Menutup pintu kamar dan langsung mendekatinya pelan-pelan.
Ayana yang merasa ada seseorang masuk ke dalam kamarnya langsung terbangun dan membuka matanya pelan-pelan.
Melihat seorang laki-laki yang ada di dalam kamarnya langsung beranjak berdiri dan kaget menatapnya.
"Tuan muda, mengapa anda ada di sini?"
Ayana yang sudah ketakutan dan menutupi dirinya dengan selimut yang ada di atas ranjangnya.
"kau bertanya seperti itu Kepada tuan rumah sendiri hah?, memangnya siapa kau ini?"
Ayana yang mendengar perkataan sengitnya langsung mencoba menguasai dirinya agar merasa tenang di hadapannya, melihat waktu yang sudah menjelang tengah malam dia langsung berfikiran agar pergi meninggalkan kamarnya itu.
" Maafkan saya tuan muda, maksudku apa Anda mau Istirahat di sini?"
Ayana yang meminta maaf dan langsung berdiri dari tidurnya pergi meninggalkan ranjang.
Tuan muda langsung memegang tangannya seketika saat Ayana mau pergi meninggalkan ranjangnya, membuatnya kaget dan gemetaran, seketika jantungnya pun berdebar sangat kencang karena takut tidak bisa menghindar darinya.
Tenang Ayana, tenanglah, dia tidak akan berbuat apa-apa kepadamu..
Ayana yang merasa takut langsung mencoba melepaskan tangannya yang di pegang sangat erat oleh tuan mudanya.
gawat apa yang harus aku lakukan sekarang, dia ini mau apa sih,ibu tolong aku..
"Aku mohon lepaskan tangan saya tuan muda"
"lepaskan?,memangnya kau mau pergi kemana?"
Padangan mematikan seolah-olah menusuk ke dalam matanya.
"layani aku sebagai suamimu!"
Suaranya sengit tuan muda yang langsung menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang.
tidak, manusia ini benar-benar gila,apa yang akan ia lakukan kepadaku sekarang,aku ini masih perawan, tolong jangan nodai kesucian ku ini...
Ayana sangat ketakutan,ia hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil mudur menjauh darinya perlahan.
"jangan.. jangan,aku mohon jangan lakukan hal ini kepadaku tuan muda!, jangan lakukan hal ini kepadaku,aku mohon maafkan aku!.."
Mata Ayana yang sudah berkaca-kaca dan ingin sekali kabur darinya, is berbicara penuh harap,dan mengharapkan keselamatan untuk dirinya sendiri.
Tuan muda langsung mengunci pintu dan melempar kuncinya ke atas lemari besar panjang dan tinggi yang ada di dalam kamarnya itu, tentunya Ayana tidak akan bisa mengambilnya.
Ayana yang melihat tingkahnya semakin ketakutan dan pasrah, karena harapan untuk kabur darinya sudah tidak ada sekarang.
Tuan muda langsung mendekatinya,naik ke atas ranjang dan semakin mendekat,
Ayana masih terus menghindar, berharap ia bisa menjauh darinya, semampunya kemanapun ia pergi.
Tuan muda sendiri langsung menahan kedua tangannya dan menyenderkannya ke pinggiran ranjang, keduanya langsung bertatap sejenak,
Ayana yang memandangnya dengan mata berkaca-kaca sambil menahan ketakutannya, sedangkan tuan muda sendiri memandangnya lekat dengan tatapan tajamnya.
Tak terasa air mata Ayana jatuh sendiri membasahi pipinya,ia tidak bisa menahan rasa ketakutannya sekarang,ia merasa sangat ingin pergi dan kabur darinya.
"Jangan menangis di hadapanku, aku tidak suka melihatnya, aku hanya memintamu untuk melayaniku bukan untuk menyiksamu, jadi hapus air matamu itu, sekarang!"
Perintah Tuan muda dengan muka seriusnya berbicara menghadap wajah Ayana.Ayana yang mendengarnya langsung menyengkrut sambil menghapus air matanya perlahan, bahkan ia tidak berani melihatnya sama sekali.
Suara hening menyelimuti keduanya di dalam kamar sejenak.
Tuan muda langsung menyingkirkan tiap helaian rambut yang melintas di wajah dan telinga Ayana.
membuat Ayana semakin menyengkrut karena merasa geli dan ingin menghindar.
gila,apa keperawanan ku akan berakhir hari ini...
Tuan muda mulai menyelusuri bagian leher Ayana dan menciumnya perlahan.
Ayana benar-benar terdiam karena merasa tegang dan tidak bisa melawan,dan tentunya hal ini adalah pengalaman pertamanya,
Apa yang ia lakukan?,apa yang sedang ia lakukan?, kenapa dia melakukan hal seperti ini kepadaku..?,aku harus bagaimana?..
