Ini tidak enak

Sinar matahari pagi yang mulai meninggi menerobos melewati celah tirai jendela yang sedikit tersingkap.

Tian baru saja mengerjapkan matanya dengan rasa malas. Ia menggeliat, menarik tubuhnya berkali-kali sebelum mendudukkan diri dipinggir ranjang. Mencoba mengumpulkan helai demi helai kesadarannya.

Sofa panjang dihadapannya terlihat kosong. Sosok Arini yang semalam berada di sana sudah tidak nampak. Bahkan saat Tian mengedarkan pandangannya kesana kemari sosok Arini tetap tidak ia temukan di setiap penjuru kamar.

‘Kemana perginya wanita keras kepala itu? Apa setelah perdebatan mereka semalam dia mekad melarikan diri?'

Dalam hati Tian menerka-nerka seraya mengusap tengkuknya berkali-kali.

Kepalanya menggeleng kuat-kuat.

‘Asshh ... Bodo amat!’

Desisnya tak peduli sambil beranjak masuk kedalam kamar mandi.

Mengingat sudah seberapa banyak pekerjaannya yang terbengkalai sia-sia selama dua hari, Tian pun memutuskan untuk langsung mandi dan meniadakan rutinitas olahraganya di pagi hari yang seperti biasa ia lakukan.

Setelah beberapa saat ia keluar dari kamar mandi, langsung menuju lemari, dan mengambil beberapa helai pakaian dari dalam sana.

Tian memang harus segera ke kantor karena urusan beberapa pekerjaan yang melibatkan mega proyek yang hampir mendekati deadline.

Selesai berpakaian lengkap ia pun bersiap untuk keluar kamar.

Begitu pintu kamar terbuka langsung tercium aroma lezat yang sangat menggoda indera penciuman Tian, membuat perutnya yang kosong tiba-tiba meronta.

Sebenarnya Tian bukanlah tipe orang yang sering sarapan.

Jadwal kesibukannya yang padat membuatnya sering melewatkan waktu sarapannya, apalagi jika ia sedang berada di apartemen.

Berbeda halnya kalau berada dirumahnya, Tian memiliki bik sumi dan pak udin yang tentunya dengan siaga akan memenuhi dan menyediakan semua kebutuhan Tian.

Pasangan suami istri paruh baya itu memang sudah sejak lama menjadi orang kepercayaan di keluarga Djenar sehingga Tian mempercayakan keduanya untuk merawat rumah megah yang sering terabaikan, karena sejauh ini Tian lebih suka pulang ke apartemen yang letaknya tidak begitu jauh dari kantor pusat demi memudahkan segala aktifitas pekerjaannya.

Melangkahkan kaki kearah dapur membuat aroma khas masakan itu semakin tajam menggelitik hidung.

Disana, sosok gadis yang semalaman tidur di sofa sambil memunggunginya terlihat sibuk di dapur apartemennya yang biasanya dingin dan senyap.

Menyadari kehadiran Tian, Arini yang sedang memegang spatula itu sedikit terkejut.

“Egh, Pak Tian ...” desisnya gugup sambil mengusap dada.

“Ngapain kamu? Pagi-pagi sudah ribut begini ...”

“Maaf, Pak." Arini tertunduk jengah.

Tian mengeluarkan dompet dari saku celana, kemudian mengambil dua buah kartu yang sudah disiapkan Rudi sebelumnya yang tentu saja semua itu sesuai dengan instruksi Tian.

“Ini, ambillah." ujar Tian, dingin.

“Apa itu, Pak?”

“Ambil dulu.” sambil kembali mengacungkan dua buah kartu tersebut kearah Arini.

Ragu Arini mendekat dan menerimanya.

Ternyata itu adalah sebuah kartu atm, satunya lagi sepertinya credit card yang dua-duanya berlogo platinum.

“Pakai kartu itu untuk semua kebutuhan kamu sehari-hari.”

“Tapi Pak..”

“Jangan protes.” kalimat dingin itu cukup membuat Arini sontak membisu. “Semua password, termasuk password pintu depan

apartemen semuanya sudah saya ganti menjadi tanggal pernikahan kita.”

