"Saatnya menemani putrimu di sungai kuning" Fairy Bing mencibir
Raja Abadi Yao Hu mengeram. Dia memegang dadanya yang terasa sesak mengingat putrinya disergap dan dibunuh oleh Fairy Bing.
Peristiwa di Tahun Perang 1.520, penyergapan Kastil Black oleh Fairy Bing. Serangan terlicik selama peperangan ini. Dan sejarah memalukan bagi Bangsa Yao.
Aib abadi yang cukup membuat malu hingga reinkarnasi ketujuh.
Tangan Raja Abadi Yao Hu mulai membara, berapi-api dan berasap. Naluri mulai mengalahkan akalnya.
Matanya memerah menatap Fairy Bing seolah ingin meremukkannya menjadi bubur.
Empat bayangan muncul di belakang Raja Abadi Yao Hu. Mereka adalah raja abadi yang tersisa dari Bangsa Yao. Sosoknya tidak jelas karena semuanya memakai kerudung hitam.
"Cih.. " Fairy Bing menyarungkan pedangnya kembali dan terbang mendarat di sisi Sang Jenderal.
"Siap mati?"
"Wanita selalu datang membawa masalah." Sang Jendral menggumam.
"Sampai jumpa di sungai kuning. he.. he.." Yu Qing mengambil langkah mundur. Terbang seperti kilat ke barisan belakang.
Suara gemuruh menggema memekakkan telinga. Raja Abadi Yao Hu berlari ke arah Fairy Bing dengan kemarahan yang meluap-luap.
Rawa beracun dengan gas mematikan dia lewati dan langkahi begitu saja. suara desis di kulitnya membuktikan betapa kuatnya racun ini.
Namun masih belum dapat melukainya. Hanya memperlambat gerakannya dan menekan sebagian kekuatannya saja.
"Yang Mulia !!!" Keempat bawahan Raja Abadi Yao Hu berteriak.
"Jaga Gerbang, Jangan lintasi rawa beracun!" Raja Abadi Yao Hu berteriak lantang.
Racun cukup melambatkan gerak dan menekan kekuatannya. Namun ditekan sedemikian rupa pun dia adalah yang terkuat dari Bangsa Yao. Dia masih lincah dan garang.
Setelah hampir menembus area rawa beracun. Raja Abadi Yao Hu menekan kakinya keras ke tanah dan meloncat dengan kecepatan yang luar biasa ke arah Fairy Bing.
"Temui ajalmu!" dalam sepersekian detik Raja Abadi Yao Hu muncul di depan Fairy Bing dengan kepalan berapi-api.
Bangg...
Sebuah hammer besar menghantam tubuh sisi kanan Raja Abadi Yao Hu.
Raja Abadi Yao Hu tertunduk di tanah. Tangan kananya mencengkeram hammer dan menahan serangannya.
Sebuah tendangan dengan kecepatan hampir tak terlihat hampir mendarat di dagu Raja Abadi Yao Hu.
Namun tangan kirinya menahan kaki itu.
"Mengajak kakek ini bermain, huh?"
Hymne pedang bersinar terang saat Fary Bing mencabut pedangnya mengarahkan pada Raja Abadi Yao Hu. "Frost Counter!"
Aura dingin dilepaskan dari pedang Fairy Bing ke arah mata Raja Abadi Yao Hu.
Mulai dari Raja Abadi berlari hingga Fairy Bing melepaskan kekuatannya ini terlihat lama. Faktanya semua ini terjadi hanya dalam beberapa detik saja.
Csss...
Serangan Counter Frost Fairy Bing membawa dampak beku yang mematikan.
Seluruh Dataran Akhir menjadi beku. Suhu turun dan udara menjadi sangat dingin. Awan-awan mulai menurunkan hujan salju.
Raja Abadi Yao Hu memiliki fisik yang kekuatannya berada di tingkat mustahil untuk dilukai.
Kekuatan dan ketahanannya adalah nomor satu. Sejauh ini tidak ada satu pun senjata yang bisa melukainya.
Dengan raungan keras Raja Abadi Yao Hu melempar kuat Sang Jenderal.
Seketika gunung-gunung meledak sementara Sang Jenderal terguling-guling dan menciptakan lubang yang besar.
"Gila.."
Bammm...
Bammm...
Bammm...
Laskar Gagak kembali menembakkan lima Bijih Es Abadi ke arah kepala Raja Iblis Yao Hu. kelimanya mengenai tepat sasarannya.
Kekuatan dingin dari Fairy Bing membutakan sementara mata kiri ditambah aura dingin dari Bijih Es Abadi mulai melambatkan gerak dan menekan kekuatan Raja Abadi Yao Hu sekali lagi.
