Part 19

Fany mengerjap-ngerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya lampu yang dari semalam tidak di padamkan oleh Daren. Ia menoleh kesamping saat merasakan hembusan hangat seseorang di lehernya. Gadis itu seketika bangun menarik selimut menutupi tubuhnya.

"Aaaahhhhhh" teraiknya berhasil membangunkan Daren.

Pria itu mendegus kesal, merasa tergangu dengan teriakan istrinya di pagi hari. "Aaaahhhhhh." ledek Daren menatap jengan gadis di sampingnnya. "Ngapain lu teriak pagi-pagi hah !" kesalnya. Baru pagi-pagi dirinya sudah di buat kesal oleh gadis kecil di sampingnya.

Daren menguap merasa sangat mengantuk akibat ulah Fany semalam yang terus menangis di dalam pelukannya dan itu membuatnya sangat risih.

"Apa yang lu lakuin semalam?" bentak Fany menarik selimut menutupi tubuhnya. Ia sangat menyesal tidur di kamar suaminya dan mendapati dirinya bagun-bangun sudah berada di pelukan pria arogan itu.

"Memangnya apa yang lu harapin? lu berharap gue nidurin elu hah? ogah banget gue nidurin gadis kecil menyebalkan seperti lu, bodi papan nga ada tonjolan-tonjolannya sama sekali." gerutu Daren kesal, dituduh macam-macam oleh istrinya, to jika dia juga melakukan apa yang di tuduhkan gadis itu tidak ada salahnya, karena memang itu kewajiban istrinya melayaninya sebagai seorang suami.

"Nga usah berkilah deh lu, buktinya lu tadi meluk-meluk gue, dasar mesum." Fany tetap kekeh menuduh Daren berbuat macam-macam padanya.

"Yang meluk-meluk itu lu sambil nagis-nagis nga mau gue tinggalin, apa coba ? kalau lu suka sama gue apa susanya lu akuin saja, gue akan coba nerima lu walau itu sulit." ucap Daren lebih tepasnya seperti menyindir. Mana mungkin seorang Daren akan menyukai gadis kecil seperti Fany.

Padahal Elina lebih menarik dan lebih seksi, apa lagi sebentar lagi manajernya akan jadi janda, dan tidak ada yang akan menghalanginya lagi untuk mendapatkannya. Pria itu tidak peduli dengan perasaan istrinya sama sekali, toh mereka hanya menikah dengan keperluan masing-masing yang saling menguntungkan.

"Ais pede amat lu jadi orang, gue mah ogah-ogah suka sama lu." Fany mendelik kesal menarik selimut lalu turun dari rajang Daren.

Fany masih membungkus tubuhnya dengan selimut mengira dia sudah tela**ang bul*t akibat ulah suaminya semalaman. Gadis itu mengedarkan pandangannya ke segala penjuru ruangan namun yang di carinya tidak ada. "Lha pakain gue mana?" tanyanya kebingungan tidak mendapati pakainnya berserakan di dalam kamar suaminya, seperti yang biasa ia baca di dalam novel-novel saat malam pertama.

Daren memutar mata jengah melihat kebodohan gadis kecil dihadapanya. Bagaimana bisa Fany seoon itu tidak merasakan pakaian di tubuhnya. "Lu emang benar mengharapkan sesuatu terjadi semalam ya? maka dari itu lu mengoda gue pakai akting-akting nangis segala tidak mau di tinggalin." kesalnya. "Lu buka selimut lu dan periksa tubuh lu itu ! pakaian lu masih lengkap" lanjutnya. Dalam hati pria itu tertawa melihat wajah istrinya yang sudah memerah mungkin gadis itu sedang menahan malu karena ulahnya sendiri.

"Tau ah." Fany melempar selimutnya ke arah Daren dan buru-buru keluar dari kamar suaminya. Ia sudah sangat malu dengan kelakuannya sendiri, bisa-bisanya dia tidak merasakan pakaiannya yang ada di tubuhnya sendiri dan malah menuduh pria itu berbuat macam-macam padanya.

Daren melempar selimut yang tepat mendarat di wajahnya. Ia mendekati Fany yang hendak keluar kamar, pria itu sudah bersiap memarahi istrinya namun keburu gadis itu membuka pintu dan menampilkan Nathan di depan pintu kamar dengan senyuman menyebalkannya baginya. Pria itu reflek mengamit pingang Fany dan tidak jadi memarahinya.

"Pagi pengantin baru?" sapa Nathan masih dengan senyumannya.

