Part 15

Daren yang sedari tadi memperhatikan Fany membuka pintu apartemen, segera menghampirinya saat seorang pria memeluk tubuh istrinya.

"Apa-apa ini !!" kesal Daren menarik tubuh Fany kedalam pelukannya seakan-akan memperlihatkan pada pria di hadapannya bahwa Fany adalah miliknya.

"Ini aku adik kakak" ucap laki-laki tersebut melangkah mendekati Fany hendak memegang tangan Fany.

Fany menepis tangan laki-laki tersebut.

"Yang, kamu kenal sama pria ini ?" Daren menatap Fany dengan suara terdengar sangat lembut. Dia sengaja bersikap lembut jika ada orang lain hanya untuk menjaga imagenya sebagi seorang idol.

Fany mengelengkan kepalanya, memang dia tidak mengenal pria di hadapannya yang tiba-tiba memeluknya. Pria tampan bertubuh kekar walau tubuhnya tidak setinggi Daren.

"Aku nga kenal sama dia." jawab Fany 

"Kak ini aku, Nathan!" ucap pria itu. "Aku adik kak Fany." lanjutnya.

"Sudah-sudah sebaiknya lu pergi sekarang !" Daren mendorong Nathan keluar dari apartemennya. "Gue sudah biasa kedatangan orang seperti lu, yang mengaku-ngaku keluarga padahal hanya ingin  mengali informasi pribadi." lanjut Daren. Dia mengangap Nathan salah satu paparazi yang ingin mengali informasi tentangnya.

"Apa yang kakak ipar maksud ?" tanya Nathan tidak mengerti perkataan Daren yang menganggapnya mengaku-ngaku, padahal Ia sangat yakin Fany adalah kakak perempuannya yang selama ini di carinya.

"Lu kira gue bego!" kesal Daren. Dirinya sudah sangat kesal karena pernikahannya hari ini, dan sekarang Ia harus di ganggu lagi oleh orang asing. 

"Nathan ?" gumam Fany mengingat-ingat nama Nathan. Sepertinya Ia tidak asing dengan nama Nathan.

"Iya kak, aku Nathan." Nathan meyakinkan keraguan Fany. Dia mengambil sesuatu di dalam tasnya dan memberikannya pada gadis yang di anggap saudaranya. "Lihat, Aku Nathan adik kesayangan kak Fany." Nathan memperlihatkan foto sedikit usang, di mana dua orang anak memakai seragam SD.

"Na...Nathan...." Fany melepaskan rengkuhan Daren dari tubuhnya, dan menghambur kepelukan Nathan. Ia merasa bodoh karena tidak bisa mengenali adiknya sendiri.

Maklumlah, Nathan yang sekarang sangat beda dengan Nathan yang dulu saat mereka berpisah. Adiknya kini menjadi pria tampan berkulit putih tidak seperti dulu yang terlihat dekil.

"Maaf, kakak tidak mengenalimu." Fany melepaskan pelukannya. "Lu sih, berubahnya 180 derajat tahu, tapi kakak bangga karena punya adik setampan dirimu." binar kebahagian tak dapat di sembunyikan Fany. Gadis itu sangat bahagia karena mempunyai keluarga lagi. Dia tidak pernah membenci adiknya yang pergi meninggalkannya dulu, toh Nathan masih kelas satu SD dan di paksa ikut ibunya. Sementara Ia yang duduk di kelas 2 SD di tinggalkan dengan kejam oleh ibu kandungnya, untungnya ada keluarga Radit yang merawatnya hingga Ia besar.

"Biasa aja kali kak, lebih tampan juga suami kak Fany." ujar Nathan melirik Daren yang diam saja menyaksikan interksinya dengan Fany.

Daren terlihat kesal mengetahui bahwa Nathan adalah adik kandung istrinya. Yang ada di kepala Daren saat ini adalah, bagaimana cara mengusir Nathan dari apartemennya. Kakaknya saja sudah menyusahkan apa lagi adiknya.

"Lu nga capek berdiri terus." ucap Daren dingin.

"Ah iy jadi lupa." Fany menepuk jidatnya. "Ayo masuk kita makan malam dulu." ajaknya mengambil alih koper Nathan.

"Makasih ya udah ngingetin gue." Fany memperlihatkan senyumnya.

Tanpa menyahuti perkataan Fany, Daren menariknya menjauh dari Nathan. "Lu bodoh apa pura-pura oon hah !" kesal Daren melihat tingkah Fany yang seenaknya mengijinkan seseorang masuk kedalam rumahnya.

"Maksud lu apaan ?" Fany tidak mengerti perkataan Daren sama sekali, dan sangat kesal karena pria di hadapannya mengatainya bodoh. "Dan ingat gue nga oon ya !" ucapnya penuh penekanan.

