Li Hua berjalan dengan membawa belanjaan yang sangat banyak. Mao Yu membeli setelan hitam, sepatu, aksesoris dalam jumlah besar.
Beberapa benda antik menarik juga dibeli. Poci keramik dan beberapa vas bunga juga tak luput dari daftar belanjaannya.
Mao Yu sengaja tidak memasukkan semuanya ke dalam cincin. Dia menyuruh Li Hua membawakan semuanya. Membuatnya makin menderita.
Pejalan kaki menggeleng-gelengkan kepalanya. Oh, sungguh pemandangan daripada kesenjangan kehidupan antara tuan dan budak yang sebenarnya.
Tuan yang sombong mendominasi dan budak hina penuh penderitaan.
"Ini lucu sekali.." Mao Yu melihat kura-kura hijau kecil di sebuah lapak ikan hias. Mao Yu melihat itu satu-satunya kura-kura yang dijual.
"Ini adalah kura-kura keturunan naga langit sejati. Tuan muda memiliki mata yang yang bagus."
Penjualnya segera menyambut duo tuan-budak dengan sigap. Membesar-besarkan cerita berharap Mao Yu membeli.
"Naga apaan? kura-kura tetaplah kura-kura..." Mao Yu menimpali dengan mengernyit
"Hehe... " Penjual terkekeh dengan tersipu malu.
"Oke, karena tuan muda hari ini dalam suasana yang baik hati. Kuambil kura-kura ini." Mao Yu memutuskan untuk membeli kura-kura.
Mulut Li Hua terbuka namun tak sepatah kata keluar. Bermaksud menghalangi tuan mudanya untuk membeli.
Selang berapa lama apa yang dia kuatirkan terjadi. Beban belanjaan yang dia pikul dengan berat sekarang ditambah seember air berisi kura-kura. Li Hua merasa remuk luar dalam.
"Li Hua pimpin jalan menuju guild dagang Night Lily!" Mao Yu mengintruksikan.
"Siap Tuan Muda." Li Hua menjawab dengan ngos-ngosan.
Li Hua memimpin arah menuju jalan utama ibukota. Keduanya berjalan hingga menemukan bangunan besar dan sangat tinggi.
Sangat spektakuler untuk sebuah guild dagang. Sesuai dengan nama besar dan reputasinya.
Di depan pintu masuk tertulis "Guild Dagang Night Lily" pada plat logam dengan tinta berwarna emas.
Patung naga dan kirin dari giok mendekorasi pintu masuk. Menunjukkan betapa bergengsinya mereka.
Mao Yu dan Li Hua tidak menunda apa pun dan segera masuk ke dalam. Sontak duo ini menarik pandangan mata seluruh pengunjung.
Seorang tuan muda kaya raya dengan belanjaan super telah menginjakkan kaki di lobby Night Lily.
Beberapa pengunjung perempuan melihat mereka merasa norak, sungguh lebay seorang pemuda dengan belanjaan seperti itu.
Mereka saja yang notabene perempuan penyandang gelar hobi belanja, tidak pernah membeli produk sebanyak dan seheboh itu.
Keberadaan Mao Yu cukup menarik mata dari arah lounge vvip guild. Sepasang mata telah mengunci Mata Mao Yu dari arah lounge vvip semenjak kedatangannya.
Seorang keindahan berbalut busana putih menatap Mao Yu tanpa berkedip.
Namun sesaat kemudian perempuan itu membuang wajahnya, kembali bercengkerama dengan kelompoknya. menghiraukan Mao Yu seolah hanya lalat yang hanya melintas.
"Li Hua, kamu tahu siapa perempuan itu?" Mao Yu bertanya.
"Tentu, dia adalan Xin Feng, Tunangan Mo Tian. Dia berasal dari Xin. Klan terkemuka di ibukota pusat. Sejauh yang saya tahu dia adalah putri kelima patriark Klan Xin." Li Hua menjelaskan.
"Ngomong-ngomong, apakah tuan muda berhasrat pada keindahan Klan Xin itu? Li Hua sengaja menggoda Mao Yu.
"Tentu, aku sangat berhasrat dia menjadi kompos untuk menyuburkan tanaman-tanamanku." Mao Yu menjawab dengan ketus.
Li Hua " ... ? ..."
***
Seorang pelayan perempuan cukup manis menyapa duo.
"Tuan adakah yang dapat kami bantu? Anda sedang membutuhkan apa? Kami Guild Lily menyediakan yang terbaik bagi pelanggan kami." Pelayan mengatakan kalimat yang sudah menjadi rumus ketika pelanggan baru datang.
"Bawa ke persenjataan." Mao Yu menyampaikan permintaan.
"Baik tuan, silahkan ikuti Ling-er!" Gadis pelayan memperkenalkan dirinya dan memimpin ke gudang persenjataan.
Mao Yu melebarkan persepsi jiwa ke seluruh bangunan. Dia melihat struktur bangunan ini terdiri dari 9 tingkat dan 3 lantai bawah tanah.
