Eps 16 Apa yang Harus Dilakukan

"Kamu pacaran dengan orang yang menghancurkan hubungan aku dengan Sendra. Dia orangnya nggak bener..."

Suara Revy semakin tinggi.

"Menghancurkan bagaimana? Apa maksud kak Revy?"

"Sendra selingkuh dengan orang itu, aku putus dengan Sendra gara-gara dia. Sekarang malah kamu sama si brengsek itu. PUTUSIN DIA, aku nggak suka kamu pacaran dengannya!!!"

Suara Revy menggelegar, mukanya memerah, marah mengingat masa lalu, marah karena orang yang dia benci jadi pacar adiknya.

"Nggak bisa begitu kak, masa langsung putusin."

"Iya putusin!!! Udah ketahuan dia orangnya seperti apa... jangan buta kamu cuma lihat fisiknya... jangan naif kamu... mau dibodohin orang."

"Kak Rev..."

"Aku nggak mau tahu ya... PU..TU..SIN!!!"

Ia mengatakan kalimat itu sambil menunjuk muka Kharis. Kemudian dia menyambar kunci mobil di atas lemari TV dan dengan langkah yang panjang segera menuju pintu luar. Kharis mengejar sambil mulai menangis...

"Kak... Kak Revy... dengar aku dulu... kak..."

Di depan teras ada Lewi berdiri, Revy mendekat ia menjadi semakin emosi melihat Lewi di situ. Revy mencengkeram kerah kemeja Lewi dengan tangan kanannya, dan jari tangan kirinya menunjuk tepat di wajah Lewi.

"Brengsek lu... tinggalin adik gua... lu mau mainin adik gua... belum cukup lu gua hajar??? Hahhh???"

"Kak Revy... jangan kak... lepasin kak..."

Dengan suara penuh tangis Kharis memegang pinggang Revy dengan kedua tangannya menarik tubuh Revy.

"Kak... demi Kharis, tolong lepasin..."

"Ma..af... Rev, ma..af..."

Terbata-bata Lewi berkata. Dia bukan tidak sanggup melepaskan dirinya, tapi dia memilih menerima perlakuan Revy. Dia punya tujuan yang lebih besar yaitu menjelaskan apa sebenarnya yang terjadi waktu lalu antara dia dengan Sendra. Jika dia melawan dia tidak akan punya kesempatan itu. Lebih dari itu ada hati yang harus dia perjuangkan di sini, ada hubungan yang masih harus dia pertahankan, hubungan yang baru dimulai.

Revy akhirnya melepaskan tangannya, melirik tajam ke arah adiknya kemudian pergi dengan mobilnya masih dengan emosi yang sama.

Kharis berjongkok menutup wajahnya dengan kedua tangannya menyembunyikan kepalanya di lututnya, suara tangisnya semakin keras.

Lewi yang melihat pemandangan itu sesaat tidak tahu harus melakukan apa. Dia sudah mempersiapkan mental untuk menghadapi Revy, tetapi untuk Kharis dia tidak siap. Sejak beberapa hari lalu dia gelisah, bingung bahkan ada perasaan takut Kharis akan tersakiti, dan itu terjadi sekarang...

Perlahan dia mendekat dan ikut berjongkok, ragu dia meletakkan tangannya di pundak yang sementara berguncang karena tangis.

"Riris... sayang... ikut aku ya...?"

Lirih dia mencoba menenangkan Kharis.

Beberapa saat kemudian Kharis mengangkat wajahnya, ada deraian airmata di sana. Seketika perasaan Lewi seperti tertusuk melihat kesedihan yang sangat nyata di wajah gadisnya. Itu ikut menyakitinya, seketika matanya memanas dan kedua ujung matanya pun basah tidak dapat ia tahan. Secepat kilat dia mengeringkan dudut matanya.

"Sayang... maafkan aku... maaf aku membuat kamu seperti ini..."

