Melayaninya

Rey terus melangkahkan kakinya menuju ke kamar Ayana, waktu yang sudah menunjukkan pukul tengah malam membuat suasana rumah semangkin sunyi dan sepi.

Tepat di depan pintu kamar Ayana,Rey langsung mencoba masuk ke dalam kamar dan sudah memegang gagang pintu, ia mencoba mendorongnya,namun keadaan pintu kamar sudah terkunci.

bedebah beraninya dia mengunci pintunya,dia pikir ini rumahnya hah....

Ayana yang sudah tertidur pulas di dalam kamarnya,ia mengenakan selimut yang hanya menutupi separuh badannya

Rambut panjangnya terurai dan terburai kemana-mana,tampak satu tanganya yang sedang ia tindih dengan kepala sambil memiringkan kepalanya terlihat tidurnya lebih nyaman dari yang sebelumnya.

Tuan muda yang sudah berada di dalam langsung menyalakan lampu kamarnya, memandang dan memperhatikan Ayana yang sedang menyengkrut entah apa yang sedang ia mimpikan.

"ibu... jangan pergi,aku mohon.."

Suara lirih yang ia keluarkan dari dalam mulutnya, suara tangisnya terdengar lirih sambil terisak dengan keadaan tertidur

Reyhano yang mendengarnya, penasaran dan terus memperhatikannya

Sebenarnya apa yang sedang ia mimpikan?, kenapa sampai sedalam itu..

"tidak,Bu.. tidak aku mohon jangan pergi...ibuuuu...."

Ayana langsung berdiri dan beranjak kaget terbangun dari mimpi buruknya sambil menggelengkan kepala.

Lebih kaget lagi dengan keadaan lampu yang terang karena menyala, mendapati tuan muda yang sedang berdiri menatapnya tajam di samping kanannya.

"Tu...Tuan muda, kenapa anda ada di sini?"

Ayana yang langsung memundurkan diri untuk menjauhinya,

Perasaannya yang sedang takut karena mimpi buruk menjadikannya semakin takut mendapati tuan mudanya yang sedang berdiri di samping ranjangnya.

Ayana langsung memeluk bantal dan membekapnya, badannya terlihat gemetaran dan semakin ketakutan..

Rey tidak menjawab sama sekali perkataanya,ia langsung berjalan mengambil botol minuman yang tersedia di kamar Ayana.

"Minumlah.."

Rey dengan muka datarnya memberikan sebotol minuman yang sudah ia buka kepada Ayana.

Ayana dengan gemetaran langsung menerima minuman tersebut,ia meminumnya perlahan, sambil memandang raut wajah suaminya sebentar dan mengalihkan pandangannya kembali, takut bertemu pandangan dengan juga.

bagaimana bisa, dia masuk ke dalam kamar,?,bukanya aku sudah menguncinya tadi, bagaimana ini,dia mau apa lagi sih...

Rey langsung menarik kembali minuman yang sudah ia berikan, menutupnya kembali dan menaruhnya di atas meja, membalikkan badannya kembali dan berjalan menghampiri Ayana...

bagaimana aku bisa berpikiran setelah mengunci pintunya kau akan tidur tenang Ayana, sedangkan ini adalah rumahnya, otomatis dia punya banyak kunci cadangan untuk membuka kamarnya ini..

Ayana yang semakin menyengkrut melihatnya melangkahkan menghampirinya

"Tenangkan dirimu dalam waktu sepuluh menit!, dan ingatlah!,jangan pernah berani mengunci pintu kamar tanpa seizin dariku!"

Rey yang berbicara dengan nada seriusnya dan langsung keluar dari kamar Ayana menutup pintu.

Sepuluh menit, memang apa yang harus aku lakukan dalam waktu sepuluh menit,apa dia akan melakukannya lagi...

Ayana yang terdiam di atas ranjang setelah mendengar perkataannya, Pikirannya mulai kemana-mana, ia merasa merinding, di tambah lagi ia mengingat kejadian besar itu yang berulang di dalam mimpinya, membuatnya sesak nafas dan menangis karena merindukan keluarganya.

