Ayana meninggalkan rumah kesayangannya. Walaupun hatinya terasa tidak rela untuk pergi dan meninggalkan rumah itu ia tetap berusaha melangkahkan kakinya untuk tetap pergi.
Harta yang ia miliki sekarang adalah sebuah kalung pemberian ibunda tercintanya yang masih melekat di lehernya. Ia juga hanya mempunyai sedikit tabungan untuknya bertahan hidup dan mencari tempat tinggal seperti kontrakan.
Ia juga sangat membutuhkan pekerjaan sekarang. Entah bagaimana dengan nasib kuliahnya? Apakah ia akan berlanjut dan keluar karena kekurangan biaya, atau tetap melanjutkan impiannya. Begitu pikirannya sambil tak berdaya berjalan.
Akhirnya setelah mencari-cari tempat tinggal ia mendapatkan sebuah kontrakan yang sempit dan kecil. Tapi tentunya cukup untuknya bertahan hidup sendirian.
Ayana termasuk anak yang mandiri dan tidak suka menghambur-hamburkan uang. Walaupun kehidupan berkecukupan kala itu tetapi ia masih berusaha untuk menabung dan berjaga-jaga seperti kejadian saat ini sekarang. Untung saja ia masih memiliki tabungan untuk bertahan hidup.
"Ay. Kamu di mana sekarang? Aku lihat rumahmu sudah di sita. Aku mohon jawab Ay. jangan membuat kita berdua cemas?"
Pesan Mia yang sedang duduk berdua di rumahnya memikirkan keadaan teman dekatnya tersebut.
"Aku pergi dari rumah dan menyewa kontrakan di daerah deket sini Mia."
Jawab Ayana yang langsung membaca pesan tersebut.
"Kenapa kamu tinggal di kontrakan? Kenapa ga tinggal di rumah aku aja."
Mia dan Siska tentunya kasihan dengan keadaan
Ayana sekarang.
"Tidak usah Mia. Tenang saja, aku akan baik-baik saja kok. Makasih banyak ya kalian sudah baik banget sama aku."
"Iya sudah Ayana. Tunjukkan di mana kontrakan mu sekarang! Kita berdua akan segera ke sana." Pesen Mia kembali.
Mia dan Siska tentunya begitu cemas dengan keadaan Ayana. Mereka berdua langsung pergi mengendarai mobilnya ke tempat kontrakan Ayana tinggal.
Akhirnya mereka dengan cepat menemukan lokasi tempat tinggal Ayana. Mereka pun buru-buru berjalan menuju ke kontrakannya.
"Ayana..."
Panggilan Mia dan Siska yang sudah berkaca-kaca menatap teman dekatnya dari kejauhan.
"Iya. Terimakasih sudah datang ke mari"
Ayana langsung menghampiri dan memeluk mereka berdua. Lalu menangis kembali karena sedih.
"Ayana bagaimana kau bisa hidup di tempat seperti ini nanti? Ayo pulanglah dan tinggal di rumahku."
Siska yang tidak tega melihat keadaan Ayana sekarang.
"Iya Ayana. Paling tidak pilihlah tinggal dirumahku atau tinggal di rumah Siska?" Mia yang sangat peduli dan baik hati juga menawarkan hal yang serupa.
"Tidak Mia. Siska. Tempat ini sudah lebih dari cukup bagiku. Aku juga tidak ingin merepotkan kalian"
Ayana tidak ingin menjadi beban orang lain. Ia juga ingin membuktikan pada dirinya sendiri bahwa dia juga sanggup dan bisa melewati cobaan ini.
"Tidak sama sekali Ayana. Ayo tinggallah bersamaku. Ibu dan ayahku juga bilang begitu. Kau tinggalah bersamaku yah?.."
Siska memegang erat tangan Ayana untuk menyakinkannya.
"Iya Ayana aku mohon. Turuti permintaan kita." Mia ikut memegang tangannya juga untuk memohon.
