15. Jangan jatuh cinta

Alfian tidak berbohong, kepemilikan apartemen memang di buat atas nama Dinda Syakira, begitu juga dengan mobil yang dikendarainya saat ini.

Untuk pergi ke kantor, Dinda tidak lagi bersama dengan Alfian, dia berkendara sendiri, selain menjaga perasaan Dewi, juga sedikit mendapatkan kebebasan.

Walaupun antara Alfian dan Dinda tidak pernah mengatakan apa apa tentang hubungan keduanya, tetapi kedekatan keduanya, cara Alfian memperlakukan Dinda, menempatkan Dinda menjadi sekretaris pribadi-nya tanpa prosedur perekrutan karyawan seperti biasa, itu sudah merupakan jawaban tanpa kata kata.

Apalagi Bu Dewi yang tidak pernah lagi ke kantor, kalau ada acara yang berhubungan dengan kantor, Alfian hanya bersama sekretaris pribadinya.

Semua surat menyurat kepemilikan, Dinda menyimpannya di salah satu Bank syariah, karena Dinda tidak tahu apakah Bu Dewi tahu jika Alfian memberikannya sebuah apartemen yang hanya di singgahi jika Alfian menginginkan Dinda di luar dari giliran Alfian tidur di kamar Dinda.

Dasar laki laki, pasti akan ada kecondongan pada salah satunya.

Hati Alfian ? Hanya dia yang tahu, bahkan malaikat pun tidak tahu kecuali sang pemilik kehidupan.

" Maaf Din, mbak tidak mau menarik kesimpulan apa pun tentang hubungan kamu dengan pak bos, tetapi kalau mbak boleh usul, kamu 'kan sering keluar mendampingi Pak Bos, mending kamu rubah penampilan kamu "

Sandra memberikan usul setelah Dinda sudah dua minggu menjadi sekretaris pribadi Alfian.

Keluguan dan kesederhanaan Dinda, membuat Sandra mulai menyukai Dinda.

" Penampilan Dinda, jelek ya, mbak ? "

Dinda meng-amat amati penampilannya sendiri.

" Enggak sayang, kalau kamu jelek masa si bos..."

Sandra menutup mulutnya lalu terkekeh.

" Penampilan kamu anak anak sekali, ntar di kira si bos di dampingi oleh karyawan magang "

Sandra tergelak, Dinda sedikit cemberut lalu ikut tertawa.

Sudah dua hari Alfian pergi perjalanan bisnis bersama Robert, selama dua hari pula Dinda lebih memilih tidur dirumah ibunya.

Jadi Dinda sedikit bebas untuk pulang terlambat.

Sandra tidak juga tertalu tua, dia gadis berusia dua puluh lima tahun, sudah bertunangan, LDR-an dengan calon suaminya yang berprofesi sebagai Polisi, saat ini sedang mengajukan pindah tugas agar bisa segera melaksanakan pernikahannya dengan Sandra.

Akhir pekan, jam tutup kantor lebih cepat, Sandra mengajak Dinda makeover penampilannya ke salon, berbelanja banyak pakaian dan semua yang menunjang penampilan Dinda.

Sandra tahu, pasti Bos-nya memberikan uang yang cukup untuk Dinda, Dinda-nya saja yang belum mempergunakannya.

" Din, kamu sekarang semakin cantik dan hemm ....Tapi pesan mbak, penampilan kamu boleh berubah, jangan kepribadian kamu ya ! "

Pesan Sandra sebelum keluar dari dalam mobil Dinda, mengantarkan Sandra sampai di depan rumah.

" Kepribadian kamu yang membuat orang suka,Din, mbak rasa, Pak Bos juga "

" Siap mbak ku "

" Hati di jalan ! "

*****

Agam yang menatap kepulangan adiknya yang sedikit lewat dari biasanya, memiring miringkan kepalanya sembari tersenyum.

" Semakin cantik saja kamu, Dek "

Godanya mengikuti langkah kaki Dinda menuju ke kamar.

" Bapak dan ibuk mana bang ?

" Ketempat Pak Ramli, anak gadisnya di lamar orang, 'kan masih saudara Bapak "

" Banyak barang belanjaan kamu, dek "

Mata Agam melihat kantung belanjaan dari salah satu Mal di sekitaran tidak jauh dari kantor Alfian.

" Pakaian untuk kerja, bang "

Agam hanya mengangguk anggukkan kepalanya.

" Dek, saran Abang, kamu jangan pernah jatuh cinta pada suamimu ! "

" Kenapa ? Jadi bolehnya sama Saka, gitu ? "

Dinda terkikik, berputar-putar di depan cermin, melihat penampilan barunya.

