awal cinta itu datang 2

Saat itu Faqih hanya berfikir dia sewajarnya seorang wanita, sudah pasti cantik.

Namun semakin hari saat melihat tingkahnya yang ceria itu, belum lagi caranya mengajar anak-anak menghafal, dia benar-benar sabar. Bahkan saat anak-anak usia lima sampai sembilan tahun itu berlarian kesana-kemari Nuha hanya memperingatinya dengan hal yang justru akan membuat anak-anak itu tertawa lalu mau menurut untuk duduk dengan tenang.

karena Nuha mendapat kelas satu, yaitu mengajar dari juz 28, 29, dan juz 30.

Kenapa di ujung juz? Karena para penghafal Al-Qur'an akan memulai hafalan dari surah terpendek yaitu di juz 30, itu termaksud metode para Hafizh.

Sementara Faqih adalah guru penyempurna hafalan mereka. Biasanya, buat yang hafalannya sudah lebih dari 26 juz maka akan Faqih lah yang mengajar mereka dengan segala ketegasannya.

Kembali ke topik Nuha... Gadis itu juga sangat menjaga pandangannya sekali, dia santun setiap berpapasan dengan lawan jenis. Lebih-lebih dengan dirinya, sampai-sampai rasa penasaran itu muncul.

Hari itu beliau melihat Nuha tengah meletakkan tas dan sepatu di locker yang tak memiliki tutup.

Dan setelah gadis itu pergi menuju kelasnya, Faqih pun berjalan melewatinya, namun terhenti tepat di dekat tas Nuha, ia pun menoleh. Terlihat sebuah gantungan kunci bergambar Karakter toys story. Faqih tersenyum tipis.

"Wanita Soleh, gantungannya masih seperti ini." Faqih pun geleng-geleng kepala ia melanjutkan langkahnya, namun tangannya itu malah justru meraih tas Nuha lalu memindahkannya ke lima kotak sebelahnya.

Hingga saat tiba waktu Nuha hendak pulang ia pun kelimpungan, yang berujung tingkah kesalnya.

Seperti sebuah hiburan saja, Faqih yang melihat dari lantai dua hanya terkekeh. Belum lagi saat melihat gadis itu berjongkok dongkol, karena tasnya tak kunjung ketemu.

Hingga salah satu ustadzah memberitahu bahwa ada tas asing di Lockernya.

Nuha pun beranjak cepat dan mengusap wajahnya berucap hamdalah berkali-kali dengan gerakan yang menurutnya sangat lucu, sehingga membuat Faqih geleng-geleng kepala seraya tersenyum sembari berucap istighfar.

Dan gara-gara keisengan dia sekali itulah yang berujung candu untuk dia yang akhirnya melakukannya setiap hari.

Namun na'as di perbuatannya yang ke sekian kali. Mungkin kesepuluh kalinya hahaha author nggak ngitung saking seringnya. Dia kepergok oleh salah satu temannya si Farhat.

"Kau sedang apa?" Tanya Farhat tepat saat Faqih sedang lewat namun tangannya menyentuh tas Nuha. Karena Faqih sempat menunduk terlebih dulu dan pas mengangkat kepala itu, ia malah baru sadar bahwa di depannya ada Farhat yang tengah melangkah ke arahnya.

'aduh..!' (Faqih) yang masih dengan tampang biasa. "Jalan." Melepaskan tas Nuha.

"Kok, pegang tas Ustadzah?"

"Tidak sengaja, habis liat gantungan kuncinya." Melenggang begitu saja, "duluan ya ustadz Farhat. Assalamualaikum."

"Walaikumsalam." Gumam Farhat, tatapannya mengikuti Faqih, dia pun geleng-geleng kepala lalu kembali melihat ke arah tas Nuha, dan melihat gantungan tasnya. "Ya Allah, iya... Dia suka sekali toys story, sampai sekarang? Ckckck."

Farhat kembali melangkahkan kakinya, sementara Faqih menoleh kebelakang. Lalu menghela nafas.

"Alhamdulillah, aku selamat... Kalau ketahuan jailin ustadzah Nuha bisa malu." Faqih geleng-geleng, "astagfirullah al'azim, lagian aku ngapain sih." Faqih pun melanjutkan langkahnya.

Dan mulai hari itu dia tidak lagi memindahkan tas ataupun sepatu Nuha.

