Bams minta undur diri dari meja dan duduk di kursi taman belakang yang agak jauh bersama Camilla, setelah Camilla meminta bi Ana menjaga Caca sebentar.
"Gimana keadaan papa kamu?"
"Masih gitu aja bang, belum ada perkembangan!"
"Yang sabar! emang kamu sedang di uji!"
"kok abang bisa di sini?"
"Itu tuan Naraya, dia yang pernah nyelamatin abang dulu! kalo gak ada dia abang mungkin sudah mati!"
"Dia memang baik!" ucap Mila lirih
"Ya walaupun mukanya dingin, tapi hatinya hangat!"
"Kalo kamu?"
"Aku pengasuh nya non Caca, dia anak bosnya Ray!"??
"Betah disana? "
"Hemmm ada Bu Sumi!"
" Oya?? abang senang kamu baik-baik saja!"
kata Bams sambil mengacak rambut Camilla, Camilla tersenyum senang, ya.. Bams adalah sosok yang dianggap nya abang sendiri, ketika semua orang menjauh darinya Bams datang sebagai superhero.
semua orang kenal Bams sebagai kepala preman tapi bagi Camilla dia adalah seorang superhero.
selama beberapa tahun Camilla dekat dengan Bams, sungguh Bams memperlakukan dia bak adik kecilnya,sampai suatu ketika papanya harus dilarikan kembali ke rumah sakit dan dia tak lagi tinggal di kos-kosan lamanya.
ya sudah setengah tahun lebih Camilla tak bertemu dengan Bams.
Keakraban mereka diperhatikan langsung oleh Ray dan kawan-kawan nya.
"Apa yang terjadi pada princess itu Ray?" tanya johan.
terus terang Johan masih tak suka dengan Camilla namun melihat sikap dan perilaku Camilla membuat Johan berpikir pasti sudah terjadi sesuatu dengan Camilla. Ray hanya mengangkat bahunya sambil meminum soda ditangannya tanda tak tau apa-apa.
"Gue barusan denger cerita dari Clara!" ucap Tian.
"Apa kayanya!" terlihat Johan penasaran, sedangkan Ray hanya melihat Tian sekilas.
"Clara dengar dari orang-orang yang mengenal dia, dia tinggal di kos-kosan bersama papanya yang tengah sakit stroke! papanya sudah tak bisa berbuat apa-apa hanya berada di kursi roda!"
"Setelah kerja di cafe Clara, pulangnya Camilla kerja jadi kasir di minimarket! dia harus membayar seseorang yang merawat papanya dan mencari biaya berobat papanya juga!"
"bukannya dia kaya?"
"Clara juga bilang kalo dia pernah di permalukan oleh kedua mantan sahabat nya! mereka menyebut kalo mamanya lari dengan lelaki lain dan papanya seorang koruptor!"
"Ciihh ternyata Tuhan adil!! Dia membuat hidupnya menderita!" saut Johan
"Pendendam banget sih loe! lagian penderitaan nya gak sebanding sama kesalahan nya pada Ray!! kalo itu balasan buat dia, aku rasa terlalu sadis! gak gila aja syukur-syukur dia! liat noh! seorang princess kayak dia bisa sampai ke tahap ini,loe pikir kalo orang lain butuh psikolog berapa orang?"
"Jangan-jangan dia depresi! kita juga gak tau kan!!" lanjut Tian.
yang mana itu membuat Johan terdiam, Johan dulu sangat benci pada Camilla tapi hanya karena itu saja tak ingin membuat dia menjadi orang jahat. bagaimana dengan Ray? dia hanya jadi pendengar setia sambil menatap ke arah Camilla dan Bams, melihat Camilla sesaat tersenyum dan sesaat terlihat menyeka air matanya.
"Dia pacarnya?" tanya Johan.
"Mana gue tau! kalo dari keakraban sih kayaknya udah deket banget! syukurlah kalo pacarnya, biar bisa melindungi dia! sangar gitu cowoknya hahahahha!" jawab Tian di akhir i dengan gelak tawa.
Johan mencoba membaca raut wajah Ray, terus terang sejak putus dari Camilla beberapa tahun silam Ray tak pernah terdengar mendekati cewek atau di dekati cewek, Ray seakan-akan memasang tembok tinggi di depannya untuk menjalin sebuah hubungan.
Namun sayang, Johan tak bisa melihat ekspresi apapun di wajah lelaki yang ia juluki Everest tersebut.