Arini menatap Tian lekat. Entah kenapa hatinya berdesir dan menghangat mendengar kalimat barusan, karena meskipun ia bisa merasakan penolakan Tian terhadap dirinya, tapi Tian masih bisa menyiapkan semua itu untuknya, bahkan telah memikirkan untuk mengganti password pintu digital apartemen dengan tanggal pernikahan mereka.

‘Astaga.. ternyata lelaki ini punya sisi yang manis juga..’

Arini tidak bisa mencegah perasaannya yang berbunga-bunga mendapati sedikit perhatian Tian. Ia bahkan langsung lupa bagaimana semalam dirinya tertidur sambil menahan tangis akibat perkataan kejam lelaki itu padanya.

Meskipun Arini tau bahwa Tian melakukannya semata-mata hanya agar memudahkan dirinya untuk mengingat sederet angka password yang ada tapi tetap saja Arini tidak bisa mencegah hatinya untuk tersentuh dan berdebar samar.

“Jangan ge-er kamu. Semua itu saya lakukan supaya kamu gampang mengingatnya.” tukas Tian lagi seolah mengerti dengan pancaran ekspresi terpukau yang tercetak jelas pada wajah polos dihadapannya.

Wajah Arini sontak memerah. Ia merasa malu saat menyadari Tian bisa membaca jalan pikirannya yang memang agak sedikit kebaperan.

“Terima kasih, Pak Tian..” ucapnya lirih sambil kembali menunduk.

“Hmm,”

“Pak Tian..”

“Kenapa lagi?”

“Saya.. saya belum tau makanan apa yang Pak Tian sukai saat sarapan, jadi saya memutuskan untuk membuat beberapa. Ini ada nasi goreng, dan ini..”

“Saya tidak biasa sarapan.” Tian berucap dingin, memotong kalimat Arini yang belum selesai.

Arini terhenyak dan kalimat dingin itu, tapi lagi-lagi ia berusaha menguasai dirinya.

“Oohh..”

Senyumnya nyaris tenggelam karena nyalinya yang kembali menciut oleh sepasang mata elang dihadapannya, tapi ia bersikeras menguatkan hati.

“K-kalau begitu.. ini saya buatkan kopi. Pak Tian suka minum kopi kan? saya beberapa kali melihat Pak Rudi membawakan kopi untuk Pak Tian.”

Tian menatap wajah mungil yang tetap tersenyum dihadapannya. Mereka-reka.

Seolah pantang menyerah, Arini tetap mempertahankan senyum dibibirnya meski jantungnya sendiri terasa seperti sudah ingin berpindah tempat saking begitu kuat debarannya.

Tian beranjak begitu saja, tanpa peduli pada pertanyaan Arini, apalagi pada senyum manis itu.

Tapi Arini yang sejak semalam sudah bertekad untuk berusaha mencairkan hati yang sedingin salju dikutub utara itu tentu saja tidak ingin menyerah begitu saja.

“Pak Tian mau pergi kemana sepagi ini..?” sambil meneliti penampilan Tian yang sudah rapi.

“Tentu saja saya mau ke kantor. Kamu sendiri kenapa tidak bersiap ke kantor..?”

“Hari ini saya masih cuti, Pak..”

Tian hanya mengangkat alisnya sedikit, bersiap pergi lagi tapi suara itu telanjur menahannya.

“Pak Tian..”

Berbalik, “Ada apa ?”

“Apakah saya masih diijinkan bekerja ? maksud saya.. setelah cuti saya ini berakhir..”

“Terserah kamu.” Dingin. Bersiap beranjak lagi tapi lagi-lagi urung.

“Pak Tian..”

“Apa lagi sih?!” menatap kesal.

“Sebentar saya akan menyiapkan makan siang. Apa ada sesuatu yang ingin Pak Tian makan..?”

Tatapan itu tetap bersinar lembut. Tian sempat terpaku sejenak menatapnya sebelum akhirnya kembali menghembuskan nafas berat. Ia menatap kedua bola mata Arini dalam-dalam, mencoba mereka-reka lagi apa yang sedang ingin dibuktikan wanita dihadapannya ini.

‘Apa sekarang dia sedang berusaha memainkan peran seorang istri yang sesungguhnya..?’

Tanpa sadar Tian tersenyum kecut, menggelengkan kepalanya lagi-lagi dengan ekspresi datar.

“Arini..” panggilnya datar.

