Siang itu di rumah Ray tepatnya di markas,begitu banyak orang. Ada Tian yang libur dari rumah sakit dan sekarang sudah buka praktek sendiri, hari ini dia membawa serta pacarnya Clara, Clara mempunyai sebuah cafe yang dia dirikan dulu dari hasil warisan orang tuanya yang sudah meninggal.Si pengantin baru Johan dan Kiara yang saat ini juga ikut hadir di sana.
"Waaaahh pengantin baru nih!!! baru juga 1 minggu udah klayapan aja loe!!" goda Tian.
"Berisik loe!!" saut Johan sambil melempar kulit kacang ke arah Tian.
"Dimana Ray?"
"Tuh......" tunjuk Johan begitu melihat Ray masuk ke markas.
"Tumben santai? Bos loe gak lembur lagi?" tanya Johan yang melihat Ray memang lebih sering masuk kerja daripada liburan.
"Lagi bulan madu!" jawabnya singkat.
"Yuk ke belakang! bi Ana lagi nyiapin acara barbeque di taman belakang!" ucap Ray yang memang tak sampai duduk tadi.
Mereka beriringan menuju rumah utama dan langsung ke taman belakang, disana sudah ada pak Agung, papa Arya dan bi Ana.
"Ayah...ibu...." ucap Johan sambil menyalami kedua mertuanya, di susul Tian dan Clara
"pa...." begitu pula papa Arya.
"Kalian sudah lama tidak berkumpul kan!! ayooo kita mulai bakar-bakaran nya!!!" ajak bi Ana.
"Sudah lama kenal nak Tian?"
"Cukup lama bi, kita temen kuliah dulu!"
"oohhh....di antara mereka bertiga yang sekiranya bisa ramah di depan orang hanya pacar kamu hihihihihi! yang dua itu muka datar dan tegang!! tapi hatinya baik semua!"
"iya bu , Cla bersyukur bisa bertemu dengan mereka dan bisa kenal sama mereka!"
"Lebih beruntung lagi aku kak!! bisa nikahin salah satu dari mereka hahahaahah!" celetuk Kiara dibarengi dengan tawa.
"Dasar kami Ra!!!"
Mereka bercanda tawa bersama, tiba-tiba ada tamu yang mengetuk pintu rumah mereka.
"Biar Ray aja bi!" kata Ray sambil berlalu membukakan pintu.
ceklek....
"Bos!!!!"
"Tuan Naraya!"
ucap Raka dan Bams secara bersamaan.
"Masuk!"
Mereka mengikuti Ray yang ada di depannya, begitu sampai di taman belakang mereka di kenalkan dengan orang-orang yang ada disana, mereka membaur menjadi satu, menikmati hari menjelang sore tersebut.
Bi Ana yang membakar jagung dan beberapa sosis serta daging.
"Air dinginnya habis yang!! ambilin dong!" teriak Johan pada Kiara.
"Lagi nanggung nih! ambil sendiri di dapur gih!!"
Johan berjalan masuk ke dalam rumah dan memasuki dapur, mengambil air mineral yang dibutuhkan nya dan kembali ke belakang.
Beberapa saat kemudian mereka semua di kejutkan dengan teriakan seorang anak kecil yang berlari ke arah taman belakang dengan berteriak memanggil nama Ray.
"Uncle Raaaayyy..... tangkap Caca!! Caca mau melompat!!" teriak Caca sambil berlari ke arah Ray.
Hap....Ray menangkap Caca dan sekarang berada di dalam gendongan nya. Camilla yang tak tau kalo sedang ada acara di belakang rumah ikut berlari kecil mengejar anak asuhnya.
"Non hati-hati jangan lari!" seru Camilla.
Begitu menyadari begitu ramainya di taman belakang, sontak membuat Camilla berhenti di tempat, dia bahkan mundur satu langkah.
Bukan tanpa alasan Camilla kaget, disana sedang ada Cristian, sahabat Ray yang berarti juga teman sekolah nya, ada juga Johan sahabat Ray yang bahkan hampir menghajarnya ketika insiden kelulusan itu terjadi.
Disana dia juga melihat Clara, bos nya di tempat kerja sebelumnya dan seorang wanita yang di yakini dirinya adalah Kiara walaupun nampak sedikit berbeda tapi dia masih bisa mengenali Kiara.
