janji di hati A' Faqih

Zahra Melepaskan pelukannya pada gadis di hadapannya.

Sementara Nuha sempat menatap penampilan Zahra yang benar-benar luar biasa. Dia sangat cantik dengan riasan tipisnya, tidak seperti Nuha yang masih polos tanpa make up.

Ya, walau bibirnya sudah pink alami dengan wajah putih bersihnya itu sudah benar-benar membuatnya cantik walaupun tanpa riasan, namun sejatinya wanita jika melihat wanita yang lebih menarik dari pada dirinya pasti akan merasa minder, bukan?

"Belanja apa saja?" Tanya Ummu Hanifah.

"Ini, ayam sama sayuran biasa Ummu. Ummu belanja apa?"

"Daging sapi mau bikin rendang," terkekeh.

"Wah samaan, Nuha juga mau buat rendang ayam untuk A'a." Dia langsung menutup mulutnya keceplosan.

Tingkah polos Nuha langsung mengundang tawa Ummu Hanifah dan juga Faqih yang langsung mengusap kepalanya.

Pandangan Zahra tertuju pada tangan A' Faqih. Selama ini dia mengenal Faqih adalah pria yang sangat dingin dan kaku. Dan tidak menyangka saja bisa melihat reaksi Faqih yang mau tertawa serta melakukan itu pada seorang wanita seperti Nuha. Gadis itu pun menunduk, ia sudah tidak bisa melihat hal itu sebenarnya, Walapun di hatinya sudah berusaha untuk ikhlas.

"Ummi, kita jalan sekarang yuk. Di luar kan A' Musa sudah menunggu." Ajak Zahra.

"Loh, A' Musa ikut?" Tanya Nuha.

"Iya tapi dia bilang mau nunggu di mobil saja." Jawab Ummu Hani.

"Owhh... Ya sudah, salam untuk Hani ya Ummu."

"Iya sayang nanti Ummu sampaikan, owh iya... besok dia mau berangkat ke Kairo."

Degg..! Senyum Nuha meredup.

"Kairo?"

"Iya, Alhamdulillah beasiswanya masuk jadi akan berangkat besok."

"Alhamdulillah," jawab Faqih. Nuha pun tersenyum, namun matanya sedikit berkaca-kaca. Dia sangat ingin melanjutkan studinya ke sana, tapi malah justru menikah.

"Ya Sudah Faqih, Nuha. Ummu jalan dulu ya Assalamualaikum."

"Walaikumsalam warahmatullah." Jawab Faqih, yang langsung menoleh ke arah Nuha karena hanya diam saja. "Neng?"

"Ah... Iya Ummu, walaikumsalam warahmatullah." Meraih tangan Ummu Hani dan mengecup punggung tangannya. Lalu dia pun menjabat tangan Kak Zahra.

"Pergi dulu ya Nuha, A' assalamualaikum."

"Walaikumsalam warahmatullah." Jawab Nuha dan Faqih bersamaan.

Nuha menghela nafas. "Beruntungnya." Gumam Nuha menatap kosong ke depan.

"Siapa yang beruntung?" Tanya A' Faqih.

"Eh...? Bukan apa-apa A', kita jalan sekarang juga yuk. Sudah semua kan?"

"Santannya?" Tanya A' Faqih.

"Oh iya." Nuha berjalan pelan mendekati rak, lalu meraih salah satu yang berukuran sedang.

Lalu mendekati lagi trolinya dengan santan kemasan di dalam pelukannya.

'kalau pak Huda, beliau memberikan pendidikan yang adil untuk anak-anak beliau, tidak peduli laki-laki ataupun perempuan. Sementara Abi Irsyad? Astagfirullah al'azim, Nuha kau ini berfikir apa sih?' Nuha menggeleng cepat ia pun meletakkan santan kemasan di tangannya kedalam troli.

Faqih merasakan ada yang aneh pada diri Nuha, tiba-tiba saja gadis itu kembali murung. Padahal tadi baik-baik saja.

