Alfian menghembuskan napas lega ketika manik matanya menangkap mobil Dinda ada diparkiran basement apartemen.
Setelah memarkirkan mobilnya sendiri di sebelah mobil Dinda, Alfian buru buru masuk ke dalam Lift.
Menuju lantai lima, menekan beberapa tombol kombinasi yang sudah Alfian maupun Dinda hapal diluar kepala, karena acap kali Alfian membawa Dinda kemari.
Alfian tidak ubahnya seperti mencuri makanannya sendiri, menikmati kehangatan tubuh istrinya sendiri dengan sembunyi sembunyi di belakang Dewi, diluar jadwal Alfian berkunjung ke kamar Dinda.
Apakah Alfian salah ? Tubuh Alfian membutuhkan itu, dan Dinda juga tidak merasa di paksa.
Dinda perempuan normal, bukan hanya Dinda yang menikmati semua apa yang dilakukan Alfian, Dinda juga mulai membalas kehangatan yang suaminya berikan, secara alami tubuhnya merespon dengan baik.
Bukankah itu yang diinginkan Dewi ? Jangan bermesraan di depannya ?
Dimana salah Alfian.
Alfian tidak jajan di luaran, Alfian menjaga diri dari penyebaran penyakit karena sek bebas, dan dosa besar kerena zina, walaupun Alfian tetap juga melakukan zina sendiri pada tubuhnya sendiri saat Dewi tidak lagi menjalankan kewajibannya.
Alfian bisa saja menceraikan Dewi dengan gampang, karena alasan yang kuat, tetapi itu tidak Alfian lakukan karena Alfian masih berpikir panjang, memberi kesempatan pada Dewi untuk sembuh dari kekurangannya tetapi justru Dewi mencarikan madu untuk Alfian.
Pria mana yang menolak ? Dari segi materi Alfian mampu, dan jangan lupakan jika tubuh Alfian sudah diambang batas untuk bertahan tidak melakukannya secara alami.
Alfian berdiri mematung melihat Dinda yang berbaring menghadap ke dinding, bahunya bergetar naik turun, Alfian tahu jika saat ini Dinda sedang menangis.
Membuka sepatu, eh Alfian hanya memakai sandal rumah karena tadi terburu buru, pelan naik ke atas ranjang, memeluk Dinda dari belakang.
Dinda tidak perlu melihat siapa yang datang, aroma parfum yang menguar dan hanya dirinya dan Alfian yang tahu password pintu apartemen, Dinda tahu jika itu Alfian.
Alfian tidak bertanya ada apa, kenapa dan mengapa, karena itu tidak ada gunanya, meminta Dinda berhenti menangis juga tidak.
Alfian membiarkan Dinda meluapkan emosi-nya, semakin mengeratkan pelukannya, dan menciumi puncak kepala Dinda berulang ulang, ada rasa sayang yang terselip di sudut hatinya untuk Dinda.
Alfian tidak tahu bagaimana perasaannya saat ini terhadap Dinda, apakah sudah ada cinta ? Ia hanya merasakan panik, marah, kuatir jika Dinda tidak dapat ditemukan.
Dinda masih terus menangis, dan Alfian masih diam, andai Dewi tidak sakit, andai Dewi bisa menjalankan kewajibannya, andai Dewi tidak bertemu kembali dengan Dinda dan andai Dinda dan Saka tidak pernah memiliki hubungan.
Banyak andai yang berputar di kepala Alfian, tetapi itu semua cuma andai.
Semuanya sudah terjadi, Dinda sudah menjadi istrinya, dan mungkin di dalam perut Dinda sudah ada calon makhluk hidup yang terus tumbuh, Alfian yakin itu, nalurinya kuat mengatakan itu.
Isakan tangis Dinda mulai reda, perlahan telapak tangan Alfian bergerak menyusup ke dalam baju yang Dinda kenakan ke kantor tadi, Dinda belum sempat mandi karena suasana hatinya yang sedang kacau.
Tangan Alfian bergerak lembut mengusap perut Dinda.
Dinda berbalik menghadap ke arah Alfian.
" Paman, Dinda hamil "
Ucapnya dengan suara yang serak karena kebanyakan menangis.
" Saya tahu "
Alfian mengecup dahi Dinda lama.