Lewi mengulurkan kedua ibu jari tangannya mencoba menghapus air mata yang memenuhi seluruh wajah cantik itu. Kharis membiarkan Lewi menyapu seluruh airmatanya. Berusaha untuk menghentikan tangisnya. Hatinya terasa sakit, baru sekarang dia melihat kemarahan kakaknya yang ditujukan kepada, sejak kecil dia tidak pernah melihat Revy seemosi itu. Dan menjadi semakin sakit karena itu berhubungan dengan Lewi.

Dengan lembut Lewi menarik lengan Kharis untuk bangkit, dan perlahan menuntun Kharis menuju mobil yang terparkir tak jauh dari situ, membuka pintu dan menunggu Kharis masuk, setelah itu dia berputar ke bagian kemudi.

Yang ada di pikiran Lewi adalah segera menenangkan Kharis yang kembali terisak ketika mobil sudah bergerak. Akhirnya dia memutuskan singgah di Kafe Bang Billy, tempat depan kompleks yang pernah mereka datangi sebelumnya.

Kafe baru saja dibuka, kemungkinan mereka pelanggan pertama. Lewi menggandeng tangan Kharis masuk berjalan beriringan, sementara Kharis menyembunyikan wajahnya di punggung Lewi. Memahami situasi gadisnya Lewi langsung menunjuk ruang atas kepada pelayan kafe yang menyambut mereka. Dia juga memberi isyarat pelayan itu untuk tidak mengikuti mereka.

Kali ini Lewi mencari tempat yang agak tersembunyi dan menuntun Kharis dengan hati-hati ke tempat itu. Kharis memilih duduk di sebuah single sofa menghindari bersitatap dengan Lewi.

"Riris, aku turun sebentar ya, mau pesan sesuatu untuk kita..."

Lewi berujar sambil mengusap pelan puncak kepala Kharis. Sementara Kharis hanya menggangguk hampir tak terlihat.

Lewi turun dan memesan makanan ringan karena belum waktunya makan siang, serta dua buah es jeruk. Dia juga membooking seluruh tempat di area atas karena dia membutuhkan privasi saat berbicara dengan Kharis nanti.

Kembali ke atas, duduk di kursi yang lain di samping Kharis, Lewi tak melepaskan pandangannya ke wajah Kharis yang tertunduk.

Melihat tangan Kharis mengusap airmata Lewi tak tahan lagi, dia berjongkok di depan gadis itu dan meraih pundaknya dan mendekap sambil berulang-ulang membisikkan kata maafnya.

"Maaf ya... maafkan aku..."

Kharis menarik tubuhnya sekilas menatap Lewi kemudian berkata...

"Apa sebenarnya yang terjadi, kenapa kak Revy begitu marahnya... kasih tahu aku."

Lewi menarik nafas, duduk kembali di kursinya.

"Baik... aku cerita... Aku kenal Sendra saat acara Pisah-Sambut papi dan om Tino, malam hari setelah serah terima jabatan. Ketemu saat aku cari toilet dan dia yang menunjukkan. Aku sempat dikenalkan om Tino dengan Revy juga dan beberapa anak lain."

"Saat itu Sendra meminta no hp aku. Singkatnya dia sering menelpon atau kirim pesan. Aku belum punya teman jadi sering bareng dia selama liburan itu. Aku nggak tahu dia pacarnya Revy karena dia juga ngomong dia single..."

"Kesalahan aku, seperti yang kamu bilang, aku tidak menjaga sikapku saat jalan bersama seorang gadis. Ya pegang tangan, merangkul atau pelukan biasa saja buat aku. Dan Sendra termasuk agresif, kami... kami sering ciuman... ya biasanya dia yang mulai. Dan suatu saat kepergok Revy saat ciuman. Aku baru tahu saat itu ternyata mereka pacaran."