"Ayo A..." Ajak Nuha dengan senyumnya itu. Hingga troli itu kembali di dorong A' Faqih lalu membawanya ke kasir.

Di rumah...

Nuha mengeluarkan semua bahan-bahan yang ia beli, dan dengan bantuan A' Faqih mereka pun mulai memasak.

Namun sepertinya Faqih mulai merasa diamnya Nuha itu tak biasa. Hingga saat ayam yang sudah di bumbui dan di beri santan itu di didihkan.

Faqih pun menyentuh tangan Nuha seraya membawanya duduk di kursi meja makan.

"Neng kenapa?"

"Kenapa apanya?"

"A'a tahu loh, kamu sedih."

"Enggak Kok A', Nuha tidak sedih." Tersenyum.

"Bohong, coba ngomong sama A'a."

Nuha menitikkan air matanya, yang langsung di hapus oleh Faqih.

"Kan bener, pasti ada apa-apa."

"Maaf, apa kalau Nuha bilang jujur. A'a tidak tersinggung?" Tanya Nuha yang kembali meneteskan bulir air matanya. Faqih menggeleng seraya menghapus lagi air mata Nuha.

"InsyaAllah tidak, ngomong saja."

"Nuha... Nuha sebenarnya masih ingin melanjutkan S2 ke Kairo A', tapi Nuha tidak di berikan izin sama Abi Irsyad. Dan malah? Maaf, di minta menikah muda dengan A'a, Hiks!" Nuha terisak.

"Sssttt, jangan nangis neng. Puasa mu makruh nanti." Faqih mendekatkan tubuh Nuha dan memeluknya. Gadis itu pun berusaha meredam tangisnya.

'astagfirullah al'azim, jadi aku sudah membunuh masa depan istri ku sendiri?' batin Faqih merasa bersalah.

"A'a maaf ya... Tapi Nuha tidak menyesal kok menikah dengan A'a sungguh. Nuha Sekarang senang di dekat A'a... Nuha sudah mencintai A' Faqih sebagai suami Nuha kok." Rasa takut akan melukai Faqih membuat Nuha tanpa sadar mengutarakan isi hatinya sendiri.

Faqih yang mendengar itu tersenyum. Hatinya semakin berdebar, andai saja tidak sedang berpuasa. Mungkin Faqih akan langsung mengecup bibir Nuha saat itu juga. Ia pun beristighfar lalu mengusap pangkal kepalanya.

"Kekasih halal ku... Jangan bersedih ya? Maaf A'a sudah menjegal masa depan mu."

"Bukan... Bukan begitu A', A'a jangan bicara seperti itu. Nuha tidak pernah berfikir A'a menjegal masa depan Nuha, sungguh."

Faqih hanya diam saja Seraya tersenyum lalu mengusap-usap pipi Nuha yang basah akibat tangisnya.

'sepertinya aku harus membatalkan niat ku untuk membayar Depe rumah dengan uang tabungan ku, bulan ini dan kembali menabung. Lalu setelah ini sepertinya aku harus mencari pekerjaan lain untuk biaya kuliah istri ku. Dia harus menyambung kuliahnya ke Kairo, sesuai keinginannya.' batin Faqih.

"A' Faqih jangan diam saja. A' Faqih tersinggung kan pasti? Maaf A' sungguh maafkan Nuha." Gadis itu kelabakan sendiri, lalu meraih tangan kanan suaminya dan mengecup punggung tangan Faqih berkali-kali.

"Neng, A'a mau kamu belajar lagi setelah ini ya?" Ucap Faqih mengusap kepala Nuha. Gadis itu pun mengangkat kepalanya.

"Ke... Kenapa?"

"Ya belajar saja, nanti A'a ajarin. Materi-materinya. Anggap saja A'a dosen kamu di Kairo. Nanti A'a mau ngajarinnya pakai bahasa Arab." Ucap Faqih. Nuha pun tersenyum. Lalu memeluk tubuh sang suami senang.