Namun jangan salah, kejailan Sang Hafizh itu tak berakhir sampai di situ. tapi berlanjut ke tingkatan yang lain, hingga Nuha benar-benar di buat dongkol olehnya.

dari sanalah sebuah rasa mulai hadir dalam benak Faqih.

Ia menyadari rasa kagumnya itu, yang semakin hari semakin menjadi.

Dan bahkan sering mengganggu pikirannya, Faqih pun menjalani sholat malam setiap harinya, dan mengucap nama Nuha dalam doanya. guna meminta jawaban akan kegundahan hatinya itu.

Hingga sebuah mimpi membuatnya yakin, dimana Nuha masuk ke dalam rumahnya, tanpa menggunakan alas kaki lalu memberinya segelas madu untuk Faqih dengan senyum indah tersungging di bibirnya.

Dan terbangun dengan jantung yang berdegup kencang, lalu besoknya Faqih pun mengutarakan niatan itu pada sang Abi, tentang dirinya yang memiliki keinginan untuk mengkhitbah Nuha.

dan pernikahan itu akhirnya terlaksana, hal itu juga yang membuat Faqih merasa bahagia karena adanya Nuha yang sudah menjadi kekasih halalnya.

(Flashback is off)

***

Di Sukabumi...

"Hallo, assalamualaikum." Sapa ustadz Rahmat.

"Walaikumsalam warahmatullah Bi?" Jawab Faqih dari sebrang.

"Kau sudah di rumah kita?" Tanyanya.

"Iya Bi dari tadi selepas Ashar.... Abi sama Umma pulang jam berapa?"

"Abi dan Umma nginep dua hari di rumah Abah.... Kalian di rumah berdua dulu saja ya."

"Loh, memang kenapa?"

"Abah sakit."

"Astagfirullah.... Abah sakit? Apa Faqih dan Nuha nyusul ke Sukabumi saja Bi?"

"Untuk apa? Tidak usah A'.... cuma demam biasa, maklum sudah tua." Jawab Abinya. Faqih pun bernafas lega.

"Ya sudah kalau begitu."

"Tidak apa ya di rumah dulu berdua."

"Iya Bi tidak apa... Salam untuk keluarga di Sukabumi ya."

"Walaikumsalam, iya nanti Abi sampaikan. Ya sudah Abi tutup ya.... Assalamualaikum."

"Walaikumsalam warahmatullah."

Ustadz Rahmat mematikan panggilan teleponnya setelah mendengar jawaban dalam dari Faqih.

Sementara Umma Hasna meletakkan secangkir kopi di meja. "Bi, itu A'a telfon ya?"

"Iya... Abah sudah minum obat belum?"

"Sudah... Abi serius kita pulang dua hari lagi?"

"Serius Umma, Abi cuma mau kasih ruang privasi untuk mereka. Sekalian supaya Nuha beradaptasi dulu, supaya nggak canggung."

"Iya deh... Hmmmm, kemaren pas anak kita nikah tuh Umma masih bayangin Zahra anaknya kak Siti."

"Umma... Iiissshhh, di bahas terus ah. Istighfar. Faqih sukanya sama Nuha mau bagaimana? Tidak mungkin di paksa harus sama anaknya pak Huda kan? lagi pula Nuha juga anak Soleha dan dari keturunan yang baik-baik juga kan?"

"Iya Bi... Maaf." Jawab Umma Hasna. 'haduh, malah jadi besanan sama Mbak Rahma.' gumam Umma Hasna dalam hatinya.

Keduanya pun melanjutkan obrolan itu, sembari menunggu kopi di cangkir ustadz Rahmat habis.

hal yang menjadikan bimbingan sebenarnya bukan ketidaksukaan Umma Hasna dengan Nuha, ya walaupun ada sedikit saat masih kecil dulu. karena memang Nuha termaksud anak super aktif, yang bahkan bikin dia geregetan sendiri pada masa itu.

sehingga membuatnya lebih menyukai Zahra anak ke dua dari Pak Huda, yang menurutnya lebih kalem dari pada Nuha.

