Mao Yu melesat maju ke depan. Tiap langkahnya dibantu dengan sinkronisasi jiwa terhadap energi akumulatif yang terkumpul di hutan.
Menciptakan dorongan kuat. Sekali menapakkan kaki, Mao Yu bisa melompat sejauh 3 meter.
Keberadaan pepohonan, batu-batuan, struktur tanah. Dalam waktu yang lama akan membentuk pola prasasti alami.
Berangsur-angsur akan menarik energi dari alam, mengumpulkan dan mendistribusikan ke seluruh penjuru hutan. Dalam kondisi ini hutan memiliki energi potensial yang tersimpan di dalamnya.
Walau energi alam di hutan ini tergolong tipis Mao Yu dapat merasakan, memahami dan memanfaatkan kondisi ini.
Kekuatan jiwa yang dia miliki memiliki afinitas kuat terhadap energi. Dengan sinkronisasi khusus, keadaan ini dapat dipergunakan olehnya dengan baik.
Mao Yu terus melesat ke depan.
"Lima Orang berjaga di caravan, Sisanya ikut aku, Kejar "
Shen Mubai meneriaki seluruh crew. Mereka dengan sigap melompat bersama menuju hutan. Lari dengan sekuat tenaga menyusul Mao Yu.
Meninggalkan lima crew yang menjaga properti caravan di belakang.
Para crew yang tertinggal di caravan hanya bisa menggenggam tangan dengan erat dan berharap semuanya akan baik-baik saja.
Kami semua berupaya untuk sebisa mungkin menjauh dari binatang ini. Sedangkan rekan kami saat ini mengejarnya.
Ini seperti kelinci mencoba memasuki rahang harimau. Bagaimana nasib mereka kelak. Semuanya berada dalam kecemasan.
"Semoga semuanya baik-baik saja."
Yang tertua diantara mereka yang tertinggal bertugas menjaga caravan bersuara. Perkataannya mengemukakan isi hati seluruh crew.
Atas respon ini mereka hanya bisa saling pandang dan menjawab dengan hela nafas panjang.
***
"Apa yang dipikirkan anak ini?" Shen Mubai menggumam.
"Semoga Adik Yu selamat." Shen Yangxuan berharap dengan sungguh-sungguh.
"Ikuti jejak, ikuti arah pepohonan dan semak yang rusak. Dan pastikan kita sedikit menyebar. Sewaktu-waktu Beruang Bulu Logam berbalik ke arah kita."
"Setidaknya kita sebagian besar bisa lolos..." Shen Mubai memberikan intruksi kepada seluruh crew.
Mereka tahu dan memahami hal itu. Dengan skema menyebar tentu Beruang Bulu Logam akan fokus pada salah satu atau beberapa orang di antara mereka.
Artinya sebagian besar akan selamat dengan memakan sedikit korban dari anggota crew. Dalam hati sebagian crew tidak ingin mati.
Sebagian lagi bertekad tak apa berkorban asal saudara yang lain bisa bertahan.
Situasi dilematis.
***
Beruang Bulu Logam mengejar pemuda yang berlari lincah meloncat loncat di antara pepohonan.
Beruang makin mengamuk dengan hiruk pikuk mengejar target tunggalnya. Hingga akhirnya Mao Yu memutuskan berhenti pada sebuah dinding tebing.
Mao Yu berbalik, matanya menyipit dan fokus pada Beruang Bulu Logam. Seberkas kilatan perak bersinar di mata kiri Mao Yu.
Beruang Bulu Logam lantas berhenti mengejar dan diam terpatung beberapa detik. Kemudian meraung keras dan panjang secara tidak normal.
"Rrroooaaaarrrrr....."
Raungannya menggema di seluruh hutan. Membuat hewan-hewan lain lari kaget dan ketakutan, burung-burung pun terbang ke langit melarikan diri dari pepohonan.
Mereka berupaya menjauh secepat mungkin.
***
DEBAMM... !!!
Beruang Bulu Logam lantas tersungkur begitu saja. Di sebelah Mao Yu yang berdiri diam.
"Di arah sana, datangi arah suara !" Shen Mubai berteriak.
Rombongan segera berlari mengikuti menuju arah yang ditunjuk Shen Mubai. Tak kurun lama waktu berselang kemudian. Rombongan pengejar segera tiba di lokasi Mao Yu.
Shen Mubai dan Shen Yangxuan tak menunda apa pun segera menghampiri Mao Yu. Semuanya kaget sekaligus heran dengan kondisi Beruang Bulu Logam yang diam tengkurap di tanah.
