Eps 9 Sebahagia Ini Memiliki

"Maaf jika kamu merasa seperti itu, tapi niatku hanya satu Ris, aku ingin hubungan kita menjadi lebih baik..."

"Apa maksud kakak...? Kharis menoleh.

"Aku, aku suka kamu, Ris. Aku sayang kamu..."

Suara yang sendu, dengan sorot mata yang dalam, Lewi menyatakan perasaannya.

"Aku sayang kamu..."

Lewi mengulangi tanpa melepaskan pandangannya. Sejenak mereka berdua terkunci dalam pandangan yang penuh arti, ingin mengungkapkan dan menyelami rasa masing-masing.

Kharis tidak terkejut dengan apa yang dia dengar. Sejak melihat perubahan sikap Lewi, matanya juga turut menangkap sorot berbeda saat mereka bertatapan. Meskipun tidak pernah berhubungan dekat dengan lawan jenis, dia bukan cewek polos yang tidak bisa memahami itu. Dia menarik tatapannya beralih menatap lurus ke depan.

"Kakak jangan pernah permainkan perasaan seseorang..."

"Aku bersungguh-sungguh, tidak ada niat mempermainkan kamu..."

"Bukan Kharis... tapi pacar kakak."

"Siapa... aku tidak punya pacar."

Kharis melirik dan sempat menangkap kernyitan di dahi.

"Laki-laki ya suka nggak ngaku punya pacar, suka obral perasaan sayang. Udah mesra-mesraan bilang bukan pacar. Mama juga bilang kalau kak Lewi nggak punya pacar, mungkin waktu mereka ngobrol Lewi mengakunya seperti itu. Apa dia bohong juga ke mama...?"

"Peggy... kakak mau kemanain..."

"Aku tidak pernah pacaran dengannya, kata siapa Peggy pacar aku..."

"Ya Peggy lah... Kharis juga lihat sendiri, kalian berdua suka mesra di depan Kharis..."

Beberapa kali, bukan hanya sekali Kharis harus menyingkir atau pura-pura tidak melihat ketika mereka ketawa berdua, pegangan tangan, makan semeja di restoran, berdua di mobil, masa nggak pacaran? Apa definisi pacar dong menurut Lewi. Banyak tanya muncul di pikirannya, tapi Kharis malas untuk menyampaikan. Dia kembali melihat ke sisi jendela.

Lewi tak berusaha menyanggah apa yang Kharis sampaikan, dia tidak tahu seperti apa mesra yang disebutkan Kharis itu, baginya yang penting sekarang adalah membuat Kharis tahu isi hati dan kerinduannya.

Dia tak ingin menunggu lagi untuk mendapatkan hati gadis manis ini yang telah mencuri hatinya sejak pertama melihat seorang gadis duduk di atas Matic putih sedang mengenakan helmnya, saat dia tahu gadis yang sama suka mengintip di balik jendela saat dia memainkan basketnya.

"Riris, lihat aku......"

Lewi sedikit menegakkan tubuhnya yang tadi bersandar di pintu dan meletakkan tangan kanannya di setir mobil, tubuhnya masih miring menghadap Kharis. Dia menunggu Kharis menatapnya. Karena Kharis tidak juga berpaling dari kaca jendela, tangan kirinya mencengkeram lembut lengan kanan Kharis mencoba menarik perhatian Kharis... dan gadis itu akhirnya menoleh.

"Peggy bukan pacar aku, tidak pernah ada hubungan itu, kamu boleh memastikan sendiri padanya, kami hanya teman..."

"Tapi... kalian sering..."

"Tidak, Riris. Aku tidak pernah tertarik pada Peggy, tidak pernah punya rasa apapun dan tidak pernah menyatakan apapun. Soal dia punya perasaan padaku itu urusan dia."

Lewi menarik pelan tangan kurus itu dan kemudian menggenggam hangat dengan kedua tangannya seperti mau menyalurkan seluruh rasa yang ada di hatinya mencoba meyakinkan gadis di hadapannya ini tentang kesungguhannya.