“Iya, Pak..?”

“Mulai besok kamu tidak perlu membuat sarapan karena saya tidak biasa sarapan.”

“Tapi, Pak..”

“Jangan membantah.”

“Baik Pak..” nyaris kelu.

“Kamu juga tidak perlu menyiapkan makan siang,”

“Ha..? T-tapi.. Pak..”

Suara Arini menggantung begitu menangkap sepasang mata yang melotot dihadapannya. Tak ada pilihan lain bagi Arini selain menganguk lemah.

"Baiklah Pak..”.

“Dan makan malam atau apapun itu.”

Lanjut Tian lagi, terdengar semakin ‘kejam’ ditelinga Arini, tapi sepertinya lelaki itu belum ingin berhenti sampai disitu.

”Tidak perlu melakukan pekerjaan apapun untuk saya. Bahkan kopi ini..”

Sambil mengangkat gelas kopi yang masih mengepul dan menyesapnya seteguk. Hanya seteguk sebelum ia menaruhnya kembali ke atas meja. Wajahnya terlihat masam.

“Ini tidak enak.”

Kali ini bahkan lutut Arini ikut goyah mendengar penilaian buruk itu.

“Kalau saya mau saya bisa membuatnya sendiri."

Sambil menggunakan dagunya menunjuk pongah pada mesin kopi yang ada disalah satu sudut dapur modernnya.

“Lagipula kamu sendiri-kan sudah tau kalau saya biasa ke café dekat kantor untuk sekedar minum kopi, atau saya juga bisa menyuruh Rudi untuk memesan kopi yang sesuai selera saya seperti yang biasanya kamu lihat. Intinya, kamu tidak perlu repot-repot mengurusi saya.”

Arini terhenyak menerima setiap kalimat yang meluncur lancar itu. Bibirnya semakin terasa kelu, tidak hanya itu.. hatinya pun ikut menjadi ngilu, tapi ia tetap menahannya.

“Saya lebih suka minum kopi yang biasa saya minum.” kalimat penutup yang begitu dingin. Tian berlalu begitu saja dari hadapan Arini yang hanya bisa menatap punggung kekar itu sampai hilang di balik tembok pembatas ruangan, dengan mulut yang masih terkatup.

.

.

.

Bersambung..

Bantu author meningkatkan performa dengan meninggalkan jejak like and comment yah. jangan lupa tekan juga icon favorite dan subscribe juga profil author..🤗

Lophyuu all...😘

Terpopuler

Comments

Dinda Kharisma

Dinda Kharisma

arini buat terkesan dulu tuh s es balok..habis itu cuekin..yakin bakal kelayakan sendiri

2022-09-04

2

sri hasan basri

sri hasan basri

resiko menjalani hidup dg orang jaya yg pongah...harus tahan hati, buat tak peduli, dia2, aku2, kan beres.

