Eps 6 Ada Sensasi Apa

Mobil bergerak perlahan meninggalkan kompleks rumah mereka. Kharis masih canggung berada di mobil itu. Duduk di sebelah Lewi sempat menjadi hayalan indahnya waktu kegiatan baksos beberapa kali. Tetapi tempat duduk di samping si ketua baksos itu selalu menjadi incaran teman-teman komunitas terutama jajaran para gadis. Dan Kharis bukan termasuk jajaran itu, geli dia kadang ada yang sampai marahan atau saling sindir... ampun deh.

Kini, Kharis ada di posisi dan momen impian kaum hawa semisal Melva, Noni, Sendy, Frelly, off course Peggy yang paling sering mengklaim posisi itu. Rela dia pelotin matanya atau malah tak segan menarik keluar orang lain yang coba-coba duduk di tempat 'istimewa' itu. Hiiiiih. Sendy dan Frelly malah setahu Kharis tidak mau gabung komunitas lagi kalau Peggy masih ada... Aisssh.

Memang ada sensasi apa sih, duduk di mobil berdua kak Lewi. Sekarang rasanya benar-benar tidak nyaman, nggak bisa gerak, sedikit takut menoleh. Dia menyesal kenapa tadi menurut saja ketika ditarik ke mobil, takut juga ketemu Peggy pasti kena cakaran.

Lebih enak dibonceng pak Roland dari portal sini sampai tempat mangkal ojek di gerbang perumahan. Tadi rencana Kharis seperti itu, sudah sering dibonceng pak Roland apalagi jika situasi darurat. Tapi sekarang malahan terjebak di sini, bisa salah urat lehernya terus kaku begini. Nah... itu pak Roland, turun aja kali ya, biar selamat.

Mobil berhenti dan kaca diturunkan...

"Pagi pak..." sapa Lewi.

"Pagi pak... bukain portal." Kharis juga menyapa.

"Pagi, eh... ada perkembangan nih, pak Roland baru tahu, cocok... cocok."

Si pak Rolland pamer senyum kemudian membuka ikatan besi portal.

"Kami berdua cocok begitu..."

Lewi senyum sambil jari telunjuk kanan menunjuk dirinya dan Kharis bergantian.

"Iya... serasi, yang satu cantik yang satu ganteng."

Ish, apaan mereka berdua, Kharis pengen turun dari mobil sekarang, tapi malu.

"Silahkan... hati-hati."

Pak Roland senyum dan mengangkat dua jempolnya. Apa maksudnya...

"Makasih, pak..." Lewi kemudian menginjak gas.

"Kita ke mana..."

Lanjut Lewi sambil menoleh menatap gadis di sebelahnya, ada sedikit senyum di bibirnya membaca raut wajah Kharis yang terlihat kesal.

"Ke kampus kak, Kharis mau ngumpulin tugas."

Mobil mencapai gerbang, langsung terlihat jalan utama lagi macet. Wah... bahaya ini, sia-sia ke kampus kalau Pak Martin malah sudah pulang, dan bisa sia-sia juga perjuangannya membuat tugasnya seperfect mungkin, waduuh mana belum dijilid...

"Jangan ke kanan kak, ke kiri aja."

Kharis cepat memberi arah saat melihat lampu sein kanan berkedip.

"Ke kiri kan arah luar kota..."

Lewi menatap penuh tanya tapi langsung mengganti lampu sein.

"Ada lorong kira-kira 100 meter di depan, jalan alternatif..."

Penasaran Kharis melanjutkan, "kakak nggak tau?"

"Iya... pernah sekali lewat ring road, tapi sama aja, ketemu macet juga..."

"Lewat ring road mah kejauhan kak. Itu... kak, belok kanan, sebelum truk merah."

"Tembusnya di mana..."

Lewi bertanya ketika beberapa menit menyusuri lorong itu.

"Ya di kampus..."

" Maksudnya lewat jalan apa, daerah apa, kelurahan apa..."

"Hahaha..."