"Pagi." Daren memaksakan senyumnya sementara Fany sangat risih dengan kelakuan suaminya yang terus mengamit pinggangnya di depan pintu.

"Aku mandi dulu ya." pamit Daren seraya mencium puncuk kepala Fany dan menutup pintu.

Fany tersenyum kikuk di depan Nathan yang sedari tadi menatapnya dengan senyuman. "Ngapain lu liatain gue kayak gitu?" tanyanya melangkahkan kakinya menuju dapur membuat sarapan untuk mereka bertiga, walau ia tidak yakin Daren akan makan masakannya.

"Senang aja gitu liat kak Fany mesra-mesraan." jawab Nathan mendudukkan tubuhnya di meja makan memperhatikan kakaknya menyiapkan sarapan.

"Mesra apanya coba, bertengkar tiap detik ia" gerutu Fany dalam hati.

Sementara di dalam kamar mandi, Daren beberapa kali membilas bibirnya karena telah mencium Fany. "Gila ngapain gue pake cium-cium segala, membuat bibir seksi gue ternodai." gerutunya masih membilas mulutnya dan bibirnya dengan air bersih.

Setelah cukup lama, akhirnya Daren selesai juga dengan ritual mandinya dan telah rapi dengan cela jeans hitam di padukan baju kaos warna putih membuatnya semakin tampan, dan tak lupa hodie di tangan nya dan kacamata di leher bajunya.

Daren menyempatkan sarapan bersama Istri dan adiknya walau sangat malas, apa lagi dia sudah di buru waktu untuk menghadiri pembacaan naskah drama frish love.

Di tempat lain, Elina sudah sangat gelisah, takut Daren tidak akan datang ke pembacaan naskah karena masih marah padanya, apa lagi sedari tadi Direktur atau sutradara Radit terus menanyakan keberadaan Daren.

Radit memperhatikan arloji di pergelangan tangannya. "Lima menit lagi acara akan di mulai, tapi Daren belum datang juga, apa dia serius ingin bergabung dengan proyek ini ?" pertanya Radit di tujukan pada Elina sebagai manajer Daren.

"Waktunya masih ada 5 menit lagi, jadi kita masih bisa menunggunya direktur." jawab Elina berusaha mengulur waktu, walau dalam hatinya sudah merasa cemas karena Daren belum juga menampakkan batang hidungnya padahal waktu terus saja berjalan.

"Masih ada waktu 3 menit, jadi gue tidak terlambat kan?" tanya Daren yang baru saja datang tanpa rasa bersalah sedikitpun.

Daren ikut duduk di samping Dave pemerang utama laki-laki, tanpa melirik Elina sedikitpun karena masih marah dengan ucapannya tempo hari yang hanya mengagapnya mesin penghasil uang.

"Senang bisa bekerja sama denganmu." Dave mengulurkan tangannya pada Daren.

Daren hanya melirik tangan Dave tanpa berniat menyambutnya. "Selamat karena berkesempatan menjadi pemerang utama." ucapnya dingin.

Pembacaan naskah berjalan baik tanpa kendala sedikitpun. Walau Daren tidak respek dengan Dave bukan berati dia tidak bisa besikap profesional dalam bekerja. Bahkan Daren tidak tergangu sama sekali dengan kehadiran Keysa yang akan menjadi pemerang wanitanya. Salah satu aktris yang pernah mengejar-ngejarnya bahkan dengan berani menembaknya saat bertemu di salah satu acara Awards, namun Daren menganggap perkataan Keysa hanya angin lalu.

Radit bangkit dari duduknya dan menghampiri pria arogan yang masih setia duduk di tempatnya. pria itu menumpukan tangannya di atas meja dekat Daren setelah yang lainnya pergi meninggalkan mereka bertiga dengan Elina.

"Gue kira lu tidak akan menerima tawaran ini, yang hanya menjadi pemerang pendamping saja."

-

-

-

-

-

TBC

Terima kasih para Readers karena bersedia mengikuti cerita author.

jangan lupa meninggalkan jejak dengan cara like, komen, dan votenya. Oh iya jangan lupa tambahkan sebagai cerita favorit para readers agar mendapatkan notifikasi setiap up.

Terpopuler

Comments

maemunah

maemunah

makin seru tor

2021-07-12

1

Mien Mey

Mien Mey

ceritnya bkin betah euy..

2021-06-12

1

Anisa Nisa

Anisa Nisa

sungguh ngakak habis.. 😅😅

2021-05-01

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Sekilas Info
102 Novel baru Author
103 Novel Baru Author
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Sekilas Info
102
Novel baru Author
103
Novel Baru Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!