2021-11-15

2

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

hedeeeh nyeseeeeekkk bingit

2021-11-07

1

lihat semua
Episodes
1 MEMILIKI CALON ISTRI
2 ENTAH SIAPA DIA
3 TERLALU BIASA
4 - BAB INI SAYA SKIP -
5 Mengenang Sigit Putra Djenar
6 Kembali
7 Apartemen Tian
8 Kalimat yang kejam
9 Ini tidak enak
10 Kesedihan Arini
11 Kesibukan Tian
12 Menunggu
13 Mencari tahu
14 Telepon dari Tian
15 Menelpon ayah
16 Butuh uang
17 Ingin tetap bekerja
18 Bertemu Saraswati
19 Bekerja sama
20 Kebohongan yang manis
21 Kemarahan Tian
22 Point penting perjanjian
23 Bernasib sama
24 Nyaris lepas kendali
25 Rico dan Lila
26 Pagi ditempat berbeda
27 Ingin diperhatikan
28 Ketahuan
29 Keterlambatan Rico
30 VISUAL
31 Ariella Hasyim
32 Sebuah notifikasi
33 Mie instan
34 Cemburu
35 PENGGANGGU
36 Tidak kembali
37 Dilema Tian
38 Pulang
39 Tidur sambil berjalan
40 Mepersingkat waktu
41 Hari yang manis
42 Kebersamaan
43 Membohongi Rico
44 Mencoba memulai
45 Pergi
46 Gosip
47 Membiarkan isu
48 Menggantikan Vera
49 Insecure
50 Menggoda Tian
51 Paksu
52 Kejadian tak terduga
53 Hukuman
54 Mengetahui segalanya
55 Siapa yang paling jealous ?
56 Kalah telak
57 Rencana yang berubah
58 Merusak kejutan
59 Terima kasih
60 Bukan Plester
61 Piyama doraemon
62 Jawaban
63 Bukan teman
64 Headline
65 Malam yang panjang
66 Tiga kelemahan
67 Bertemu ayah
68 Rindu
69 Surprise
70 Menepati perjanjian
71 Jauhi balkon
72 Sweet moment
73 Pertanyaan menjebak
74 Tugas mulia
75 Heaven
76 Benang merah
77 Perlu bicara
78 Tindakan persuasif
79 Sepuluh menit
80 Paling cantik
81 Terkejut
82 Ironi
83 Modus
84 Siapa suami Arini?
85 Kebenaran?
86 Rekomendasi dokter
87 Berbohong untukmu
88 Hasil konsultasi
89 Feel so bad
90 Janji
91 Tamu tak diundang
92 Trik menghilangkan amarah
93 Membeli Tesla
94 Membuat kehebohan
95 Sekelebat ingatan masa lalu
96 Tidak bisa mengalah
97 Menghadapi dunia
98 Bonus makan siang
99 Kedatangan Saraswati
100 Menghilang
101 Keinginan
102 Mencurigai
103 SAKIT
104 Melunak
105 Sebuah tamparan
106 Berbicara dengan nenek
107 Berterima kasih dengan benar
108 Hari Bahagia
109 BONUS VISUAL
110 Part2 – 001
111 Part2 - 002
112 Part2 – 003
113 Part2 - 004
114 Part2 - 005
115 Part2 - 006
116 Part2. 007 - Bocil
117 Part2. 008 - TUGAS KHUSUS
118 Part2. 9 - KESUKAAN PARA LELAKI
119 Part2. 010. KEBODOHAN TERBESAR
