Eps 17. Ujian Datang Terlalu Cepat

"Sejak itu aku menghindari dan tidak meladeni Sendra tapi dia tetap ngejar aku sampai sekarang. Aku sudah tegasin ke dia aku tidak pernah suka dia, dan kami tidak ada hubungan..."

Dalam pikiran Kharis sekarang Lewi menggampangkan perasaan seseorang, bahkan tidak menyadari sikapnya menyakiti seseorang. Sejujurnya dia kecewa mendengar pengakuan Lewi sejauh mana kedekatan mereka.

Sebab dia cukup banyak melihat sendiri bagaimana tingkah pola Lewi bersama teman-teman cewek, menikmati dan tidak menolak bila ada yang mendekati. Jika dengan Sendra bahkan sudah sampai berciuman, masa menganggap tidak ada apa-apa???

"Bagi Kak Sendra, kalian punya hubungan..."

Bergetar suara Kharis menahan sakit di dadanya, bukan hanya karena kakaknya tapi karena Lewi sekarang.

"Terserah dia, bagi aku dia teman biasa..."

"Tidak ada teman seintim itu tanpa melibatkan rasa.... Mungkin bagi seorang Lewi Andrean berteman dengan cara seperti itu wajar, normal, biasa... tapi apa pernah memikirkan perasaan orang, kak Sendra misalnya... buktinya dia masih mengejar artinya di mata dia kalian lebih dari teman."

Lewi merasakan nada suara Kharis yang berbeda, ada kemarahan yang tertahan dalam suara yang bergetar itu.

"Aku salah... Ris. Maafkan perilaku aku di masa lalu mengganggu dan menyakiti kamu sekarang... Maaf ya... aku janji nggak akan seperti itu lagi..."

Lewi berucap sungguh-sungguh dengan tatapan penuh permohonan, meraih tangan kanan Kharis dan meremas perlahan, ingin menyalurkan segenap rasa sayang dalam dirinya juga penyesalan untuk sikap masa lalunya.

"Aku mau pulang..."

Kharis berdiri, tangan Lewi terlepas. Kharis tidak menunggu persetujuan dari Lewi dan langsung melangkah. Dia mulai merasa sakit di kepala dan punggungnya. Semua rasa yang terkumpul di dadanya serta tangisan yang sedari tadi ditahannya membuat dia tidak ingin bertahan lagi di sini.

"Riris..."

Dua tangan besar itu mendekap Kharis dari belakang.

"Maaf... ya. Aku cinta kamu, aku takut kamu pergi. Jangan tinggalin aku ya... aku janji aku akan perbaiki semua, dengan Revy, dengan Sendra. Just stay with me, please... Aku butuh kamu..."

"Aku nggak ngerti harus gimana sekarang, antar aku pulang..."

Lewi melepas tubuh Kharis, tangannya meraih satu tangan Kharis dan memegang erat...

"Baik... kita pulang..."

Ujian terhadap cintanya datang secepat ini, dia harus meyakinkan Kharis tentang perasaan cintanya. Dia Melihat Kharis goyah tadi, membuat dia takut Kharis akhirnya memilih untuk meninggalkannya sebagaimana kemauan Revy, dia sempat mendengar teriakan Revy pada Kharis tadi.

Dia harus memikirkan cara bagaimana supaya Revy bersedia memaafkan dan mau menerima hubungannya dengan Kharis. Dan ini akan sangat sulit.

Sepanjang perjalanan yang hanya beberapa menit itu Lewi tak melepaskan genggamannya. Dalam hati dia belum ingin kembali ke rumah masih ingin bersama, dia ingin memastikan Kharis tidak akan terpengaruh dengan penolakan Revy terhadap hubungan mereka. Tapi melihat raut wajah Kharis dia urung melakukannya. Dia telah belajar bahwa gadisnya tidak dapat didikte, dia punya pemikiran sendiri untuk apapun.

