Malam Pertama

Menutup pintu kamar dan langsung mendekatinya pelan-pelan.

Ayana yang merasa ada seseorang masuk ke dalam kamarnya langsung terbangun dan membuka matanya pelan-pelan.

Melihat seorang laki-laki yang ada di dalam kamarnya langsung beranjak berdiri dan kaget menatapnya.

"Tuan muda, mengapa anda ada di sini?"

Ayana yang sudah ketakutan dan menutupi dirinya dengan selimut yang ada di atas ranjangnya.

"kau bertanya seperti itu Kepada tuan rumah sendiri hah?, memangnya siapa kau ini?"

Ayana yang mendengar perkataan sengitnya langsung mencoba menguasai dirinya agar merasa tenang di hadapannya, melihat waktu yang sudah menjelang tengah malam dia langsung berfikiran agar pergi meninggalkan kamarnya itu.

" Maafkan saya tuan muda, maksudku apa Anda mau Istirahat di sini?"

Ayana yang meminta maaf dan langsung berdiri dari tidurnya pergi meninggalkan ranjang.

Tuan muda langsung memegang tangannya seketika saat Ayana mau pergi meninggalkan ranjangnya, membuatnya kaget dan gemetaran, seketika jantungnya pun berdebar sangat kencang karena takut tidak bisa menghindar darinya.

Tenang Ayana, tenanglah, dia tidak akan berbuat apa-apa kepadamu..

Ayana yang merasa takut langsung mencoba melepaskan tangannya yang di pegang sangat erat oleh tuan mudanya.

gawat apa yang harus aku lakukan sekarang, dia ini mau apa sih,ibu tolong aku..

"Aku mohon lepaskan tangan saya tuan muda"

"lepaskan?,memangnya kau mau pergi kemana?"

Padangan mematikan seolah-olah menusuk ke dalam matanya.

"layani aku sebagai suamimu!"

Suaranya sengit tuan muda yang langsung menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang.

tidak, manusia ini benar-benar gila,apa yang akan ia lakukan kepadaku sekarang,aku ini masih perawan, tolong jangan nodai kesucian ku ini...

Ayana sangat ketakutan,ia hanya bisa menggelengkan kepalanya sambil mudur menjauh darinya perlahan.

"jangan.. jangan,aku mohon jangan lakukan hal ini kepadaku tuan muda!, jangan lakukan hal ini kepadaku,aku mohon maafkan aku!.."

Mata Ayana yang sudah berkaca-kaca dan ingin sekali kabur darinya, is berbicara penuh harap,dan mengharapkan keselamatan untuk dirinya sendiri.

Tuan muda langsung mengunci pintu dan melempar kuncinya ke atas lemari besar panjang dan tinggi yang ada di dalam kamarnya itu, tentunya Ayana tidak akan bisa mengambilnya.

Ayana yang melihat tingkahnya semakin ketakutan dan pasrah, karena harapan untuk kabur darinya sudah tidak ada sekarang.

Tuan muda langsung mendekatinya,naik ke atas ranjang dan semakin mendekat,

Ayana masih terus menghindar, berharap ia bisa menjauh darinya, semampunya kemanapun ia pergi.

Tuan muda sendiri langsung menahan kedua tangannya dan menyenderkannya ke pinggiran ranjang, keduanya langsung bertatap sejenak,

Ayana yang memandangnya dengan mata berkaca-kaca sambil menahan ketakutannya, sedangkan tuan muda sendiri memandangnya lekat dengan tatapan tajamnya.

Tak terasa air mata Ayana jatuh sendiri membasahi pipinya,ia tidak bisa menahan rasa ketakutannya sekarang,ia merasa sangat ingin pergi dan kabur darinya.

"Jangan menangis di hadapanku, aku tidak suka melihatnya, aku hanya memintamu untuk melayaniku bukan untuk menyiksamu, jadi hapus air matamu itu, sekarang!"

Perintah Tuan muda dengan muka seriusnya berbicara menghadap wajah Ayana.Ayana yang mendengarnya langsung menyengkrut sambil menghapus air matanya perlahan, bahkan ia tidak berani melihatnya sama sekali.

