Selama beberapa hari di rawat di rumah sakit om Rawan papa Johan mendapatkan suster baru, siapa lagi kalo buka Kiara.
Gadis yang memang suka sekali menolong orang ini setiap hari datang ke rumah sakit. Apalagi hari-hari ini dia sedang libur sekolah karena kenaikan kelas.
Sedangkan Johan disibukkan dengan pendaftaran kuliah di universitas Mahendra.
Kadangkala dia harus ke kantor untuk menggantikan sang papa dan belajar bisnis dari Martin asisten papanya.
Johan tak lagi pusing dengan mamanya yang memilih mengugat cerai papanya dan memilih tinggal di luar negri bersama pacar barunya.
Bagi Johan ada gak ada mamanya hidupnya sama saja, Johan lebih sibuk dengan dunianya sendiri di banding bercengkrama dengan keluarganya.
Hari demi hari berganti bulan dan tahun, gini mereka sudah di akhir masa kuliahnya.
Johan sudah aktif di perusahaan sang papa dan Tian yang mengambil jurusan kedokteran gini melanjutkan pendidikan nya menjadi dokter spesialis.
Keluarga nya meminta Tian untuk kuliah di luar negri, namun Tian tidak mau alasannya dia tak ingin berpisah dengan 2 sahabatnya.
Akhirnya dia meneruskan pendidikan dokter spesialis nya di Jakarta.
"Naraya?...bisa ikut ke kantor saya sekarang?"
"Ya pak..."
Seorang rektor kampus memanggil Ray ke kantornya. Di dalam ruang rektor sudah menunggu seorang lelaki berperawakan tegap dan tinggi ,tinggi badannya hampir sejajar dengan Ray. namun lelaki bule itu lebih tinggi dari dirinya.
"Silahkan masuk Naraya!"
sang rektor mempersilahkan Ray masuk.
"Ray saja pak... terimakasih!"
ucap Ray.
"Baiklah saya tinggal dulu Tuan Adrian...dan Ray silahkan berbincang dengan Tuan Adrian, beliau yang ingin bertemu denganmu!"
"Baik pak..!"
Setelah rektor itu keluar, Ray bertanya kepada seorang lelaki yang kira-kira 10 tahun lebih tua darinya itu. Tidak terlihat mata ketakutan di mata Ray setidaknya itulah yang pertama kali ditanggap oleh Adrian.
Seperti yang di harapkan Adrian dia ingin memiliki seorang asisten yang sama persis dengan dirinya dan dia mendapat semuanya dari seorang Ray.
Bukan tanpa alasan Adrian menemui Ray sendiri, tangan kanan Adrian si hacker Mario, Sudah beberapa bulan ini mengamati dan mencari tau semuanya tentang Naraya Barata Putra.
"Ada yang bisa saya bantu Tuan?"
tanya Ray, Ray jelas tau siapa menguasa kerajaan bisnis yang ada di depannya ini, orang yang paling di takuti para pengusaha , penguasa Mahendra grup yang mempunyai usaha hampir di segala sektor.
Perusahaan yang berpusat di Perancis yang di pegang oleh sang kakak kembarnya Adrew.
Bukannya dia tak mau berada di Perancis namun sang istri yang berasal dari negara ini, lebih meminta untuk tinggal di sini, dan Adrian yang begitu mencintai sang istri akhirnya memimpin perusahan ada di Jakarta, Selain itu ayah Adrian yang asli warga negara ini yang membuat Adrian betah di sini.
"Jadilah asisten ku!! tangan kananku!"
pinta Adrian tanpa basa-basi. Ray begitu kaget dengan permintaan Adrian, dia tak menyangka seorang hebat seperti Adrian meminta dia bukan hanya sebagai karyawan perusahaanya namun sebagai tangan kanannya, yang berarti sama kedudukannya dengan Adrian dimata semua karyawan perusahaan Mahendra.
"Jangan kaget!! aku meminta sudah dengan pertimbangan yang matang dan tentunya..aku sudah tau 100% jati dirimu siapa!"
"Kalau itu yang Tuan mau, baiklah saya bersedia!"
" Bagus!! Mario akan menjelaskan semuanya padamu!..dan besok kau sudah harus hafal semuanya!!"
"Baik tuan!"
Adrian pergi begitu saja dari ruangan itu, kemudian sang rektor tadi datang bersama seorang lelaki dan memperkenalkan diri sebagai Mario.
Mario memutuskan untuk membawa Ray ke markasnya dan memperkenalkan Ray pada seluruh anak buahnya.
