Part 16

"Sekitar dua minggu katanya." jawab Fany.

"Gue nga mau tau ya, besok pagi adik lu sudah harus pergi dari rumah gue !" ucapnya tak terbantahkan dan bersedekap di depan Fany.

"Gue harus ngapain, tidak mungkin gue ngusir Nathan." jawab Fany. Dia tidak tega jika harus mengusir adiknya, yang tidak tahu harus tinggal dimana.

"Lu suruh aja tinggal di rumah yang baru lu beli." Daren memberi usul.

"Rumah itu tidak layak pakai untuk sekarang." jawab Fany. Mana mungkin gadis itu menyuruh adiknya tinggal di rumah tua itu, yang telah kosong tanpa perabot rumah apapun di dalamnya.

"Yaudah suruh aja Nathan ke hotel apa susahnya." Daren tetap pada pendirianya.

Mata Fany berbinar mendegar ide suaminya, Dia mengembangkan  senyumnya membuat pria itu merinding. "Lu yang bayarin?" tanya Fany.

"Ya kali gue yang bayarin, dia adik lu tentu saja lu yang bayarin." ujar Daren acuh.

"Lu gila ya, nginep di hotel nga murah !" kesal Fany mendengar jawaban Daren. Gadis itu mencebik. "Lu mau nambah beban gue? utang di elu aja belum lunas. Masih mending kalau hanya satu malam, lah ini gue nga tau sampai kapan dia ada disini." keluhnya, Dia tidak bisa membayangkan bagaimana dirinya harus membayar hotel jika adiknya tinggal lama di Indonesia.

"Gue nga mau tahu, besok adik lu harus pergi dari rumah ini !" geram Daren dan melangkah kaluar dari kamarnya.

Fany merentangkan tangannya di hadapan Daren, mencegah agar pria itu tidak pergi. "Kak Daren gue mohon biarkan adik gue tinggal di sini untuk sementara hingga rumah gue siap dihuni." ucapnya menyatukan kedua tangannya memelas berharap suaminya mengizinkan adiknya tinggal di apartemen, setidaknya sampai rumahnya siap di huni.

Daren menyeringai melihat Fany tak berdaya, gadis yang biasanya melawannya kini sedang memelas di hadapanya. "Lebih lembut lagi !" pintanya berkacang pinggang.

"Nih orang di kasi hati minta jantung ya!" Fany membantin kesal melihat sikap pria di hadapannya

Fany menarik kaki baju suaminya dan mengerjap-ngerjapkan matanya. Gadis itu berkata selembut mungkin berharap pria keras kepala itu menuruti keinginannya. "Kak Daren, boleh ya Nathan tinggal disini." ujarnya manja memperlihatkan senyumnya.

"Gila rasanya gue ingin muntah melihat sikap gue sendiri." Fany membatin dan mengalihkan wajahnya ke arah lain dan tersenyum kecut.

"Baiklah." ujar Daren senyum kemenangan. "Tapi ada syaratnya." lanjutnya. Dia belum puas mengerjai istrinya, dan ini adalah saat yang tepat untuknya membalas perlakuan gadis muda yang seenaknya.

"Apa lagi !" kesal Fany, andai saja Dia tidak menginginkan sesuatu dari suaminya, mungkin saat ini Ia sudah memakinya habis-habisan.

"Lu berani bayar berapa jika Nathan gue inzinkan tinggal di rumah ini ?" tantang Daren, Dia sangat tahu bahwa istrinya adalah gadis perhitungan, dan dengan membicarakan harga, tentu saja gadis itu akan keberatan.

"400 ribu satu bulan." ujar Fany mantap.

"Satu juta." Daren mulai bernegosiasi.

"500" 

"900." Daren menurunkan harga tanpa Sadar.

Fany senyum penuh arti melihat Daren yang sedang sibuk dengan ponselnya. "800." teriaknya di telingan Daren.

"Nggak ! 600." Daren reflek menjawab.

"Ok deal 600." Fany senyum kemenangan dan buru-buru menyalami Daren tanda persetujuan dan  berlari keluar dari kamar suaminya dengan penuh senyum kemenangan.

"600 ?" ulang Daren setelah Fany pergi. "Gue kan nga kekurangan uang 600 ribu ?" lanjutnya mengaruk kepalanya yang tidak gatal. "Ah sial, gue di kerjai lagi." Pria itu mengerutu menyadari kebodohannya, bisa-bisanya dia di kibulin oleh bocah 20 tahun.

Fany menemui Nahan di kamar Tamu. Dia memperhatikan Nathan yang sedang memberesakan pakaiannya. Dia mengetuk pintu walau pintu terbuka. "Boleh gue masuk?" tanyanya memperlihatkan senyumnya pada Nathan.