"Aku hanya suka kamu, Meylia Kharis Angela... aku sayang kamu sejak lama..."

Kharis tergugu... tak mampu berucap apapun. Pernyataan indah pertama dalam hidupnya keluar dari mulut seseorang yang juga dia suka, si tetangga tampan yang telah merebut tempat di sanubarinya. Ada debar dan rasa hangat yang bersamaan menjalar memenuhi dadanya.

"Ris... mau jadi kekasih aku..."

Suara Lewi sedikit bergetar juga penuh harap.

"Kharis... nggak yakin kak..."

Suara Kharis sama bergetarnya, menahan gejolak di dada yang semakin membuncah.

"Kenapa, Ris... apa yang membuat kamu tidak yakin..."

"Kharis nggak tau..."

Lirih, Kharis memalingkan muka dan berusaha melepaskan tangannya. Tapi Lewi tetap menahan tangan mungilnya. Justru dia membawa tangan mungil itu ke dadanya, dan menempelkan telapak tangan itu dan menutup dengan dua tangannya yang besar. Detak jantung Lewi terasa getarnya di telapak tangan Kharis.

"Riris... sudah lama aku simpan perasaan ini, tetapi sekarang aku ingin menunjukkan bahwa hanya kamu satu-satunya wanita di sini... di hatiku. Mau ya... menjalani hari-hari ke depan bersamaku..."

"Kalau memang suka, kenapa selama ini bersikap acuh, seolah nggak kenal..."

Pelan Kharis menjawab.

"Aku punya alasan untuk sikapku... maaf ya. Nanti aku cerita. Sekarang jawab dulu..."

Kembali Kharis fokus ke mata Lewi, dalam remang cahaya lampu jalan yang tembus ke dalam mobil, Kharis masih bisa menemukan binar cinta dari mata hitam legam itu.

Entah kapan gejolak di hatinya berganti perasaan nyaman dan bahagia, terlebih saat tahu ternyata Lewi juga suka padanya bahkan sejak lama, mungkin sejak mereka sering bersama dalam kegiatan-kegiatan baksos, ia ingin menanyakan nanti, sekarang keinginan yang mendominasi hati dan pikirannya adalah menyambut tawaran cinta Lewi. Dia kemudian meyakinkan hatinya.

"Iya..."

Menjawab dengan malu, Kharis segera memalingkan mukanya yang mungkin sudah memerah.

"Riris... jawab lagi sambil lihat aku."

"Apaan, kak... udah dijawab kan... Ayo jalan lagi, aku lapar..."

Kharis menarik tangannya. Lewi tertawa sambil mengusap puncak kepala gadis yang baru saja resmi jadi miliknya.

"Jadi... ini date kita yang pertama ya..."

Dengan senyum sumringah, Lewi kemudian melajukan kembali J*zznya. Perjalanan cinta mereka baru dimulai...

***

Kharis baru selesai membersihkan diri, mengganti baju dengan celana piyama dan kaos longgar. Dia merebahkan dirinya di tempat tidur. Melintas moment beberapa waktu sebelumnya. Senyum menghias wajahnya. Tak pernah membayangkan sebelumnya akan sampai ke tahap ini, menjadi kekasih seseorang, tetangganya sendiri. Rasanya belum pernah dia sebahagia sekarang.

Kharis jadi ingat sepenggal lirik lagu yang sering dia dengar setiap lewat pos penjagaan di portal ujung jalan depan, lagu apa ya, pacarku memang dekat, lima langkah dari rumah, tidak usah di telpon, nggak pake SMSan....

Dan bunyi ponselnya terdengar, nama yang muncul... astaga, tetangga yang ini tidak termasuk rupanya, baru sejam berpisah udah telpon aja, panggilan video lagi.

"Iya, kak..."

