutkan keningnya dengan pertanyaan Tian.
"Kemarin aku liat dia di rumah sakit! dia berubah!!"
Ray diam saja, entah apa yang di pikirkan lelaki dingin itu.
Sedangkan di kamar Kiara sudah menghempaskan tangan Johan, tiba-tiba saja Kiara takut hanya berduaan dengan Johan, apalagi dia tadi melihat Johan mengunci pintunya, sebenarnya Johan hanya tak ingin Kiara lari dari kamar tersebut dan tak bermaksud berbuat hal-hal yang tak baik pada Kiara.
Johan mendorong Kiara sampai menabrak tembok di samping pintu.
"Kamu ada hubungan apa dengan lelaki itu?"
"Apa urusannya dengan kakak! itu urusan pribadi aku kak! jangan ikut campur!!"
kata Kiara sambil memalingkan mukanya tak mau menatap mata tajam Johan.
"Kamu gak bisa cinta sama lelaki lain selain aku!"
kata Johan dengan percaya diri.
"Ya itu dulu! sekarang Kiara sudah berubah kak! Kiara sudah gak cinta sama kakak!!"
"Benarkah?? kalo begitu coba kita tes!"
"Apa maksud kakak!!"
Johan dengan sigap mencium dan ******* bibir Kiara dengan lembut nya, Kiara yang masih shock dengan perlakuan Johan hanya diam saja tanpa membalas apa yang dilakukan Johan. Karena merasakan ada air yang mengalir di bibir Kiara, Johan mengakiri ciumannya. Dia melihat Kiara sudah meneteskan air matanya.
"Kakak jahat!!! hiks...hiks...!"
"Maaf... jangan coba memberikan hatimu untuk orang lain!!"
ucap Johan sambil memeluk Kiara, Kiara hanya mengangguk di dalam dekapan tangan Johan.
"Kamu milik aku Ra!! .. Kiara hanya milik Johan!! jangan berharap aku akan melepaskan kamu Ra!!"
Johan melepas pelukannya dan menghapus airmata Kiara yang masih berlinang.
"Mau jadi pacar aku kan?"
Tanpa menunggu jawaban dari Kiara Johan kembali ******* bibir mungil Kiara, semakin memperdalam nya, mencurahkan segala rindunya karena terlalu lama mereka tak bertemu.
Bagaimana dengan Ray? setelah apa yang di bicarakan oleh Tian, Ray nampak diam saja, Tian yang melihatnya merasa menyesal dengan apa yang dia bicarakan.
"Ray main catur yuk!! mereka enak banget!! adem-adem gini..ngamar!!!"
Di balas dengan lemparan kulit kacang dari Ray.
Kemudian malam panjang mereka habiskan dengan permainan catur.
bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
rayy syiiruup
das des
2023-03-31
1
rayy syiiruup
dalam des
2023-03-31
1
teyes
ko aku lebih greget johan sama kiara ya...seru seru
2021-11-01
0