8. Lebih baik berbagi dari pada kehilangan

" Sorry, biasa " Robert duduk tepat di depan Alfian

" Aku juga baru sampai "

" Belum pesan 'kan ? "

Alfian menggeleng.

Robert melambaikan tangannya pada salah satu pelayan,

Setelah mencatat semua pesanan Alfian dan Robert, Pelayan undur diri.

" Bagaimana ? "

" Apanya ? "

" Istri barumu-lah, memang apa ? Berbeda bukan ? "

Robert tergelak.

Alfian mencebikkan bibir bawahnya.

" Jangan katakan kalau kau belum ...."

" Dia belum mau "

Potong Alfian.

Mata Robert membulat dengan sempurna.

Robert dan Alfian, berteman dengan terlalu terbuka, semua dikupas tuntas oleh keduanya, tidak ada yang dirahasiakan atau ditutup tutupi.

Robert punya dua sugar baby, Alfian juga tahu.

" Terus untuk apa kau menikahinya, mengurus sudah payah ke Pengadilan agar negara memperbolehkan kau memiliki istri lebih dari pada satu, Astaga Al ? "

" Aku bisa saja memaksanya, tetapi kalau dia menjerit ? Dewi dan Saka akan mendengarnya, mau ditaruh dimana mukaku ? "

Alfian berdecak.

" Makanya kau carikan dia tempat tinggal yang lain, di Apartemen misalnya, apa kau sekarang sudah miskin ? "

Robert mencibir.

" Syarat Dewi begitu "

" Hei, kenapa kau menyetujuinya ? Yang menyediakan madu dia, bukan kau yang meminta, sampai kapanpun kau tidak akan bisa menyentuh istri barumu jika kalian tinggal serumah "

Robert menakut nakuti.

" Istri muda-mu itu tentu saja dia akan senang, fasilitas di beri, hidup enak dan nyaman, tetapi kau tidak mendapatkan apa apa, lama lama dia berselingkuh di belakangmu, kau tinggal gigit jari.

Lagi pula, memangnya kau bisa melakukan itu di rumahmu ? Apa kau tidak akan berhalusinasi Dewi berdiri dengan berkacak pinggang melihat apa yang akan kau lakukan pada istri muda-mu, dan aku bisa jamin, punyamu akan terkulai layu "

Robert ngakak, dia tidak perduli dengan pelayan yang sedang mengantar semua makanan pesanan mereka.

Ponsel dalam saku kemeja Alfian berbunyi, Alfian melihat pada layar ponsel jika ada pesan masuk.

✉️ 08xxxxxxx

Maaf bos sedikit lama, karena harus mencari info ke teman temannya dulu ketika disekolah.

Selama tiga tahun belakangan, dia menjalin kasih dengan siswa dari sekolah lain dan sayangnya dia putramu, Bos, Saka Alvaro.

Rahang Alfian mengeras, berulang ulang Alfian membaca pesan dari orang suruhannya, tetapi tidak berubah.

" Ada apa ? "

Melihat perubahan Wajah Alfian, Robert penasaran.

Alfian menyodorkan ponselnya, setelah membaca Robert tidak bisa berkata-kata.

" Ternyata dia sudah menipuku dan Dewi, mereka berdua...."

Alfian mengepalkan tangannya semakin kuat menahan marah.

" Sabar Al ! Kau bilang dia bersedia menjadi istri kedua karena kekasihnya sudah mengkhianatinya, berarti putramu sendiri, dan bisa jadi dia tidak tahu jika kekasihnya adalah anakmu.

Kapan keduanya bertemu menurut apa yang kau ingat "

Alfian mencoba mengingat ingat, reaksi keduanya untuk pertama kali Saka diperkenalkan dengan Dinda didepannya.

Saka dan Dinda, keduanya sama sama terkejut tetapi setelahnya pura pura tidak saling kenal, pantasan saja keduanya seperti dua orang musuh, Saka yang terus curi curi pandang ketika di meja makan.

" Jangan jangan di sudah di dahului oleh putramu, makanya dia terus menerus mencari alasan, kau dapat sisanya, Al "

Robert mulai makan dengan santai, sangat berbeda dengan Alfian yang sudah kehilangan nafsu makannya.

" Apa yang harus aku lakukan ? "

Pikiran Alfian mendadak buntu setelah mendapatkan pesan barusan.

" Segera kau tuntut hak mu, jika dia masih virgin, carikan dia tempat tinggal yang baru, tetapi jika tidak...."

" Jika tidak ? "

" Kembalikan dia pada orang tuanya atau kau tetap memakainya, dari pada punyamu nganggur ? Diberi onderdil kok gak dimanfaatkan "

Robert berucap tanpa merasa berdosa, tipe pria seperti Robert tidak mau bersusah susah memakai perasaan, dia memiliki Sugar Baby dua gadis, ya hanya untuk memenuhi kebutuhan biologisnya yang memang suka berpetualang, istrinya tetap satu.

" Kalau dia masih menolak ? "

" Bawa dia keluar dari rumah, beri dia obat, selanjutnya...."