Kharis sedikit bersembunyi di balik gulingnya. Dia sengaja menarik gulingnya tadi, belum terbiasa dengan perlakuan yang lebih intim seperti saat ini, berhadapan muka meski lewat layar hp. Tawa di seberang terdengar.

"Kenapa mukanya ditutup, geser gulingnya...,"

"Nggak apa-apa... udah siap tidur."

"Udah ngantuk, sayang..."

Wuiiih, gerak cepat dia, langsung merubah panggilan.

"Iya..."

Lagi-lagi menjawab pendek, semakin grogi mendengar Lewi memanggilnya sayang. Semua yang judulnya pertama memang bikin grogi.

"Udah ya..."

"Tunggu... aku pengen lihat seluruh wajah kamu sebelum tidur..."

"Selamat malam."

Kharis mengangkat ponselnya menunjukkan wajahnya, melambai dan segera mematikan telpon tanpa menunggu jawaban kekasihnya sejak beberapa jam lalu.

Sementara di sebuah kamar di rumah sebelah, Lewi tertawa gemas mendapatkan reaksi imut Kharis. Kenapa tidak dari dulu aja dia mengejar gadis itu... memegang dadanya....

"Ternyata sebahagia ini memiliki dia di sini..."

🏀🏀🏀

Terpopuler

Comments

Sri Astuti

Sri Astuti

cuma batasan pagar itu🤣🤣🤣

2023-07-17

0

Putri Minwa

Putri Minwa

mantap thor lanjut

2022-11-18

0

Miah Restiana

Miah Restiana

pacar 5.langkah ya thor.. semangat

2021-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 Eps 1 Tak Pernah Bicara
2 Eps 2 Pencipta Galau
3 Eps 3 Rela Aku Rela
4 Eps 4 Sepertinya Dia Berubah
5 Eps 5 Berawal dari 'Ce'
6 Eps 6 Ada Sensasi Apa
7 Eps 7 Jaga Hati
8 Eps 8 Biar Jelas Semuanya
9 Eps 9 Sebahagia Ini Memiliki
10 Eps 10 Sarapan Terindah
11 Eps 11. Aku Milik Kamu
12 Eps 12. Butuh Janji Kamu
13 Eps 13. Unpredictable Girl
14 Eps 14. Tidak Baik-Baik Saja
15 Eps 15. Putusin Dia
16 Eps 16 Apa yang Harus Dilakukan
17 Eps 17. Ujian Datang Terlalu Cepat
18 Eps 18. Pilihan 1
19 Eps 19. Pilihan 2
20 Eps 20 Pilihan 3
21 Eps 21 Maaf Terima Kasih
22 Eps 22 Hati Revy
23 Eps 23. Salah Paham?
24 Eps 24. Sama-sama Sedih, Tapi...
25 Eps 25 Jodoh Tidak Jauh
26 Eps 26. Ironi
27 Eps. 27. Baiklah
28 Eps 28 Belajar Semua Hal
29 Eps 29 Membayangkan Bertemu
30 Eps 30 Wisuda Bersama
31 Eps 31. Cinta yang Kembali
32 Eps 32 Waktu Berdua
33 Eps 33. Rival
34 Eps 34. Dia Selingkuh
35 Eps 35. Sebelum Dia Pergi
36 Eps 36 Komitmen
37 Eps. 37. Keyakinan
38 Eps 38. Tentang Lewi
39 Eps 39 Sibuk
40 Eps 40 Gegana Lagi
41 Eps. 41 Sekretaris
42 Eps. 42 Mami
43 Eps 43. Sekuat Rasa
44 Eps 44. Calon
45 Eps. 45 Suka-suka
