Memasuki kamar mandi yang sudah tersedia di kantornya, membasuh muka di depan cermin untuk menghilangkan bekas tangisannya.
Walaupun berulang ulang kali mencuci mukanya tetap saja masih terlihat jelas kalo dia habis menangis,
karena tangisan tersebut meninggalkan jejak yang membuat matanya sedikit bengkak.
Tanpa pikir panjang,ia langsung menuju tempat peristirahatannya,
Semua pekerja pun menatap wajah Ayana yang baru saja datang memasuki ruangan,namun Ayana sendiri memilih untuk menghindari tatapan mereka.
Kinar pun langsung menghampirinya dan duduk bersebelahan denganya,
"Ayana Kenapa kau lama sekali, waktu kerja sudah hampir habis,aku bahkan menunggumu sangat lama tadi, kenapa kau tidak turun-turun juga, kau tidak sedang mendapat masalahkan di sana?"
"Deg.." jantung Ayana yang berdetak kencang mendengar ucapan temanya itu.
masalah besar, iya justru aku mendapat masalah yang sangat besar Kinar.
pantas saja kalian semua tidak mau ke ruangannya, orang itu sangat galak dan sombong..
"Tidak"
sambil menggelengkan kepalanya pelan.
"tunggu tapi kenapa matamu seperti merah dan sedikit membengkak,apa kau habis menangis lagi?"
Kinar yang penasaran dengan sikap Anehnya yang terdiam sepertinya sedang memikirkan sesuatu.
"Tidak,aku tidak papa, tenanglah..."
Ayana yang tetap berusaha menahan rasa sedihnya dan menutupi permasalahannya sekarang sesuai dengan perintah Bayu.
"Aku kira kau habis menangis karena gara-gara aku tadi siang, yang mengingatkanmu tentang itu.."
"sudah cukuplah,apa aku boleh bertanya kepadamu?" Ayana
"iya tentu saja katakan saja,jika aku bisa menjawab aku akan menjawabnya, tapi jika aku tidak bisa ,ya aku akan menggelengkan kepala, Ayo cepat katakan sesuatu apa yang akan kau tanyakan kepadaku?"
Kinar sambil menaikkan alisnya ia sudah bersiap siap untuk menjawab pertanyaan Ayana.
"Bagaimana caranya mendapatkan uang yang banyak dan cepat, atau bagaimana caranya mendapatkan uang pinjaman secara cepat?"
Suara Ayana dengan rasa penuh ingin tahu sambil menghadap ke arah Kinar dengan serius,
hal itu membuat Kinar terbelalak karena mendengar perkataannya.
"Hah...apa yang sedang kau katakan Ayana,apa kau sedang kesambet sekarang?".
Kinar yang langsung tertawa mendengar perkataan Ayana yang aneh itu
"jujur saja mungkin jika kau mau hutang uang, sebaiknya hutang ke Bank biar cepat pencariannya, walaupun kau hutang banyak dan sebanyak mungkin pasti cepat pencairannya, tapi sama saja si secepat-cepatnya hutang ke bank butuh proses berhari-hari kan"
Kinar yang berbicara kembali sambil memakan cemilan-nya.
iya aku tau semuanya butuh proses dan Waktu, tapi bagaimana bisa tuan muda yang jahat itu memberiku waktu dua hari, ini benar-benar membuatku gila,dia benar-benar tidak memiliki hati sama sekali
"hey kenapa kau terdiam?ngomong-ngomong nih ada apa denganmu?, kenapa kau berbicara tentang uang pinjaman apa kau sedang memerlukan uang sekarang?"
Kinar yang penasaran dan ingin tahu sambil memakan cemilan-nya kembali memandang Ayana.
bukan butuh,bahkan sangat butuh Kinar, tapi aku bingung aku harus bagaimana sekarang...
Ayana yang hanya bisa menggigit giginya sendiri, karena merasa frustasi.