"Lu tahu sendiri gue nga suka orang asing masuk kerumah gue, kenapa lu malah nyuruh adik lu itu masuk !" kesal Daren.

"Lalu gue harus ngapain hah? ngusir dia gitu? lu mau dia tahu gue terpaksa nikah sama lu, mau !" Fany tak kalah kesalnya, bagaimana bisa Daren menyuruhnya mengusir adiknya sendiri.

Daren diam saja, dan membenarkan semua perkataan Fany, mana mungkin dia memperlihatkan pada orang lain bahwa mereka menikah tanpa dasar cinta. Itu sama saja ia ingin menghancurkan karirnya jika berita itu bocor.

"Terserah lu dah!" Daren menyusul Nathan yang sedang duduk di ruang tamu, Ia mendaratkan tubuhnya di hadapan Nathan.

Fany menyiapkan makan malam yang sempat tertunda karena perdebatannya dengan Daren. 

Nathan terus memperhatikan Daren yang sedari memainkan ponselnya, dan tidak menyentuh makannya sama sekali dan hanya memegang sendok. "Kak Daren nga makan ?" tanyanya polos yang tidak tahu sama sekali kekesalan Daren. Maklumlah umurnya masih muda 19 tahun, beda satu tahun dengan kakaknya.

"Kak Daren lagi diet." Fany sengaja menjawab pertanyaan Nathan saat melihat raut wajah Daren tidak bersahabat. "Makanlah!" lanjutnya memerintahkan Nathan untuk makan agar tidak memperhatikan Daren terus yang tengah kesal. Dia sangat bersyukur karena suaminya bisa menahan emosi agar tidak meledak di depan adiknya, gadis itu tidak ingin adiknya mengetahui masalahnya.

"Ummm, enak banget masakan kak Fany" puji Nathan terus mengoceh di tengah aktivitas makanya membuat Daren terganggu.

Daren meremas sendok yang di pegangnya mendengar ocehan Nathan yang sangat menggangu baginya. "Lu bisa diam nga sih? lu ngerti adat kan !" kesalnya . "Orang makan itu di larang bicara." lanjutnya.

"Tapi di Jepang, kebiasaan kami jika sedang makan yaitu mengobrol, karena itu saat yang tepat untuk mendekatkan diri." jawab Nathan polos masih tidak menyadari kekesalan Daren.

"Jepang sama Indonesia beda, di sini orang kalau makan nga boleh ngomong harus diam dan nikmati makananmu !" ucap Daren penuh tekanan. 

"Oh gitu ya, kapan-kapan ajarin aku tentang adat dan kebiasaan orang indo ya kak !" pinta Nathan dengan senyumnya.

Fany hanya bisa menunduk melihat kepolosan Nathan, yang belum mengerti juga raut wajah kekesal Daren.

Daren yang tidak tahan lagi dengan sikap Nathan  bangkit dari duduknya. "Gue sudah selesai." ucapnya dan berlalu pergi masuk kedalam kamarnya.

"Kak Daren selain tampan juga asik ya." ucap Nathan pada kakaknya.

"Gila nih anak, apa dia benar nga ngerasain hawa panas di dekat Daren ? dan malah mengatakannya asik ?" batin Fany. 

Gadis itu hanya cegegesan menanggapi perkataan adiknya. Ia mengambil ponselnya saat ada pesan masuk. Dia membaca pesan dari suaminya yang menyuruhnya masuk ke dalam kamarnya.

"Tan, kamar lu di sebelah sana ya." Fany menujuk kamar tamu tak jauh dari kamarnya. "Gue ke kamar dulu." pamitnya.

"Iya kak." sahut Nathan melanjutkan makanya.

Fany menemui Daren di dalam kamarnya. "Ngapain lu manggil gue?" tanyanya setelah sampai di dalam kamar Daren.

"Sampai kapan adik lu akan tinggal di rumah gue!" tanya Daren penuh mengintimidasi. Dia tidak akan sanggup bersandiwara di depan adik iparnya setelah melihat sikap Nathan saat makan malam.

"Sekitar.......

-

-

-

-

-

TBC

Terima kasih para Reader karena bersedia mengikuti cerita author.

jangan lupa meninggalkan jejak dengan cara like, komen, dan votenya. Oh iya jangan lupa tambahkan sebagai cerita favorit para readers tercinta agar mendapatkan notifikasi setiap up.

Terpopuler

Comments

maemunah

maemunah

marah marah Miki cepat tua lo

2021-07-12

1

Mien Mey

Mien Mey

haha s deren lm lma keluarasap tu drckplanya marah mulu tuh orng

2021-06-12

1

Mega Risma

Mega Risma

msih setia nunggu ni Thor jangan kau kecewakan daku ya❤️😍

2021-03-31

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Sekilas Info
102 Novel baru Author
103 Novel Baru Author
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Sekilas Info
102
Novel baru Author
103
Novel Baru Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!