"Sejak itu aku menghindari dan tidak meladeni Sendra tapi dia tetap ngejar aku sampai sekarang. Aku sudah tegasin ke dia aku tidak pernah suka dia, dan kami tidak ada hubungan..."

"Aku pernah meminta maaf pada Revy waktu itu... tapi dia menolak..."

Kharis mencoba mencerna cerita Lewi. Dan dia paham kenapa kakaknya begitu marah dan nampaknya kemarahan itu belum surut sekalipun sudah lebih dari setahun. Hubungannya dengan Sendra bukan hanya sebentar dan hancur karena seorang Lewi. Bahkan kemarahan itu jusru semakin bertambah karena hubungan Lewi dan Kharis.

Kharis gamang... di satu sisi dia bisa mengerti sikap kakaknya tetapi dia sedih kakaknya itu meminta dia putus dengan Lewi. Di sisi lain dia sayang Lewi tidak ingin melepaskan cinta pertamanya, tapi dia juga marah karena Lewi punya kesalahan di sini...

Apa yang harus dia lakukan...

.

🌪🌪🌪

Terpopuler

Comments

Ayu galih wulandari

Ayu galih wulandari

Lanjuuut kak...mkc sdh up

2024-03-02

0

Rini Marlin

Rini Marlin

cowok gmpngan,,,
mnding type yg cool,,,
gk suka tpi sosir mnyosor,,,

2023-08-28

0

Putri Minwa

Putri Minwa

yang paling penting, Lewi harus banyak sabar ya

2022-11-27

0

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Tak Pernah Bicara
2 Eps 2 Pencipta Galau
3 Eps 3 Rela Aku Rela
4 Eps 4 Sepertinya Dia Berubah
5 Eps 5 Berawal dari 'Ce'
6 Eps 6 Ada Sensasi Apa
7 Eps 7 Jaga Hati
8 Eps 8 Biar Jelas Semuanya
9 Eps 9 Sebahagia Ini Memiliki
10 Eps 10 Sarapan Terindah
11 Eps 11. Aku Milik Kamu
12 Eps 12. Butuh Janji Kamu
13 Eps 13. Unpredictable Girl
14 Eps 14. Tidak Baik-Baik Saja
15 Eps 15. Putusin Dia
16 Eps 16 Apa yang Harus Dilakukan
17 Eps 17. Ujian Datang Terlalu Cepat
18 Eps 18. Pilihan 1
19 Eps 19. Pilihan 2
20 Eps 20 Pilihan 3
21 Eps 21 Maaf Terima Kasih
22 Eps 22 Hati Revy
23 Eps 23. Salah Paham?
24 Eps 24. Sama-sama Sedih, Tapi...
25 Eps 25 Jodoh Tidak Jauh
26 Eps 26. Ironi
27 Eps. 27. Baiklah
28 Eps 28 Belajar Semua Hal
29 Eps 29 Membayangkan Bertemu
30 Eps 30 Wisuda Bersama
31 Eps 31. Cinta yang Kembali
32 Eps 32 Waktu Berdua
33 Eps 33. Rival
34 Eps 34. Dia Selingkuh
35 Eps 35. Sebelum Dia Pergi
36 Eps 36 Komitmen
37 Eps. 37. Keyakinan
38 Eps 38. Tentang Lewi
39 Eps 39 Sibuk
40 Eps 40 Gegana Lagi
41 Eps. 41 Sekretaris
42 Eps. 42 Mami
43 Eps 43. Sekuat Rasa
44 Eps 44. Calon
45 Eps. 45 Suka-suka
46 Eps. 46 Boss, Asisten dan Sekretaris