120 Part2 – 011
121 Part2 – 012
122 Part2 – 013
123 Part2 – HILANG TAK BERSISA
124 Part2 – 015 - TIDAK SUDI
125 Part2 – 016
126 Part2 – 017
127 Part2 – 018
128 Part2 – 019
129 Part2 – 020
130 Part2 – 021
131 Part2 – 022
132 Part2 – 023
133 Part2. 024. VAS BUNGA
134 Part2 – 025
135 Part2 – 026
136 Part2 – 027
137 Part2 – 028
138 Part2. 029 - Lamaran
139 Part2 – 030
140 Part2 – 031
141 Part2 – 032
142 Part2 – 033. Tak Bisa Percaya
143 Part2 – 034
144 Part2 – 035
145 Part2 – 036
146 Part2 – 037
147 Part2 – 038
148 Part2 – 039
149 Part2 – 040
150 Part2 – 041
151 Part2 – 042
152 Part2 – 043
153 Part2 – 044
154 Part2 – 045
155 Part2 – 046
156 Part2 – 047
157 Part2 – 048
158 Part2. 049 - Tidak Mau Berhutang Lagi
159 Part2 – 050
160 Part2 – 051
161 Part2 – 052
162 Part2 – 053
163 Part2 – 054
164 Part2 – 055
165 Part2 – 056
166 Part2. 57 - KATA-KATA BIJAK
167 Part2. 58 - MENCARI LARAS
168 Part2 – 059. You're Mine
169 Part2 – 060
170 Part2 – 061
171 Part2 – 062
172 Part2 – 063
173 Part2 – 064
174 Part2 – 065
175 Part2. 66 - DESTINY
176 Part2 – 067
177 Part2 – 068
178 Part2 – 069
179 Part2 – 070
180 Part2 – 071
181 Part2 – 072
182 Part2 – 073
183 Part2 – 074
184 Part2 – 075
185 Part2 – 076
186 Part2 – 077
187 Part2 – 078
188 Part2 – 079
189 Part2. 80 - HADIAH
190 Part2. 81 - MENEMUI HADIAHKU
191 Part2 – 082
192 Part2 - 083. Berapa Harganya
193 Part2 - 084
194 Part2 - 085
195 Part2 - 086
196 Part2 - 087
197 Part2 - 088
198 Part2 - 089
199 Part2 - 090
200 Part2 - 091
201 Part2 - 092
202 Part2 - 093
203 Part2. 094 - Penonton Kemesraan
204 Part2 - 095
205 Part2 - 096
206 Part2 - 097
207 Part2 - 098
208 Part2 - 099
209 Part2 - 100
210 Part2 - 101
211 Part2 - 102
212 Part2 - 103
213 Part2 - 104
214 Part2 - 105
215 Part2 - 106
216 Part2 - 107
217 Part2 - 108
218 Part2 - 109
219 Part2 - 110
220 Part2 - 111
221 Part2 - 112
222 Part2 - 113
223 Part2 - 114
224 Part2 - 115
225 Part2 - 116
226 Part2 - 117
227 Part2 - 118
228 Part2 - 119
229 Part2 - 120
230 Part2 - 121
231 Part2 - 122
232 Part2 - 123
233 Part2 - 124
234 Part2 - 125
235 Part2 - 126
236 BonChap 1
237 BonChap 2
238 BonChap 3
239 BonChap 4
240 BonChap 5
241 INFO GAK PENTING
242 INFO GAK PENTING
243 "Mampir yuk, di Novel terbaruku dan ramaikan yah ..."
244 Promo Novel terbaru: "HALLO, OM ..!"
245 PROMO KARYA BARU
246 Hai ... Aku kembali
Episodes

