Eps 11. Aku Milik Kamu

Di meja makan, moment yang langkah mereka bisa makan malam bersama. Paling sering Kharis makan berdua papa Didi. Mama Melisa biasanya dari RS langsung ke tempat praktek pribadinya yang dekat dengan kantor papa atau di klinik praktek bersama dengan rekanannya.

"Tumben mama di rumah..."

"Iya... jadwal praktek malam ini sudah mama kosongkan. Mama perlu istirahat juga."

"Mama baru sadar, sudah jadi dokter sekian tahun masih saja keteteran nggak bisa memanage waktu dan pekerjaan. Profesi mama itu berat. Seharian mama ada di berapa tempat menghadapi banyak pasien. Kalau fisik tidak dijaga resikonya tinggi, kalau cape bisa salah diagnosa kan. Lagian umur sudah bertambah, sudah nggak muda lagi, meskipun dokter tapi kalau beban kerja terlalu banyak, bisa sakit juga. Pasiennya sembuh malahan dokternya yang sakit."

"Tu mama... denger nasehat suami..."

"Iya... makanya sekarang mama di rumah. Mama juga nggak lanjutin praktek di RS xxx, jauh dari sini, cape mama bolak-balik. "

"Kak Revy jadi pulang, ma?"

"Jadi, hari jumat atau sabtu minggu depan katanya. Udah setahun nggak pulang, mama paksa pulang. Masa laki-laki belum move on juga."

"Maksudnya..."

Kharis penasaran.

"Revy putus hubungan dengan pacarnya, siapa itu mama lupa..."

"Kak Sendra? Masa sih putus, mereka janjian S2 bareng itu. Eh... tapi aku pernah lihat kak Sendra di sini sih."

"Iya... itu. Sakit hati mungkin dia makanya setahun ini nggak mau pulang. Kamu jemput ya, tanya Revy kapan penerbangannya."

Kharis mengangguk mengiyakan. Kharis ingat pernah melihat Sendra makan dengan seorang lelaki tapi sudah lama. Kharis tidak melihat siapa lelaki itu karena duduk membelakanginya saat itu. Apalagi kayaknya Sendra langsung buru-buru pergi saat melihat Kharis. Apa mungkin Sendra selingkuh dari Revy....

"Ma, besok siang aku janjian pergi dengan kak Lewi ke danau L*now, boleh?"

"Hmmm... ingat waktu kalau pergi-pergi. Ingat juga pacaran yang sehat gimana, tahu etikanya juga. Mama ijinan kamu pacaran tapi harus bisa jaga diri... iya kan, pa?"

Mama Melissa melirik papa yang hanya mangut-mangut saja tidak bersuara. Papa Didi memang jarang bicara, jika dia merasa penting sekali baru dia bicara. Tapi kalau ketemu lawan sebanding ngobrol topiknya pas kayak politik, bola atau catur waaah nggak akan berhenti.

"Iya, ma... nggak bakal aku lupa itu..."

***

Duduk berdua di kursi outdoor sebuah pojok kafe pinggir danau, menikmati suasana sejuk pegunungan. Masih ada pisang goreng stick di atas meja serta 2 gelas kopi yang tinggal setengah. Sesekali Lewi menyuapkan penganan itu ke mulut Kharis dan setiap kali juga ditolak Kharis.

"Buka dong mulutnya..."

Kali ini sedikit memaksa.

"Aku nggak terlalu suka gorengan kakak, udah kenyang juga makan roti bakar..."

"Nggak suka ternyata, kenapa nggak bilang..."

"Masa nggak ngerti, udah aku tolak, kakak main masukin ke mulut aku aja dari tadi..."

Agak kesel Kharis menerima perlakuan Lewi, padahal Lewi maksudnya pengen romantis, gagal deh...

"Sorry, ya... "

Respon Lewi dengan nada yang lembut. Dia memperbaiki rambut Kharis yang tergerai karena terpaan angin.