Di depan rumah sesaat setelah mobil berhenti Lewi tidak mengatakan apapun lagi. Dia hanya meraih tengkuk Kharis, mencium kening gadis itu, sedikit lama menahan posisi itu. Untuk sekarang kata-kata tidak akan berarti. Saat melepaskan ciuman itu dia berpindah membelai rambut, kedua pipi, mata, hidung, menyentuh seluruh wajah itu penuh sayang. Sementara Kharis terdiam dalam sejuta rasa membiarkan dan juga menikmati apa yang dilakukan Lewi.

"I love You, really really love You..."

Kalimat sakral itu meluncur pelan dari bibirnya di bawah tatapan yang sangat sendu juga sedih keduanya. Dia kemudian membuka seatbelt Kharis, turun bermaksud membukakan pintu, tetapi Kharis sudah turun dari mobil.

Dia ikut melangkah sampai di teras rumah dan berhenti di sana menunggu Kharis masuk. Kharis masuk tanpa menoleh... Tertunduk Lewi melangkah pulang, semoga gadisnya kuat... harapnya.

*****

Enam hari berlalu dalam sepi. Kharis tak menjawab telpon, tidak membaca pesan entah sudah berapa banyak panggilan dan pesan yang terkirim. Bahkan dua hari ini telpon Kharis tidak bisa dihubungi. Jendela kamar pun tidak kunjung terbuka.

Gelisah bercampur rindu di hati Lewi semakin bertambah. Berbagai kemungkinan melintas di kepalanya, mungkin Kharis sakit, mungkin tertekan, mungkin diancam Revy, mungkin gadis itu akhirnya menyerah??? Beberapa kali berniat mendatangi rumah itu bertemu Revy atau Kharis dia ingin kejelasan, dia ingin penyelesaian. Tapi dia tahu juga Revy tidak bisa dihadapi secara frontal.

Di sisi lain, mami Vero sudah berulang-ulang meminta dia pulang ke kota J. Dia tahu apa yang sudah menunggunya di sana. Tapi dia tidak ingin pergi sebelum memastikan hati Kharis, memastikan hubungan mereka. Dengan persoalan masa lalu saja mempengaruhi Kharis bagaimana jika menghadapi mami Vero. Ini sebenarnya yang paling berat untuk Lewi hadapi sejak dia memutuskan mengikuti kata hatinya yang mencintai Kharis.

Lewi memasukkan beberapa merek Coklat di sebuah paper bag, sebuah novel terbaru yang dia pesan online di dalamnya berisi sebuah surat. Dia juga memasukkan beberapa barang yang sudah lama terkumpul secara tak sengaja saat mengetahui Kharis menyukai karakter Piggy, ke mana saja jika melihat benda seperti itu spontan dia membelinya: beberapa kartu quotes, sebuah boneka berukuran sedang, flashdisk, stand hp, sticky notes, jam weker digital transparan berlampu, dua buah ballpoint dan beberapa agenda/binder berbeda ukuran. Terakhir dia memasukkan sebuah kotak berisi jam tangan.

Kemarin dia memikirkan bagaimana cara menghubungi Kharis, akhirnya memilih memberikan benda-benda tersebut.

Di depan pintu, menekan bel beberapa kali, dia tidak boleh lemah dan jadi pengecut. Jika Revy yang keluar dia siap hadapi, jika Kharis yang keluar itu lebih baik.

"Selamat sore tante..."

Ternyata tante Melissa yang membuka pintu.

"Sore, Lewi... masuk."

"Kharis ada tante..."

"Eh... tante nggak tahu, tante baru pulang. Duduk dulu, sebentar ya tante lihat dulu Kharis ada atau nggak..."

Lewi menunggu dengan dada berdebar. Apa saja bisa terjadi sekarang. 15 menit menunggu akhirnya tante Melissa keluar lagi.

"Kharis sakit... tante sudah periksa tidak ada yang perlu dikuatirkan, hanya perlu istirahat."

"Boleh bertemu?"

Lewi berharap...

"Sebaiknya tidak. Dia akan menghubungi kamu."

"Baik tante, Lewi titip ini untuk Kharis..."

Lewi menyodorkan paper bag yang sedari tadi dia peluk.

"Lewi pamit tante..."

