Meja kayu hancur berkeping-keping meledak sekali pukul oleh amarah Mo Tian. Mo Tian berdiri dengan tatapan ganas.
"Katakan bagaimana bisa terjadi?" Mo Tian menghardik bawahannya.
Bawahan melaporkan bahwa Li Hua membelot berkhianat dengan menjadi pengikut seorang pemuda.
Amarah Mo Tian memuncak lagi setelah mendapatkan laporan dari Xin Feng tunangannya yang mengkonfirmasi kebenaran informasi.
Menunjukkan bahwa Li Hua menjadi pengikut seseorang yang telah ditemui di jalanan hutan beberapa hari yang lalu.
Bawahan juga menambahkan bahwa pemuda itu memiliki kebiasaan setiap jam makan siang sering terlihat di kedai bakmi Hwa.
Informasi ini disampaikan dengan nada licik, bawahan berharap tuan muda ketiga mengerahkan tukang pukul ke sana.
Dia sendiri sepertinya merasa tangannya juga gatal karena lama tidak memukuli orang.
"Gembel pengemis itu rupanya! Kumpulkan orang-orang. Siang ini kita beri pelajaran anak tak tahu diuntung itu!" Mo Tian memerintahkan kepada bawahannya.
"Siap!" Bawahan menjawab dan mengambil langkah panjang meninggalkan Mo Tian.
***
Fiuhh....
Mao Yu berlatih dengan tongkat jo. Tahap kesempurnaan karapas jiwa adalah pembentukan fisik jiwa.
Ini harus dibarengi dengan teknik fisik yang dikembangkan dengan metode bertarung. Untuk itu setelah menggali-gali rune cukup lama, dia menemukan ada sebuah teknik yang dirasa cocok dengan gayanya.
Teknik Tongkat Jo dan Belati.
Setelah mengulang-ulang gerakan dasar dan berbagai jurus Mao Yu mengambil jeda untuk beristirahat.
"Li Hua kemarilah !" Mao Yu memanggil Li Hua yang menyaksikan Mao Yu berlatih dari teras kamar. Li Hua langsung melompat ke arah tuannya dengan sigap.
"Ada misi untukmu, kamu ke hutan dan buru binatang level 4 dan serahkan dagingnya ke kedai bakmi Hwa !" Mao Yu memberikan perintah
"Tuan Muda ingin aku binasa? Tingkat 4 di luar kemampuanku !" Li Hua segera menyahut. Misi ini sangat berbahaya bisa merenggut nyawanya.
"Sejak kapan tahap kasaya perak tingkat 4 begitu lemah. Kamu pandai memukuli orang-orang. Masa sama binatang aja kamu ndak berani?" Mao Yu menimpali Li hua dengan nada tidak terima.
Li Hua " ... "
Li Hua membayangkan dalam hatinya. Untuk berburu binatang buas tingkat 4 dibutuhkan setidaknya 10 orang dengan level yang sama dengannya.
"Maka gunakan ini... ini.. !" Mao Yu memecahkan linglung Li Hua. Dia menunjuk nunjuk kepalanya sendiri. memberitahu Li Hua untuk menggunakan otaknya.
"Baik Tuan Muda..." Li Hua menjawab dengan nada enggan.
"Oya kamu harus memakai topeng, ketika kamu mondar mandir di kedai Hwa para pelanggan akan takut padamu dan membubarkan diri dari kedai. Itu akan merusak bisnis Bibi Hwa !" Mao Yu mengatakan hal yang masuk akal pada Li Hua.
Tak lama dia mengambil sebuah topeng berwarna putih yang dibelinya di toko aksesoris kemarin. Dia memerintahkan Li Hua untuk terus memakainya.
"Tuan Muda, tidak adakah topeng yang lainnya. Yang lebih manly, seram dan gahar gitu?" Li Hua sepertinya enggan menerima topeng yang dipilihkan untuknya.
"Kamu pakai topeng ini atau kamu harus sarapan lagi pagi ini?" Mao Yu sedikit sebal dengan Li Hua yang terus menawar-nawar.
"Siap... hamba patuh !" Li Hua menutup matanya, menahan batinnya dengan kuat untuk meneriakkan jawaban ini.
Li Hua menerima topeng setengah wajah berwarna putih. Berbentuk wajah kucing yang imut dengan telinga runcing.
Setelah memakainya dia berbalik arah menuju hutan untuk mulai berburu.
Di balik topeng siapa yang akan tahu wajah dan ekspresinya. Dia memulai perburuan pertamanya dengan langkah demi langkah yang terasa amat berat.