46 Eps. 46 Boss, Asisten dan Sekretaris
47 Eps. 47 Welcome
48 Eps. 48. Atasan Bukan Kekasih
49 Eps. 49. Derita Boss
50 Eps 50. Anak Magang
51 Eps 51. Cemburu Kah?
52 Eps. 52. Sekretaris Aku
53 Eps. 53. Begini Rasanya
54 Eps 54. Ke Mana Aja
55 Eps. 55. Gerr...!
56 Eps. 56. Urusan Hati
57 Eps. 57. Belum Kelar
58 Eps. 58. Aku Yakin, tapi Dia??
59 Eps. 59. Complicated
60 Eps 60. Biar Pas 5
61 Eps 61 Belum Cukup umur
62 Eps. 62. Membuatnya Pantas
63 Eps 63. Show Time
64 Eps. 64. Dating
65 Eps 65. Dikalahkan Anak Magang
66 Eps. 66. Langkah Selanjutnya?
67 Eps. 67. Hubungan Kalian Serius?
68 Eps. 68. Bukan Tandingan
69 Eps. 69. Mama = Rumah
70 Eps. 70. Belum Percaya
71 Eps. 71. Kekasih Sepenuhnya
72 Eps. 72. Nggak Usah Sembuh
73 Eps. 73. Rencana Cadangan
74 Eps. 74. Melamar
75 Eps 75. Mami-Mama
76 Eps. 76. Mami-Mama 2
77 Eps. 77. Aku Kamu Kita
78 Eps 78. Ayo Menikah
79 Eps. 79. Beri Aku 2 Menit
80 Eps. 80. Gimana Rasanya
81 Eps 81. Cintanya Papa
82 Eps. 82. Menit Demi Menit
83 Eps. 83. Hak Paten
84 Eps 84. Hanya Bahagia
85 Eps 85. Menyatukan Dua Keinginan
86 Eps 86. Awal dari Sebuah Akhir...
87 Bonus Eps. Mengatur Langkah
88 Berpikir
89 Bonus Eps. Urusan Bpk. Rumah Tangga
90 Bonus Eps. Mengurus Suami
91 Bonus Eps. Mungkin
92 Bonus Eps. Aku yang Hamil, Dia yang Manja
93 Bonus Eps. Menanti
94 Bonus Eps. Menanti 2
95 Bonus Eps. Yang Dinantikan
96 Bonus Eps. Nomor Satu Siapa
97 Bonus Eps. Sebuah Nikmat untuk Papi
98 Bonus Eps. Kemasan
99 FATE OR DESTINY
100 Bonus Eps. Sayang Selamanya
101 Bonus Eps. Satu Lagi Ya...
102 My Gratitude
103 Mau Lanjut Nggak?
104 Eps. 104. Berusaha Tetap Saling Cinta
105 Eps. 105. Banyak Kebahagiaan
106 Eps. 106. Bukan Pilihan Bodoh
107 Hanya Sebuah Info Judul Baru
108 Bonus Eps. Selingan Aja...
109 Hiii Semuanya
110 Apa Ada Cinta
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Eps 1 Tak Pernah Bicara
2
Eps 2 Pencipta Galau
3
Eps 3 Rela Aku Rela
4
Eps 4 Sepertinya Dia Berubah
5
Eps 5 Berawal dari 'Ce'
6
Eps 6 Ada Sensasi Apa
7
Eps 7 Jaga Hati
8
Eps 8 Biar Jelas Semuanya
9
Eps 9 Sebahagia Ini Memiliki
10
Eps 10 Sarapan Terindah
11
Eps 11. Aku Milik Kamu
12
Eps 12. Butuh Janji Kamu
13
Eps 13. Unpredictable Girl
14
Eps 14. Tidak Baik-Baik Saja
15
Eps 15. Putusin Dia
16
Eps 16 Apa yang Harus Dilakukan
17
Eps 17. Ujian Datang Terlalu Cepat
18
Eps 18. Pilihan 1
19
Eps 19. Pilihan 2
20
Eps 20 Pilihan 3
21
Eps 21 Maaf Terima Kasih