" Dinda mau tinggal di sini saja "
Membalas pelukan Alfian dengan melingkarkan kedua tangannya ke badan Alfian.
" Iya, nanti saya akan mencarikan orang yang akan menemani kamu disini, ketika saya tidak bersama denganmu, kamu tidak sendirian "
Dinda hanya bisa menganggukan kepalanya tanpa protes.
" Boleh Dinda membawa keluarga Dinda menginap disini ? "
" Tidak boleh, karena walaupun tidak setiap malam saya tidur disini, saya akan ke sini setiap hari, Dinda "
Dinda hanya mencebikkan bibirnya.
" Kamu belum mandi ? "
Alfian sedikit merenggangkan pelukan Dinda, Dinda tidak menjawab.
" Mau saya tunjukkan cara mengembalikan mood-mu ? "
Tangannya mengusap sisa sisa air mata di wajah Dinda.
Dinda mengangguk anggukkan kepalanya dengan polos.
Alfian membisikan satu kata ketelinga Dinda, wajah Dinda memerah, memukul pelan dada Alfian, mengulurkan tangannya melingkari leher Alfian dan menikmati dengan hati semua yang Alfian lakukan saat itu, cara untuk menyalurkan segala kesedihan sekaligus kemarahan yang mengendap dalam diri Dinda.
Poligami itu berat, walaupun Alloh membolehkan.
Seperti Alfian saat ini, ia harus menjaga tiga hati agar jangan ada yang terluka dengan dalam.
Saka yang mengutamakan perasaan ibunya dan dan perasaannya sendiri.
Dewi yang lebih mementingkan dirinya dan kedudukannya.
Keduanya lupa menjaga perasaan Alfian.
Alfian cuma manusia biasa yang diberikan sedikit kelebihan harta dari yang lainnya, tetapi dia bukan hewan yang hanya mengutamakan kebutuhan perut dan di bawah perutnya.
Dia juga bukan robot yang tidak memiliki hati yang akan jatuh cinta.
Dan Dinda, perempuan muda yang masih mementingkan perasaan di atas segalanya, dia juga lupa bahwa, hubungan dirinya dengan Alfian bukan hanya sebatas memenuhi kebutuhan Alfian di atas ranjang, lalu Dinda mendapatkan semua fasilitas yang Dinda inginkan, akan ada buah dari kegiatan yang sering mereka lakukan dan rasa yang akan tumbuh seiring dengan semakin seringnya mereka bersama.
...******...
Berbeda dengan keadaan Dewi yang sedang berlibur ke Bali bersama Rita dan Nina.
Tanpa sepengetahuan Dewi, Nina dan Rita mengajak sepupunya Rita, Ramadhan, seorang duda cerai tanpa anak ikut serta dalam liburan kecil mereka.
Rita beralasan ingin menghibur Ramadhan yang sedang bersedih karena baru bercerai, padahal itu cuma akal akalan-nya saja.
Rita dan Nina ingin memberikan terapi pada Dewi dengan cara mereka sendiri.
Ramadhan di ceraikan istrinya karena mandul, selama sepuluh tahun mereka menikah, istri Ramadhan belum pernah hamil, setelah melakukan pemeriksaan secara menyeluruh, di ketahui jika bibit yang Ramadhan punya 0 % semuanya kosong, Ramadhan terpukul ? Tentu saja, Istrinya langsung menggugat cerai.
Rita yang mempunyai ide gila, dan didukung oleh Nina.
Bermaksud mendekatkan Dewi dengan Ramadhan, siapa tahu pada pria lain, sinyal Dewi yang mati suri bisa bangkit kembali.
Ramadhan sendiri, tidak mencari cari tahu ada apa tiba tiba sepupunya mengajak berlibur, dan hanya dia seorang pria.
Tetapi karena dia sedang dalam masa masa kekosongan hidup pasca bercerai, dia mau saja di ajak pergi.
......*******......
...🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸...
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Alhamdulillah akhirnya Dinda memilih kabur kesini..🤲🏻🤲🏻
2023-02-25
0
Devi Sihotang Sihotang
thor pas itu... ramadhan sm dewi... alfian sm dinda... jadi tidak ada hati yg tersakiti... dan saka sama cewek yg author atur lah ...hihihi
2022-09-16
0
Yayoek Rahayu
bisa jd ramadhan jodoh terbaik dewi ya
2022-03-13
0