"Aku semakin sayang deh, tahu kamu seperti ini..."

"Memang aku seperti apa..."

Kharis bertanya sedikit malu, masih risih dengan perlakuan sayang yang dia terima.

"Apa adanya, nggak jaim ke aku, nggak suka ya bilang nggak suka, marah ya... marah aja."

"Boleh tahu nggak, sejak kapan kakak suka aku?"

"Kapan ya... waktu liburan, datang yang kedua kali di sini, lihat ada gadis ke mana-mana dengan motor. Penasaran..."

"Serius? Itukan bulan Desember udah satu tahun setengah."

"Kamu ingat aja kapan persisnya... mulai suka aku juga ya waktu itu..." Lewi senyum-senyum mengangkat kedua alisnya.

"Mmm... iya sih."

Kharis menundukkan wajahnya menyimpan malu.

"Aku tahu kok. Tapi kamu beda banget, kamu nggak ngejar aku atau cari perhatian, malah lebih suka menghindar... makanya aku penasaran. Semakin ke sini semakin suka, karena kamu orang yang fokus dengan sesuatu. Saat kumpul di komunitas kamu datang untuk kerja, beda dengan mereka datang cuma buat nempel-nempel ke aku, neg akunya..."

"Hahaha, neg kok rela aja tangannya dipegang-pegang, bahu disenderin... Kadang aku lihat kakak sendiri kok yang perlakukan cewek ya kayak seperti pacar. Pacaran kali, tapi nggak mau ngaku..."

"Nggak ada... aku pernah pacaran sekali, kamu yang kedua... mereka itu teman, nggak lebih."

"Perempuan itu kalau udah dipegang tangannya, dirangkul, ya dikasih sentuhan-sentuhan, baperlah. Masa kakak nggak tau. Makanya bedain memperlakukan pacar sama teman..."

"Baru kamu yang ngomong gini ke aku..."

Lewi takjub karena gadis yang satu ini tidak segan mengoreksi dirinya. Nilai Kharis semakin bertambah di mata Lewi, berani memberi kritikan, berani menolak kalau tidak setuju, mengaku suka tapi tidak murahan.

"Kakak itu temannya banyak, kalau kayak gitu terus pacar kakak bisa makan hati..."

"Pacar kakak siapa sih...?

Lewi tertawa, alisnya naik turun menggoda Kharis.

"Ihh, aku serius..."

"Hahaha, iya-iya, makasih ya sudah kasih tahu aku."

Lewi menatap sayang sambil meraih tangan gadisnya.

"Pindah ke sini samping aku kita foto dulu, belum ada foto bersama..."

Dengan latar belakang danau vulkanik itu mereka mengambil pose selfie pertama mereka. Lewi juga mengambil beberapa foto Kharis dengan ponselnya.

"Lihat... kakak..."

Kharis mengambil ponsel Lewi dan melihat foto-foto yang sudah tersimpan di galeri. Mukanya bersemu merah melihat beberapa foto mesra mereka di sana.

"Hp kamu mana... nggak mau ambil foto kita berdua? Nggak niat posting gitu di akun medsos kamu?"

"Hahaha... nggak, aku malas posting-posting foto."

"Iya... kamu tuh unik. Cewek lain begitu jadian langsung pasang foto profil, sering posting foto berdua dengan caption lebay... Kamu postingannya quotes aja atau tautan apa... "

"Biar aja kali, hak mereka. Aku malah yang aneh kak, bukan unik... Emm kakak tahu, aku pikir kakak pacaran sama Peggy, karena postingannya waktu itu selfie dengan kakak, memang cuma tangan doang yang ngerangkul dia, tapi captionnya... When I'm in Love..."

"Oh ya, kok bisa pastiin itu tangan aku..."

"Karena hari itu aku lihat kakak pakai baju sama seperti di foto."