22
Eps 22 Hati Revy
23
Eps 23. Salah Paham?
24
Eps 24. Sama-sama Sedih, Tapi...
25
Eps 25 Jodoh Tidak Jauh
26
Eps 26. Ironi
27
Eps. 27. Baiklah
28
Eps 28 Belajar Semua Hal
29
Eps 29 Membayangkan Bertemu
30
Eps 30 Wisuda Bersama
31
Eps 31. Cinta yang Kembali
32
Eps 32 Waktu Berdua
33
Eps 33. Rival
34
Eps 34. Dia Selingkuh
35
Eps 35. Sebelum Dia Pergi
36
Eps 36 Komitmen
37
Eps. 37. Keyakinan
38
Eps 38. Tentang Lewi
39
Eps 39 Sibuk
40
Eps 40 Gegana Lagi
41
Eps. 41 Sekretaris
42
Eps. 42 Mami
43
Eps 43. Sekuat Rasa
44
Eps 44. Calon
45
Eps. 45 Suka-suka
46
Eps. 46 Boss, Asisten dan Sekretaris
47
Eps. 47 Welcome
48
Eps. 48. Atasan Bukan Kekasih
49
Eps. 49. Derita Boss
50
Eps 50. Anak Magang
51
Eps 51. Cemburu Kah?
52
Eps. 52. Sekretaris Aku
53
Eps. 53. Begini Rasanya
54
Eps 54. Ke Mana Aja
55
Eps. 55. Gerr...!
56
Eps. 56. Urusan Hati
57
Eps. 57. Belum Kelar
58
Eps. 58. Aku Yakin, tapi Dia??
59
Eps. 59. Complicated
60
Eps 60. Biar Pas 5
61
Eps 61 Belum Cukup umur
62
Eps. 62. Membuatnya Pantas
63
Eps 63. Show Time
64
Eps. 64. Dating
65
Eps 65. Dikalahkan Anak Magang
66
Eps. 66. Langkah Selanjutnya?
67
Eps. 67. Hubungan Kalian Serius?
68
Eps. 68. Bukan Tandingan
69
Eps. 69. Mama = Rumah
70
Eps. 70. Belum Percaya
71
Eps. 71. Kekasih Sepenuhnya
72
Eps. 72. Nggak Usah Sembuh
73
Eps. 73. Rencana Cadangan
74
Eps. 74. Melamar
75
Eps 75. Mami-Mama
76
Eps. 76. Mami-Mama 2
77
Eps. 77. Aku Kamu Kita
78
Eps 78. Ayo Menikah
79
Eps. 79. Beri Aku 2 Menit
80
Eps. 80. Gimana Rasanya
81
Eps 81. Cintanya Papa
82
Eps. 82. Menit Demi Menit
83
Eps. 83. Hak Paten
84
Eps 84. Hanya Bahagia
85
Eps 85. Menyatukan Dua Keinginan
86
Eps 86. Awal dari Sebuah Akhir...
87
Bonus Eps. Mengatur Langkah
88
Berpikir
89
Bonus Eps. Urusan Bpk. Rumah Tangga
90
Bonus Eps. Mengurus Suami
91
Bonus Eps. Mungkin
92
Bonus Eps. Aku yang Hamil, Dia yang Manja
93
Bonus Eps. Menanti
94
Bonus Eps. Menanti 2
95
Bonus Eps. Yang Dinantikan
96
Bonus Eps. Nomor Satu Siapa
97
Bonus Eps. Sebuah Nikmat untuk Papi
98
Bonus Eps. Kemasan
99
FATE OR DESTINY
100
Bonus Eps. Sayang Selamanya
101
Bonus Eps. Satu Lagi Ya...
102
My Gratitude
103
Mau Lanjut Nggak?
104
Eps. 104. Berusaha Tetap Saling Cinta
105
Eps. 105. Banyak Kebahagiaan
106
Eps. 106. Bukan Pilihan Bodoh
107
Hanya Sebuah Info Judul Baru
108
Bonus Eps. Selingan Aja...
109
Hiii Semuanya
110
Apa Ada Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!