"Waspada, Jangan ceroboh, Perhatikan langkah kalian !!"
Shen Mubai memberi intruksi dengan serius kepada seluruh crew.
Shen Yangxuan segera mendekati Mao Yu. Dia memegang bahunya memeriksa dari atas ke bawah. Memastikan keadaannya baik-baik saja.
Benar, tak satu pun ada luka. Dia menemukan hanya pakaiannya saja yang agak basah oleh keringat.
"Adik Yu, kamu baik-baik saja?" Shen Yangxuan bertanya dengan perasaan cemas.
Mao Yu membalas hanya mengangguk dan tersenyum.
"Coba periksa dengan hati-hati..." Shen Mubai berkata dengan lirih kepada salah seorang crew.
Salah satu crew yang bertugas sebagai pengintai dalam rombongan mengangguk dan merespon intruksi Shen Mubai.
Dia perlahan melangkah mendekati dengan hati-hati memeriksa keadaan Beruang Bulu Logam.
Seluruh crew meningkatkan kesiagaan sekali lagi. Ini adalah saat di mana hidup dan mati mereka ditentukan. Beberapa crew sudah siap dengan keadaan ini. Beberapa crew yang lebih muda belum bisa menyembunyikan rasa kekhawatiran mereka.
Keringat dingin dan tangan sedikit gemetar walau sudah dikepalkan dengan erat.
Beberapa saat kemudian.
"Ketua, saya mengamati dan memastikan beruang ini telah mati !" Dia berseru lantang setelah melakukan tes ringan kepada Beruang Bulu Logam.
Segala rasa gelisah dan ketakutan seluruh crew telah menghilang. Beban berat seakan ratusan kilogram yang mereka pikul seperti dilepaskan begitu saja.
Membuat sensasi seperti sedikit melayang dari tanah. Tubuh langsung terasa ringan. Tangan-tangan yang terkepal erat mulai dilonggarkan. Kelegaan menyelimuti mereka.
Mereka telah terlepas dan terbebas dari rahang kematian.
Duo Shen paman dan keponakan beserta seluruh crew sontak secara otomatis semuanya membelalakkan mata memandang Mao Yu dengan heran.
"Adik Yu, apa yang terjadi?"
Shen Yangxuan memecahkan suasana. Memulai pertanyaan dengan rasa penasaran yang tinggi. Berharap segera mendapatkan segala jawaban atas apa yang terjadi.
Para crew pun demikian segera mendapatkan informasi atas apa yang terjadi. Mereka semua memandang Mao Yu tanpa berkedip, khawatir mereka melewatkan beberapa hal.
Fokus utama ke bibir tipis Mao Yu, menanti kata pertama apa yang akan keluar.
Tak berselang lama Mao Yu bersuara.
"Emm, dia jatuh." Mao Yu menjawab dengan datar. Sambil menunjuk beruang yang telah mati.
Para crew mengernyit. Mereka belum mendapatkan hal yang memuaskan rasa penasaran. Beberapa bahkan geram ingin sekali mencekik leher Mao Yu agar lidahnya menjulur segera melepaskan kata-kata.
"Yu-er, ceritakan apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa beruang ini bisa demikian adanya ?"
Shen Mubai melompat dengan pertanyaan yang juga dengan penuh rasa ingin tahu.
Mao Yu diam beberapa waktu, memegang dagu memainkan jari jempol dan telunjuk. Matanya melirik ke kanan atas. Alisnya menyatu.
"Dia marah sekaligus nafsu sekali ingin menangkapku bahkan mencabikku. Aku terus berlari hingga payah. Hingga aku perlu berhenti untuk mengambil nafas."
"Mendapatiku aku tak berlari lagi dia seperti bahagia hingga meraung keras seakan aku sudah dalam gigitannya."
"Lalu tiba-tiba saja dia tersungkur. Mungkin karena beruang ini umurnya sudah terlalu tua dan juga terlalu antusias dia kena serangan jantung dan mati." Mao Yu menceritakan dengan nada polos.
Shen Mubai " ? ? ? "
Shen Yangxuan " ? ? ? "
Seluruh crew " ? ? ? "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 313 Episodes
Comments
Ibad Moulay
sinkronisasi jiwa
2022-08-31
1
Bebas merdeka
mantap
2022-05-23
0
Bebas merdeka
haaaaa di kadalin
2022-05-23
0