Entah aura apa yang di milikinya, Mario dan anak buahnya langsung tunduk dan menghormati Ray.
Mario merasa melihat seorang Adrian muda dalam diri Ray.
'Ciihh....Tuan sama asisten sama- sama es! bahkan dia lebih dingin dari tuannya sampai-sampai dijuluki Everest oleh teman-temannya'
begitulah batin Mario berkata, bener-bener aura dingin yang keluar dari diri seorang Ray.
Setelah berkenalan dengan semuanya Ray pulang dengan membawa buku setebal kamu bahasa, Mario menjelaskan bahwa buku itu adalah semua kebiasaan Tuan Adrian majikan barunya.
"Jadi kau diminta menjadi asisten tuan Adrian?"
tanya papa Arya sesampainya Ray dirumah.
"Iya pa!"
" Baguslah kalau kamu langsung kerja selepas kuliah!"
"Aku akan jarang di rumah pa?"
"Papa mengerti Ray, papa juga sudah meminta bos papa untuk pensiun! sudah saatnya papa dirumah dan berkebun saja!"
"Jika itu membuat papa senang... lakukan saja!"
Ray yang dingin memang sangat menyayangi papanya, Lelaki yang begitu setia pada isterinya, bahkan setelah sang istri meninggal pun Arya tak lagi mau menikah, kasih sayangnya dia curahkan sepenuhnya untuk Ray putra semata wayangnya.
"Ray masuk kamar dulu pa...besok pagi Ray harus segera kerja!"
Malam ini Ray habiskan untuk membaca buku panduan yang di berikan Mario tadi siang, setelah dirasanya cukup Ray tidur.
Keesokan harinya, Ray berangkat dengan mobilnya namun belum sampai Ray mengeluarkan mobilnya ,sebuah mobil berhenti di depan rumah Ray dan seorang sopir mempersilahkan Ray masuk, Ray akhirnya paham bahwa itu adalah anak buahnya yang baru suruhan dari tuan Adrian.
Ray akhirnya pergi dengan mengunakan mobil tersebut ke kediaman Adrian.
Sesampainya disana, Ray langsung di bawa seorang kepala pelayan untuk bertemu dengan tuan Adrian di meja makan.
"Sayang...siapa pemuda itu?"
tanya Clarissa istri Adrian.
"Dia asisten Ray, asisten baru aku!"
"Oohh....pagi asisten Ray!"
sapa Clarissa ramah.
"Pagi nyonya, kenalkan saya Ray asisten baru tuan Adrian!"
Clarissa hanya mengulas senyum saja.
'Gila!! Ganteng sih!! tapi kok sama dinginnya sama tuannya!!'
batin Clarissa, Adrian yang selalu paham dengan pemikiran istrinya langsung berkata
"Buang pikiran kamu sayang!!"
"Kamu selalu tau sayang!!!"
"Ciihh apa yang gak aku tau dari istriku ini!!"
"Iya Tuan....hamba mengerti!"
candanya yang membuat sang suami tersenyum kecil.
Akhirnya Ray dan Adrian berangkat ke kantor, hari ini Adrian berencana memperkenalkan Ray kepada seluruh direksi dan karyawan.
Dimata seluruh direksi dan karyawan perusahaan, tangan kanan Adrian adalah sama dengan diri Adrian sendiri. Begitulah pula dengan asisten lamanya yang harus di minta sang kakak kembali ke Perancis karena tenangnya lebih di butuhkan disana.
Adrian keluar dengan gagahnya dari mobil begitu pintu di buka oleh Ray asistennya, dsn Ray yang tak kalah gagah nya berada di belakang Adrian.
Aura dingin keduanya seakan menghipnotis semua karyawan kantor yang dilewatinya, mereka menunduk hormat dan sekaligus bertanya siapakah gerangan yang berada di belakang sang Ceo?
Bila benar bahwa itu adalah asisten baru Ceo maka bisa dipastikan dia akan sama dingin dan kejamnya dalam berbisnis dengan sang Ceo.
Desas-desus tentang asisten Ceo baru memang sudah terdengar dari beberapa hari yang lalu, namun tak banyak yang menyangka bahwa asisten baru itu masih terlihat muda dan wajahnya serta auranya sama persis dengan Ceo mereka.
Dan perjalanan karir sang asisten Ceo di mulai.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
muhammad ibnuarfan
mantabbb
2023-12-02
0
Emilia Santi Mus
keren 👍
2022-06-29
0
Nona Gemini
mantap
2022-03-27
0