Suara hening menyelimuti keduanya di dalam kamar sejenak.

Tuan muda langsung menyingkirkan tiap helaian rambut yang melintas di wajah dan telinga Ayana.

membuat Ayana semakin menyengkrut karena merasa geli dan ingin menghindar.

gila,apa keperawanan ku akan berakhir hari ini...

Tuan muda mulai menyelusuri bagian leher Ayana dan menciumnya perlahan.

Ayana benar-benar terdiam karena merasa tegang dan tidak bisa melawan,dan tentunya hal ini adalah pengalaman pertamanya,

Apa yang ia lakukan?,apa yang sedang ia lakukan?, kenapa dia melakukan hal seperti ini kepadaku..?,aku harus bagaimana?..

Entah apa yang sedang Ayana rasakan sekarang, rasa takut,sesak, bercampur gemetaran, debaran kencang, yang berpadu menjadi satu.

Ia merasa sangat kaku melayani suami yang bahkan belum ia kenali itu.

Hanya suara nafas tuan muda yang ia dengar dan rasakan di telinganya, seperti kehidupan sunyi dan menyeramkan yang sedang melanda hidupnya sekarang.

siapapun itu tolong aku, aku harus berbuat apa sekarang,aku tidak mau...aku tidak mau

Ayana yang terhimpit oleh tubuh tuan muda,ia tidak bisa bergerak kemana-mana, rasanya ia ingin sekali menangis dan berteriak,ia juga ingin menendang dan mendorong tubuhnya agar segera menyingkir dari hadapannya

Butiran-butiran air mata berjatuhan begitu saja, merasakan setiap sentuhan dari suaminya, sambil mencengkram seprei yang sedang ia tiduri itu.

Tangan tua muda yang semakin berlarian kemana-mana menuju area bagian sensitif Ayana,

Membuat Ayana semakin tegang dan gemetaran melihat tingkah tuan mudanya di hadapannya itu.

"Tu..tu... Tuan Muda,apa yang kau la..?"Ayana yang baru saja mulai berbicara sudah di tutup rapat dengan mulutnya,

ciuman bibir itu berlangsung lama, membuat Ayana tersengal karena kehabisan napas.

Ciuman bibir masih beraksi sedangkan tangan Tuan Muda mulai meraba-raba dan melepas baju istrinya perlahan..

aku mohon jangan, jangan lakukan hal ini kepadaku...aku mohon,

Mulai menyelusuri lehernya kembali, memberi kecupan hebat setiap lekuk tubuh Ayana yang ia temui.

Manusia gila, bagaimana bisa dia bisa melakukan hal seperti ini.. kepada wanita yang jelas-jelas belum ia kenal..

Ayana terbelalak terdiam dan semakin menangis karena ketakutan

ia merasa tuan muda sudah merenggut semua kebahagiaan di dalam hidupnya malam ini.

"hiks.. hiks.."Tangisan mulai terdengar, Ayana begitu merasa takut sambil menggigit bibirnya sendiri.

Ia menghindar darinya, bahkan untuk mengharapkan pertolongan dari siapapun tidak ada harapan baginya,karena waktu pun sudah sangat malam dan sunyi di telan waktu.

Tuan muda masih mencium bagian manapun yang ia temui di setiap lekuk tubuh Ayana..

Gila, aku benar-benar gila, aku sedang melayaninya sekarang, bahkan aku tidak bisa berbuat apa-apa hah..

Ayana yang menahan tangisnya sambil meremas seprai ranjang berulang-ulang yang sedang ia tiduri sekarang karena begitu jijik untuk melayani orang yang belum ia kenal ini.

Hembusan Angin dingin semakin terasa dan semakin menerpa bersentuhan dengan tubuhnya yang sudah separuh telanjang itu.

keduanya lalu..........,(melakukan apa yang harus keduanya lalukan.

