16. Apakah dia hamil ?

Dinda meletakkan semua tentengannya di atas meja kecil di belakang meja kerja Dinda dan Sandra yang letaknya berdekatan, Dinda tidak satu ruangan dengan Alfian.

Kalau satu ruangan dengan Alfian, Alfian tidak bisa fokus bekerja, Dinda juga tidak bisa bergosip dengan Sandra.

" Din, kamu bawa apa ini ? "

Sandra menunjuk minuman kaleng yang semuanya mengandung gas, ada juga buah anggur, tape, nenas, tetapi sepertinya semua di beli, terlihat dari kemasannya.

" Ini mau dimakan semua, atau untuk di jual ? "

" Dimakan-lah Mbak, menstruasi Dinda belum datang mbak, semua yang Dinda bawa, kata teman teman sekolah Dinda dulu, ampuh untuk meluruhkan haid yang terlambat "

Jujur bener, Din ?

" Kamu belum datang bulan ? "

" Belum Mbak, gak biasanya, mungkin karena Dinda banyak pikiran kali Mbak ? "

" Apa yang kamu pikirkan ? pak bos, ganteng, banyak duit,Jangan jangan kamu ...."

" Din, keruangan saya ! "

Alfian berucap sembari berjalan menuju ke ruangannya.

Dinda sedikit cemas, pagi tadi ketika menghidupkan ponselnya, ada beberapa pesan dari operator seluler jika Alfian menghubunginya berkali kali.

" Cepat, Din, Pak bos rindu tuh "

Senggol Sandra menggoda.

Dinda buru buru mengikuti Alfian dari belakang.

Begitu keduanya sudah berada di dalam ruangan Alfian, tirai ruangan Alfian yang berdinding kaca tertutup rapat.

Sandra hanya tersenyum tipis.

Alfian menatap penampilan Dinda yang berubah, dari potongan rambut dan pakaian-nya, cara berdandannya juga berubah, sedikit menyamarkan usianya yang masih remaja.

" Maaf, Paman, Dinda lupa mencharger ponsel Dinda, jadi...."

Belum selesai Dinda mengucapkan alasannya, Alfian sudah menarik tangan Dinda dan memeluknya erat, menghujani wajah Dinda dengan banyak ciuman, entah karena kerinduan tiga hari sudah tidak melihat Dinda, atau nafsunya yang sudah menggebu-gebu.

Dinda berusaha melepaskan diri dari pelukan Alfian, apalagi saat Alfian mulai menciumi bibirnya dalam dalam.

" Paman, ini kantor " Ujar Dinda sembari mengatur napasnya yang ngos-ngosan karena ciuman Alfian tadi, tangannya mendorong dada Alfian agar menjauh.

" Kamu semakin cantik "

Ujar Alfian sembari mengusap lipstik Dinda yang sedikit belepotan di sekitar mulut Dinda, dan mulutnya sendiri dengan menggunakan tissue.

Dinda tersenyum malu, baru kali ini Alfian memujinya.

" Kembalilah ke mejamu, lain kali sering periksa ponselmu ! Apalagi jika saya tidak berada di depan mu "

Dinda mengangguk.

Karena jika Alfian tetap menahan Dinda di ruangannya, Alfian tidak bisa menjamin bisa bertahan untuk tidak melakukannya di dalam kantornya.

*****

" Din, saran mbak jangan minum minuman yang kamu bawa ini, bahaya ! Iya kalau memang haid kamu telat karena banyak pikiran, kalau kamu ...."

Sandra tidak meneruskan ucapannya, ia tidak tahu hubungan Dinda dengan Bosnya seperti apa, apakah menikah secara siri atau hanya simpanan, tetapi melihat gelagat pak Bos yang tidak menutup nutupi hubungannya dengan Dinda, membuat Sandra memiliki penilaian jika mereka sudah menikah.

Apalagi tadi, Dinda yang keluar dari ruangan Alfian dengan bibir yang sedikit membengkak dan lipstik yang sudah tidak bersisa sedikit pun dari bibir Dinda.

" Baiklah mbak, ntar minumannya dikasih ke OB saja, buahnya bagaimana mbak ? "

" Buahnya kita makan "

Sandra terkekeh.

Alfian menatap interaksi Dinda dan Sandra sembari tertawa-tawa lewat dinding kaca dari tempat duduknya di dalam ruangannya, entah apa yang mereka obrolkan Alfian tidak tahu.

Tetapi ketika melihat tangan Dinda menyingkirkan beberapa macam minuman kaleng, kedua alis mata Alfian menaut menyatu, dahinya berkerut dalam.

Apakah dia hamil ? Sudah dua bulan aku menikahinya, dia belum ada kedatangan tamu bulanannya.

Ah, nanti malam saja aku tanyakan.