Resah semakin menggunung, sesuatu yang tidak dia harapkan melintas. Tetapi dia akan menunggu, semoga ada moment untuk bertemu seperti beberapa kali terjadi sebelumnya.

Di dalam kamar, Mama Melissa meletakkan paper bag pemberian Lewi di tempat tidur di samping anak gadisnya yang masih membungkus seluruh tubuhnya sampai menutup kepalanya dengan bed cover. Seperti inilah Kharis setiap ada masalah mengurung diri di kamar dan itu bisa berhari-hari. Tadi mama sudah membujuk, memaksa, Kharis tetap pada pendiriannya tidak ingin bertemu Lewi.

"Darling... kalau ada masalah sebaiknya bicara dengan baik, jangan dibiarkan berlarut-larut, tidak baik untuk kalian berdua... Ini Lewi titip sesuatu..."

Tidak ada jawaban atau gerakan dari tubuh yang berbaring menghadap dinding. Mama memutuskan keluar. Setelah pintu tertutup Kharis bangun dan bergerak ke pintu memutar anak kunci. Mengambil paper bag dari Lewi dan memeluk sambil duduk di sisi tempat tidur. Air mata pun menetes lagi. Cinta bisa begitu membahagiakan tetapi bisa juga begitu menyakiti. Tak bisa terungkap lagi betapa dia merindukan Lewi... tetapi kakaknya tidak memberi dia pilihan.

Empat hari sebelumnya...

.

🌪🌪🌪

Terpopuler

Comments

Sri Astuti

Sri Astuti

perlu waktu untuk menjadi tenang dan berpikir jernih utk melangkah ke depan

2023-07-17

0

Putri Minwa

Putri Minwa

mutiara Yang Terabaikan mampir ya thor

2022-11-27

0

Miah Restiana

Miah Restiana

mulai sekarang bang lewi.. harus tegas k setiap wanita.. jangan kasih harapan klau gak suka.. wanita hatinya peka lohh..