Tidak ada suara diantara keduanya, Tuan muda hanya terdiam melakukannya, sedangkan Ayana hanya menahan rasa sakitnya sambil meremas-remas seprai ranjang,

Menitikkan air mata, menggigit bibirnya sendiri menahan rasa sakit yang sedang ia rasakan.

cukup.. cukup,aku mohon lepaskan aku tuan muda, apa yang kau lakukan kepadaku, kenapa anda sejahat ini kepadaku...

Ayana menggelengkan kepalanya berulang ulang, menahan apa yang ia rasakan dan mengalihkan pandangannya tidak ingin melihat wajah tuan mudanya yang sedang menikmatinya itu.

keduanya merasa lelah berbaring sebelah, setelah menghabiskan percintaan antara keduanya,

Ayana terdiam menangis, sambil menutupi wajahnya sendiri karena menahan rasa sakit dan malu, dan rasa yang begitu sedih menyelimuti dirinya sekarang.

Tuan muda terdiam memandanginya dari arah samping dimana ia berbaring,ia bingung harus mengatakan apa padanya, melihatnya menangis membuatnya semakin bingung harus mengatakan apa..

Tapi entah kenapa ia merasakan kepuasan di malam pertamanya ini,

Hari sudah hampir menjelang pagi,setelah selesai melakukannya, keduanya langsung saling bertatapan, namun kedua tatapan tersebut tidak bisa di artikan oleh keduanya,Ada sorotan tatapan yang begitu benci,dan ada pula tatapan yang terdiam entah apa yang sedang ia pikirkan, setelah melakukan malam pertama.

Tuan muda langsung saja beranjak berdiri, mengambil selimut dan langsung menutupi tubuh Ayana yang masih telanjang di atas ranjang itu, dengan keadaannya yang polos ia juga langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

lelaki bajingan apa yang sudah kau lakukan kepadaku, kenapa kau merenggut keperawanan ku..

Sedangkan Ayana masih terdiam di atas ranjang dan tersandar menangis menyesali apa yang telah ia perbuat, sambil memandangi pintu kamar mandi di mana suaminya itu mandi.

gila apa aku sudah gila,aku melakukan hal ini denganya, dimana jati diriku ini, dimana Ayana.. bagaimana dengan hidupmu ini, apa kau sudah gila hah..kau benar-benar tidak waras yah..

Ayana langsung menahan tangisnya yang tersedu-sedu dan menutupi mulutnya dengan tangan sambil menggigit tangannya sendiri karena menyesali perbuatannya.

Ayana yang sangat menyesali perbuatannya itu langsung meremas remas bantal dan mengigit-nya membuang rasa kesal yang sedang ia rasakan,

Setelah lama Tuan muda keluar dari kamar mandi, dengan penampilan yang sudah bersih dan handuk yang melingkar di pinggangnya,

Setelah berganti pakaian di hadapan Ayana itu,ia langsung memadang Ayana yang masih saja mengalihkan pandangan dan mulai berbicara singkat kepada Ayana.

"Cepat,bersihkan dirimu!,mau sampai kapan kau menangis?, atau kau akan mendapat masalah nanti!"

Tuan muda yang langsung membuka kunci pintu kamar dan pergi meninggalkan Ayam di kamar,untuk kembali ke kamarnya.

bajingan!, dasar lelaki bajingan, setelah puas kau meninggalkanku begitu saja seperti sampah hah?, dasar menjijikan..

dan kunci itu,dia melempar begitu saja, bagaimana aku bisa mengambil Jika lemarinya setinggi langit...

Ayana langsung menghapus air matanya dan segera membersihkan badannya di kamar mandi, karena ia pun merasa sangat lelah dan butuh istirahat.

Membaringkan tubuhnya di samping istri pertamanya, mencoba memiringkan tubuhnya kesana kemari, ia juga mencoba untuk tidur dan istirahat segera, namun tuan muda sendiri tidak bisa tidur karena banyak pikiran yang melekat di kepalanya sambil menghadap ke langit-langit kamarnya.