****

Dinda lebih dulu sampai ke rumah, Alfian tadi ketika makan siang bertemu relasinya di luar kantor, sampai tutup kantor Alfian belum kembali.

Dinda hanya tersenyum sebagai sopan santun, ketika sampai di rumah, Bu Dewi sedang kedatangan Rita dan Nina.

" Wi, itu istri muda suamimu ? Ckckck, ampun deh, Wi, masih bocah, dan maaf Wi, cantik "

Rita tidak enak hati.

" Kau gak salah menilai ? Kau bilang polos dan lugu "

Nina ikut menyiram minyak dibatas tumpukan jerami.

Dewi hanya bisa menghembuskan napas, dadanya tiba tiba merasa sesak.

Penampilan Dinda selama tiga hari menginap di rumah orang tuanya berubah semakin cantik dan berkelas.

Alfian tidak akan malu untuk membawanya kemana-mana.

" Kalau seperti itu madu-mu, bukan hanya suamimu yang bertekuk lutut, anakmu juga, saran-ku, lebih baik kalian tinggal terpisah "

Nina Kembali bersuara, diangguki oleh Rita.

Dewi mencoba mempertimbangkan usul kedua temannya.

" Suamimu denganmu bagaimana ? "

Nina kepo.

" Seperti biasa, waktunya tidur bersamaku, ya tidur "

Dewi mengangkat kedua bahunya.

" Sama sekali kau sudah tidak ingin...."

Rita terkekeh, urusan ranjang orang lain kok kepengen tahu.

Dewi menggeleng.

" Percuma dong, suamimu tidur bersama mu jika tidak ehem ehem "

Nina cekikikan.

" Nin, yang namanya tidur ya tidur, yang ehem ehem sebelum tidur "

Rita semakin tergelak, Dewi hanya tersenyum masam.

" Wi, kalau dengan pria lain, bagaimana ? "

Rita berbisik.

" Jangan gila, Rit " Dewi berteriak tertahan karena Saka juga barusan pulang, melintasi ketiga wanita matang itu.

" Jangan marah dulu, maksud ku begini, coba nonton film zaman purba, gak pakai baju maksudnya, ada gak reaksi pada dirimu "

Sembari berucap pelan, Rita celingukan kesana kemari jaga jaga takut Alfian tiba tiba pulang.

" Kalau ternyata tidak ada reaksi, berarti memang dirimu yang bermasalah, tetapi jika kau tiba-tiba horny, berarti kau harus cari suami baru "

Rita mengangguk anggukkan kepalanya.

" Aku sudah pernah mencobanya berkali-kali menonton seperti itu, dari berbagai negara, dari yang sedikit sopan sampai yang ekstrim, justru aku semakin jijik "

Dewi menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi.

Rita dan Nina berusaha mencari solusi, usia Dewi baru memasuki kepala empat, sebahagian perempuan ada yang katanya berada dalam fase puber kedua, sehingga banyak kalangan para istri dari suami suami berduit berselingkuh karena kurangnya perhatian dari pasangan mereka.

Dewi justru sebaliknya.

" Bagaimana pas libur sekolah, kita ke Bali ? Siapa tahu melihat langsung, ada jaringan saraf Dewi yang semula putus, jadi nyambung kembali "

usul Nina asal.

" Oke juga ide Nina, Wi "

" Hem, boleh juga, ntar aku minta izin pada suamiku "

Dewi merasa saran Nina masuk di akal, berusaha lagi tidak salah.

Jika keadaan Dewi normal kembali Alhamdulillah, ia bisa tetap bertahan di samping Alfian walaupun sudah ada Dinda, jika tidak, setidaknya Dewi sudah berusaha.

Rita dan Nina segera pamit pulang sebelum Alfian pulang, jika mereka masih bertahan di rumah Dewi kuwatir Alfian beranggapan ketiganya bergosip tentang Dinda, padahal memang iya.

...*******...

...🌸🌸🌸🌸🌸🌸...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Intung Alfian peka,pakai testoack sja..

2023-02-25

0

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

OMG Dinda,,Kamu jgn bikin tambah marah deh🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️

2023-02-24

0

Ninu3

Ninu3

kalau baca novel bagus ya.. baca nya enak kalimat2 meluncur lugas ga kaku ga lebay..sekali baca lgs lanjut betah pengen buru2 baca lg..mudah2 an thor nya sehat2 terus biar bisa berkarya yg lebih bagus lagi