2021-11-01

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Tak Pernah Bicara
2 Eps 2 Pencipta Galau
3 Eps 3 Rela Aku Rela
4 Eps 4 Sepertinya Dia Berubah
5 Eps 5 Berawal dari 'Ce'
6 Eps 6 Ada Sensasi Apa
7 Eps 7 Jaga Hati
8 Eps 8 Biar Jelas Semuanya
9 Eps 9 Sebahagia Ini Memiliki
10 Eps 10 Sarapan Terindah
11 Eps 11. Aku Milik Kamu
12 Eps 12. Butuh Janji Kamu
13 Eps 13. Unpredictable Girl
14 Eps 14. Tidak Baik-Baik Saja
15 Eps 15. Putusin Dia
16 Eps 16 Apa yang Harus Dilakukan
17 Eps 17. Ujian Datang Terlalu Cepat
18 Eps 18. Pilihan 1
19 Eps 19. Pilihan 2
20 Eps 20 Pilihan 3
21 Eps 21 Maaf Terima Kasih
22 Eps 22 Hati Revy
23 Eps 23. Salah Paham?
24 Eps 24. Sama-sama Sedih, Tapi...
25 Eps 25 Jodoh Tidak Jauh
26 Eps 26. Ironi
27 Eps. 27. Baiklah
28 Eps 28 Belajar Semua Hal
29 Eps 29 Membayangkan Bertemu
30 Eps 30 Wisuda Bersama
31 Eps 31. Cinta yang Kembali
32 Eps 32 Waktu Berdua
33 Eps 33. Rival
34 Eps 34. Dia Selingkuh
35 Eps 35. Sebelum Dia Pergi
36 Eps 36 Komitmen
37 Eps. 37. Keyakinan
38 Eps 38. Tentang Lewi
39 Eps 39 Sibuk
40 Eps 40 Gegana Lagi
41 Eps. 41 Sekretaris
42 Eps. 42 Mami
43 Eps 43. Sekuat Rasa
44 Eps 44. Calon
45 Eps. 45 Suka-suka
46 Eps. 46 Boss, Asisten dan Sekretaris
47 Eps. 47 Welcome
48 Eps. 48. Atasan Bukan Kekasih
49 Eps. 49. Derita Boss
50 Eps 50. Anak Magang
51 Eps 51. Cemburu Kah?
52 Eps. 52. Sekretaris Aku
53 Eps. 53. Begini Rasanya
54 Eps 54. Ke Mana Aja
55 Eps. 55. Gerr...!
56 Eps. 56. Urusan Hati
57 Eps. 57. Belum Kelar
58 Eps. 58. Aku Yakin, tapi Dia??
59 Eps. 59. Complicated
60 Eps 60. Biar Pas 5
61 Eps 61 Belum Cukup umur
62 Eps. 62. Membuatnya Pantas
63 Eps 63. Show Time
64 Eps. 64. Dating
65 Eps 65. Dikalahkan Anak Magang
66 Eps. 66. Langkah Selanjutnya?
67 Eps. 67. Hubungan Kalian Serius?
68 Eps. 68. Bukan Tandingan
69 Eps. 69. Mama = Rumah
70 Eps. 70. Belum Percaya
71 Eps. 71. Kekasih Sepenuhnya
72 Eps. 72. Nggak Usah Sembuh
73 Eps. 73. Rencana Cadangan
74 Eps. 74. Melamar
75 Eps 75. Mami-Mama
76 Eps. 76. Mami-Mama 2
77 Eps. 77. Aku Kamu Kita
78 Eps 78. Ayo Menikah
79 Eps. 79. Beri Aku 2 Menit
80 Eps. 80. Gimana Rasanya
81 Eps 81. Cintanya Papa
82 Eps. 82. Menit Demi Menit
83 Eps. 83. Hak Paten
84 Eps 84. Hanya Bahagia
85 Eps 85. Menyatukan Dua Keinginan
86 Eps 86. Awal dari Sebuah Akhir...
87 Bonus Eps. Mengatur Langkah
88 Berpikir
89 Bonus Eps. Urusan Bpk. Rumah Tangga
90 Bonus Eps. Mengurus Suami
91 Bonus Eps. Mungkin
92 Bonus Eps. Aku yang Hamil, Dia yang Manja
93 Bonus Eps. Menanti
94 Bonus Eps. Menanti 2
95 Bonus Eps. Yang Dinantikan
96 Bonus Eps. Nomor Satu Siapa
97 Bonus Eps. Sebuah Nikmat untuk Papi
98 Bonus Eps. Kemasan
99 FATE OR DESTINY
100 Bonus Eps. Sayang Selamanya
101 Bonus Eps. Satu Lagi Ya...
102 My Gratitude
103 Mau Lanjut Nggak?
104 Eps. 104. Berusaha Tetap Saling Cinta
105 Eps. 105. Banyak Kebahagiaan
106 Eps. 106. Bukan Pilihan Bodoh
107 Hanya Sebuah Info Judul Baru
108 Bonus Eps. Selingan Aja...
109 Hiii Semuanya
110 Apa Ada Cinta