Kharis tertawa pelan menyadari maksud Lewi lalu menyebut sebuah nama kelurahan.

Ada yang mulai mencair, ketegangan sudah memudar dari wajah cantiknya. Dia lupa rasa tidak nyamannya tadi. Wajah itu sudah enak dipandang sekarang, sesekali tersenyum atau tertawa menimpali gurauan Lewi, sesekali dia memberi arah saat ada di persimpangan jalan.

Cerita mengalir di antara keduanya. Dan Lewi melirik berkali-kali, nggak kehitung, nampaknya lelaki itu sangat menikmati perjalanannya kali ini. Mmm, memangnya seperti apa perasaan Lewi sebenarnya, siapa yang tahu.

Ponsel Kharis berbunyi. Dia menatap lama nama yang muncul, Joan... dia sudah tahu maksud anak itu, tidak ingin meladeni tapi nggak enak juga. Akhirnya ia menjawab panggilan ponselnya.

📱

"Ya... Jo."

Di mana

"Lagi otewe."

Pak Martin menunggu sampai jam 12, masih 3 jam.

"Syukur, deh. Tadi Kharis udah kuatir terlambat"

Mintol, Khar... aku nggak sempat ngerjain tugas. Kirimin aku soft filenya.

"Sorry Jo, Kharis nggak bisa..."

Please... Khar.

"Pak Martin detil banget Jo, dia ngecek semua, meski cover dan huruf beda, dia lihat isinya. Dia gak peduli siapa yang copy paste, dua-dua kena. So..." Tuuuut, panggilan ditutup wah marah dia.

.

Ada saja temannya yang malas berusaha tapi pengen nilai bagus. Nongkrong sana sini ada waktu, giliran bikin tugas nggak ada waktu. Kharis tahu siapa Joan, pasti jadi beda ceritanya, ya dia suka memutarbalikkan cerita. Kharis menarik napas dan menghembuskan kasar, dan itu menarik perhatian Lewi.

"Kenapa, Riris..."

Aduuh manis sekali, seandainya Lewi itu pacarnya sudah ia peluk bermanja-manja biar resahnya hilang seperti adegan drakor...

Eh ngelantur milik orang itu...

Tapi lama-lama sebutan Riris dari bibir itu jadi enak kedengaran ya... merdu, syahduuu.

"Temen, kak. Biasa minta copy tugas. Nggak Kharis kasihlah. Kharis nggak suka dimanfaatin. Kharis pasti bantu tapi bukan dengan cara seperti, mau gampangnya, mau enaknya."

"Iya harus begitu..."

"Tapi, dia marah kayaknya."

"Biar aja... dia bukan teman yang baik berarti."

"Iya sih... Gerbang masuk kampus kan ada tiga, dua jalan masuk itu bisa tembus di jalan ini, kak. Kakak biasanya masuk dari mana?"

Kharis mengalihkan pembicaraan.

"Lewat gerbang utama."

"Pulangnya juga?"

"Iyaaa... memang kenapa?"

"Ya itu tadi, ada jalan-jalan alternatif, bisa lebih cepat sampai ke kampus."

"Malas aja cari tahu, Riris... soalnya jalan-jalan di sini banyak turun naiknya, jadi aku lebih suka lewat jalan utama."

Ternyata menyenangkan juga ngobrol dengan Kharis, percakapan bisa mengalir juga, Kharis bukan tipe pendiam seperti yang Lewi duga selama ini. Di komunitas mungkin dia tidak bertemu teman yang bisa nyambung jadi terkesan lebih banyak diam.

Kharis memang sedikit berbeda. Lewi mengakui ada beberapa ide Kharis yang mengejutkan di komunitas yang tertuang di program kerja baksos mereka, itu menunjukkan mutu dirinya. Sementara anggota cewek lain membicarakan seragam apa yang dipakai, nongkrong di mana setelah kegiatan.

"Belok kiri kak... setelah turunan gerbang kampus pasti kelihatan," Kharis berujar kemudian.