47 Eps. 47 Welcome
48 Eps. 48. Atasan Bukan Kekasih
49 Eps. 49. Derita Boss
50 Eps 50. Anak Magang
51 Eps 51. Cemburu Kah?
52 Eps. 52. Sekretaris Aku
53 Eps. 53. Begini Rasanya
54 Eps 54. Ke Mana Aja
55 Eps. 55. Gerr...!
56 Eps. 56. Urusan Hati
57 Eps. 57. Belum Kelar
58 Eps. 58. Aku Yakin, tapi Dia??
59 Eps. 59. Complicated
60 Eps 60. Biar Pas 5
61 Eps 61 Belum Cukup umur
62 Eps. 62. Membuatnya Pantas
63 Eps 63. Show Time
64 Eps. 64. Dating
65 Eps 65. Dikalahkan Anak Magang
66 Eps. 66. Langkah Selanjutnya?
67 Eps. 67. Hubungan Kalian Serius?
68 Eps. 68. Bukan Tandingan
69 Eps. 69. Mama = Rumah
70 Eps. 70. Belum Percaya
71 Eps. 71. Kekasih Sepenuhnya
72 Eps. 72. Nggak Usah Sembuh
73 Eps. 73. Rencana Cadangan
74 Eps. 74. Melamar
75 Eps 75. Mami-Mama
76 Eps. 76. Mami-Mama 2
77 Eps. 77. Aku Kamu Kita
78 Eps 78. Ayo Menikah
79 Eps. 79. Beri Aku 2 Menit
80 Eps. 80. Gimana Rasanya
81 Eps 81. Cintanya Papa
82 Eps. 82. Menit Demi Menit
83 Eps. 83. Hak Paten
84 Eps 84. Hanya Bahagia
85 Eps 85. Menyatukan Dua Keinginan
86 Eps 86. Awal dari Sebuah Akhir...
87 Bonus Eps. Mengatur Langkah
88 Berpikir
89 Bonus Eps. Urusan Bpk. Rumah Tangga
90 Bonus Eps. Mengurus Suami
91 Bonus Eps. Mungkin
92 Bonus Eps. Aku yang Hamil, Dia yang Manja
93 Bonus Eps. Menanti
94 Bonus Eps. Menanti 2
95 Bonus Eps. Yang Dinantikan
96 Bonus Eps. Nomor Satu Siapa
97 Bonus Eps. Sebuah Nikmat untuk Papi
98 Bonus Eps. Kemasan
99 FATE OR DESTINY
100 Bonus Eps. Sayang Selamanya
101 Bonus Eps. Satu Lagi Ya...
102 My Gratitude
103 Mau Lanjut Nggak?
104 Eps. 104. Berusaha Tetap Saling Cinta
105 Eps. 105. Banyak Kebahagiaan
106 Eps. 106. Bukan Pilihan Bodoh
107 Hanya Sebuah Info Judul Baru
108 Bonus Eps. Selingan Aja...
109 Hiii Semuanya
110 Apa Ada Cinta
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Eps 1 Tak Pernah Bicara
2
Eps 2 Pencipta Galau
3
Eps 3 Rela Aku Rela
4
Eps 4 Sepertinya Dia Berubah
5
Eps 5 Berawal dari 'Ce'
6
Eps 6 Ada Sensasi Apa
7
Eps 7 Jaga Hati
8
Eps 8 Biar Jelas Semuanya
9
Eps 9 Sebahagia Ini Memiliki
10
Eps 10 Sarapan Terindah
11
Eps 11. Aku Milik Kamu
12
Eps 12. Butuh Janji Kamu
13
Eps 13. Unpredictable Girl
14
Eps 14. Tidak Baik-Baik Saja
15
Eps 15. Putusin Dia
16
Eps 16 Apa yang Harus Dilakukan
17
Eps 17. Ujian Datang Terlalu Cepat
18
Eps 18. Pilihan 1
19
Eps 19. Pilihan 2
20
Eps 20 Pilihan 3
21
Eps 21 Maaf Terima Kasih
22
Eps 22 Hati Revy