Entah apa yang sedang Ayana rasakan sekarang, rasa takut,sesak, bercampur gemetaran, debaran kencang, yang berpadu menjadi satu.
Ia merasa sangat kaku melayani suami yang bahkan belum ia kenali itu.
Hanya suara nafas tuan muda yang ia dengar dan rasakan di telinganya, seperti kehidupan sunyi dan menyeramkan yang sedang melanda hidupnya sekarang.
siapapun itu tolong aku, aku harus berbuat apa sekarang,aku tidak mau...aku tidak mau
Ayana yang terhimpit oleh tubuh tuan muda,ia tidak bisa bergerak kemana-mana, rasanya ia ingin sekali menangis dan berteriak,ia juga ingin menendang dan mendorong tubuhnya agar segera menyingkir dari hadapannya
Butiran-butiran air mata berjatuhan begitu saja, merasakan setiap sentuhan dari suaminya, sambil mencengkram seprei yang sedang ia tiduri itu.
Tangan tua muda yang semakin berlarian kemana-mana menuju area bagian sensitif Ayana,
Membuat Ayana semakin tegang dan gemetaran melihat tingkah tuan mudanya di hadapannya itu.
"Tu..tu... Tuan Muda,apa yang kau la..?"Ayana yang baru saja mulai berbicara sudah di tutup rapat dengan mulutnya,
ciuman bibir itu berlangsung lama, membuat Ayana tersengal karena kehabisan napas.
Ciuman bibir masih beraksi sedangkan tangan Tuan Muda mulai meraba-raba dan melepas baju istrinya perlahan..
aku mohon jangan, jangan lakukan hal ini kepadaku...aku mohon,
Mulai menyelusuri lehernya kembali, memberi kecupan hebat setiap lekuk tubuh Ayana yang ia temui.
Manusia gila, bagaimana bisa dia bisa melakukan hal seperti ini.. kepada wanita yang jelas-jelas belum ia kenal..
Ayana terbelalak terdiam dan semakin menangis karena ketakutan
ia merasa tuan muda sudah merenggut semua kebahagiaan di dalam hidupnya malam ini.
"hiks.. hiks.."Tangisan mulai terdengar, Ayana begitu merasa takut sambil menggigit bibirnya sendiri.
Ia menghindar darinya, bahkan untuk mengharapkan pertolongan dari siapapun tidak ada harapan baginya,karena waktu pun sudah sangat malam dan sunyi di telan waktu.
Tuan muda masih mencium bagian manapun yang ia temui di setiap lekuk tubuh Ayana..
Gila, aku benar-benar gila, aku sedang melayaninya sekarang, bahkan aku tidak bisa berbuat apa-apa hah..
Ayana yang menahan tangisnya sambil meremas seprai ranjang berulang-ulang yang sedang ia tiduri sekarang karena begitu jijik untuk melayani orang yang belum ia kenal ini.
Hembusan Angin dingin semakin terasa dan semakin menerpa bersentuhan dengan tubuhnya yang sudah separuh telanjang itu.
keduanya lalu..........,(melakukan apa yang harus keduanya lalukan.
Tidak ada suara diantara keduanya, Tuan muda hanya terdiam melakukannya, sedangkan Ayana hanya menahan rasa sakitnya sambil meremas-remas seprai ranjang,
Menitikkan air mata, menggigit bibirnya sendiri menahan rasa sakit yang sedang ia rasakan.
cukup.. cukup,aku mohon lepaskan aku tuan muda, apa yang kau lakukan kepadaku, kenapa anda sejahat ini kepadaku...
Ayana menggelengkan kepalanya berulang ulang, menahan apa yang ia rasakan dan mengalihkan pandangannya tidak ingin melihat wajah tuan mudanya yang sedang menikmatinya itu.
keduanya merasa lelah berbaring sebelah, setelah menghabiskan percintaan antara keduanya,
Ayana terdiam menangis, sambil menutupi wajahnya sendiri karena menahan rasa sakit dan malu, dan rasa yang begitu sedih menyelimuti dirinya sekarang.
Tuan muda terdiam memandanginya dari arah samping dimana ia berbaring,ia bingung harus mengatakan apa padanya, melihatnya menangis membuatnya semakin bingung harus mengatakan apa..
Tapi entah kenapa ia merasakan kepuasan di malam pertamanya ini,
Hari sudah hampir menjelang pagi,setelah selesai melakukannya, keduanya langsung saling bertatapan, namun kedua tatapan tersebut tidak bisa di artikan oleh keduanya,Ada sorotan tatapan yang begitu benci,dan ada pula tatapan yang terdiam entah apa yang sedang ia pikirkan, setelah melakukan malam pertama.