Fairy Bing mengangkat pedangnya. Sekali lagi hymne pedang muncul secara vertikal dengan sinar biru menembus langit.
Dari barisan belakang, pria jangkung berdiri di atas sebuah meriam mencabut sabernya.
"One slash to the death"
Tebasan api dengan derak petir melaju dengan cepat dan membesar sepanjang cakrawala.
Udara di belakang tebasan terbakar dengan kilat terbaut saat satu tebasan horizontal melaju dengan kecepatan kilat ke arah Raja Abadi Yao Hu.
"One slash for immortality" Fairy Bing berteriak lantang.
Tebasan Fairy Bing vertikal dengan cahaya biru seolah sinar abadi turun dari surga. Tebasan Fairy Bing adalah tebasan pamungkas dengan kekuatan dingin yang luar biasa.
Kedua tebasan itu terjalin menjadi satu menuju leher Raja Abadi Yao Hu.
Raja Abadi Yao Hu setelah terkena lima tembakan meriam Bijih Es Abadi menjadi lambat responnya.
Dalam waktu singkat dia tidak bisa memasang kendali kuda-kudanya dan memasang pertahanannya.
Satu-satunya hal yang bisa dia lakukan dengan waktu sependek itu adalah memiringkan kepalanya dan menerima tebasan terjalin itu dengan tanduknya.
Kemudian di saat yang hampir bersamaan satu anak panah melesat tak terlihat.
Crrkkkk....
Ssshtt....
Bamm....
Saat Tebasan terjalin jatuh di tanduk Raja Abadi Yao Hu dan sebuah anak panah melesat mengenai sasarannya.
Sebuah hammer besar turut menghantam menimpa kepala Raja Abadi Yao Hu.
Raja Abadi Yao Hu terhempas beberapa ratus meter dan terguling-guling.
"Fairy Bing ambil langkah mundur!" Sang Jenderal memberi isyarat.
"Bagaimana denganmu?"
"Seorang banteng akan selalu berada di barisan depan." Jawabnya dengan tanpa ekspresi.
"Bertahanlah sebentar lagi" Fairy Bing terbang melesat ke barisan belakang. Dia disambut oleh pria paruh baya tambun dengan simbol kura-kura di bajunya.
"Cepat minum pil ini. Pulihkan tenagamu untuk babak akhir!"
Tanpa basa basi Fairy Bing menelan beberapa pil kemudian dia duduk bersila mengatur sirkulasi obat, mengedarkannya ke seluruh tubuhnya.
Dari pihak Dunia Kabut Awan, hingga saat ini menyisakan delapan Raja Abadi sedangkan Bangsa Yao tinggal lima orang Raja Abadi saja.
Peperangan selama hampir dua milenium lamanya ini bisa dikatakan berhasil memukul Bangsa Yao hingga ke Gerbang Akhir.
Tentu saja selama proses panjang ini berapa banyaknya Raja Abadi, Prajurit Tier Heaven dan prajurit di bawahnya yang gugur tak terhitung dari kedua belah pihak.
Pria paruh baya menuangkan teh herbal dari pocinya. lalu dia duduk di kursi dan menyeruputnya dengan pelan.
Matanya mengunci dengan erat ke arah Raja Iblis Yao Hu.
"Hmmm... Akhirnya." Gumamnya.
Harrumph dingin terdengar dari kepulan debu. Raja Iblis Yao Hu menggeleng-gelengkan kepalanya.
Cukup pening rasanya diledakkan Oleh Bijih Es Abadi, tebasan vertikal horizontal dengan elemen panas dan dingin serta hantaman hammer Sang Jenderal.
Kepulan debu memudar. Raja Abadi Yao Hu berdiri dengan tegap. Namun ada sesuatu yang berbeda dari penampakannya.
Tangan kanan Raja Abadi Yao Hu memegang anak panah yang menancap di dada kirinya dan mata panahnya hanya berjarak setengah inchi dari jantungnya.
Jika dia terlambat memegang anak panah itu sudah bisa dipastikan jantungnya telah tertembus.
Kabar gembira bagi seluruh umat manusia. Tahun Perang 1921 Bulan Keempat Hari Ketigabelas.
Raja Abadi Yao Hu, pemimpin besar Bangsa Yao terkena panah menancap hampir menembus jantung serta kehilangan tiga tanduk. Manusia menyaksikan darahnya berwarna ungu tua mengalir dari lukanya.
Dicatat dalam sejarah perang kemanusiaan. Raja Abadi Yao Hu ditebas dan dilukai oleh empat raja abadi umat manusia.