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Eps 1 Tak Pernah Bicara
2
Eps 2 Pencipta Galau
3
Eps 3 Rela Aku Rela
4
Eps 4 Sepertinya Dia Berubah
5
Eps 5 Berawal dari 'Ce'
6
Eps 6 Ada Sensasi Apa
7
Eps 7 Jaga Hati
8
Eps 8 Biar Jelas Semuanya
9
Eps 9 Sebahagia Ini Memiliki
10
Eps 10 Sarapan Terindah
11
Eps 11. Aku Milik Kamu
12
Eps 12. Butuh Janji Kamu
13
Eps 13. Unpredictable Girl
14
Eps 14. Tidak Baik-Baik Saja
15
Eps 15. Putusin Dia
16
Eps 16 Apa yang Harus Dilakukan
17
Eps 17. Ujian Datang Terlalu Cepat
18
Eps 18. Pilihan 1
19
Eps 19. Pilihan 2
20
Eps 20 Pilihan 3
21
Eps 21 Maaf Terima Kasih
22
Eps 22 Hati Revy
23
Eps 23. Salah Paham?
24
Eps 24. Sama-sama Sedih, Tapi...
25
Eps 25 Jodoh Tidak Jauh
26
Eps 26. Ironi
27
Eps. 27. Baiklah
28
Eps 28 Belajar Semua Hal
29
Eps 29 Membayangkan Bertemu
30
Eps 30 Wisuda Bersama
31
Eps 31. Cinta yang Kembali
32
Eps 32 Waktu Berdua
33
Eps 33. Rival
34
Eps 34. Dia Selingkuh
35
Eps 35. Sebelum Dia Pergi
36
Eps 36 Komitmen
37
Eps. 37. Keyakinan
38
Eps 38. Tentang Lewi
39
Eps 39 Sibuk
40
Eps 40 Gegana Lagi
41
Eps. 41 Sekretaris
42
Eps. 42 Mami
43
Eps 43. Sekuat Rasa
44
Eps 44. Calon
45
Eps. 45 Suka-suka
46
Eps. 46 Boss, Asisten dan Sekretaris
47
Eps. 47 Welcome
48
Eps. 48. Atasan Bukan Kekasih
49
Eps. 49. Derita Boss
50
Eps 50. Anak Magang
51
Eps 51. Cemburu Kah?
52
Eps. 52. Sekretaris Aku
53
Eps. 53. Begini Rasanya
54
Eps 54. Ke Mana Aja
55
Eps. 55. Gerr...!
56
Eps. 56. Urusan Hati
57
Eps. 57. Belum Kelar
58
Eps. 58. Aku Yakin, tapi Dia??
59
Eps. 59. Complicated
60
Eps 60. Biar Pas 5
61
Eps 61 Belum Cukup umur
62
Eps. 62. Membuatnya Pantas
63
Eps 63. Show Time
64
Eps. 64. Dating
65
Eps 65. Dikalahkan Anak Magang
66
Eps. 66. Langkah Selanjutnya?
67
Eps. 67. Hubungan Kalian Serius?
68
Eps. 68. Bukan Tandingan
69
Eps. 69. Mama = Rumah
70
Eps. 70. Belum Percaya
71
Eps. 71. Kekasih Sepenuhnya
72
Eps. 72. Nggak Usah Sembuh
73
Eps. 73. Rencana Cadangan
74
Eps. 74. Melamar
75
Eps 75. Mami-Mama
76
Eps. 76. Mami-Mama 2
77
Eps. 77. Aku Kamu Kita
78
Eps 78. Ayo Menikah
79
Eps. 79. Beri Aku 2 Menit
80
Eps. 80. Gimana Rasanya
81
Eps 81. Cintanya Papa
82
Eps. 82. Menit Demi Menit
83
Eps. 83. Hak Paten
84
Eps 84. Hanya Bahagia
85
Eps 85. Menyatukan Dua Keinginan
86
Eps 86. Awal dari Sebuah Akhir...
87
Bonus Eps. Mengatur Langkah
88
Berpikir
89
Bonus Eps. Urusan Bpk. Rumah Tangga
90
Bonus Eps. Mengurus Suami
91
Bonus Eps. Mungkin
92
Bonus Eps. Aku yang Hamil, Dia yang Manja
93
Bonus Eps. Menanti
94
Bonus Eps. Menanti 2
95
Bonus Eps. Yang Dinantikan
96
Bonus Eps. Nomor Satu Siapa
97
Bonus Eps. Sebuah Nikmat untuk Papi
98
Bonus Eps. Kemasan
99
FATE OR DESTINY
100
Bonus Eps. Sayang Selamanya
101
Bonus Eps. Satu Lagi Ya...
102
My Gratitude
103
Mau Lanjut Nggak?
104
Eps. 104. Berusaha Tetap Saling Cinta
105
Eps. 105. Banyak Kebahagiaan
106
Eps. 106. Bukan Pilihan Bodoh
107
Hanya Sebuah Info Judul Baru
108
Bonus Eps. Selingan Aja...
109
Hiii Semuanya
110
Apa Ada Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!