Masih terdiam sambil memandangi jam waktu yang ada di kamarnya, waktu sudah menunjukkan pukul 00:10, pikirannya yang semakin campur aduk sembari melihati gagang pintu kamarnya, hanya debaran jantung yang cepat dan gemetar tubuh yang ia rasakan.

waktu terus berjalan, waktu sepuluh menit yang ia miliki sudah habis dan terlewatkan.

Sesaat setelah itu, Tuan muda kembali datang dan masuk ke kamarnya.

dia benar-benar menerimaku waktu sepuluh menit hah...gila yah..

Rey langsung duduk di tepi ranjang dan menatapnya dengan tajam.

"Waktumu sudah habis, kemarilah!"

Perintahnya dengan muka datarnya.

Apa yang akan ia lakukan kepadaku sekarang..., kenapa tatapannya menyeramkan sekali, aku harus berbuat apa ini.

Ayana yang mencoba menghampirinya perlahan karena takut.

"Apa.. yang akan anda lakukan tuan muda?"

Ayana yang semakin ketakutan menatapnya.

"Tak usah bertanya, tugasmu hanya melayaniku,kau mengerti!" Suara sinis yang ditunjukkan oleh Rey sambil menatapnya lekat.

Ayana langsung menganggukan kepalanya sembari takut.

Rey yang langsung mencium bibir Ayana dan merobohkan tubuhnya ke ranjang sambil memeluk erat.

Gila,apa yang manusia gila ini lakukan..,apa dia benar-benar tidak waras, kenapa harus aku yang melayaninya setiap malam, bukankah dia memiliki istri pertama yang sangat cantik dan sempurna..

Ayana yang terdiam kaku, melayani suaminya yang belum ia kenali itu, bahkan tuan muda sendiri menahan tubuh Ayana yang terbaring di atas ranjang, membuat Ayana tidak bisa bergerak dan terdiam melayaninya.

"Singkirkan rambutmu sekarang!"

Rey yang melepaskan ciumannya, dengan mata tajam menatap Ayana sambil membuka bajunya sendiri, seolah-olah Rey adalah lelaki yang paling galak yang belum pernah ia temui sebelumnya,

Dada bidang Rey sudah sepenuhnya terlihat dan ia langsung melemparkan bajunya ke lantai.

Kenapa dia membuka bajunya,apa dia akan melakukan hal itu lagi kepadaku..

Ayana yang sudah gemetaran tertunduk takut, ia bingung apa yang harus ia lakukan,ia terdiam menjalani perintahnya sambil mengikat rambutnya perlahan dan menggelung nya dengan ikat rambut miliknya.

Apa yang harus aku lakukan, seandainya aku memiliki uang dua miliar waktu itu, seandainya rumahku tidak di sita, keadaanku tidak akan seburuk ini sekarang..

Lekukan lehernya terlihat putih mulus dan indah, bibirnya yang mungil terlihat menawan ditambah lagi dengan titik-kan hitam tahi lalat yang ada di bawah bibirnya terlihat menggeliat dan semangkin menarik saat di pandang.

"Buka bajumu!"

Ayana masih terdiam memandang wajahnya dengan mata sayu yang berkaca-kaca itu berharap ada pengampunan darinya.

"kau tidak dengar apa yang aku katakan,buka bajumu sekarang!"

wajah Rey yang terlihat semakin bermuka masam sambil berbicara.

Apa aku akan melakukan hal ini lagi dengannya?,apa aku tidak punya nyali untuk menolaknya, Ayana kenapa kau bodoh sekali telah menjerumuskan dirimu sendiri ke dalam lubang buaya ini..

Ayana yang ingin sekali berteriak di dalam hatinya,dia ingin sekali pergi dari jeratan singa ini, sambil membuka bajunya perlahan dan tertunduk tidak berani menatap wajah suaminya sama sekali karena ia merasa malu.

kenapa lama sekali...

Rey merasa gregetan,ia langsung menarik baju yang masih ia pegang dan melemparkannya ke lantai, membuat Ayana semakin takut dan mengkerut,

Jantungnya semakin berdebar dengan kencang tak terkira, melihat tatapanya yang semakin me-najam membuatnya semakin takut dan menutupi tubuhnya yang polos itu dengan bantalnya.