"Mmmm... aku lupa, nggak merhatiin nggak penting juga. Yang penting sekarang aku sayang kamu, sayang banget... kamu boleh posting foto kita, foto aku terserah karena aku itu milik kamu. Aku aja suka posting setiap moment penting, sebagai pengingat nanti apa yang aku lalui..."

Di atas deck dari kayu di salah satu sisi danau kecil tempat wisata yang sedang happening di daerah ini, pasangan itu berbagi kasih dan perhatian, menyemai rasa di dasar hati, merenda bahagia.

Menjelang sore, udara mulai terasa dingin mereka memutuskan pulang. Kharis ingat janjinya pada sang mama. Bergandengan tangan mereka naik dari pinggir danau ke atas ke tempat parkir. Saling senyum, menautkan jemari seolah tidak ingin terlepas. Lewi mulai menunjukkan sikap posesifnya dan Kharis mulai terbiasa terhadap semua perlakuan manis kekasihnya.

"Rean... Re..." Seorang gadis datang mendekat. Tadinya Kharis berpikir panggilan itu untuk orang lain tetapi karena Lewi berhenti dan menoleh berarti Lewilah yang dimaksud. Dan Kharis sangat mengenalinya...

"Kak Sendra..."

Mereka saling kenal???

🏞🏞🏞

Terpopuler

Comments

Sri Astuti

Sri Astuti

bisa jadi Sendra mantan Lewi

2023-07-17

0

Putri Minwa

Putri Minwa

lanjut ya thor, jangan lupa mampir Dibalik kesetiaan Nayla

2022-11-18

0

Miah Restiana

Miah Restiana

hadeh..