"A'a... Nuha sayang sama A'a... Makasih A' makasih banyak. Walaupun hanya di ajarin sama A'a tapi Nuha tetap akan bahagia, dan belajar dengan gigih. Asal jangan pakai rotan ya."

"Hehehe Iya, kesayangan. Yuk lanjut masak yuk." Mengusap-usap punggung Nuha. Gadis itu pun Melepaskan pelukannya lalu mengangguk.

'duhai suami ku, terimakasih ikrar mu yang indah itu melalui surah Ar Rahman. Dengan kata lain salah satu ayat yang kau sebut berulang sampai tiga puluh satu kali itu adalah cara mu untuk ku bersyukur tentang nikmat yang seharusnya tak boleh ku dustakan. Seperti nikmat menikah dengan mu, aku mencintaimu A' Faqih.' (Nuha)

Keduanya pun menyambung masakan mereka. Terlihat A' Faqih mahir sekali memasak seperti Abi Irsyad, yang selalu Sudi memasak bersama Ummanya.

ia pun mengarahkan takaran gula dan garamnya dengan sabar Kepada Nuha, walau gadis itu belum pandai memasak namun dia beruntung ada A' Faqih yang bersedia membantunya melakukan apapun demi bisa membuat Nuha bahagia.

Sungguh Nuha, memang seharusnya kau mengingat ayat di surah Ar Rahman dari suami mu itu.

Fabi ayyi aalaaa'i Rabbikumaa tukazzibaan (maka nikmat Tuhan mu yang manakah yang kau dustakan?)

Jangan kau dustakan nikmat Tuhan mu yang ada melalui Ikrar cinta suami mu.

Terpopuler

Comments

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

hmm... benar-benar suami idaman, ehh 🤭🤭🤭🤭🤭

2023-03-29

0

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ༄༅⃟𝐐𝐌ɪ𝐌ɪ🧡ɪᴍᴏᴇᴛᴛ𝐀⃝🥀

makanya di tempat ku, tidak ada/jarang sekali yang menikahkan anaknya sebelum bulan Ramadhan atau pada saat bulan Ramadhan. khawatir pengantin baru tidak bisa menahan diri dan hasratnya.. rata-rata mereka menikahkan anaknya setelah bulan Syawal..
#hanyaberbagiinfo 🙏🙏

2023-03-29

0

Setiawati Anggraeni

Setiawati Anggraeni

ya Alloh... makasih Kaka ... udah bikin novel yang baguussss banget.... banyak pelajaran" yang bisa di ambil dari novel ini

