Malam telah tiba, Mao Yu memasuki sebuah perkampungan kecil.
Terletak di tepi hutan dan sungai yang besar.
Dulunya tempat ini adalah salah satu pos pertahanan dari Kerajaan Heimu. Pertahanan ini telah ditinggalkan karena keadaan damai yang telah berlangsung dengan sangat lama.
Menyisakan beberapa bangunan-bangunan sederhana yang terawat yang kini dihuni oleh bekas-bekas prajurit yang telah pensiun.
Ini adalah tempat yang cocok bagi seseorang dalam peristirahatan di akhir usia. Sangat tenang dan damai.
"Semua orang sepertinya telah tertidur, sepertinya aku telat pulang hari ini. mungkin aku terlalu lama mengambil istirahat tadi sore."
Langkah Mao Yu cepat dan mantap menuju salah satu pondok terkecil di lokasi paling sudut.
Pintu berderit terbuka, keranjang diletakkan di samping meja.
Baju terlipat dengan rapi di atas meja dia sambar dan dia melompat keluar rumah tanpa menunda sedetik pun, berlari dengan riang gembira ke sungai.
Byur... Suara celebung air besar sedikit menggema. Gelombang air dengan indahnya meliuk-liuk di aliran sungai yang tenang. Sungai dengan aliran air yang lambat.
Fwahhh.... Kepala Mao Yu muncul dari dalam air, dia bergidik-gidik melemparkan air yang menempel di rambutnya.
"Hahaha... Oh, benar-benar segar sekali, surga dunia"
Mandi itu wajib, bersih itu keharusan. Kecipak kecipuk dia mandi dengan semangat. Air yang terasa dingin? ah tidak masalah.
Jauh lebih masalah lagi kalau saat belajar dan tidur nanti badan penuh keringat, bau dan gatal-gatal.
Malas mandi akan lebih mendatangkan masalah kesehatan di kemudian hari nanti.
Dirasa telah cukup bermain air. Aktifitas rutin setelah mandi dimulai. Baju yang Mao Yu kenakan sehari tadi dia mulai cuci dengan menggosok-gosok pelan ke batu besar yang halus.
Dengan hati-hati jangan sampai rusak. Tiap potong baju sangatlah berharga baginya. Wajar saja dia hanya memiliki beberapa setelan.
Terpantul cahaya bulan, Perawakan Mao Yu terlihat cenderung langsing. Kalau dilihat-lihat juga tingginya standar sebagaimana remaja seusianya.
Dan yang pasti dia tampak lebih kurus dan kulitnya berwarna agak kecoklatan karena kurangnya makan serta tingginya aktifitas pekerjaannya.
Menyusuri hutan yang hingga cukup jauh masuk ke dalam, terpapar terik terik matahari demi mengumpulkan jamur herbal. Satu-satunya hal yang dia bisa lakukan di sini.
Dalam hati dia pun menyadari dengan tubuh seperti ini hanya akan mendapatkan kegesitan dan kelincahan.
Sementara otot-otot tipisnya sangat tidak memungkinkan memberikan ledakan tenaga yang besar.
Ditambah dengan kerasnya medan hutan dia memiliki sedikit daya tahan lebih kuat. Dia pun menyadari ketika otot tidak dapat mendominasi maka satu-satunya yang harus dia kembangkan adalah otak.
Maka itu setelah apapun dia pasti tetap belajar tiap malam.
"Selesai !!"
Mao Yu keluar dari air. Sebelum memakai baju ganti dia bergidik-gidik lagi melemparkan air yang masih menempel. Tak ada handuk
Baju ganti dia kenakan. Pandangannya melihat bulan yang sedang purnama.
Zzzztt..... !
"Aduh, Kenapa akhir-akhir ini kepalaku sering seperti ini?"
Dia terduduk dengan tangan memegang keningnya. Rasanya seperti orang yang mau pingsan.
Sesaat pikirannya blank hilang kesadaran dan tubuhnya hilang keseimbangan. Dia merasakan hal ini sepersekian detik saja, Namun membawa efek agak pening setelahnya.
"Okay.. Okay... Mungkin aku hanya terlalu capek saja."
Setelah beberapa saat Mao Yu memastikan dirinya baik-baik saja. Dia melangkah kembali ke rumahnya.
Di samping rumah terdapat satu setel baju nangkring di kayu jemuran. Suara jangkrik dan katak sahut menyahut.
Lampu mulai menyala, cahayanya menerobos keluar dari lubang-lubang dinding kayu.
Mao Yu duduk di meja belajarnya. Dengan sajian gelas besar air putih, buah buahan dan roti kering.
Aroma herbal jamur mengubah lingkungan belajar menjadi ruangan dengan fasilitas aroma therapi. Memberikan dukungan ketenangan pikiran dan memperkuat konsentrasi.
Malam ini Mao Yu tidak membaca buku, dia akan belajar memulai kultivasi.
Mao Yu mengambil satu dari sederet buku di rak kayu. Berjudul "Memulai Jalur Kultivasi". Dia mulai membuka dan langsung menuju halaman bab praktik.
Membaca dengan seksama penuh perhatian, dengan pipi bergoyang-goyang mengunyah buah dan kemudian roti keringnya.
Tiap makan segigit roti dia harus minum seteguk air. Jika tidak roti kering itu akan nyangkut di kerongkongan, mencekik dan bisa membunuhnya. Haha...
"Gas... Kita praktek!"
Dia naik ke dipan kayu. Duduk bersila.
"Ambil nafaaas... hmmmpph..."
"Tahaann..."
Wajahnya cerah, tak berapa lama kemudian terlihat layu. Tak menunggu waktu lama wajahnya memerah seperti apel ranum dalam waktu instan.
"Bwahhh...."
Dia terlentang dengan nafas tersengal-sengal.
"Gagal lagi." dengusnya.
"Coba lagi!"
"Coba lagi!"
"Coba lagi!"
"Hahh... hahh... hahhh...."
Kali ini dia benar-benar sudah lowbat tak berdaya. Benar-benar menderita kelelahan ekstra setelah mencoba tujuh kali dengan hasil akhir yang sama.
Mao Yu langsung berniat mengakhiri sesi untuk malam ini.
"Apa ada yang salah dengan diriku ya? Benar-benar tanpa hasil sama sekali. Benar-benar tak ada energi yang terkumpul di area perutku."
Kembali masih dalam posisi terlentang matanya terpejam, dia terus berusaha menggali akalnya mencoba menemukan apa kesalahannya dan bagaimana jalan keluarnya.
Dua tahun berupaya mengalami hasil yang sama tiap dia mencoba. Tapi seorang Mao Yu tidak kenal menyerah.
Di tengah proses perenungan.
Zzzzttt....
"Ah...."
Rasa pening yang menimpanya kali ini langsung mengantarkannya tidur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 313 Episodes
Comments
Ibad Moulay
Home Sweet Home
2022-08-30
1
Bebas merdeka
linjuttt
2022-05-22
0
Bebas merdeka
okkk
2022-05-22
0