"Maafkan aku Siska. Mia. Bukannya aku menolak. Aku tidak ingin merepotkan kalian. Jika kalian mau membantuku maka bantulah aku mencari pekerjaan. Aku sangat membutuhkan pekerjaan sekarang"
Ayana langsung tersenyum kembali melihat teman-temannya yang begitu baik padanya. Ia mencoba menegarkan diri dan meyakinkan teman-temannya itu.
"Benarkah. Kau yakin? kau mampu tinggal sendirian begini?"
Siska yang malah merasa sedih dan tidak sanggup.
"Aku akan baik-baik saja tenanglah." Ayana pu tersenyum lebar kepada mereka semua untuk menutupi kesedihannya.
"Untuk masalah pekerjaan? Sebentar aku akan tanyakan kepada kakakku. Mungkin ada lowongan pekerjaan dikantornya."
Siska langsung saja menelfon kakaknya untuk mencari pekerjaan tanpa basa basi. Siapa tahu di kantor kakaknya sedang membutuhkan karyawan baru untuk bekerja.
"Apa kak? Ya sudah lah kalo begitu.." Siska yang langsung menutup panggilannya dengan muka kusamnya setelah beberapa saat menelpon.
"Bagimana Sis? Apa ada lowongan pekerjaan untuk Ayana?"
Mia juga penasaran melihat raut wajah Siska yang kusam.
Siska menggelengkan kepalanya dan terdiam.
"Benarkah? Apa benar-benar tidak ada lowongan kerja hah? sepertinya kau kurang meyakinkan." Melihat Siska yang terdiam dan berpikir membuat Mia penasaran.
"Sebenarnya ada.., Tapi jadi cleaning servis. Tukang bersih-bersih di kantor,semacam Ob. ini tidak cocok untuk Ayana. Aku tidak akan rela jika kau harus bekerja seperti itu. aku akan Carikan pekerjaan yang lain untukmu nanti. Tenanglah Ayana"
Siska langsung meyakinkan Ayana bahwa dia akan mencarikan pekerjaan yang lebih baik untuknya.
"Tidak papa. Aku butuh pekerjaan itu sekarang. Aku mohon Siska. Aku mau kok jadi cleaning servis. Intinya aku mau pekerjaan itu. Yang penting kan aku memiliki pekerjaan dan penghasilan sekarang." Ayana yang memohon.
"Tapi Ay. Kamu jangan bekerja begini. Aku pasti akan mencarikan pekerjaan yang lebih bagus dan cocok untukmu" Siska
"Iya Ay. Kamu juga harus mempersiapkan diri dulu untuk bekerja. Apa kau yakin kau akan bekerja sebagai cleaning servis? Jangan kegabah,cari pekerjaan yang lebih pantas untukmu."Mia yang ikut mendukung kemauan Siska.
"Aku tidak perduli itu. Yang penting aku memiliki pekerjaan sekarang. Lagian pekerjaan itu pekerjaan yang baik dan mulia bukan? Aku juga mau kok Mia,Siska. Please aku mohon.."
Ayana berusaha meyakinkan mereka berdua agar menuruti permintaannya.
"Tapi Ay. Jika kau bekerja di kantor itu bagaimana dengan kuliahmu?" Siska
"Mungkin sementara waktu aku terpaksa harus berhenti kuliah. Aku akan fokus bekerja dan mencari uang untuk berkuliah juga nantinya."
Ayana Kenapa hidupmu jadi begini si..
Siska malah meneteskan air mata kembali mendengar ucapan Ayana. Mia pun merasa begitu sedih dan tidak mampu menerima semua ini.
keputusan Ayana yang memohon kepada Siska untuk memberinya pekerjaan tersebut akhirnya di setujui oleh Siska dan Mia.
Siska langsung menelfon kakaknya kembali untuk memberitahu kepada kakaknya kalau Temanya Ayana ingin bekerja sebagai cleaning servis.
*
*
Pagi esok pun tiba. Kini saatnya Ayana bersiap-siap bekerja untuk pertama kalinya di kantor tempat kerja Kakaknya Siska.