Nathan yang sedang asik mengemas pakaiannya segera menoleh, mendengar suara Fany. Pria itu bangun dari duduknya dan melemparkan senyumannya pada gadis yang di rindukannya. Dia terlihat sangat tampan saat tersenyum dengan lesung pipinya.

"Silahkan kak." Nathan menghampiri Fany dan menariknya masuk ke dalam kamar. Dia ikut duduk di pingir ranjang di mana kakaknya duduk.

"Ada apa kak ?" tanya Nathan.

"Gimana lu suka nga indonesia ?" ujar Fany berbasa basi.

"Iya kak, aku sangat suka Indonesia, di sini banyak tempat wisata." Nathan sangat bersemangat saat membahas Indonesia, sudah lama ia ingin ke Indonesia namun ibu dan ayah angkatnya tidak pernah mengizinkannya.

"Lu sudah lama di Indonesia ?" Fany penasaran.

"Lumayan kak, sekitar setengah bulan kayaknya, aku sengaja pulang ke indo untuk mencari kak Fany." jawab Nathan.

"Oh," sahut Fany menganguk-anggukan kepalanya. "Trus lu tau gue disini dari siapa?" 

"Nga susah untuk mencari rumah kak Daren, kak Fany kan tahu kak Daren orang terkenal." 

"Kok lu tahu gue istrinya Daren?"

"Kak Fany sehat kan?" Nathan menyentuh kening Fany, dia merasa aneh dengan pertanyaan kakaknya.  "Jelaslah aku tahu, orang kak Daren nya terkenal." ucapnya memperlihatkan senyumnya.

"Bodoh, ngapain gue bertanya hal konyol." Fany memukul-mukul mulutnya merasa bodoh dengan pertanyaannya sendiri.

Fany  cengegesan. "Gue lupa."

"Lu rencananya berapa lama di indo ?" Lanjutnya.

"Rencananya sih cuma dua bulan kak, tapi sepertinya sekarang aku ingin tinggal lebih lama di dekat kak Fany." jawab Nathan. Kali ini dia tidak ingin lagi jauh dari kakaknya sudah cukup baginya di pisahkan dengan kakaknya selama bertahun-tahun.

"Mati gue, gimana caranya gue cari uang untuk membayar sewa pada Daren, belum lagi cicilan rumah." Fany membantin.

Nathan mengibas-ngibaskan tangannya saat melihat Fany melamun. "Kak Fany nga suka aku tinggal di rumah kakak ?" tanyanya. Pria itu bertanya demikian karena takut kakaknya membencinya karena kejadian yang lalu.

"Gue suka kok lu tinggal sama Gue. Tapi ibu......" ada sedikit keraguan saat Fany akan membahas ibunya, ibu yang begitu tega meninggalkannya seorang diri di kota sebesar ini.

"Ibu meninggal 3 bulan yang lalu." ujar Nathan yang mengerti keraguan Fany.

"Meninggal ?" ulang Fany tak percaya.

"Iya kak, ibu meninggal karena pesawat yang di naikinya jatuh saat perjalanan bisnis." jelas Nathan.

Fany begitu terpukul mendapati kenyataan, walaupun gadis itu membenci ibunya, tapi ia masih berharap suatu saat nanti Ia bisa bertemu dengan ibunya. Namun kini harapannya sirna setelah mengetahui kenyataan Pahit. Tak terasa air matanya jatuh membasahi pipinya.

Nathan menghapus air mata kakaknya. Dia sangat mengerti bagaimana perasaan Fany saat ini, sudah bertahun-tahun kakaknya tidak bertemu dengan ibunya, dan sekarang Ia mendengar kabar duka tentangnya. Pria itu bangkit dari duduknya, melangkah mendekati kopernya dan mengeluarkan beberapa amplop. Dia memberikan amplop itu pada gadis di hadapannya.

"Aku mendapatkan ini di kamar ibu, sepertinya ini untuk kak Fany." ujar Nathan.

Fany mengambil amplop tersebut dan mencoba tersenyum pada adiknya, ia tidak ingin seseorang mengetahui sakit hatinya dan kesedihannya, cukup dia sendiri yang merasakannya. "Tidurlah sudah malam." ucapnya dan berlalu keluar dari kamar Nathan.

-

-

-

-

-

TBC

Terima kasih para Reader karena bersedia mengikuti cerita author.

jangan lupa meninggalkan jejak dengan cara like, komen, dan votenya. Oh iya jangan lupa tambahkan sebagai cerita favorit para readers tercinta agar mendapatkan notifikasi setiap up.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

mungkin fani itu bukan anak kandungnya sehingga ia ditinggalkan

2022-02-02

0

Parwati amiin Parwati

Parwati amiin Parwati

lanjut thor semangat

2022-01-04

0

Mega Risma

Mega Risma

lanjut" Thor ❤️

2021-04-02

2

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Sekilas Info
102 Novel baru Author
103 Novel Baru Author
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Sekilas Info
102
Novel baru Author
103
Novel Baru Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!