2022-11-22

0

lihat semua
Episodes
1 1. Prolog
2 2. Bandot tua
3 3. Bukan urusanmu
4 4. Takut khilaf
5 5. Datangnya suka lama
6 6. Don't call me uncle
7 7. Hai Mama
8 8. Lebih baik berbagi dari pada kehilangan
9 9. Sekalian nanti malam
10 10. Ingin pulang
11 11. Ternyata mesum juga
12 12. Gadis dibawah umur
13 13. Sepi tanpa Dinda
14 14. Aku sudah merindukan mu
15 15. Jangan jatuh cinta
16 16. Apakah dia hamil ?
17 17. Kau lupa kedudukanmu
18 18. Kau jatuh cinta nya ?
19 19. Memilih Pergi
20 20. Ide gila
21 Pengumuman.
22 Om Sam ( 1 )
23 Om Sam ( 2 )
24 Om Sam ( 3 )
25 Om Sam ( 4 )
26 Om Sam ( 5 )
27 Om Sam ( 6 )
28 Om Sam ( 7 )
29 Om Sam ( 8 )
30 Om Sam ( 9 )
31 Om Sam ( 10 )
32 Om Sam ( 11 )
33 Om Sam ( 12 )
34 Om Sam ( 13 )
35 Om Sam ( 14 )
36 Om Sam ( 15 )
37 Om Sam ( 16 )
38 Om Sam ( 17 )
39 Om Sam ( 18 )
40 Om Sam ( 19 )
41 Om Sam ( 20 )
42 Om Sam ( 21 )
43 Om Sam ( 22 )
44 Om Sam ( 23 )
45 Om Sam ( 24 )
46 Om Sam ( 25 )
47 Om Sam ( 26 )
48 Om Sam ( 27 )
49 Om Sam ( 28 )
50 Om Sam ( 29 )
51 Om Sam ( 30 )
52 Om Sam ( 31 )
53 Om Sam ( 32 )
54 Om Sam ( 33 )
55 Om Sam ( 34 )
56 Om Sam ( 35 )
57 Om Sam ( 36 )
58 Om Sam ( 37 )
59 Om Sam ( 38 )
60 Om Sam ( 39 )
61 Om Sam ( 40 )
62 Om Sam ( 41 )
63 Om Sam ( 42 )
64 Om Sam ( 43 )
65 Om Sam ( 44 )
66 Om Sam ( 45 )
67 Om Sam ( 46 )
68 Om Sam ( 47 )
69 Om Sam ( 48 )
70 Om Sam ( 49 )
71 Om Sam ( 50 )
72 Om Sam ( 51 )
73 1.
74 2
75 3.
76 4
77 5
Episodes

Updated 77 Episodes

1
1. Prolog
2
2. Bandot tua
3
3. Bukan urusanmu
4
4. Takut khilaf
5
5. Datangnya suka lama
6
6. Don't call me uncle
7
7. Hai Mama
8
8. Lebih baik berbagi dari pada kehilangan
9
9. Sekalian nanti malam
10
10. Ingin pulang
11
11. Ternyata mesum juga
12
12. Gadis dibawah umur
13
13. Sepi tanpa Dinda
14
14. Aku sudah merindukan mu
15
15. Jangan jatuh cinta
16
16. Apakah dia hamil ?
17
17. Kau lupa kedudukanmu
18
18. Kau jatuh cinta nya ?
19
19. Memilih Pergi
20
20. Ide gila
21
Pengumuman.
22
Om Sam ( 1 )
23
Om Sam ( 2 )
24
Om Sam ( 3 )
25
Om Sam ( 4 )
26
Om Sam ( 5 )
27
Om Sam ( 6 )
28
Om Sam ( 7 )
29
Om Sam ( 8 )
30
Om Sam ( 9 )
31
Om Sam ( 10 )
32
Om Sam ( 11 )
33
Om Sam ( 12 )
34
Om Sam ( 13 )
35
Om Sam ( 14 )
36
Om Sam ( 15 )
37
Om Sam ( 16 )
38
Om Sam ( 17 )
39
Om Sam ( 18 )
40
Om Sam ( 19 )
41
Om Sam ( 20 )
42
Om Sam ( 21 )
43
Om Sam ( 22 )
44
Om Sam ( 23 )
45
Om Sam ( 24 )
46
Om Sam ( 25 )
47
Om Sam ( 26 )
48
Om Sam ( 27 )
49
Om Sam ( 28 )
50
Om Sam ( 29 )
51
Om Sam ( 30 )
52
Om Sam ( 31 )
53
Om Sam ( 32 )
54
Om Sam ( 33 )
55
Om Sam ( 34 )
56
Om Sam ( 35 )
57
Om Sam ( 36 )
58
Om Sam ( 37 )
59
Om Sam ( 38 )
60
Om Sam ( 39 )
61
Om Sam ( 40 )
62
Om Sam ( 41 )
63
Om Sam ( 42 )
64
Om Sam ( 43 )
65
Om Sam ( 44 )
66
Om Sam ( 45 )
67
Om Sam ( 46 )
68
Om Sam ( 47 )
69
Om Sam ( 48 )
70
Om Sam ( 49 )
71
Om Sam ( 50 )
72
Om Sam ( 51 )
73
1.
74
2
75
3.
76
4
77
5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!