"iyah Kinar,aku sangat butuh sekarang,aku hanya bingung bagaimana caranya agar aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu.."
Bicara Ayana lemas sambil menyenderkannya kepalanya ke tembok.
"u.. uang sebanyak itu, maksudmu bagaimana si?,kau sedang membutuh uang sekarang,apa kau mau pinjam uangku dulu hah?..."
Kinar yang baik hati itu langsung menawarkan tawarannya.
Seandainya kau tau seberapa banyak uang yang aku butuhkan sekarang,kau pasti tidak akan sanggup menawarkan jasamu kepadaku Kinar
"iya aku mau, tapi aku butuh uang dua miliar besok apa kau mau memberinya untukku!, paling tidak waktu terakhir besok lusa,aku benar-benar membutuhkannya dalam waktu dua hari"
Ayana lemas dengan muka seriusnya.
Kinar langsung tertawa kembali mendengar perkataan Ayana.
"Ay Ay, kamu tuh ya bercanda Mulu yang serius donk,nih cemilan biar kamu nggak kesambet mulu, jangankan miliar sepuluh juta pun aku belum pernah memegangnya".
Waktu kerja sudah habis hari ini, Ayana kembali ke kontrakan dengan muka kusut yang penuh dengan pikiran itu,
Menjatuhkan dirinya ke ranjang sambil memandang langit-langit kamarnya,Ayana benar-benar tidak tahu lagi harus berbuat apa, pikirannya benar-benar mengganggu aktivitasnya,sampai-sampai selera makannya pun hilang,dia hanya merasa tangisan, tangisan, dan tangisan yang melekat di dirinya kali ini.
Uang dua miliar dalam waktu dua hari itu tidak mungkin, apa sebaiknya aku di penjara?, tapi aku benar-benar tidak mau jika aku harus di penjara,
lalu aku harus bagaimana?,apa aku akan menikah dengan orang kejam sepertinya, dalam waktu dua tahun terus aku akan menjadi janda, kenapa begitu.. kenapa?, kenapa harus menikah jika berniatan untuk berpisah... kenapa, kenapa dia mau menikahi ku hah?.. apa alasannya ia mengajukan persyaratan yang gila ini...?
Ayana kali ini mengeluarkan suara tangisan kerasnya di dalam kamarnya sambil meremas-remas bantal yang ia miliki,
ia benar-benar merasa tidak sanggup lagi untuk bertahan hidup di dunia ini, hanya duka dan duka yang belakangan ini ia alami membuatnya putus asa dan pasrah.
jika aku harus hidup seperti ini ya tuhan, kenapa kau tidak ambil saja nyawaku...,
aku sangat kesepian, aku benar-benar sangat sedih menghadapi ini sendirian,aku benar-benar tidak sanggup aku mohon berikan aku keajaiban untuk diriku ini Tuhan.. berikan aku kehidupan yang penuh kebahagiaan, aku mohon...
Semalaman Ayana benar-benar menangis tanpa henti,ia tertidur setelah lelah menangis, hingga pagi pun tak terasa menjemput, bahkan ia baru saja tertidur sekitar dua jam yang lalu, tapi ia harus bangun dan mempersiapkan diri kekantor kembali untuk bekerja.
menaiki ojek online seperti biasanya, dengan raut wajah yang terdiam dan kusut tidak seperti biasanya, biasanya ia selalu ceria dan semangat dalam bekerja, langsung memasuki gedung kantor dan menuju ke ruangan kerjanya.
"Hey"...
sambutan ceria Nada yang menepuk punggungnya.
"Hey....."
jawaban lemas Ayana yang memalingkan wajahnya menatap Nada sambil tersenyum menutupi kesedihannya
"Ada apa si, sepertinya kau sangat lemas hari ini belum sarapan yah?"
Nada yang merasa aneh mendapati sikapnya yang tidak seperti biasanya,ia terlihat diam dan sepertinya sedang memiliki masalah saat ini.