Tak terasa hari sudah pagi, mentari pun menjemput, Felly yang sudah terbangun dari tidurnya langsung memandang suaminya dan menciumnya sebagai ucapan selamat pagi, sekalian membangunkannya supaya tuan muda terbangun dari tidurnya.

"Sayang bangun!, lihatlah mentari sudah menyambut dengan senyuman indahnya,ayo bangun sayang"

Suara bisikan Felly di telinganya Reyhano agar ia terbangun.

"hemm.."

Sahutan Rey yang masih merasa mengantuk dan lemas karena tidak bisa tidur semalam.

"Ayo bangun sekarang! sayang!?"

Felly yang terus bersikap manja dan berusaha membangunkannya, sambil menggoyangkan tubuhnya dengan pelan.

"Aku masih mengantuk sayang berikan aku waktu untuk tidur sebentar saja"

Sahutan Rey yang masih memejamkan mata dengan suara lemas nya.

"oke baiklah, tapi cium pipiku dulu nanti aku akan mempersilahkan mu untuk tidur kembali"

Reyhano langsung terbangun dengan mata terpejam Nya langsung mencium pipi istrinya dan merobohkan tubuhnya kembali ke atas ranjang agar bisa tertidur kembali.

Felly langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya.

Ayana yang sudah terbangun merasa sedikit pusing di kepalanya,ia langsung menyenderkan tubuhnya di ranjang dan langsung terdiam memikirkan hal semalam.

Suara ketukan pintu terdengar di pintu kamarnya,ia mempersilahkan orang itu untuk masuk ke kamarnya, karena ia sendiri tau jika tuan muda yang masuk ke kamarnya tidak akan mengetuk pintu.

"Pagi nona,maaf mengganggu anda pagi-pagi begini, Segera bersihkan diri anda dan bersiaplah untuk sarapan nona"

Satu pelayan yang masuk ke dalam kamarnya.

"iya baiklah, terimakasih ya Bi, tapi aku belum lapar sekarang, aku pasti akan sarapan nanti.."

Bibi pelayan itu menganggukan kepala setelah mendengar perkataan Ayana,dan langsung pergi meninggalkan kamar.