Updated 246 Episodes

1
MEMILIKI CALON ISTRI
2
ENTAH SIAPA DIA
3
TERLALU BIASA
4
- BAB INI SAYA SKIP -
5
Mengenang Sigit Putra Djenar
6
Kembali
7
Apartemen Tian
8
Kalimat yang kejam
9
Ini tidak enak
10
Kesedihan Arini
11
Kesibukan Tian
12
Menunggu
13
Mencari tahu
14
Telepon dari Tian
15
Menelpon ayah
16
Butuh uang
17
Ingin tetap bekerja
18
Bertemu Saraswati
19
Bekerja sama
20
Kebohongan yang manis
21
Kemarahan Tian
22
Point penting perjanjian
23
Bernasib sama
24
Nyaris lepas kendali
25
Rico dan Lila
26
Pagi ditempat berbeda
27
Ingin diperhatikan
28
Ketahuan
29
Keterlambatan Rico
30
VISUAL
31
Ariella Hasyim
32
Sebuah notifikasi
33
Mie instan
34
Cemburu
35
PENGGANGGU
36
Tidak kembali
37
Dilema Tian
38
Pulang
39
Tidur sambil berjalan
40
Mepersingkat waktu
41
Hari yang manis
42
Kebersamaan
43
Membohongi Rico
44
Mencoba memulai
45
Pergi
46
Gosip
47
Membiarkan isu
48
Menggantikan Vera
49
Insecure
50
Menggoda Tian
51
Paksu
52
Kejadian tak terduga
53
Hukuman
54
Mengetahui segalanya
55
Siapa yang paling jealous ?
56
Kalah telak
57
Rencana yang berubah
58
Merusak kejutan
59
Terima kasih
60
Bukan Plester
61
Piyama doraemon
62
Jawaban
63
Bukan teman
64
Headline
65
Malam yang panjang
66
Tiga kelemahan
67
Bertemu ayah
68
Rindu
69
Surprise
70
Menepati perjanjian
71
Jauhi balkon
72
Sweet moment
73
Pertanyaan menjebak
74
Tugas mulia
75
Heaven
76
Benang merah
77
Perlu bicara
78
Tindakan persuasif
79
Sepuluh menit
80
Paling cantik
81
Terkejut
82
Ironi
83
Modus
84
Siapa suami Arini?
85
Kebenaran?
86
Rekomendasi dokter
87
Berbohong untukmu
88
Hasil konsultasi
89
Feel so bad
90
Janji
91
Tamu tak diundang
92
Trik menghilangkan amarah
93
Membeli Tesla
94
Membuat kehebohan
95
Sekelebat ingatan masa lalu
96
Tidak bisa mengalah
97
Menghadapi dunia
98
Bonus makan siang
99
Kedatangan Saraswati
100
Menghilang
101
Keinginan
102
Mencurigai
103
SAKIT
104
Melunak
105
Sebuah tamparan
106
Berbicara dengan nenek
107
Berterima kasih dengan benar
108
Hari Bahagia
109
BONUS VISUAL
110
Part2 – 001
111
Part2 - 002
112
Part2 – 003
113
Part2 - 004
114
Part2 - 005
115
Part2 - 006
116
Part2. 007 - Bocil
117
Part2. 008 - TUGAS KHUSUS
118
Part2. 9 - KESUKAAN PARA LELAKI
119
Part2. 010. KEBODOHAN TERBESAR
120
Part2 – 011
121
Part2 – 012
122
Part2 – 013
123
Part2 – HILANG TAK BERSISA
124
Part2 – 015 - TIDAK SUDI
125
Part2 – 016
126
Part2 – 017
127
Part2 – 018
128
Part2 – 019
129
Part2 – 020
130
Part2 – 021
131
Part2 – 022
132
Part2 – 023
133
Part2. 024. VAS BUNGA
134
Part2 – 025
135
Part2 – 026
136
Part2 – 027
137
Part2 – 028
138
Part2. 029 - Lamaran
139
Part2 – 030
140
Part2 – 031
141
Part2 – 032
142
Part2 – 033. Tak Bisa Percaya
143
Part2 – 034
144
Part2 – 035
145
Part2 – 036
146
Part2 – 037
147
Part2 – 038
148
Part2 – 039
149
Part2 – 040
150
Part2 – 041
151
Part2 – 042
152
Part2 – 043
153
Part2 – 044
154
Part2 – 045
155
Part2 – 046
156
Part2 – 047
157
Part2 – 048
158
Part2. 049 - Tidak Mau Berhutang Lagi
159
Part2 – 050
160
Part2 – 051
161
Part2 – 052
162
Part2 – 053
163
Part2 – 054
164
Part2 – 055
165
Part2 – 056
166
Part2. 57 - KATA-KATA BIJAK
167
Part2. 58 - MENCARI LARAS
168
Part2 – 059. You're Mine
169
Part2 – 060
170
Part2 – 061
171
Part2 – 062
172
Part2 – 063
173
Part2 – 064
174
Part2 – 065
175
Part2. 66 - DESTINY
176
Part2 – 067
177
Part2 – 068
178
Part2 – 069
179
Part2 – 070
180
Part2 – 071
181
Part2 – 072
182
Part2 – 073
183
Part2 – 074
184
Part2 – 075
185
Part2 – 076
186
Part2 – 077
187
Part2 – 078
188
Part2 – 079
189
Part2. 80 - HADIAH
190
Part2. 81 - MENEMUI HADIAHKU
191
Part2 – 082
192
Part2 - 083. Berapa Harganya
193
Part2 - 084
194
Part2 - 085
195
Part2 - 086
196
Part2 - 087
197
Part2 - 088
198
Part2 - 089
199
Part2 - 090
200
Part2 - 091
201
Part2 - 092
202
Part2 - 093
203
Part2. 094 - Penonton Kemesraan
204
Part2 - 095
205
Part2 - 096
206
Part2 - 097
207
Part2 - 098
208
Part2 - 099
209
Part2 - 100
210
Part2 - 101
211
Part2 - 102
212
Part2 - 103
213
Part2 - 104
214
Part2 - 105
215
Part2 - 106
216
Part2 - 107
217
Part2 - 108
218
Part2 - 109
219
Part2 - 110
220
Part2 - 111
221
Part2 - 112
222
Part2 - 113
223
Part2 - 114
224
Part2 - 115
225
Part2 - 116
226
Part2 - 117
227
Part2 - 118
228
Part2 - 119
229
Part2 - 120
230
Part2 - 121
231
Part2 - 122
232
Part2 - 123
233
Part2 - 124
234
Part2 - 125
235
Part2 - 126
236
BonChap 1
237
BonChap 2
238
BonChap 3
239
BonChap 4
240
BonChap 5
241
INFO GAK PENTING
242
INFO GAK PENTING
243
"Mampir yuk, di Novel terbaruku dan ramaikan yah ..."
244
Promo Novel terbaru: "HALLO, OM ..!"
245
PROMO KARYA BARU
246
Hai ... Aku kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!