Rey yang melihat tingkahnya langsung mencibir dengan tatapan sinisnya.

"he'h...., percuma kau menutupinya, bukankah aku sudah melihat setiap lekuk tubuhmu?"

Rey langsung melempar bantalnya juga ke lantai,menyudutkannya dan menahan tubuhnya dengan erat sambil melakukan aksinya.

tuan muda kenapa anda melakukan hal ini kepadaku?, bukankah anda sudah memiliki istri yang sangat cantik dan mempesona,

kenapa anda harus melakukan hal ini kepadaku ?,Apa anda benar-benar menyuruhku untuk melayani mu setiap malam,apa kehadiran istri pertama anda masih kurang untuk memenuhi pemuas nafsu anda hah.., dasar menjijikkan..

Ayana yang hanya terdiam melayaninya,dia benar-benar ingin sekali pergi dari kehidupan yang suram dan menggelikan ini,

**"""

Salah satu lampu kamar di sebuah rumah besar dan mewah ini masih terlihat terang...

Nampak seorang ibu yang masih duduk terdiam di atas meja riasnya,

Memandangi sebuah foto keluarganya,tak terasa air mata menetes begitu saja,

Mengelus-elus foto tersebut seraya berkata..

Putraku maafkan ibu, seandainya ibu tidak pergi wanita itu.., kau tidak akan bersikap seperti ini terhadap ibumu,

ibu tau apa yang sedang kau rasakan sekarang, tapi seandainya kau tau putraku,aku juga merasakan apa yang kau rasakan sekarang, aku mohon maafkan ibumu ini sayang..

Memeluk erat fotonya,membekapnya di dalam dada, mengeluarkan semua isi hatinya, dan menangis kembali mencoba mengurangi keluh kesah yang sedang ia rasakan.

ya Tuhan, bukakan pintu hati putraku, kembalikan ia seperti dulu lagi,aku sangat merindukannya, aku tau ini semua salahku tapi jangan hukum aku dengan sikap-sikap putraku yang seperti ini...

Ibu Reyhano menangis tersedu-sedu di dalam kamarnya sendiri,ia sangat berharap ada keajaiban yang menjadikan hidupnya dan hidup putranya bisa membaik seperti dulu lagi.

Ia tidak berharap banyak, hanya seorang ibu yang kesepian menanti kehadiran putranya yang memeluknya erat di kemudian hari, hanya itu harapan yang sedang Ia impikan dan harapkan sekarang.

Kebahagiaan akan datang baik dengan keadaan yang terduga maupun tidak terduga, tapi ibu Reyhano yakin ia pasti akan memiliki hubungan erat dengan putranya seperti dulu lagi di suatu hari nanti.

Terpopuler

Comments

Herta Siahaan

Herta Siahaan

mending dipenjara dari pada jdi budak seksnya.... cepat bertindak ayana.... jgn terlalu lemah