23
Eps 23. Salah Paham?
24
Eps 24. Sama-sama Sedih, Tapi...
25
Eps 25 Jodoh Tidak Jauh
26
Eps 26. Ironi
27
Eps. 27. Baiklah
28
Eps 28 Belajar Semua Hal
29
Eps 29 Membayangkan Bertemu
30
Eps 30 Wisuda Bersama
31
Eps 31. Cinta yang Kembali
32
Eps 32 Waktu Berdua
33
Eps 33. Rival
34
Eps 34. Dia Selingkuh
35
Eps 35. Sebelum Dia Pergi
36
Eps 36 Komitmen
37
Eps. 37. Keyakinan
38
Eps 38. Tentang Lewi
39
Eps 39 Sibuk
40
Eps 40 Gegana Lagi
41
Eps. 41 Sekretaris
42
Eps. 42 Mami
43
Eps 43. Sekuat Rasa
44
Eps 44. Calon
45
Eps. 45 Suka-suka
46
Eps. 46 Boss, Asisten dan Sekretaris
47
Eps. 47 Welcome
48
Eps. 48. Atasan Bukan Kekasih
49
Eps. 49. Derita Boss
50
Eps 50. Anak Magang
51
Eps 51. Cemburu Kah?
52
Eps. 52. Sekretaris Aku
53
Eps. 53. Begini Rasanya
54
Eps 54. Ke Mana Aja
55
Eps. 55. Gerr...!
56
Eps. 56. Urusan Hati
57
Eps. 57. Belum Kelar
58
Eps. 58. Aku Yakin, tapi Dia??
59
Eps. 59. Complicated
60
Eps 60. Biar Pas 5
61
Eps 61 Belum Cukup umur
62
Eps. 62. Membuatnya Pantas
63
Eps 63. Show Time
64
Eps. 64. Dating
65
Eps 65. Dikalahkan Anak Magang
66
Eps. 66. Langkah Selanjutnya?
67
Eps. 67. Hubungan Kalian Serius?
68
Eps. 68. Bukan Tandingan
69
Eps. 69. Mama = Rumah
70
Eps. 70. Belum Percaya
71
Eps. 71. Kekasih Sepenuhnya
72
Eps. 72. Nggak Usah Sembuh
73
Eps. 73. Rencana Cadangan
74
Eps. 74. Melamar
75
Eps 75. Mami-Mama
76
Eps. 76. Mami-Mama 2
77
Eps. 77. Aku Kamu Kita
78
Eps 78. Ayo Menikah
79
Eps. 79. Beri Aku 2 Menit
80
Eps. 80. Gimana Rasanya
81
Eps 81. Cintanya Papa
82
Eps. 82. Menit Demi Menit
83
Eps. 83. Hak Paten
84
Eps 84. Hanya Bahagia
85
Eps 85. Menyatukan Dua Keinginan
86
Eps 86. Awal dari Sebuah Akhir...
87
Bonus Eps. Mengatur Langkah
88
Berpikir
89
Bonus Eps. Urusan Bpk. Rumah Tangga
90
Bonus Eps. Mengurus Suami
91
Bonus Eps. Mungkin
92
Bonus Eps. Aku yang Hamil, Dia yang Manja
93
Bonus Eps. Menanti
94
Bonus Eps. Menanti 2
95
Bonus Eps. Yang Dinantikan
96
Bonus Eps. Nomor Satu Siapa
97
Bonus Eps. Sebuah Nikmat untuk Papi
98
Bonus Eps. Kemasan
99
FATE OR DESTINY
100
Bonus Eps. Sayang Selamanya
101
Bonus Eps. Satu Lagi Ya...
102
My Gratitude
103
Mau Lanjut Nggak?
104
Eps. 104. Berusaha Tetap Saling Cinta
105
Eps. 105. Banyak Kebahagiaan
106
Eps. 106. Bukan Pilihan Bodoh
107
Hanya Sebuah Info Judul Baru
108
Bonus Eps. Selingan Aja...
109
Hiii Semuanya
110
Apa Ada Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!