2021-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Tak Pernah Bicara
2 Eps 2 Pencipta Galau
3 Eps 3 Rela Aku Rela
4 Eps 4 Sepertinya Dia Berubah
5 Eps 5 Berawal dari 'Ce'
6 Eps 6 Ada Sensasi Apa
7 Eps 7 Jaga Hati
8 Eps 8 Biar Jelas Semuanya
9 Eps 9 Sebahagia Ini Memiliki
10 Eps 10 Sarapan Terindah
11 Eps 11. Aku Milik Kamu
12 Eps 12. Butuh Janji Kamu
13 Eps 13. Unpredictable Girl
14 Eps 14. Tidak Baik-Baik Saja
15 Eps 15. Putusin Dia
16 Eps 16 Apa yang Harus Dilakukan
17 Eps 17. Ujian Datang Terlalu Cepat
18 Eps 18. Pilihan 1
19 Eps 19. Pilihan 2
20 Eps 20 Pilihan 3
21 Eps 21 Maaf Terima Kasih
22 Eps 22 Hati Revy
23 Eps 23. Salah Paham?
24 Eps 24. Sama-sama Sedih, Tapi...
25 Eps 25 Jodoh Tidak Jauh
26 Eps 26. Ironi
27 Eps. 27. Baiklah
28 Eps 28 Belajar Semua Hal
29 Eps 29 Membayangkan Bertemu
30 Eps 30 Wisuda Bersama
31 Eps 31. Cinta yang Kembali
32 Eps 32 Waktu Berdua
33 Eps 33. Rival
34 Eps 34. Dia Selingkuh
35 Eps 35. Sebelum Dia Pergi
36 Eps 36 Komitmen
37 Eps. 37. Keyakinan
38 Eps 38. Tentang Lewi
39 Eps 39 Sibuk
40 Eps 40 Gegana Lagi
41 Eps. 41 Sekretaris
42 Eps. 42 Mami
43 Eps 43. Sekuat Rasa
44 Eps 44. Calon
45 Eps. 45 Suka-suka
46 Eps. 46 Boss, Asisten dan Sekretaris
47 Eps. 47 Welcome
48 Eps. 48. Atasan Bukan Kekasih
49 Eps. 49. Derita Boss
50 Eps 50. Anak Magang
51 Eps 51. Cemburu Kah?
52 Eps. 52. Sekretaris Aku
53 Eps. 53. Begini Rasanya
54 Eps 54. Ke Mana Aja
55 Eps. 55. Gerr...!
56 Eps. 56. Urusan Hati
57 Eps. 57. Belum Kelar
58 Eps. 58. Aku Yakin, tapi Dia??
59 Eps. 59. Complicated
60 Eps 60. Biar Pas 5
61 Eps 61 Belum Cukup umur
62 Eps. 62. Membuatnya Pantas
63 Eps 63. Show Time
64 Eps. 64. Dating
65 Eps 65. Dikalahkan Anak Magang
66 Eps. 66. Langkah Selanjutnya?
67 Eps. 67. Hubungan Kalian Serius?
68 Eps. 68. Bukan Tandingan
69 Eps. 69. Mama = Rumah
70 Eps. 70. Belum Percaya
71 Eps. 71. Kekasih Sepenuhnya
72 Eps. 72. Nggak Usah Sembuh
73 Eps. 73. Rencana Cadangan
74 Eps. 74. Melamar
75 Eps 75. Mami-Mama
76 Eps. 76. Mami-Mama 2
77 Eps. 77. Aku Kamu Kita
78 Eps 78. Ayo Menikah
79 Eps. 79. Beri Aku 2 Menit
80 Eps. 80. Gimana Rasanya
81 Eps 81. Cintanya Papa
82 Eps. 82. Menit Demi Menit
83 Eps. 83. Hak Paten
84 Eps 84. Hanya Bahagia
85 Eps 85. Menyatukan Dua Keinginan
86 Eps 86. Awal dari Sebuah Akhir...
87 Bonus Eps. Mengatur Langkah
88 Berpikir
89 Bonus Eps. Urusan Bpk. Rumah Tangga
90 Bonus Eps. Mengurus Suami
91 Bonus Eps. Mungkin
92 Bonus Eps. Aku yang Hamil, Dia yang Manja
93 Bonus Eps. Menanti
94 Bonus Eps. Menanti 2
95 Bonus Eps. Yang Dinantikan
96 Bonus Eps. Nomor Satu Siapa
97 Bonus Eps. Sebuah Nikmat untuk Papi
98 Bonus Eps. Kemasan
99 FATE OR DESTINY
100 Bonus Eps. Sayang Selamanya
101 Bonus Eps. Satu Lagi Ya...
102 My Gratitude
103 Mau Lanjut Nggak?
104 Eps. 104. Berusaha Tetap Saling Cinta
105 Eps. 105. Banyak Kebahagiaan
106 Eps. 106. Bukan Pilihan Bodoh
107 Hanya Sebuah Info Judul Baru
108 Bonus Eps. Selingan Aja...
109 Hiii Semuanya
110 Apa Ada Cinta