Tuan muda langsung saja beranjak berdiri, mengambil selimut dan langsung menutupi tubuh Ayana yang masih telanjang di atas ranjang itu, dengan keadaannya yang polos ia juga langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
lelaki bajingan apa yang sudah kau lakukan kepadaku, kenapa kau merenggut keperawanan ku..
Sedangkan Ayana masih terdiam di atas ranjang dan tersandar menangis menyesali apa yang telah ia perbuat, sambil memandangi pintu kamar mandi di mana suaminya itu mandi.
gila apa aku sudah gila,aku melakukan hal ini denganya, dimana jati diriku ini, dimana Ayana.. bagaimana dengan hidupmu ini, apa kau sudah gila hah..kau benar-benar tidak waras yah..
Ayana langsung menahan tangisnya yang tersedu-sedu dan menutupi mulutnya dengan tangan sambil menggigit tangannya sendiri karena menyesali perbuatannya.
Ayana yang sangat menyesali perbuatannya itu langsung meremas remas bantal dan mengigit-nya membuang rasa kesal yang sedang ia rasakan,
Setelah lama Tuan muda keluar dari kamar mandi, dengan penampilan yang sudah bersih dan handuk yang melingkar di pinggangnya,
Setelah berganti pakaian di hadapan Ayana itu,ia langsung memadang Ayana yang masih saja mengalihkan pandangan dan mulai berbicara singkat kepada Ayana.
"Cepat,bersihkan dirimu!,mau sampai kapan kau menangis?, atau kau akan mendapat masalah nanti!"
Tuan muda yang langsung membuka kunci pintu kamar dan pergi meninggalkan Ayam di kamar,untuk kembali ke kamarnya.
bajingan!, dasar lelaki bajingan, setelah puas kau meninggalkanku begitu saja seperti sampah hah?, dasar menjijikan..
dan kunci itu,dia melempar begitu saja, bagaimana aku bisa mengambil Jika lemarinya setinggi langit...
Ayana langsung menghapus air matanya dan segera membersihkan badannya di kamar mandi, karena ia pun merasa sangat lelah dan butuh istirahat.
Membaringkan tubuhnya di samping istri pertamanya, mencoba memiringkan tubuhnya kesana kemari, ia juga mencoba untuk tidur dan istirahat segera, namun tuan muda sendiri tidak bisa tidur karena banyak pikiran yang melekat di kepalanya sambil menghadap ke langit-langit kamarnya.
Tak terasa hari sudah pagi, mentari pun menjemput, Felly yang sudah terbangun dari tidurnya langsung memandang suaminya dan menciumnya sebagai ucapan selamat pagi, sekalian membangunkannya supaya tuan muda terbangun dari tidurnya.
"Sayang bangun!, lihatlah mentari sudah menyambut dengan senyuman indahnya,ayo bangun sayang"
Suara bisikan Felly di telinganya Reyhano agar ia terbangun.
"hemm.."
Sahutan Rey yang masih merasa mengantuk dan lemas karena tidak bisa tidur semalam.
"Ayo bangun sekarang! sayang!?"
Felly yang terus bersikap manja dan berusaha membangunkannya, sambil menggoyangkan tubuhnya dengan pelan.
"Aku masih mengantuk sayang berikan aku waktu untuk tidur sebentar saja"
Sahutan Rey yang masih memejamkan mata dengan suara lemas nya.
"oke baiklah, tapi cium pipiku dulu nanti aku akan mempersilahkan mu untuk tidur kembali"
Reyhano langsung terbangun dengan mata terpejam Nya langsung mencium pipi istrinya dan merobohkan tubuhnya kembali ke atas ranjang agar bisa tertidur kembali.
Felly langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Ayana yang sudah terbangun merasa sedikit pusing di kepalanya,ia langsung menyenderkan tubuhnya di ranjang dan langsung terdiam memikirkan hal semalam.
Suara ketukan pintu terdengar di pintu kamarnya,ia mempersilahkan orang itu untuk masuk ke kamarnya, karena ia sendiri tau jika tuan muda yang masuk ke kamarnya tidak akan mengetuk pintu.
"Pagi nona,maaf mengganggu anda pagi-pagi begini, Segera bersihkan diri anda dan bersiaplah untuk sarapan nona"
Satu pelayan yang masuk ke dalam kamarnya.
"iya baiklah, terimakasih ya Bi, tapi aku belum lapar sekarang, aku pasti akan sarapan nanti.."
Bibi pelayan itu menganggukan kepala setelah mendengar perkataan Ayana,dan langsung pergi meninggalkan kamar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Rere Niae Cie'kecee
ga hot ga seru datar critanya
2021-11-29
3
Yuen
Gak seru gak hot
2021-07-14
0
Sriyanti
aduh Thor kurang hot adegannya
2021-06-09
0