" Gak boleh juga, itu namanya selingkuh, dosa ! Biarkan dia jatuh cinta padamu asal jangan kamu, Dek. Abang gak mau kamu sakit hati lagi, apalagi suamimu bukan milik kamu saja "

Tangan Agam mulai usil membuka buka kantung belanjaan, mengintip apa yang Dinda beli.

Setelah puas memandangi penampilannya sendiri, Dinda duduk di sebelah Abangnya.

" Bang, Dinda tidak bisa mengontrol perasaan Dinda sendiri, sekarang mungkin belum, gak tahu setelahnya, saat ini dia baik pada Dinda, Buk Dewi juga, Saka...."

" Ada apa dengan Saka ? "

Potong Agam cepat.

" Dinda hampir setiap hari melihatnya, bertemu dengannya, Saka terlalu manis untuk Dinda lupakan, Bang.

Dinda ingin sekali membencinya agar bisa hilang perasaan yang pernah ada, tapi Saka anak yang baik, apa lagi dengan Papanya, dipelototi sedikit saja, Saka manut.

Saka tetap baik pada Dinda, pertama tama memang Saka Kelihatan gak suka pada Dinda, tapi setelahnya, dia baik Bang.

Dinda lebih suka jika Saka sinis dengan Dinda, biar Dinda benci Saka "

" Kamu masih cinta dengan Saka ? "

" Dia cinta pertama Dinda bang "

Kalau sudah bicara perasaan, Agam menyerah karena dia belum tahu.

Sampai saat ini Agam belum pernah jatuh cinta, sebagai anak tertua, Agam lebih memilih fokus pada pendidikan-nya, ia kasihan melihat Bapak dan ibunya yang berhemat hemat demi biaya kuliah Agam yang sudah hampir selesai.

" Bagaimana kalau kamu meminta pisah tinggal dari Bu Dewi dan Saka, agar perasaan yang kamu punya bisa hilang, Dek ! "

" Dinda gak berani ngomong gitu Bang "

Bahu Agam melotot turun, kalau Dinda gak berani bilang, terus solusinya bagaimana ?

" Usahakan jangan sering sering bertemu Saka ! "

" Gak mungkin bang, setiap makan malam pasti ketemu, dan itu sudah aturan baku di rumah itu karena dari pagi hari semuanya sudah sibuk dengan urusannya masing-masing "

Dinda cemberut, menelungkupkan badannya di atas kasur, ia melupakan satu hal, ponselnya dari siang lowbat.

Dinda tidak tahu jika Alfian sudah kembali dari perjalanan bisnisnya dan sudah sampai di rumah.

Mengetahui Dinda tidak ada di rumah, wajah Alfian memerah menahan amarah.

Saka cepat menyingkir dari ruang makan, Saka tahu Dinda pulang ke rumah orang tuanya, Dewi sedang sibuk sibuknya di sekolah karena anak anak menjelang kelulusan.

Alfian juga tidak bertanya kemana Dinda pada Dewi, tanggung jawab Dinda bukan urusan Dewi lagi, yang Dewi jaga hanya untuk tidak saling menyakiti.

Dewi juga tahu jika Alfian sedang marah, jadi ia memilih tidak banyak bicara untuk mencari jalan aman.

Dinda sendiri ketiduran dengan posisi tetap menelungkupkan badannya belum berganti baju, apalagi mandi, sampai Agam keluar dari dalam kamarnya, menutup pintu pelan pelan, Dinda tidak menyadari.

Jam sebelas malam Dinda terjaga, matanya menatap langit langit kamar, untuk mengumpulkan nyawa dan menyatukan kepingan kepingan puzzle ingatan.

Astagfirullah, belum Sholat is'ya. Eh, hampir dua bulan haid-ku kok belum datang ya ?

Sembari melamun, Dinda melangkah ke kamar mandi, mau mandi sudah terlalu malam, cuci muka, sikat gigi, sholat, bobok lagi.

Dinda sudah planning apa yang hendak dilakukannya.

Tangannya yang sedang menyikat gigi mendadak berhenti, wajahnya pucat menatap bayangannya sendiri di depan cermin wastafel.

Ya Alloh, jangan jangan.

...*****...

...🌸🌸🌸🌸🌸...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

OMG apa Dinda gak KB??

2023-02-24

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Seharusnya mmg begitu,Tapi Alfian aja yg masih mau menjaga hati Dewi..