2021-06-05

2

lihat semua
Episodes
1 Tragedi
2 Mencari pekerjaan
3 Rajin bekerja
4 Pertemuan
5 Tanggung jawab
6 bagaimana ini?
7 Memilih persyaratan
8 Persiapan pernikahan
9 Pernikahan.
10 melantur
11 Malam Pertama
12 Sarapan pagi
13 Tugas Ayana
14 Memijat
15 Melayaninya
16 Ke Kantor
17 Pertemuan
18 Amarah
19 Kamar mandi
20 Mandikan aku
21 Makan malam
22 Ingin Tahu
23 Perasaan seorang ibu
24 Sedikit Peduli
25 Lelaki Misterius
26 Tuan muda yang kesal
27 Perhatian Tersembunyi
28 Tingkah Aneh
29 layani aku
30 Penasaran
31 Aku harus bagaimana
32 Pesta
33 Aku bukan Pelakor
34 Perdebatan
35 Tidak Tega
36 Pakai Baju Yang Benar!
37 Perihal Gunting
38 Kepergian Felly
39 Tolong Hapus Videonya!
40 Rey Merasa Bimbang
41 Kepanikan Tuan Muda
42 Keguguran
43 Tidurlah denganku!
44 Kenyamanan
45 Visual Author
46 Rey bertemu Nadin
47 Nonton film berdua.
48 Nonton film berdua part 2
49 Nonton film berdua part 3
50 Tuan Muda pergi.
51 Seperti Orang Asing
52 Rey Gelisah
53 Rey vs Ray
54 Rey sakit.
55 Panggil Aku Selayaknya Suamimu!
56 Bertemu kembaran!.
57 Ciuman Paksa.
58 Karena Aku Mencintaimu
59 Ada Apa Dengan Hujan?
60 Kenangan Buruk
61 Felly Pulang
62 Sarapan Bersama
63 Sikap Aneh Ray
64 Pesta Sejuta Buku
65 Rey Cemburu.
66 Rey kesal
67 Suamiku Hentikan!
68 Bercinta
69 Aku Tidak Akan Melepaskanmu
70 Ke Kantor
71 Rey Gelisah
72 Ngajak Jalan
73 Jalan-jalan 1
74 Jalan-jalan 2
75 Jalan-jalan 3.
76 Jalan-jalan 4
77 Mual
78 Rahasia Kehamilan
79 Rahasia Felly
80 Mencari Tahu
81 Terbongkar
82 Ke Hotel
83 Felly Kesal
84 Perang 1
85 Perang 2
86 Semua Terbongkar
87 Ayana Pingsan
88 Ke kost-an
89 Rencana Rey Untuk Ayana
90 Rey Sakit
91 Suasana Kantor!
92 Mengikuti Danu
93 Ketemu Buku
94 Gelisah Kinar
95 Terungkap Kehamilan
96 Nada-Kinar Di Pecat!
97 Nada-pun Setuju
98 Ke Apartemen
99 Rey Pulang Ke Rumah
100 Pindah ke Apartemen
101 Ayana Demam!.
102 Rey Belanja
103 Kedatangan Rey
104 Rasa Bersalah Rey
105 Mimpi Ayana.
106 Nasib Felly.
107 Perubahan Sikap.
108 Ungkapan Reyhano 1
109 Ungkapan Reyhano 2.
110 Permintaan Maaf Suami
111 Rey Sakit Ayana Gelisah
112 Bubur untuk Rey!
113 Menyuapi Suami
114 Tidur Bareng
115 Pagi Yang Cerah
116 Pelukan Kehangatan
117 Suasana Pagi.
118 Kejutan Untuk Ayana
119 Suasana Rumah Kenangan
120 Di Taman
121 Di Kamar
122 Di Ranjang 1
123 Di ranjang 2.
124 Permintaan Ayana
125 Sebait Pesan
126 Menuju Bandara
127 Ngidam Kue Pulut
128 Kembalinya Mamah
129 Menghabiskan waktu di kamar
130 Makan Malam bersama
131 Terbongkarnya Masa Lalu
132 Kesadaran Rey
133 Perubahan Sikap
134 Kantor polisi
135 Terbongkar lagi
136 Meluluhkan hati Suami
137 Mencari Felly
138 Kasih Sayang Rey.
139 Ke Mall
140 Penangkapan Felly
141 Kontraksi Kandungan
142 Melahirkan
143 Season 2! Pulang Ke Rumah
144 Nama untuk Rey Junior
145 Perihal Danu
146 Kabar Bayu
147 Bertemu Setelah Sekian Lama
148 Calon Kakak Ipar
149 Dilema Danu
150 Danu dan Kinar
151 Pacaran Bohongan
152 Lamaran Sekaligus Pernikahan
153 Pengumuman
154 Lanjut cerita Keluarga Reyhano Febri Cho
155 Pengumuman