"Dasar Everest!!" gumam Johan lirih namun ternyata masih bisa di dengar oleh Ray, dan Ray secara spontan meliriknya seakan bertanya apa maksud Johan.
Tau kalo sedang di tatap Ray, johan hanya menjawab.
"Gue sudah menikah!! Tian bentar lagi menyusul!! loe kapan?"
"Tau!!" jawab Ray
"ciihh jangan kerja mulu' emang loe mau pacaran sama bocah itu!" ucap Johan sambil menunjuk Raka dengan dagunya, sopir Ray yang sedang bercanda dengan Kiara dsn Clara.
"Sialan loe!!"
"Gimana dokter Acha? yang mau gue kenalin sama loe kemarin? mau gak kencan buta dulu!" kali ini Tian yang memberi ide.
"Gue bisa cari sendiri!!"
"Heleh!! kapan loe bisa cari sendiri!! yang ada semua cewek kabur deket gunung es kayak elo!!" saut Tian.
"Tuh.... udah ada di depan mata!" ucap Johan lagi-lagi menunjuk seseorang dengan dagunya.
Ray masih diam saja, dan jangan bilang apa yang di katakan Tian,...
"Wooow..maksud loe!! CLBK gitu Jo?" goda Tian.
"Siapa tahu jodoh hahhahahahaha kayaknya udah jinak sekarang!"
"Diem loe!!"
perbincangan mereka harus berhenti karena Bams mendekati mereka bersama Camilla.
"Ya udah abang pulang dulu, jangan lupa kabar-kabar abang, tuh tadi nomor teleponnya!"
ucap Bams sambil mengacak rambut Camilla.
"Makasih bang! abang hati-hati dijalan! minggu depan aku libur, nanti aku akan telpon abang!" kata Camilla yang tentunya masih di dengar oleh tiga serangkai, dsn kemudian Camilla berlalu mendekati Caca yang sedang asyik bersama bi Ana dan papa Arya juga pak agung.
"Tuan Naraya!"
"Panggil Ray aja Bams!"
"Baik bos! aku paling bos aja deh, sama kayak si cantik ini!" ucap Bams sambil merangkul Raka yang baru saja ikut bergabung...
"Sialan!!! gue Raka!! nama gue Raka!!" ucap Raka ketus yang selalu di panggil cantik oleh preman seram tersebut.
"Pacar loe?" tanya Johan.
Semuanya menatap Bams seperti meminta Jawaban.
"Wow...wow....woww....tunggu dulu!" saut Bams seakan merasa terancam dengan tatapan mereka semua padanya.
"Namanya Camilla!"
"Udah tau!! terlalu berbelit!" kali ini Tian yang menjawab.
"Dia dulu tinggal di kampung di mana gue tinggal! banyak yang gak mau berteman dengan dia!"
Bams bercerita sambil duduk dan menghisap rokok di tangannya.
"Papanya sakit-sakitan, dia kerja bahkan gak kenal waktu! pagi jam 8 berangkat dan pulang lewat tengah malam, dari situ gue kenal!" bams yang sudah bersikap biasa.
"Dia ngingetin gue pada almarhum adik gue! sama!! dibully!! di kucilkan!! bahkan di hianati oleh orang-orang yang pernah disayanginya! gue gak mau dia berakhir seperti Abel! bunuh diri!!"
"Dia sempat depresi!! tapi otaknya menolak!! dia masih ingin hidup sehat demi papanya! gue gak tau kalo kalo papanya gak ada! mungkin dia ikut menyusul!"
"Kalian kenal dia?" tanya Bams sedikit curiga kenapa mereka menanyakan tentang Camilla.
"Dia temen SMA kami!" jawab Tian yang sontak membuat Bams menegakkan cara duduknya.
"Apa kalian baru saja membully dia?"
"Apa maksud mu?" kali ini Ray ikut bicara.
"Jari telunjuknya terluka! dia pasti mengigit jarinya dengan keras! itu menandakan dia sedang dalam keadaan panik atau cemas! apa kalian pelakunya?"
tanya Bams yang terlihat memicingkan matanya.
Semuanya diam! Ray tampak berpikir, dia melihat jari Camilla terluka semalam saat dia duduk di dapur sedang makan malam.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
Siti Chotimah
kasian mila,pasti sangat terpukul.
2021-10-20
0
Retno Panca Binti Dahroni
big hug camilla
2021-09-19
0
Heni Yusandika
👍1225
2021-09-15
1