Robert mengangkat kedua bahunya.

" Itu curang Bert, masa' kau suruh aku menyentuhnya dengan cara seperti itu, cari cara lain ! "

Robert berdecih sembari menggeleng.

" Dia dan putramu yang terlebih dahulu mencurangi dirimu, kau hanya membalas apa yang sudah mereka lakukan "

Alfian mulai menimbang nimbang apa yang di usulkan oleh Robert.

******

Alfian sudah tidak bisa lagi balik ke kantor, pikirannya bercabang cabang, antara Dinda dan Saka yang membohongi mereka, ah.... Tidak, mana mungkin Saka berani berbuat seperti itu, mereka sudah cukup baik dalam mendidik Saka selama ini.

Atau kedua duanya sama sama tidak tahu.

" Pa, tumben pulang cepat ? Ada masalah ? " sambut Dewi di ruang keluarga.

" Enggak, cuma sedang kurang enak badan saja "

Alasan yang tepat

Alfian melirik Dinda yang berdiri diujung anak tangga.

Tiba tiba Alfian merasa kasihan melihat Dinda, gadis yang masih muda, hanya karena cinta monyet, sekarang dia terjebak menjalani hidup rumah tangga yang sangat tidak adil baginya.

Dinda yang sedang galau, Dewi masuk di saat yang tepat, kenapa Dewi memilih Dinda yang menjadi madunya ? Karena Dinda masih polos dan dari keluarga sederhana, rasa hormat pada mantan wali kelasnya, membuat tawaran yang diajukan Dewi, diterimanya bulat bulat.

Dewi tahu jika Alfian melihat ke arah Dinda keatas, Dewi hanya bisa tersenyum kecut. Ada perempuan lain yang mulai menarik perhatian suaminya, andai dia masih sempurna sebagai seorang perempuan, Dewi pasti tidak akan sudi berbagi suami dengan perempuan lain.

" Saka mana ? "

Jarang sekali Alfian bertanya Saka disiang hari, kecuali menjelang magrib Saka belum ada di rumah, baru Alfian mulai bertanya.

" Din, Lihat Saka ! "

Dewi sedikit berteriak.

" Sepertinya belum pulang dari kampus, buk "

Setelah menjawab, Dinda melangkahkan kakinya menuju ke kamarnya.

" Dia dirumah saja apa tidak bosan ? "

Alfian membuka pengait kancing kemeja yang melingkari pergelangan tangannya, melipatnya hingga ke siku.

" Papa tanyalah dia mau apa, kalau untuk kuliah, harus tahun depan 'kan ? Kerja di kantor Papa mungkin ? Anggap saja belajar, oh ya Pa, aku sepertinya pulang sedikit telat, ada rapat disekolah, anak anak mau ujian, setelahnya mau bertemu dengan Nani dan Rita "

Dewi sengaja pergi agak lama, memberikan waktu pada Alfian agar bisa semakin dekat dengan Dinda.

Mungkin orang lain akan mengira tindakan yang dilakukannya konyol tetapi ia kasihan dengan Alfian.

kalau saja dia masih bisa melayani Alfian....

Dan Dinda, Dewi terkadang tidak tega melihat Dinda yang hanya terkurung di dalam rumah selain keluar rumah selama satu jam untuk kursus setir mobil.

Mantan muridnya itu lebih banyak menghabiskan waktu hanya menonton TV dan tiduran di kamarnya.

Korban cinta yang konyol, begitu Dewi berucap dalam hati.

Sama seperti dirinya yang karena cinta atau cuma ingin bertahan di samping Alfian, ia mau mencarikan madu buat suaminya ketimbang Alfian bermain secara acak di luaran sana.

Lebih baik berbagi dari pada kehilangan.

Keputusan itu yang Dewi ambil demi mempertahankan Alfian, pertemuannya dengan Dinda di mini market, Dinda yang lagi patah hati, Dinda yang baik menurut naluri Dewi, membuat Dewi spontan menawari Dinda untuk menjadi istri muda Alfian.

Alfian hanya menganggukkan kepalanya memberikan izin Dewi keluar.

Alfian berdiri mematung melihat ke lantai atas dimana Dinda tadi berdiri.

Menimbang nimbang, apa yang harus dilakukannya, menanyakan kebenaran pada Dinda atau mengikuti permainannya, atau juga menjalankan saran Robert.

...******...