"Sebelum Indo**ret berhenti sebentar ya, mau jilid tugas dulu..."

"Siap kerjakan..."

Kharis hanya senyum menanggapi. Menit-menit yang luar biasa, ada perubahan signifikan pada cara mereka berinteraksi. Apa penyebabnya kelihatannya mereka belum menyadari sepenuhnya, tapi mereka berdua sangat menikmatinya, ada sensasi gimana gitu.

Ternyata Lewi nggak tahu Fakultasnya Kharis di mana, padahal dekat dengan gedung Pasca tempat Lewi kuliah. Sama seperti alasan tadi, malas aja cari tahu, nggak penting juga, dasar... Jadi pengen tahu apa yang penting buat dia.

Di depan Fakultas Kharis bersiap turun.

"Makasih ya, kak... udah bersedia anterin Kharis. Nggak usah ditunggu nanti pulang sendiri aja..."

"Aku tungguin... udah turun sana, aku tunggu di parkiran."

Ketika Kharis hanya diam belum bergerak turun, menatap Lewi dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.

"Sana turun..."

Lewi mendorong lembut lengan kanan Kharis memandang dengan senyum hangatnya. Sesuatu menjalar di dada, ada rasa yang terpanggil kembali seperti mendapatkan jalan pulang...

.

🌞🌞🌞

Terpopuler

Comments

Sri Astuti

Sri Astuti

fix ini Lewi br nyadar ada yg lbh oke dekat rmh lagi😄😄

2023-07-17

0

Swis Indi

Swis Indi

aku mampir ya author 👍👍👍🥰

2022-07-28

1

Tien Doang

Tien Doang

mampir aku thor

2022-04-05

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Tak Pernah Bicara
2 Eps 2 Pencipta Galau
3 Eps 3 Rela Aku Rela
4 Eps 4 Sepertinya Dia Berubah
5 Eps 5 Berawal dari 'Ce'
6 Eps 6 Ada Sensasi Apa
7 Eps 7 Jaga Hati
8 Eps 8 Biar Jelas Semuanya
9 Eps 9 Sebahagia Ini Memiliki
10 Eps 10 Sarapan Terindah
11 Eps 11. Aku Milik Kamu
12 Eps 12. Butuh Janji Kamu
13 Eps 13. Unpredictable Girl
14 Eps 14. Tidak Baik-Baik Saja
15 Eps 15. Putusin Dia
16 Eps 16 Apa yang Harus Dilakukan
17 Eps 17. Ujian Datang Terlalu Cepat
18 Eps 18. Pilihan 1
19 Eps 19. Pilihan 2
20 Eps 20 Pilihan 3
21 Eps 21 Maaf Terima Kasih
22 Eps 22 Hati Revy
23 Eps 23. Salah Paham?
24 Eps 24. Sama-sama Sedih, Tapi...
25 Eps 25 Jodoh Tidak Jauh
26 Eps 26. Ironi
27 Eps. 27. Baiklah
28 Eps 28 Belajar Semua Hal
29 Eps 29 Membayangkan Bertemu
30 Eps 30 Wisuda Bersama
31 Eps 31. Cinta yang Kembali
32 Eps 32 Waktu Berdua
33 Eps 33. Rival
34 Eps 34. Dia Selingkuh
35 Eps 35. Sebelum Dia Pergi
36 Eps 36 Komitmen
37 Eps. 37. Keyakinan
38 Eps 38. Tentang Lewi
39 Eps 39 Sibuk
40 Eps 40 Gegana Lagi
41 Eps. 41 Sekretaris
42 Eps. 42 Mami