2023-02-24

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Alhamdulillah Sandra pengertian banget,Dinda mmg seharusnya gitu,merubahsedikit lebih enak di pandang aja,,

2023-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Bandot tua
3 3. Bukan urusanmu
4 4. Takut khilaf
5 5. Datangnya suka lama
6 6. Don't call me uncle
7 7. Hai Mama
8 8. Lebih baik berbagi dari pada kehilangan
9 9. Sekalian nanti malam
10 10. Ingin pulang
11 11. Ternyata mesum juga
12 12. Gadis dibawah umur
13 13. Sepi tanpa Dinda
14 14. Aku sudah merindukan mu
15 15. Jangan jatuh cinta
16 16. Apakah dia hamil ?
17 17. Kau lupa kedudukanmu
18 18. Kau jatuh cinta nya ?
19 19. Memilih Pergi
20 20. Ide gila
21 Pengumuman.
22 Om Sam ( 1 )
23 Om Sam ( 2 )
24 Om Sam ( 3 )
25 Om Sam ( 4 )
26 Om Sam ( 5 )
27 Om Sam ( 6 )
28 Om Sam ( 7 )
29 Om Sam ( 8 )
30 Om Sam ( 9 )
31 Om Sam ( 10 )
32 Om Sam ( 11 )
33 Om Sam ( 12 )
34 Om Sam ( 13 )
35 Om Sam ( 14 )
36 Om Sam ( 15 )
37 Om Sam ( 16 )
38 Om Sam ( 17 )
39 Om Sam ( 18 )
40 Om Sam ( 19 )
41 Om Sam ( 20 )
42 Om Sam ( 21 )
43 Om Sam ( 22 )
44 Om Sam ( 23 )
45 Om Sam ( 24 )
46 Om Sam ( 25 )
47 Om Sam ( 26 )
48 Om Sam ( 27 )
49 Om Sam ( 28 )
50 Om Sam ( 29 )
51 Om Sam ( 30 )
52 Om Sam ( 31 )
53 Om Sam ( 32 )
54 Om Sam ( 33 )
55 Om Sam ( 34 )
56 Om Sam ( 35 )
57 Om Sam ( 36 )
58 Om Sam ( 37 )
59 Om Sam ( 38 )
60 Om Sam ( 39 )
61 Om Sam ( 40 )
62 Om Sam ( 41 )
63 Om Sam ( 42 )
64 Om Sam ( 43 )
65 Om Sam ( 44 )
66 Om Sam ( 45 )
67 Om Sam ( 46 )
68 Om Sam ( 47 )
69 Om Sam ( 48 )
70 Om Sam ( 49 )
71 Om Sam ( 50 )
72 Om Sam ( 51 )
73 1.
74 2
75 3.
76 4
77 5
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Bandot tua
3
3. Bukan urusanmu
4
4. Takut khilaf
5
5. Datangnya suka lama
6
6. Don't call me uncle
7
7. Hai Mama
8
8. Lebih baik berbagi dari pada kehilangan
9
9. Sekalian nanti malam
10
10. Ingin pulang
11
11. Ternyata mesum juga
12
12. Gadis dibawah umur
13
13. Sepi tanpa Dinda
14
14. Aku sudah merindukan mu
15
15. Jangan jatuh cinta
16
16. Apakah dia hamil ?
17
17. Kau lupa kedudukanmu
18
18. Kau jatuh cinta nya ?
19
19. Memilih Pergi
20
20. Ide gila
21
Pengumuman.
22
Om Sam ( 1 )
23
Om Sam ( 2 )
24
Om Sam ( 3 )
25
Om Sam ( 4 )
26
Om Sam ( 5 )
27
Om Sam ( 6 )
28
Om Sam ( 7 )
29
Om Sam ( 8 )
30
Om Sam ( 9 )
31
Om Sam ( 10 )
32
Om Sam ( 11 )
33
Om Sam ( 12 )
34
Om Sam ( 13 )
35
Om Sam ( 14 )
36
Om Sam ( 15 )
37
Om Sam ( 16 )
38
Om Sam ( 17 )
39
Om Sam ( 18 )
40
Om Sam ( 19 )
41
Om Sam ( 20 )
42
Om Sam ( 21 )
43
Om Sam ( 22 )
44
Om Sam ( 23 )
45
Om Sam ( 24 )
46
Om Sam ( 25 )
47
Om Sam ( 26 )
48
Om Sam ( 27 )
49
Om Sam ( 28 )
50
Om Sam ( 29 )
51
Om Sam ( 30 )
52
Om Sam ( 31 )
53
Om Sam ( 32 )
54
Om Sam ( 33 )
55
Om Sam ( 34 )
56
Om Sam ( 35 )
57
Om Sam ( 36 )
58
Om Sam ( 37 )
59
Om Sam ( 38 )
60
Om Sam ( 39 )
61
Om Sam ( 40 )
62
Om Sam ( 41 )
63
Om Sam ( 42 )
64
Om Sam ( 43 )
65
Om Sam ( 44 )
66
Om Sam ( 45 )
67
Om Sam ( 46 )
68
Om Sam ( 47 )
69
Om Sam ( 48 )
70
Om Sam ( 49 )
71
Om Sam ( 50 )
72
Om Sam ( 51 )
73
1.
74
2
75
3.
76
4
77
5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!