...🌸🌸🌸🌸🌸🌸...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Mampos..Nah kan ketahuan,,?OMG OMG oksigen mana oksigen..😳😳😳

2023-02-24

0

Just Rara

Just Rara

jangan lah diikutin saran si robert al,kasihan dindanya

2022-02-23

0

Fatonah

Fatonah

tanya langsung aja om dri pd berblit2, klo pke cra tmnnya yg ada jga dinda bkln skit hti wlpun istrinya om

2021-09-28

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Bandot tua
3 3. Bukan urusanmu
4 4. Takut khilaf
5 5. Datangnya suka lama
6 6. Don't call me uncle
7 7. Hai Mama
8 8. Lebih baik berbagi dari pada kehilangan
9 9. Sekalian nanti malam
10 10. Ingin pulang
11 11. Ternyata mesum juga
12 12. Gadis dibawah umur
13 13. Sepi tanpa Dinda
14 14. Aku sudah merindukan mu
15 15. Jangan jatuh cinta
16 16. Apakah dia hamil ?
17 17. Kau lupa kedudukanmu
18 18. Kau jatuh cinta nya ?
19 19. Memilih Pergi
20 20. Ide gila
21 Pengumuman.
22 Om Sam ( 1 )
23 Om Sam ( 2 )
24 Om Sam ( 3 )
25 Om Sam ( 4 )
26 Om Sam ( 5 )
27 Om Sam ( 6 )
28 Om Sam ( 7 )
29 Om Sam ( 8 )
30 Om Sam ( 9 )
31 Om Sam ( 10 )
32 Om Sam ( 11 )
33 Om Sam ( 12 )
34 Om Sam ( 13 )
35 Om Sam ( 14 )
36 Om Sam ( 15 )
37 Om Sam ( 16 )
38 Om Sam ( 17 )
39 Om Sam ( 18 )
40 Om Sam ( 19 )
41 Om Sam ( 20 )
42 Om Sam ( 21 )
43 Om Sam ( 22 )
44 Om Sam ( 23 )
45 Om Sam ( 24 )
46 Om Sam ( 25 )
47 Om Sam ( 26 )
48 Om Sam ( 27 )
49 Om Sam ( 28 )
50 Om Sam ( 29 )
51 Om Sam ( 30 )
52 Om Sam ( 31 )
53 Om Sam ( 32 )
54 Om Sam ( 33 )
55 Om Sam ( 34 )
56 Om Sam ( 35 )
57 Om Sam ( 36 )
58 Om Sam ( 37 )
59 Om Sam ( 38 )
60 Om Sam ( 39 )
61 Om Sam ( 40 )
62 Om Sam ( 41 )
63 Om Sam ( 42 )
64 Om Sam ( 43 )
65 Om Sam ( 44 )
66 Om Sam ( 45 )
67 Om Sam ( 46 )
68 Om Sam ( 47 )
69 Om Sam ( 48 )
70 Om Sam ( 49 )
71 Om Sam ( 50 )
72 Om Sam ( 51 )
73 1.
74 2
75 3.
76 4
77 5
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Bandot tua
3
3. Bukan urusanmu
4
4. Takut khilaf
5
5. Datangnya suka lama
6
6. Don't call me uncle
7
7. Hai Mama
8
8. Lebih baik berbagi dari pada kehilangan
9
9. Sekalian nanti malam
10
10. Ingin pulang
11
11. Ternyata mesum juga
12
12. Gadis dibawah umur
13
13. Sepi tanpa Dinda
14
14. Aku sudah merindukan mu
15
15. Jangan jatuh cinta
16
16. Apakah dia hamil ?
17
17. Kau lupa kedudukanmu
18
18. Kau jatuh cinta nya ?
19
19. Memilih Pergi
20
20. Ide gila
21
Pengumuman.
22
Om Sam ( 1 )
23
Om Sam ( 2 )
24
Om Sam ( 3 )
25
Om Sam ( 4 )
26
Om Sam ( 5 )
27
Om Sam ( 6 )
28
Om Sam ( 7 )
29
Om Sam ( 8 )
30
Om Sam ( 9 )
31
Om Sam ( 10 )
32
Om Sam ( 11 )
33
Om Sam ( 12 )
34
Om Sam ( 13 )
35
Om Sam ( 14 )
36
Om Sam ( 15 )
37
Om Sam ( 16 )
38
Om Sam ( 17 )
39
Om Sam ( 18 )
40
Om Sam ( 19 )
41
Om Sam ( 20 )
42
Om Sam ( 21 )
43
Om Sam ( 22 )
44
Om Sam ( 23 )
45
Om Sam ( 24 )
46
Om Sam ( 25 )
47
Om Sam ( 26 )
48
Om Sam ( 27 )
49
Om Sam ( 28 )
50
Om Sam ( 29 )
51
Om Sam ( 30 )
52
Om Sam ( 31 )
53
Om Sam ( 32 )
54
Om Sam ( 33 )
55
Om Sam ( 34 )
56
Om Sam ( 35 )
57
Om Sam ( 36 )
58
Om Sam ( 37 )
59
Om Sam ( 38 )
60
Om Sam ( 39 )
61
Om Sam ( 40 )
62
Om Sam ( 41 )
63
Om Sam ( 42 )
64
Om Sam ( 43 )
65
Om Sam ( 44 )
66
Om Sam ( 45 )
67
Om Sam ( 46 )
68
Om Sam ( 47 )
69
Om Sam ( 48 )
70
Om Sam ( 49 )
71
Om Sam ( 50 )
72
Om Sam ( 51 )
73
1.
74
2
75
3.
76
4
77
5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!