Ayana langsung menggelengkan kepalanya,
"tuh kan bener, Ayo sebaiknya kita sarapan bareng-bareng?"
Ajakan Nada untuk mengajaknya ke kantin.
"tidak,aku tidak lapar"
Jawab Ayana yang membuat Nada semakin penasaran, sebenarnya apa yang sedang terjadi pada dirinya.
"Hay selamat pagi"
Sambutan Kinar yang tiba-tiba baru saja datang.
"Pagi Kinar"
Keduanya langsung menjawab sapaannya,iya walaupun satu orang bersemangat dan satu terasa lemas tak bersemangat.
"Kinar kamu udah sarapan belum?"
Nada yang langsung berniatan untuk mengajak Kinar sarapan agar sekalian bareng-bareng bersama Ayana,siapa tau dia tidak jadi menolak tawarannya.
"Belum si,apa kita mau sarapan bersama,aku sudah lapar sekali si ini!"
Kinar yang langsung mengajak semuanya agar pergi ke kantin bawah sambil menepuk-nepuk perutnya.
"Aku tinggal saja yah,aku benar-benar tidak merasa lapar sekarang"
Ayana yang berbicara dengan lembut kepada teman-temannya.
"Sebelum bekerja kau harus sarapan dulu Ayana"
Nada yang sudah seniornya langsung menasehatinya agar tidak terjadi apa-apa padanya.
"iya jika aku lapar aku pasti akan segera menyusul kalian tenang saja, kalian pergilah dulu"Ayana masih mencoba tersenyum merekah menutupi kesedihannya.
"Iya sudahlah kalo begitu,ayo kita pergi ke kantin sekarang Kinar, Ayana ingat yah jangan sampai kamu telat makan, kita berdua pergi duluan yah!" Kinar dan Nada yang langsung pergi meninggalkan Ayana di dalam ruangan.
Ayana hanya sedang berpikir, keputusan apa yang akan ia berikan kepada tuan mudanya besok,diantara penjara atau menikahinya,ia sudah yakin bahwa harapan memberikannya untuk dua miliar dalam waktu dua hari itu sangat mustahil baginya.
" Apa kau tau,sebenarnya Ayana sedang kenapa si?,apa dia sedang memikirkan sesuatu,kelihatannya dia sangat masam hari ini,apa dia sedang memiliki masalah?"
Nada yang memulai dulu menanyakan tentang perasaanya yang mengganjal Kepada Ayana.
"Entahlah aku juga tidak tau, mungkin dia punya masalah pribadi aku juga tidak berani menanyakan langsung kepada Ayana"
"oh iya kamu tahu tidak kecelakaan di tengah kota yang terjadi dua Minggu yang lalu?"Kinar yang berbicara kembali.
"iya tau, memangnya kenapa?"
Nada yang penasaran kenapa Kinar tiba-tiba berbicara tentang hal ini.
"itu kecelakaan yang menimpa keluarga Ayana, semua keluarganya tewas dan tidak tertolong,kini dia pun hidup sebatang kara,aku benar-benar kasihan melihatnya, sungguh aku rasa dia benar-benar wanita tangguh"
Jelas Kinar yang ikut merasa sedih menatap Nada.
"Apah.. benarkah kasihan sekali Ayana!,apa ini yang membuatnya mengambil pekerjaan seperti ini, berarti ia dari kalangan orang yang punya kan dulu"
"iya tentu saja, aku juga ikut merasa sedih Setiap kali melihatnya"Kinar.
Nada dan Kinar pun melanjutkan sarapan paginya, sambil bercanda-canda kecil tertawa berdua sambil menyiapkan energinya untuk kembali bekerja seperti biasanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Dirah Guak Kui
penjara2 dah, toh juga tdk usah kerja sdh bisa lunas hutang dgn pria anwh itu
2021-11-29
1
Mr.VANO
seru thor
2021-05-22
1