Pemimpin Laskar Gagak
Pemimpin Laskar Banteng
Pemimpin Laskar Harimau
Pemimpin Laskar Ular - Fairy Bing
Serangan horizontal pria jangkung, Pemimpin Laskar Harimau mengiris tanduk hingga dahinya.
Serangan vertikal Pemimpin Laskar Ular, Fairy Bing mengiris tanduk dan dadanya.
Serangan Sang Jenderal, Pemimpin Laskar Banteng menghantam tanduk dan kepalanya.
Panah Pemimpin Laskar Gagak hampir menembus jantungnya.
Moral dan semangat prajurit dari pihak manusia menjadi terangkat sekali lagi.
Jutaan prajurit dari pihak manusia bersorak gembira. Ledakan soraknya bergema menembus langit.
URRRAAAA.....
URRRAAAA.....
URRRAAAA....
Menggema hingga terdengar ke seluruh penjuru Dunia Kabut Awan.
"Yang Mulia !" Raja Abadi Bangsa Yao dari gerbang berteriak.
"Tetap di sana! Jangan tinggalkan gerbang!" Raja Abadi Yao Hu berbicara dengan jiwanya ke pada empat raja abadi bawahannya.
"Sejauh ini aku benar-benar diperangkap seperti ini. Manusia memang tidak bisa dianggap remeh." Dia menggumam.
Dalam sekejap kabut turun dari langit. Raja Abadi Yao Hu segera menutup kelima inderanya. Kesiagaannya ditingkatkan sekali lagi.
Dalam kabut ini semua indra tak lagi berguna. Arah tak lagi ada. Gerbang Akhir tidak terlihat lagi.
Mungkin pikiran masih bisa berprasangka ke arah kiri untuk ke Gerbang Akhir. Namun, itu semua akan sia-sia. Semakin jauh melangkah akan semakin tersesat.
"Iblis Rubah ini, dan dia pasti di belakangnya..."
Raja Abadi Yao Hu membuka matanya. Di depannya berdiri seorang lelaki tua berpakaian putih.
Raja Abadi Yao Hu menggigit lidahnya hingga berdarah kemudian ambruk dan berjongkok memuntahkan darah ungu gelap.
Lelaki tua itu menyerang jiwa Kaisar Abadi Yao Hu. Lelaki tua itu menyeretnya ke dalam labirin besar.
Dalam dunia itu Raja Iblis Yao Hu terjebak dalam waktu 1.000 tahun dan mengalami segala macam siksaan pedih sebelum akhirnya dia bisa menemukan cahaya kebebasan dan meloloskan diri.
Meskipun di dunia yang sebenarnya hanya terjadi beberapa detik berlalu.
Lelaki tua itu berdarah dari sudut bibirnya dan telinganya. Darahnya menodai citra putih jubahnya. Dia terkena knock back dari serangan jiwa yang dia lancarkan.
Lelaki tua itu hendak jatuh. Namun kecantikan muncul di belakangnya mendukungnya.
"Anda baik-baik saja Leluhur?"
"Hanya tulang yang rapuh karena umur." Jawabnya dengan sedikit senyum.
Raja Abadi Yao Hu berdiri kembali. Dia tidak berkata-kata. Kekuatannya menurun drastis setelah serangan jiwa ini hingga menyisakan 20% nya saja.
Ditambah lagi dia masih terjebak dalam domain kabut ilusi. Dia tidak berfikir konyol untuk bergerak membuang-buang tenaga dalam domain ini karena hasilnya adalah sia sia.
Raja Abadi Yao Hu hanya berdiri menatap lelaki tua itu dan kecantikan di belakangnya dengan tatapan membunuh yang kuat.
"Raja Iblis Yao Hu, kamu tahu benda apa ini?"
Raja iblis Yao Hu terbelalak dan seakan tubuhnya meloncat karena kaget. Jiwanya serasa meninggalkan tubuhnya. Seketika kepalanya kesemutan dan mati rasa.
Bola hitam dimainkan di sela-sela jari lelaki tua itu.
"World Seed" Raja Iblis Yao Hu memejamkan matanya sambil menghela nafas panjang.
"Apakah bisa diakhiri?" Lelaki tua itu tersenyum.
"Sesuai kehendakmu, pemenang berhak mengambil segalanya." Raja Abadi Yao Hu membuka matanya dan menatap lelaki tua dengan tajam.
Tatapannya penuh kemarahan, kebencian dan menolak kekalahan.
"Maka terjadilah."
Bola itu melesat maju dengan kecepatan tak terlihat ke arah Raja Abadi Yao Hu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 313 Episodes
Comments
Ibad Moulay
Frost Counter
2022-08-30
1
Bebas merdeka
siipp
2022-05-22
0