Di tiap kamar masing-masing lantai, Mao Yu mengetahui apa saja yang disimpan di dalamnya. Dia telah menghafal dengan baik segala seluk beluknya. Dia tersenyum lebar.
Melihat Mao Yu tersenyum seperti itu secara tiba-tiba. Li Hua yang melihatnya merasakan ada hal yang pasti tidak akan terjadi dengan baik ke depannya. Dia Mulai hafal dengan tuan muda kecilnya.
Mereka telah sampai pada gudang persenjataan yang berada di lantai 4. Mengingat pelanggannya ini adalah tuan muda kaya. Ling-er langsung mengantarkan ke ruangan persenjataan elit.
Li Hua mengeluarkan air liur melihat senjata-senjata kelas wahid terpampang rapi. Mereka dibuat sebagai mahakarya terbaik dari pandai besi terbaik di ibukota.
Mulai dari baju zirah, perisai, pedang, tombak dan berbagai macam lainnya.
"Silahkan tuan muda memilih !" Ling-er mempersilahkan dengan bangga.
"Beri aku tongkat Jo dari kayu terbaik, Juga tongkat Jo lagi dari bahan metal yang ringan dan kuat dan satu belati ini !"
Mao Yu tak perlu memandangi senjata ini satu per satu. Persepsi jiwanya sudah cukup untuk mengetahui semuanya.
Mao Yu memilih tongkat 120 cm yang disebut sebagai tongkat Jo dan belati dengan bilah 30 cm. Lebih pas jika disebut pedang pendek. Mao Yu memilih belati yang bentuknya melengkung seperti cakar harimau.
"B.. Baik..!" Tak menyangka pelanggannya secepat ini memilih. Ling-er tergopoh-gopoh.
"Tuan semua bernilai 500 koin emas !" Ling-er berkata dengan sedikit ragu. Kebanyakan pelanggan tidak jadi membeli setelah mendengar harga telah disebutkan.
"Bungkus !"
Mao Yu melambaikan tangan dan meninggalkan Ling-er di lantai 3 menuju lobby kasir. Ling-er tersenyum bahagia hari ini dia berhasil menjual item dengan mudah.
Tanpa ditolak dan tanpa ditawar. Dia sudah membayangkan besarnya komisi yang dia terima dari transaksi ini.
Mao Yu melemparkan koin 500 emas ke meja kasir. Tak berlama-lama dia memerintahkan Li Hua untuk membawa senjata yang dia beli.
Dia langsung meninggalkan Night Lily untuk pulang ke kediamannya di Paviliun Shen.
***
Sesampainya di kediaman, Mao Yu memerintahkan pelayan untuk memberi Li Hua sebuah kamar.
Setumpuk belanjaan tiba di kamar. Mao Yu melihat dengan bahagia. Dian mengintip cincin penyimpanan, di sana masih tersisa 2.000 koin emas.
"Masih cukup banyak, kurasa belanjaku cukup, ke depan aku akan lebih berhemat." Mao Yu berjanji pada dirinya sendiri.
Pandangan Mao Yu teralihkan pada sesuatu yang berenang-renang di dalam ember. Seekor kura-kura hijau kecil.
"Hmmm.... anak kecil mari tuan muda ini memberi nama untukmu." Mao Yu memainkan kura-kuranya dengan jari telunjuk.
Saat kura-kura ke permukaan Mao Yu menekannya tenggelam. Diulang-ulang hingga berkali-kali.
"Oke diputuskan, Little Tan" Akhirnya Mao Yu menemukan nama yang cocok. Dia tertawa lepas setelahnya.
Dia memegang Little Tan membawanya ke kolam di pekarangan depan kamarnya. Sebelum melepas ke kolamnya dia sepertinya teringat oleh sesuatu.
Mao Yu berkonsentrasi dengan fokus mengedarkan seluruh metode karapas jiwa hingga ke puncak dengan seluruh kekuatan jiwanya.
***
JELEGURRRR......
Di hamparan padang pasir luas ledakan besar terjadi. Gema ledakan seakan memecahkan ruang dan waktu. Badai pasir hebat dengan tornado berputar-putar dahsyat melanda padang.
Kura-Kura Tua raksasa muncul dari dalam tanah langsung menopang langit menembus awan.
Pakaian Mao Yu berkibar-kibar.
"Hamba .... !" Kura-Kura Tua membuka suara. Namun Mao Yu memotong ucapannya.
"Tan-Tan Kecil, beri salam ke kakekmu !" Mao Yu berbicara dengan Little Tan.
Melihat kura-kura sebesar gunung di depannya. Little Tan memasukkan kepala, 4 kaki dan ekornya ke dalam cangkang.
Kura Kura Tua "... ? ..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 313 Episodes
Comments
Ibad Moulay
Night Lily
2022-08-31
1
Bebas merdeka
siiapppp
2022-05-23
0
Bebas merdeka
mantappp
2022-05-23
0