Menyemprot sedikit parfum ke bajunya yang ia kenakan. Mengikat rambut panjangnya yang terurai jatuh ke punggung dengan ikat rambut berwarna merah miliknya.
Ayana langsung memesan ojek online dan menuju ke rumah Siska untuk berangkat kerja dengan kakaknya.
Setengah jam berlalu.
Kini Ayana sudah berada di sebuah gedung perusahaan pencakar langit. Tertulis besar di tengah-tengah gedung itu bernamakan (Febbri Cho Company City) yang merupakan salah satu perusahaan besar dan memiliki banyak cabang di negara ini.
Sesampainya di gedung kantor itu Ayana terus mengikuti kakaknya Siska untuk mendapatkan pengarahan dan masuk ke ruangan kerjanya bersama pegawai kantor yang sudah senior tentunya.
Ia juga memasuki ruangan yang dipenuhi dengan candaan orang-orang berseragam sama. Melihat kedatangan Ayana semuanya terdiam dan langsung mendengarkan bicara dan perintah Atasannya.
Atasan juga memberi arahan dan menyuruh para karyawan terdahulu untuk memberi tahu dan mengajarkan apa saja pekerjaan yang harus di kerjakan oleh Ayana.
Ayana pun langsung tersenyum malu kepada mereka semua dan memperkenalkan dirinya kepada pekerja-pekerja yang sudah terdahulu.
"Hey. Selamat datang di sini. Perkenalkan aku Nada. Nama kamu siapa?" Nada. Si baik hati dan ceria. Beruntungnya Ayana langsung bertemu dengannya hari ini.
Nada merupakan salah satu cleaning servis senior yang sudah bekerja terdahulu dan bertahun-tahun. Ia adalah orang kepercayaan kantor juga. Bahkan ia dianggap sebagian ketua cleaning servis di kantor ini.
Dia sangat baik dan peduli kepada setiap orang. Ia tidak pernah berhati besar walaupun ia adalah orang kepercayaan kantor.
"Aku Ayana. Mohon bimbingannya ya kak senior"
Ayana mengatakan dengan pelan dan nada yang sangat sopan. Tentunya ia sangatlah canggung karena masih baru.
"Tentu saja Ayana. Aku pasti akan memberi tahu semua pekerjaanmu di sini, tenanglah. Tapi satu hal. Jangan panggil aku kak. Panggil saja aku Nada. Biar kita lebih akrab. Kita boleh berteman kan?"
"Iya kak tentu saja. Eh maksudku Nada" Ayana grogi dan tegang karena baru pertama kalinya bekerja di sebuah kantor seperti ini.
Kehadiran Nada di kantor barunya benar-benar membuat hati Ayana senang. Ia juga membuat hati Ayana tenang dan menghapus ketegangannya saat berada di kantor pertama kali kerjanya itu.
Ayana mulai berkenalan dengan banyak orang. Bercanda tawa dan membicarakan tentang isi pikiran mereka masing-masing. Ternyata teman-teman cleaning servis-nya sangat baik dan ramah, jadi mereka semua mudah untuk saling akrab.
Sambil mengikuti arah senior Ayana melakukan pekerjaan dengan rajin dan sehati-hati mungkin. Ia juga berharap bisa bekerja dengan baik dan mengumpulkan banyak uang untuk melanjutkan kuliahnya.
Tak terasa waktu sudah hampir malam. Semua pekerja pulang ke rumah masing-masing untuk beristirahat. Begitu juga dengan Ayana yang merasakan pegal-pegal karena kecapean dan belum terbiasa dalam melakukan pekerjaan ini. Namun hari ini ia melakukan pekerjaan dengan sangat baik dan hati-hati kerena mengikuti arahan senior.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 155 Episodes
Comments
Dirah Guak Kui
kehidupan bagaikan roda berjln terus
kadang diatas/kadang dibawah
2021-11-29
1