Johan mata tajamnya memandang Camilla, gadis yang pernah paling dia benci karena merendahkan Ray kala itu, kemudian dia saling memandang ke arah Tian, Tian yang kala itu juga memandang Johan secara bersamaan beralih ke Ray, keduanya seakan meminta jawaban kenapa gadis itu ada di sini! Ray yang tau pandangan kedua temannya membuka suara untuk menjelaskan, namun belum sempat bersuara bi Ana sudah berbicara terlebih dahulu.
"Mila sini!.... gabung sama kita!" panggil bi Ana.
"Kenalkan dia Camilla baby sitter non Caca!"
Tian dan Johan memandang ke arah Camilla, Mereka baru menyadari bahwa Camilla sedang memakai seragam baby sitter nya.
Camilla dengan senyuman nya menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat.
kemudian dia berjalan ke arah bi Ana, setelah semua makanan sudah matang mereka duduk melingkar di meja yang tersedia disana.
Camilla duduk tepat disamping bi Ana, disampingnya ada Caca yang sedang di suapinya.
"Apa kabar Mil?" tanya Clara tiba-tiba yang ada di hadapan Mila namun masih terhalang meja makan.
"Baik mbak Clara!" jawab Mila sopan.
Johan dan Tian yang tau banget bagaimana kehidupan dan sombongnya seorang Camilla dulu,semakin di buat heran dengan perubahan sikap dan penampilan Camilla, dia terlihat sangat biasa, dengan baju baby sitter nya dan muka tanpa make up serta terlihat jelas tanpa perawatan sama sekali, berbeda dengan Camilla yang mereka kenal dahulu.Johan dan Tian di baut bertanya-tanya apa gerangan yang menimpa kehidupan seorang princess hingga turun tangga menjadi seorang pengasuh!.
"Jadi kamu kerja jadi baby sitter sekarang?"
"Iya mbak....maaf sudah mengecewakan mbak Clara!"
"Tidak....tidak apa-apa! jujur aku suka kamu yang perkerja keras! sayang sebenarnya melepaskan pegawai yang cekatan seperti kamu! tapi mau gimana lagi, semua keputusan ada di kamu kan?" ucap Clara sambil tersenyum.
"Iya mbak.... makasih!"
"Gimana papa kamu? apa udah ada perkembangan?"
Ditanya seperti itu Camilla menjadi salah tingkah, dia meremas tangannya sambil mengigit bibir bawahnya.
"emmh....papa belum ada perkembangan mbak, masih sama saja" jawab Mila lirih dan terlihat hampir menangis.
"Emang papanya kenapa sayang?" celetuk Tian.
"Papanya koma yang, udah lebih dari setengah tahun di rumah sakit, dimana kamu kerja kok yang!" Tian hanya manggut-manggut saja.
"Eh...maaf ya Mila,aku jadi bahas papa kamu!"
"Gak papa mbak...." ucap Mila dengan senyum yang terlihat jelas dipaksakan. Akhirnya semua kembali menikmati makanan yang ada di meja.
tiba-tiba....
"Neng Mila gak kangen saya?"
terdengar suara dari ujung meja, semua orang menoleh ke arah suara tersebut, termasuk Camilla yang tak menyadari keberadaan seseorang tersebut.
"Bang Bams? abang di sini?"
senyum merekah di bibir Camilla, Ray yang melihatnya heran, tadi Mila begitu canggung dan tak nyaman giliran berbicara dengan Bams dia seakan lupa sedang ada di mana.
"Bang apa kabar?" ucap Mila sambil menghampiri Bams.
"Baik nona manis! makanya abang ke kos enengnya gak ada! udah pindah kerja rupanya!"
"iya bang! Mila seneng bisa ketemu abang!!"
"Siapa sih yang gak seneng ketemu abang yang manis ini!!"
"Manisan juga gue!!?" celetuk Raka yang ada disampingnya.
"Diem loe bocah cantik!!"
heheheheehe terdengar suara tawa kecil Camilla mendengar perdebatan Bams dengan Raka.
Camilla seakan lupa dia dimana, seseorang yang membuat dia nyaman di sana hingga lupa dia berada di antara orang-orang yang pernah disakiti nya, karena itu Camilla merasa sangat canggung, untung Bams menyelamatkan dia dari rasa tegang tersebut.
bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 273 Episodes
Comments
muhammad ibnuarfan
iya nih...ada gak kira2 juduly tentang Adrian😁😁
2023-12-02
0
LC
cerita ttg ceo adrian ada di novel mana y dan judulny apa
2022-04-01
0
Heni Yusandika
👍1278
2021-09-15
0