Terpopuler

Comments

Rere Niae Cie'kecee

Rere Niae Cie'kecee

ga hot ga seru datar critanya

2021-11-29

3

Yuen

Yuen

Gak seru gak hot

2021-07-14

0

Sriyanti

Sriyanti

aduh Thor kurang hot adegannya

2021-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 Tragedi
2 Mencari pekerjaan
3 Rajin bekerja
4 Pertemuan
5 Tanggung jawab
6 bagaimana ini?
7 Memilih persyaratan
8 Persiapan pernikahan
9 Pernikahan.
10 melantur
11 Malam Pertama
12 Sarapan pagi
13 Tugas Ayana
14 Memijat
15 Melayaninya
16 Ke Kantor
17 Pertemuan
18 Amarah
19 Kamar mandi
20 Mandikan aku
21 Makan malam
22 Ingin Tahu
23 Perasaan seorang ibu
24 Sedikit Peduli
25 Lelaki Misterius
26 Tuan muda yang kesal
27 Perhatian Tersembunyi
28 Tingkah Aneh
29 layani aku
30 Penasaran
31 Aku harus bagaimana
32 Pesta
33 Aku bukan Pelakor
34 Perdebatan
35 Tidak Tega
36 Pakai Baju Yang Benar!
37 Perihal Gunting
38 Kepergian Felly
39 Tolong Hapus Videonya!
40 Rey Merasa Bimbang
41 Kepanikan Tuan Muda
42 Keguguran
43 Tidurlah denganku!
44 Kenyamanan
45 Visual Author
46 Rey bertemu Nadin
47 Nonton film berdua.
48 Nonton film berdua part 2
49 Nonton film berdua part 3
50 Tuan Muda pergi.
51 Seperti Orang Asing
52 Rey Gelisah
53 Rey vs Ray
54 Rey sakit.
55 Panggil Aku Selayaknya Suamimu!
56 Bertemu kembaran!.
57 Ciuman Paksa.
58 Karena Aku Mencintaimu
59 Ada Apa Dengan Hujan?
60 Kenangan Buruk
61 Felly Pulang
62 Sarapan Bersama
63 Sikap Aneh Ray
64 Pesta Sejuta Buku
65 Rey Cemburu.
66 Rey kesal
67 Suamiku Hentikan!
68 Bercinta
69 Aku Tidak Akan Melepaskanmu
70 Ke Kantor
71 Rey Gelisah
72 Ngajak Jalan
73 Jalan-jalan 1
74 Jalan-jalan 2
75 Jalan-jalan 3.
76 Jalan-jalan 4
77 Mual
78 Rahasia Kehamilan
79 Rahasia Felly
80 Mencari Tahu
81 Terbongkar
82 Ke Hotel
83 Felly Kesal
84 Perang 1
85 Perang 2
86 Semua Terbongkar
87 Ayana Pingsan
88 Ke kost-an
89 Rencana Rey Untuk Ayana
90 Rey Sakit
91 Suasana Kantor!
92 Mengikuti Danu
93 Ketemu Buku
94 Gelisah Kinar
95 Terungkap Kehamilan
96 Nada-Kinar Di Pecat!
97 Nada-pun Setuju
98 Ke Apartemen
99 Rey Pulang Ke Rumah
100 Pindah ke Apartemen
101 Ayana Demam!.
102 Rey Belanja
103 Kedatangan Rey
104 Rasa Bersalah Rey
105 Mimpi Ayana.
106 Nasib Felly.
107 Perubahan Sikap.
108 Ungkapan Reyhano 1
109 Ungkapan Reyhano 2.
110 Permintaan Maaf Suami
111 Rey Sakit Ayana Gelisah
112 Bubur untuk Rey!
113 Menyuapi Suami
114 Tidur Bareng
115 Pagi Yang Cerah
116 Pelukan Kehangatan
117 Suasana Pagi.
118 Kejutan Untuk Ayana
119 Suasana Rumah Kenangan
120 Di Taman
121 Di Kamar
122 Di Ranjang 1
123 Di ranjang 2.
124 Permintaan Ayana
125 Sebait Pesan
126 Menuju Bandara
127 Ngidam Kue Pulut
128 Kembalinya Mamah
129 Menghabiskan waktu di kamar
130 Makan Malam bersama
131 Terbongkarnya Masa Lalu
132 Kesadaran Rey
133 Perubahan Sikap
134 Kantor polisi
135 Terbongkar lagi
136 Meluluhkan hati Suami
137 Mencari Felly
138 Kasih Sayang Rey.
139 Ke Mall
140 Penangkapan Felly
141 Kontraksi Kandungan
142 Melahirkan
143 Season 2! Pulang Ke Rumah
144 Nama untuk Rey Junior
145 Perihal Danu
146 Kabar Bayu
147 Bertemu Setelah Sekian Lama
148 Calon Kakak Ipar
149 Dilema Danu
150 Danu dan Kinar
151 Pacaran Bohongan
152 Lamaran Sekaligus Pernikahan
153 Pengumuman
154 Lanjut cerita Keluarga Reyhano Febri Cho
155 Pengumuman
Episodes