Dia meneteskan air mata dari balik topeng.
Seorang tuan muda yang tak masuk akal, gumamnya.
***
"Adik, selamat siang.." Shen Yangxuan muncul beberapa jam kemudian setelah kepergian Li Hua.
"Selamat siang juga kakak. Oh, Selamat telah menembus tahap keempat kasaya perak." Mao Yu segera memberi selamat kepada Shen Yangxuan setelah memindai dengan persepsi jiwanya.
"Hahaha... Ini semua berkat adik yang telah memberiku inti Beruang Bulu Logam dan mengajariku teknik berkultivasi. Semuanya terasa penuh dengan kemajuan besar. Terima kasih Adik Yu.." Shen Yangxuan mengatakan dengan tulus dan serius.
Mao Yu membalas dengan senyum kecil. Dia mengangguk pelan.
"Kakak, jam makan siang sudah tiba mari makan bakmi ke langgananku sekaligus merayakan keberhasilan kultivasi kakak! Sambil kita ngobrol-ngobrol di jalan." Mao Yu mengajak Shen Yangxuan ke kedai bakmi Hwa.
Mereka akhirnya berjalan menuju kedai. Dalam perjalanan Shen Yangxuan menceritakan bahwa Paman Mubai terus dalam kultivasi tertutup.
Dia juga memberitahu bahwa sebelum menuju kultivasi tertutup, Paman Mubai memerintahkan dirinya untuk mengikuti dan mematuhi permintaan Mao Yu apa pun yang terjadi.
Selang beberapa waktu mereka tiba di kedai Hwa. Mereka disambut senyum ramah Bibi Hwa, senyumnya lebih baik dari pertama kali Mao Yu makan di sini.
Sekarang tukang pukul Li Hua telah pergi dan kedai mulai mendapatkan pelanggannya kembali.
Saat mereka berdua menikmati hidangan. Kehebohan terjadi, Mo Tian beserta rombongan tiba.
"Gembel memalukan beraninya kamu berbuat ulah di depan hidungku !" Mo Tian berteriak lantang dengan memelototi duo yang sedang makan.
Para pengunjung kedai mengetahui yang datang saat ini adalah tuan muda ketiga Klan Mo.
Dalam keadaan mood yang sangat buruk. Mereka segera berinisiatif untuk segera hengkang pergi. Mereka jelas menduga dengan pasti keributan besar akan terjadi.
Pelanggan kedai yang pergi terus membatin bahwa jika tuan muda ketiga dalam mode ini pasti akan berakhir buruk.
Paman Hwa saja yang melakukan kesalahan sepele mendapatkan konsekuensi berat. Apalagi masalah yang sekarang ini pasti akan lebih meriah lagi.
Semuanya dalam hitungan detik langsung bubar dari kedai setelah membayar tagihan.
"Kamu gembel pedesaan, apa sudah bosan hidup? Berani mencampuri urusanku. aku adalah tuan muda Klan Mo."
"Keberadaanmu di sini sangat tidak diharapkan. Kamu harus menyembahku, di mana etikamu sebagai jelata melihat bangsawan tiba?"
Mo Tian dalam amarah yang meledak-ledak mulai mengeluarkan kata-kata keras.
"Beraninya kamu datang ke ibukota kekaisaran dan membuat olah. Kamu merusak bisnisku, membuat pengikut setiaku... Bla... bla... bla.... " Mo Tian terus mengoceh sambil menunjuk-nunjuk Mao Yu yang sedang makan.
Mao Yu yang semula acuh akhirnya mulai sebal. Dia meletakkan sumpitnya.
"Kakak, tuan muda ini sepertinya rahangnya pegal setelah mengomel terus menerus dari tadi. Coba kendurkan sedikit!" Mao Yu memberikan kode kepada Shen Yangxuan untuk mengambil sebuah tindakan.
Shen Yangxuan melompat dengan gerakan secepat kilat menuju Mo Tian. Membuat pengikut Mo Tian tidak sempat bereaksi sama sekali.
Sebuah bogem besar membelai pipi lesung manisnya. Membuatnya tersungkur ke halaman luar kedai setelah aksi beberapa putaran di udara.
Soul Cloak...
Mao Yu menghilang dari pandangan dan pikiran semua orang. Dia meninggalkan Shen Yangxuan seorang diri dikeroyok dan dipukuli oleh semua bawahan Mo Tian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 313 Episodes
Comments
Ibad Moulay
Soul Cloack
2022-09-01
1
Bebas merdeka
okkk
2022-05-23
0
Bebas merdeka
mantappp
2022-05-23
0