Kamu Siapa ?

Sorak ramai terdengar dari kejauhan di sebuah padang rumput luas di dekat kota kekaisaran. Dengan sebuah nyala api unggun tunggal berukuran besar. Dengan asap hitam yang bersatu dengan gelap gulita langit malam.

Suara canda tawa dari kejauhan sayup-sayup memecah keheningan malam. Suara jangkrik dan belalang menyingkir dikalahkan oleh teriak kegirangan sekelompok orang yang berkumpul di sekitar api unggun.

Burung hantu malas bersuara malam ini, merasa kalah bersaing dengan ledak tawa kelompok orang berpesta.

"Kakak tolong tuangkan aku minuman lagi !" Salah satu di antara mereka yang bertubuh kurus menodongkan gelas kosong pada pria yang duduk di sebelahnya.

"Dasar kamu perut jurang tak berdasar... Ha Ha Ha... " Seorang pria dengan perawakan tambun menuangkan anggur pada lelaki kurus di sebelahnya. Tertawa terbahak-bahak. Disusul dengan tawa rekan-rekannya.

Malam ini seluruh crew Shen Mubai merayakan kemenangan. Mereka berhak menyelenggarakan even pada malam hari ini. Setelah malam sebelumnya mereka mampu melepaskan diri dari tiket menuju neraka.

Saat ini mereka berpesta pora menikmati anggur dengan sajian prasmanan daging Beruang Bulu Logam panggang.

Crew yang berperawakan tambun berkata bahwa hidangan ini jika disajikan seporsi akan membuat bangkrut tujuh keturunan.

Hanya para petinggi sekte, klan dan kaum bangsawan yang sanggup merogoh kocek dalam untuk menikmatinya. Dia menceritakan fakta ini dengan intonasi yang serius. Saat ini dia mengunyah daging panggang bagian iga dengan berlinang air mata.

Jelata yang menikmati daging angsa.

Salah satu crew yang lain mengatakan bahwa dia pernah melihat sendiri para eselon atas sedang mengantri di depan sebuah restoran terkemuka di ibukota kekaisaran.

Karena pada hari itu restoran secara spesial menyajikan hidangan Beruang Bulu Logam.

Hanya ada beberapa porsi saja yang dapat dihidangkan. Karena sangat langka dan pasokannya sangat terbatas pula.

Crew itu melihat bahkan ada salah satu peserta antri dari pagi hingga malam hari. Sampai lutut mereka lemas berdiri hanya untuk mendapatkan menu seporsi.

Yang tak kalah pentingnya. Daging ini mengandung energi murni yang sangat kaya. Layak disebut sebagai manfaat binatang buas tingkat lima. Sangat membantu penguatan pondasi dan lompatan kultivasi.

Malam ini mereka menikmatinya tidak hanya seporsi yang berisi sesuap daging. Seperti yang telah diceritakan rekan mereka di sebuah restoran terkemuka.

Mereka saat ini makan dan menikmatinya dengan rakus. Menjejal mulut mereka dengan potongan-potongan besar.

Tangan kiri memegang gelas anggur. Tangan kanan memegang steak daging berukuran jumbo.

***

Di tepi sungai kecil jernih yang berarus sangat pelan. Mao Yu duduk merenung sendirian. Kakinya tercelup ke dalam air.

Kakinya digerak-gerakkan dimainkan hingga membentuk riak-riak kecil. Membuat bayangan bulan bergoyang-goyang di permukaan air.

Beberapa waktu kemudian suara langkah kaki terdengar. Seseorang datang dari arah belakang Mao Yu.

"Bolehkah adu duduk di sebelahmu ?" Shen Mubai mengajukan permintaan kepada Mao Yu.

"Tentu saja Paman." Mao Yu menjawab.

Shen Mubai mengambil tempat di sebelah Mao Yu. Dia menduduki sebuah batu datar. Setelah cukup beberapa saat mereka saling diam. Shen Mubai bersuara.