Updated 155 Episodes

1
Tragedi
2
Mencari pekerjaan
3
Rajin bekerja
4
Pertemuan
5
Tanggung jawab
6
bagaimana ini?
7
Memilih persyaratan
8
Persiapan pernikahan
9
Pernikahan.
10
melantur
11
Malam Pertama
12
Sarapan pagi
13
Tugas Ayana
14
Memijat
15
Melayaninya
16
Ke Kantor
17
Pertemuan
18
Amarah
19
Kamar mandi
20
Mandikan aku
21
Makan malam
22
Ingin Tahu
23
Perasaan seorang ibu
24
Sedikit Peduli
25
Lelaki Misterius
26
Tuan muda yang kesal
27
Perhatian Tersembunyi
28
Tingkah Aneh
29
layani aku
30
Penasaran
31
Aku harus bagaimana
32
Pesta
33
Aku bukan Pelakor
34
Perdebatan
35
Tidak Tega
36
Pakai Baju Yang Benar!
37
Perihal Gunting
38
Kepergian Felly
39
Tolong Hapus Videonya!
40
Rey Merasa Bimbang
41
Kepanikan Tuan Muda
42
Keguguran
43
Tidurlah denganku!
44
Kenyamanan
45
Visual Author
46
Rey bertemu Nadin
47
Nonton film berdua.
48
Nonton film berdua part 2
49
Nonton film berdua part 3
50
Tuan Muda pergi.
51
Seperti Orang Asing
52
Rey Gelisah
53
Rey vs Ray
54
Rey sakit.
55
Panggil Aku Selayaknya Suamimu!
56
Bertemu kembaran!.
57
Ciuman Paksa.
58
Karena Aku Mencintaimu
59
Ada Apa Dengan Hujan?
60
Kenangan Buruk
61
Felly Pulang
62
Sarapan Bersama
63
Sikap Aneh Ray
64
Pesta Sejuta Buku
65
Rey Cemburu.
66
Rey kesal
67
Suamiku Hentikan!
68
Bercinta
69
Aku Tidak Akan Melepaskanmu
70
Ke Kantor
71
Rey Gelisah
72
Ngajak Jalan
73
Jalan-jalan 1
74
Jalan-jalan 2
75
Jalan-jalan 3.
76
Jalan-jalan 4
77
Mual
78
Rahasia Kehamilan
79
Rahasia Felly
80
Mencari Tahu
81
Terbongkar
82
Ke Hotel
83
Felly Kesal
84
Perang 1
85
Perang 2
86
Semua Terbongkar
87
Ayana Pingsan
88
Ke kost-an
89
Rencana Rey Untuk Ayana
90
Rey Sakit
91
Suasana Kantor!
92
Mengikuti Danu
93
Ketemu Buku
94
Gelisah Kinar
95
Terungkap Kehamilan
96
Nada-Kinar Di Pecat!
97
Nada-pun Setuju
98
Ke Apartemen
99
Rey Pulang Ke Rumah
100
Pindah ke Apartemen
101
Ayana Demam!.
102
Rey Belanja
103
Kedatangan Rey
104
Rasa Bersalah Rey
105
Mimpi Ayana.
106
Nasib Felly.
107
Perubahan Sikap.
108
Ungkapan Reyhano 1
109
Ungkapan Reyhano 2.
110
Permintaan Maaf Suami
111
Rey Sakit Ayana Gelisah
112
Bubur untuk Rey!
113
Menyuapi Suami
114
Tidur Bareng
115
Pagi Yang Cerah
116
Pelukan Kehangatan
117
Suasana Pagi.
118
Kejutan Untuk Ayana
119
Suasana Rumah Kenangan
120
Di Taman
121
Di Kamar
122
Di Ranjang 1
123
Di ranjang 2.
124
Permintaan Ayana
125
Sebait Pesan
126
Menuju Bandara
127
Ngidam Kue Pulut
128
Kembalinya Mamah
129
Menghabiskan waktu di kamar
130
Makan Malam bersama
131
Terbongkarnya Masa Lalu
132
Kesadaran Rey
133
Perubahan Sikap
134
Kantor polisi
135
Terbongkar lagi
136
Meluluhkan hati Suami
137
Mencari Felly
138
Kasih Sayang Rey.
139
Ke Mall
140
Penangkapan Felly
141
Kontraksi Kandungan
142
Melahirkan
143
Season 2! Pulang Ke Rumah
144
Nama untuk Rey Junior
145
Perihal Danu
146
Kabar Bayu
147
Bertemu Setelah Sekian Lama
148
Calon Kakak Ipar
149
Dilema Danu
150
Danu dan Kinar
151
Pacaran Bohongan
152
Lamaran Sekaligus Pernikahan
153
Pengumuman
154
Lanjut cerita Keluarga Reyhano Febri Cho
155
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!