2022-04-14

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 belum ingin menikah
3 cara terakhir Nuha.
4 ke khawatiran Rahma
5 ijab Qabul
6 obrolan di atas ranjang.
7 jin jail ustadz Irsyad
8 ketika dua cinta hadir untuk satu insan
9 sahur terakhir di rumah Abi Irsyad
10 sebaik-baiknya teman hidup
11 cinta sang pangeran Es.
12 Waktu
13 awal cinta itu datang.
14 awal cinta itu datang 2
15 hukuman dari A'a
16 cinta si Sunda dan si Jawa
17 kemuliaan seorang istri.
18 menantu salih
19 bertemu Kak Zahra
20 janji di hati A' Faqih
21 kembalinya orang tua A' Faqih.
22 Adab bertutur kata untuk Umma Hasna
23 cerita A'Faqih
24 gara-gara angin segar, rotan berbicara
25 niatan di hati A'a untuk Nuha.
26 perkenalan Debora dengan Shafa.
27 Izin ke Bogor tanpa Nuha.
28 Nuha juga bisa cemburu?
29 Praha di dapur
30 Antara Ibu dan istri ku
31 sikap yang tak sebenarnya jahat.
32 patung Semar
33 hijab pemberian kak Rumi
34 Takdir hidup tak pernah salah.
35 kegigihan A' Faqih
36 duka di balik senyum
37 Senjata makan tuan
38 bahagia bersama mu
39 jadi ke Bogor
40 perjalanan ke Bogor
41 beliau ibu mertua ku yang baik.
42 Cintai aku secukupnya, tapi cintai ibu mu sepenuhnya.
43 kenyataan yang baru di ketahui Nuha.
44 tetap mencintai mu kekasih ku
45 aku mencintaimu
46 kekaguman yang harus di hilangkan
47 A' Faqih marah.
48 Cinta yang akan membelenggu pasangan mu.
49 Cinta berlebihan sang Hafizh.
50 kajian ustadz Rahmat.
51 belanja Baju
52 mukenah untuk Umma Hasna
53 teguran untuk Zahra.
54 terpaksa
55 kekecewaan Rumi
56 kesakitan yang semakin menjadi
57 mengetahui penyakit Nuha
58 tidak ada yang perlu di salahkan.
59 sebuah hikmah
60 kedatangan Abi dan Umma
61 gara-gara buang gas
62 keinginan Rahma
63 cinta haram Zahra.
64 hal yang di ketahui Umma Rahma
65 teguran mas Irsyad untuk Rahma
66 percakapan Rahma dan Hasna
67 Dering surga di pagi hari.
68 mengetahui rahasia A'a
69 tawakal
70 selamat jalan Ziya
71 nama Ziya
72 hati yang mulai terbuka
73 Ya Hilwah (Manis ku)
74 lahirnya seorang bayi laki-laki.
75 si wanita malang Qori
76 kesayangan.
77 pulang ke rumah
78 obrolan di balkon kamar
79 ku beri nama pada bayi mu, Agam.
80 permintaan pak Lukman
81 kebahagiaan Nuha.
82 Ikrar cinta Farhat
83 cinta luar biasa.
84 pengumuman authornya mau fokus menyambut hari raya idul Fitri dulu.
85 cinta di usia senja
86 Gara-gara bercumbu
87 cium aku seratus kali
88 antara dua bunga.
89 dia yang kau sebut
90 pertanyaan yang menyinggung A'a
91 perjalanan ke Bogor yang sempat tertunda
92 aku bukan jodoh yang salah
93 mengharap cinta suami (qori & Farhat)
94 kecupan lembut dari mas Farhat. (Qori & Farhat)
95 masuk angin
96 bayi besar yang manja
97 akang cilok sih...!
98 cinta yang menghangatkan di tengah hujan. (Qori dan Farhat.)
99 ratu ku (Qori dan Farhat)
100 kabar bahagia (final episode)
101 makan ketoprak (extra part)
102 hal buruk di tengah-tengah kebahagiaan. (extra part)
103 selamatkan Umma kami (extra part)
104 kekasih yang tetap akan pergi (extra part)
105 berharap (extra part)
106 hukuman ayah Qori (extra part)
107 berakhirnya kisah Qori (extra part)
108 hadirnya malaikat kecil (Extra part)
109 menjauhi suul khatimah (extra part)
110 cinta luar biasa sang Hafizh (final Extra part)
111 terimakasih banyak teman-teman
112 pengumuman Novel Rumi.
113 promosi novel religi
114 promosi Novel
115 promosi Novel terbaru
116 info novel baru
Episodes