43 Eps 43. Sekuat Rasa
44 Eps 44. Calon
45 Eps. 45 Suka-suka
46 Eps. 46 Boss, Asisten dan Sekretaris
47 Eps. 47 Welcome
48 Eps. 48. Atasan Bukan Kekasih
49 Eps. 49. Derita Boss
50 Eps 50. Anak Magang
51 Eps 51. Cemburu Kah?
52 Eps. 52. Sekretaris Aku
53 Eps. 53. Begini Rasanya
54 Eps 54. Ke Mana Aja
55 Eps. 55. Gerr...!
56 Eps. 56. Urusan Hati
57 Eps. 57. Belum Kelar
58 Eps. 58. Aku Yakin, tapi Dia??
59 Eps. 59. Complicated
60 Eps 60. Biar Pas 5
61 Eps 61 Belum Cukup umur
62 Eps. 62. Membuatnya Pantas
63 Eps 63. Show Time
64 Eps. 64. Dating
65 Eps 65. Dikalahkan Anak Magang
66 Eps. 66. Langkah Selanjutnya?
67 Eps. 67. Hubungan Kalian Serius?
68 Eps. 68. Bukan Tandingan
69 Eps. 69. Mama = Rumah
70 Eps. 70. Belum Percaya
71 Eps. 71. Kekasih Sepenuhnya
72 Eps. 72. Nggak Usah Sembuh
73 Eps. 73. Rencana Cadangan
74 Eps. 74. Melamar
75 Eps 75. Mami-Mama
76 Eps. 76. Mami-Mama 2
77 Eps. 77. Aku Kamu Kita
78 Eps 78. Ayo Menikah
79 Eps. 79. Beri Aku 2 Menit
80 Eps. 80. Gimana Rasanya
81 Eps 81. Cintanya Papa
82 Eps. 82. Menit Demi Menit
83 Eps. 83. Hak Paten
84 Eps 84. Hanya Bahagia
85 Eps 85. Menyatukan Dua Keinginan
86 Eps 86. Awal dari Sebuah Akhir...
87 Bonus Eps. Mengatur Langkah
88 Berpikir
89 Bonus Eps. Urusan Bpk. Rumah Tangga
90 Bonus Eps. Mengurus Suami
91 Bonus Eps. Mungkin
92 Bonus Eps. Aku yang Hamil, Dia yang Manja
93 Bonus Eps. Menanti
94 Bonus Eps. Menanti 2
95 Bonus Eps. Yang Dinantikan
96 Bonus Eps. Nomor Satu Siapa
97 Bonus Eps. Sebuah Nikmat untuk Papi
98 Bonus Eps. Kemasan
99 FATE OR DESTINY
100 Bonus Eps. Sayang Selamanya
101 Bonus Eps. Satu Lagi Ya...
102 My Gratitude
103 Mau Lanjut Nggak?
104 Eps. 104. Berusaha Tetap Saling Cinta
105 Eps. 105. Banyak Kebahagiaan
106 Eps. 106. Bukan Pilihan Bodoh
107 Hanya Sebuah Info Judul Baru
108 Bonus Eps. Selingan Aja...
109 Hiii Semuanya
110 Apa Ada Cinta
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Eps 1 Tak Pernah Bicara
2
Eps 2 Pencipta Galau
3
Eps 3 Rela Aku Rela
4
Eps 4 Sepertinya Dia Berubah
5
Eps 5 Berawal dari 'Ce'
6
Eps 6 Ada Sensasi Apa
7
Eps 7 Jaga Hati
8
Eps 8 Biar Jelas Semuanya
9
Eps 9 Sebahagia Ini Memiliki
10
Eps 10 Sarapan Terindah
11
Eps 11. Aku Milik Kamu
12
Eps 12. Butuh Janji Kamu
13
Eps 13. Unpredictable Girl
14
Eps 14. Tidak Baik-Baik Saja
15
Eps 15. Putusin Dia
16
Eps 16 Apa yang Harus Dilakukan
17
Eps 17. Ujian Datang Terlalu Cepat
18
Eps 18. Pilihan 1
19
Eps 19. Pilihan 2
20
Eps 20 Pilihan 3