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Eps 1 Tak Pernah Bicara
2
Eps 2 Pencipta Galau
3
Eps 3 Rela Aku Rela
4
Eps 4 Sepertinya Dia Berubah
5
Eps 5 Berawal dari 'Ce'
6
Eps 6 Ada Sensasi Apa
7
Eps 7 Jaga Hati
8
Eps 8 Biar Jelas Semuanya
9
Eps 9 Sebahagia Ini Memiliki
10
Eps 10 Sarapan Terindah
11
Eps 11. Aku Milik Kamu
12
Eps 12. Butuh Janji Kamu
13
Eps 13. Unpredictable Girl
14
Eps 14. Tidak Baik-Baik Saja
15
Eps 15. Putusin Dia
16
Eps 16 Apa yang Harus Dilakukan
17
Eps 17. Ujian Datang Terlalu Cepat
18
Eps 18. Pilihan 1
19
Eps 19. Pilihan 2
20
Eps 20 Pilihan 3
21
Eps 21 Maaf Terima Kasih
22
Eps 22 Hati Revy
23
Eps 23. Salah Paham?
24
Eps 24. Sama-sama Sedih, Tapi...
25
Eps 25 Jodoh Tidak Jauh
26
Eps 26. Ironi
27
Eps. 27. Baiklah
28
Eps 28 Belajar Semua Hal
29
Eps 29 Membayangkan Bertemu
30
Eps 30 Wisuda Bersama
31
Eps 31. Cinta yang Kembali
32
Eps 32 Waktu Berdua
33
Eps 33. Rival
34
Eps 34. Dia Selingkuh
35
Eps 35. Sebelum Dia Pergi
36
Eps 36 Komitmen
37
Eps. 37. Keyakinan
38
Eps 38. Tentang Lewi
39
Eps 39 Sibuk
40
Eps 40 Gegana Lagi
41
Eps. 41 Sekretaris
42
Eps. 42 Mami
43
Eps 43. Sekuat Rasa
44
Eps 44. Calon
45
Eps. 45 Suka-suka
46
Eps. 46 Boss, Asisten dan Sekretaris
47
Eps. 47 Welcome
48
Eps. 48. Atasan Bukan Kekasih
49
Eps. 49. Derita Boss
50
Eps 50. Anak Magang
51
Eps 51. Cemburu Kah?
52
Eps. 52. Sekretaris Aku
53
Eps. 53. Begini Rasanya
54
Eps 54. Ke Mana Aja
55
Eps. 55. Gerr...!
56
Eps. 56. Urusan Hati
57
Eps. 57. Belum Kelar
58
Eps. 58. Aku Yakin, tapi Dia??
59
Eps. 59. Complicated
60
Eps 60. Biar Pas 5
61
Eps 61 Belum Cukup umur
62
Eps. 62. Membuatnya Pantas
63
Eps 63. Show Time
64
Eps. 64. Dating
65
Eps 65. Dikalahkan Anak Magang
66
Eps. 66. Langkah Selanjutnya?
67
Eps. 67. Hubungan Kalian Serius?
68
Eps. 68. Bukan Tandingan
69
Eps. 69. Mama = Rumah
70
Eps. 70. Belum Percaya
71
Eps. 71. Kekasih Sepenuhnya
72
Eps. 72. Nggak Usah Sembuh
73
Eps. 73. Rencana Cadangan
74
Eps. 74. Melamar
75
Eps 75. Mami-Mama
76
Eps. 76. Mami-Mama 2
77
Eps. 77. Aku Kamu Kita
78
Eps 78. Ayo Menikah
79
Eps. 79. Beri Aku 2 Menit
80
Eps. 80. Gimana Rasanya
81
Eps 81. Cintanya Papa
82
Eps. 82. Menit Demi Menit
83
Eps. 83. Hak Paten
84
Eps 84. Hanya Bahagia
85
Eps 85. Menyatukan Dua Keinginan
86
Eps 86. Awal dari Sebuah Akhir...
87
Bonus Eps. Mengatur Langkah
88
Berpikir
89
Bonus Eps. Urusan Bpk. Rumah Tangga
90
Bonus Eps. Mengurus Suami
91
Bonus Eps. Mungkin
92
Bonus Eps. Aku yang Hamil, Dia yang Manja
93
Bonus Eps. Menanti
94
Bonus Eps. Menanti 2
95
Bonus Eps. Yang Dinantikan
96
Bonus Eps. Nomor Satu Siapa
97
Bonus Eps. Sebuah Nikmat untuk Papi
98
Bonus Eps. Kemasan
99
FATE OR DESTINY
100
Bonus Eps. Sayang Selamanya
101
Bonus Eps. Satu Lagi Ya...
102
My Gratitude
103
Mau Lanjut Nggak?
104
Eps. 104. Berusaha Tetap Saling Cinta
105
Eps. 105. Banyak Kebahagiaan
106
Eps. 106. Bukan Pilihan Bodoh
107
Hanya Sebuah Info Judul Baru
108
Bonus Eps. Selingan Aja...
109
Hiii Semuanya
110
Apa Ada Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!