"Yu-er, pada mulanya aku bermaksud membeli binatang ini darimu. Walau kekayaanku saat ini belum cukup aku yakin dapat membawanya ke seseorang yang mampu membeli."

"Setelahnya aku akan membayarkan padamu." Shen Mubai memaparkan rencananya.

"Namun aku salah, ternyata kamu memiliki padangan lain. Kamu memberikan binatang ini pada kami dan seluruh crew."

"Itu sangat luar biasa. Aku tak menyangka sama sekali. Ini sangat membantu dalam meningkatkan kecakapan kami."

"Minimal mereka telah menerobos dua tahap dalam sekali langkah bahkan ada yang langsung menerobos lima tahapan." Shen Mubai menambahkan.

"Bahkan kamu memberikan inti binatang buas yang ternilai harganya kepada Shen Yangxuan. Itu akan sangat membantu menguatkan fondasinya dan akan mempermudah jalan ke depannya nanti."

"Saat ini dia sedang mengkonsolidasikan energinya." Shen Mubai memaparkan kondisi Shen Yangxuan saat ini.

"Juga saya dan mewakili seluruh crew sangat berterima kasih atas kebaikanmu Yu-er." Shen Mubai mengatakan dengan penuh khidmad dan rasa syukur.

Mao Yu mengangguk dan tersenyum.

"Oya Yu-er apakah kamu tidak ingin mencicipinya juga?" Shen Mubai bertanya.

"Itu tak berguna bagiku." Mao Yu menjawab.

Jawaban Mao Yu menambah spekulasi yang berkecamuk di pikiran Shen Mubai. Keberadaan pemuda ini makin membawa tanda tanya besar di kepalanya sejak insiden kematian Beruang Bulu Logam.

Dia ingin sekali mengkonfirmasikan siapa sebenarnya pemuda ini dan apa yang dia lakukan untuk membunuh binatang buas ini.

Setelah kejadian malam sebelumnya banyak pikiran berlalu-lalang di kepala Shen Mubai tentang pemuda ini.

Di antara semua orang hanya dia satu-satunya, Shen Mubai yang tidak sepenuhnya mempercayai alasan Mao Yu kenapa Beruang Bulu Logam bisa mati.

Berdasarkan pengetahuan, analisa dan pengalamannya di lapangan. Sepertinya apa yang sebenarnya terjadi tidak sesederhana itu.

Situasi kembali hening. Mereka berdua diam kembali . Mao Yu kembali memainkan kakinya. Menggoyang-goyangkan bayangan bulan.

"Yu-er, sebenarnya kamu ini siapa?" Shen Mubai memberanikan diri bertanya kepada Mao Yu setelah cukup lama dalam keadaan ragu-ragu .

Mao Yu menghentikan permainan kaki di aliran air. Hingga gelombang riak makin pelan dan sungai kembali tenang. Bayangan bulan kembali terbentuk sempurna.

Mao Yu menoleh ke arah Shen Mubai. Dia melakukan kontak mata. Memandang mata Shen Mubai dengan tatapan ringan dan santai.

"Siapa aku? Aku hanyalah aku." Mao Yu menjawab singkat sambil tersenyum kecil.

Setelah Mao Yu selesai menjawab, Shen Mubai mendapati tubuhnya berkeringat dingin. Dia merasakan seluruh tubuhnya tersedot ke dalam mata Mao Yu.

Ini membuat pembuktian spekulasi-spekulasi Shen Mubai terhadap pemuda ini adalah benar. Pemuda ini bukan pemuda biasa.

"Paman Mubai, Kamu sendiri sebenarnya siapa?" Mao Yu mengajukan pertanyaan yang sama kepada Shen Mubai.

Shen Mubai tertegun dari lamunannya.

"Paman, wawasanmu luas, cara memimpin crew kamu sangat bagus, dalam pertempuran kamu dapat menggunakan berbagai macam strategi yang jitu." Mao Yu mengatakan dengan suara rendah dan pelan.