21
Eps 21 Maaf Terima Kasih
22
Eps 22 Hati Revy
23
Eps 23. Salah Paham?
24
Eps 24. Sama-sama Sedih, Tapi...
25
Eps 25 Jodoh Tidak Jauh
26
Eps 26. Ironi
27
Eps. 27. Baiklah
28
Eps 28 Belajar Semua Hal
29
Eps 29 Membayangkan Bertemu
30
Eps 30 Wisuda Bersama
31
Eps 31. Cinta yang Kembali
32
Eps 32 Waktu Berdua
33
Eps 33. Rival
34
Eps 34. Dia Selingkuh
35
Eps 35. Sebelum Dia Pergi
36
Eps 36 Komitmen
37
Eps. 37. Keyakinan
38
Eps 38. Tentang Lewi
39
Eps 39 Sibuk
40
Eps 40 Gegana Lagi
41
Eps. 41 Sekretaris
42
Eps. 42 Mami
43
Eps 43. Sekuat Rasa
44
Eps 44. Calon
45
Eps. 45 Suka-suka
46
Eps. 46 Boss, Asisten dan Sekretaris
47
Eps. 47 Welcome
48
Eps. 48. Atasan Bukan Kekasih
49
Eps. 49. Derita Boss
50
Eps 50. Anak Magang
51
Eps 51. Cemburu Kah?
52
Eps. 52. Sekretaris Aku
53
Eps. 53. Begini Rasanya
54
Eps 54. Ke Mana Aja
55
Eps. 55. Gerr...!
56
Eps. 56. Urusan Hati
57
Eps. 57. Belum Kelar
58
Eps. 58. Aku Yakin, tapi Dia??
59
Eps. 59. Complicated
60
Eps 60. Biar Pas 5
61
Eps 61 Belum Cukup umur
62
Eps. 62. Membuatnya Pantas
63
Eps 63. Show Time
64
Eps. 64. Dating
65
Eps 65. Dikalahkan Anak Magang
66
Eps. 66. Langkah Selanjutnya?
67
Eps. 67. Hubungan Kalian Serius?
68
Eps. 68. Bukan Tandingan
69
Eps. 69. Mama = Rumah
70
Eps. 70. Belum Percaya
71
Eps. 71. Kekasih Sepenuhnya
72
Eps. 72. Nggak Usah Sembuh
73
Eps. 73. Rencana Cadangan
74
Eps. 74. Melamar
75
Eps 75. Mami-Mama
76
Eps. 76. Mami-Mama 2
77
Eps. 77. Aku Kamu Kita
78
Eps 78. Ayo Menikah
79
Eps. 79. Beri Aku 2 Menit
80
Eps. 80. Gimana Rasanya
81
Eps 81. Cintanya Papa
82
Eps. 82. Menit Demi Menit
83
Eps. 83. Hak Paten
84
Eps 84. Hanya Bahagia
85
Eps 85. Menyatukan Dua Keinginan
86
Eps 86. Awal dari Sebuah Akhir...
87
Bonus Eps. Mengatur Langkah
88
Berpikir
89
Bonus Eps. Urusan Bpk. Rumah Tangga
90
Bonus Eps. Mengurus Suami
91
Bonus Eps. Mungkin
92
Bonus Eps. Aku yang Hamil, Dia yang Manja
93
Bonus Eps. Menanti
94
Bonus Eps. Menanti 2
95
Bonus Eps. Yang Dinantikan
96
Bonus Eps. Nomor Satu Siapa
97
Bonus Eps. Sebuah Nikmat untuk Papi
98
Bonus Eps. Kemasan
99
FATE OR DESTINY
100
Bonus Eps. Sayang Selamanya
101
Bonus Eps. Satu Lagi Ya...
102
My Gratitude
103
Mau Lanjut Nggak?
104
Eps. 104. Berusaha Tetap Saling Cinta
105
Eps. 105. Banyak Kebahagiaan
106
Eps. 106. Bukan Pilihan Bodoh
107
Hanya Sebuah Info Judul Baru
108
Bonus Eps. Selingan Aja...
109
Hiii Semuanya
110
Apa Ada Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!