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Tragedi
2
Mencari pekerjaan
3
Rajin bekerja
4
Pertemuan
5
Tanggung jawab
6
bagaimana ini?
7
Memilih persyaratan
8
Persiapan pernikahan
9
Pernikahan.
10
melantur
11
Malam Pertama
12
Sarapan pagi
13
Tugas Ayana
14
Memijat
15
Melayaninya
16
Ke Kantor
17
Pertemuan
18
Amarah
19
Kamar mandi
20
Mandikan aku
21
Makan malam
22
Ingin Tahu
23
Perasaan seorang ibu
24
Sedikit Peduli
25
Lelaki Misterius
26
Tuan muda yang kesal
27
Perhatian Tersembunyi
28
Tingkah Aneh
29
layani aku
30
Penasaran
31
Aku harus bagaimana
32
Pesta
33
Aku bukan Pelakor
34
Perdebatan
35
Tidak Tega
36
Pakai Baju Yang Benar!
37
Perihal Gunting
38
Kepergian Felly
39
Tolong Hapus Videonya!
40
Rey Merasa Bimbang
41
Kepanikan Tuan Muda
42
Keguguran
43
Tidurlah denganku!
44
Kenyamanan
45
Visual Author
46
Rey bertemu Nadin
47
Nonton film berdua.
48
Nonton film berdua part 2
49
Nonton film berdua part 3
50
Tuan Muda pergi.
51
Seperti Orang Asing
52
Rey Gelisah
53
Rey vs Ray
54
Rey sakit.
55
Panggil Aku Selayaknya Suamimu!
56
Bertemu kembaran!.
57
Ciuman Paksa.
58
Karena Aku Mencintaimu
59
Ada Apa Dengan Hujan?
60
Kenangan Buruk
61
Felly Pulang
62
Sarapan Bersama
63
Sikap Aneh Ray
64
Pesta Sejuta Buku
65
Rey Cemburu.
66
Rey kesal
67
Suamiku Hentikan!
68
Bercinta
69
Aku Tidak Akan Melepaskanmu
70
Ke Kantor
71
Rey Gelisah
72
Ngajak Jalan
73
Jalan-jalan 1
74
Jalan-jalan 2
75
Jalan-jalan 3.
76
Jalan-jalan 4
77
Mual
78
Rahasia Kehamilan
79
Rahasia Felly
80
Mencari Tahu
81
Terbongkar
82
Ke Hotel
83
Felly Kesal
84
Perang 1
85
Perang 2
86
Semua Terbongkar
87
Ayana Pingsan
88
Ke kost-an
89
Rencana Rey Untuk Ayana
90
Rey Sakit
91
Suasana Kantor!
92
Mengikuti Danu
93
Ketemu Buku
94
Gelisah Kinar
95
Terungkap Kehamilan
96
Nada-Kinar Di Pecat!
97
Nada-pun Setuju
98
Ke Apartemen
99
Rey Pulang Ke Rumah
100
Pindah ke Apartemen
101
Ayana Demam!.
102
Rey Belanja
103
Kedatangan Rey
104
Rasa Bersalah Rey
105
Mimpi Ayana.
106
Nasib Felly.
107
Perubahan Sikap.
108
Ungkapan Reyhano 1
109
Ungkapan Reyhano 2.
110
Permintaan Maaf Suami
111
Rey Sakit Ayana Gelisah
112
Bubur untuk Rey!
113
Menyuapi Suami
114
Tidur Bareng
115
Pagi Yang Cerah
116
Pelukan Kehangatan
117
Suasana Pagi.
118
Kejutan Untuk Ayana
119
Suasana Rumah Kenangan
120
Di Taman
121
Di Kamar
122
Di Ranjang 1
123
Di ranjang 2.
124
Permintaan Ayana
125
Sebait Pesan
126
Menuju Bandara
127
Ngidam Kue Pulut
128
Kembalinya Mamah
129
Menghabiskan waktu di kamar
130
Makan Malam bersama
131
Terbongkarnya Masa Lalu
132
Kesadaran Rey
133
Perubahan Sikap
134
Kantor polisi
135
Terbongkar lagi
136
Meluluhkan hati Suami
137
Mencari Felly
138
Kasih Sayang Rey.
139
Ke Mall
140
Penangkapan Felly
141
Kontraksi Kandungan
142
Melahirkan
143
Season 2! Pulang Ke Rumah
144
Nama untuk Rey Junior
145
Perihal Danu
146
Kabar Bayu
147
Bertemu Setelah Sekian Lama
148
Calon Kakak Ipar
149
Dilema Danu
150
Danu dan Kinar
151
Pacaran Bohongan
152
Lamaran Sekaligus Pernikahan
153
Pengumuman
154
Lanjut cerita Keluarga Reyhano Febri Cho
155
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!