Updated 116 Episodes

1
prolog
2
belum ingin menikah
3
cara terakhir Nuha.
4
ke khawatiran Rahma
5
ijab Qabul
6
obrolan di atas ranjang.
7
jin jail ustadz Irsyad
8
ketika dua cinta hadir untuk satu insan
9
sahur terakhir di rumah Abi Irsyad
10
sebaik-baiknya teman hidup
11
cinta sang pangeran Es.
12
Waktu
13
awal cinta itu datang.
14
awal cinta itu datang 2
15
hukuman dari A'a
16
cinta si Sunda dan si Jawa
17
kemuliaan seorang istri.
18
menantu salih
19
bertemu Kak Zahra
20
janji di hati A' Faqih
21
kembalinya orang tua A' Faqih.
22
Adab bertutur kata untuk Umma Hasna
23
cerita A'Faqih
24
gara-gara angin segar, rotan berbicara
25
niatan di hati A'a untuk Nuha.
26
perkenalan Debora dengan Shafa.
27
Izin ke Bogor tanpa Nuha.
28
Nuha juga bisa cemburu?
29
Praha di dapur
30
Antara Ibu dan istri ku
31
sikap yang tak sebenarnya jahat.
32
patung Semar
33
hijab pemberian kak Rumi
34
Takdir hidup tak pernah salah.
35
kegigihan A' Faqih
36
duka di balik senyum
37
Senjata makan tuan
38
bahagia bersama mu
39
jadi ke Bogor
40
perjalanan ke Bogor
41
beliau ibu mertua ku yang baik.
42
Cintai aku secukupnya, tapi cintai ibu mu sepenuhnya.
43
kenyataan yang baru di ketahui Nuha.
44
tetap mencintai mu kekasih ku
45
aku mencintaimu
46
kekaguman yang harus di hilangkan
47
A' Faqih marah.
48
Cinta yang akan membelenggu pasangan mu.
49
Cinta berlebihan sang Hafizh.
50
kajian ustadz Rahmat.
51
belanja Baju
52
mukenah untuk Umma Hasna
53
teguran untuk Zahra.
54
terpaksa
55
kekecewaan Rumi
56
kesakitan yang semakin menjadi
57
mengetahui penyakit Nuha
58
tidak ada yang perlu di salahkan.
59
sebuah hikmah
60
kedatangan Abi dan Umma
61
gara-gara buang gas
62
keinginan Rahma
63
cinta haram Zahra.
64
hal yang di ketahui Umma Rahma
65
teguran mas Irsyad untuk Rahma
66
percakapan Rahma dan Hasna
67
Dering surga di pagi hari.
68
mengetahui rahasia A'a
69
tawakal
70
selamat jalan Ziya
71
nama Ziya
72
hati yang mulai terbuka
73
Ya Hilwah (Manis ku)
74
lahirnya seorang bayi laki-laki.
75
si wanita malang Qori
76
kesayangan.
77
pulang ke rumah
78
obrolan di balkon kamar
79
ku beri nama pada bayi mu, Agam.
80
permintaan pak Lukman
81
kebahagiaan Nuha.
82
Ikrar cinta Farhat
83
cinta luar biasa.
84
pengumuman authornya mau fokus menyambut hari raya idul Fitri dulu.
85
cinta di usia senja
86
Gara-gara bercumbu
87
cium aku seratus kali
88
antara dua bunga.
89
dia yang kau sebut
90
pertanyaan yang menyinggung A'a
91
perjalanan ke Bogor yang sempat tertunda
92
aku bukan jodoh yang salah
93
mengharap cinta suami (qori & Farhat)
94
kecupan lembut dari mas Farhat. (Qori & Farhat)
95
masuk angin
96
bayi besar yang manja
97
akang cilok sih...!
98
cinta yang menghangatkan di tengah hujan. (Qori dan Farhat.)
99
ratu ku (Qori dan Farhat)
100
kabar bahagia (final episode)
101
makan ketoprak (extra part)
102
hal buruk di tengah-tengah kebahagiaan. (extra part)
103
selamatkan Umma kami (extra part)
104
kekasih yang tetap akan pergi (extra part)
105
berharap (extra part)
106
hukuman ayah Qori (extra part)
107
berakhirnya kisah Qori (extra part)
108
hadirnya malaikat kecil (Extra part)
109
menjauhi suul khatimah (extra part)
110
cinta luar biasa sang Hafizh (final Extra part)
111
terimakasih banyak teman-teman
112
pengumuman Novel Rumi.
113
promosi novel religi
114
promosi Novel
115
promosi Novel terbaru
116
info novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!