Terpopuler

Comments

Herlina Lina

Herlina Lina

🤔

2024-03-02

0

Wenda Junia Apriani

Wenda Junia Apriani

jgn gt donk uma khn ksian nuhany

2023-07-29

0

Alivaaaa

Alivaaaa

umma Husna kok gitu sih 😔

2023-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 prolog
2 belum ingin menikah
3 cara terakhir Nuha.
4 ke khawatiran Rahma
5 ijab Qabul
6 obrolan di atas ranjang.
7 jin jail ustadz Irsyad
8 ketika dua cinta hadir untuk satu insan
9 sahur terakhir di rumah Abi Irsyad
10 sebaik-baiknya teman hidup
11 cinta sang pangeran Es.
12 Waktu
13 awal cinta itu datang.
14 awal cinta itu datang 2
15 hukuman dari A'a
16 cinta si Sunda dan si Jawa
17 kemuliaan seorang istri.
18 menantu salih
19 bertemu Kak Zahra
20 janji di hati A' Faqih
21 kembalinya orang tua A' Faqih.
22 Adab bertutur kata untuk Umma Hasna
23 cerita A'Faqih
24 gara-gara angin segar, rotan berbicara
25 niatan di hati A'a untuk Nuha.
26 perkenalan Debora dengan Shafa.
27 Izin ke Bogor tanpa Nuha.
28 Nuha juga bisa cemburu?
29 Praha di dapur
30 Antara Ibu dan istri ku
31 sikap yang tak sebenarnya jahat.
32 patung Semar
33 hijab pemberian kak Rumi
34 Takdir hidup tak pernah salah.
35 kegigihan A' Faqih
36 duka di balik senyum
37 Senjata makan tuan
38 bahagia bersama mu
39 jadi ke Bogor
40 perjalanan ke Bogor
41 beliau ibu mertua ku yang baik.
42 Cintai aku secukupnya, tapi cintai ibu mu sepenuhnya.
43 kenyataan yang baru di ketahui Nuha.
44 tetap mencintai mu kekasih ku
45 aku mencintaimu
46 kekaguman yang harus di hilangkan
47 A' Faqih marah.
48 Cinta yang akan membelenggu pasangan mu.
49 Cinta berlebihan sang Hafizh.
50 kajian ustadz Rahmat.
51 belanja Baju
52 mukenah untuk Umma Hasna
53 teguran untuk Zahra.
54 terpaksa
55 kekecewaan Rumi
56 kesakitan yang semakin menjadi
57 mengetahui penyakit Nuha
58 tidak ada yang perlu di salahkan.
59 sebuah hikmah
60 kedatangan Abi dan Umma
61 gara-gara buang gas
62 keinginan Rahma
63 cinta haram Zahra.
64 hal yang di ketahui Umma Rahma
65 teguran mas Irsyad untuk Rahma
66 percakapan Rahma dan Hasna
67 Dering surga di pagi hari.
68 mengetahui rahasia A'a
69 tawakal
70 selamat jalan Ziya
71 nama Ziya
72 hati yang mulai terbuka
73 Ya Hilwah (Manis ku)
74 lahirnya seorang bayi laki-laki.
75 si wanita malang Qori
76 kesayangan.
77 pulang ke rumah
78 obrolan di balkon kamar
79 ku beri nama pada bayi mu, Agam.
80 permintaan pak Lukman
81 kebahagiaan Nuha.
82 Ikrar cinta Farhat
83 cinta luar biasa.
84 pengumuman authornya mau fokus menyambut hari raya idul Fitri dulu.
85 cinta di usia senja
86 Gara-gara bercumbu
87 cium aku seratus kali
88 antara dua bunga.
89 dia yang kau sebut
90 pertanyaan yang menyinggung A'a
91 perjalanan ke Bogor yang sempat tertunda
92 aku bukan jodoh yang salah
93 mengharap cinta suami (qori & Farhat)
94 kecupan lembut dari mas Farhat. (Qori & Farhat)
95 masuk angin
96 bayi besar yang manja
97 akang cilok sih...!
98 cinta yang menghangatkan di tengah hujan. (Qori dan Farhat.)
99 ratu ku (Qori dan Farhat)
100 kabar bahagia (final episode)
101 makan ketoprak (extra part)
102 hal buruk di tengah-tengah kebahagiaan. (extra part)
103 selamatkan Umma kami (extra part)
104 kekasih yang tetap akan pergi (extra part)
105 berharap (extra part)
106 hukuman ayah Qori (extra part)
107 berakhirnya kisah Qori (extra part)
108 hadirnya malaikat kecil (Extra part)
109 menjauhi suul khatimah (extra part)
110 cinta luar biasa sang Hafizh (final Extra part)
111 terimakasih banyak teman-teman
112 pengumuman Novel Rumi.
113 promosi novel religi
114 promosi Novel
115 promosi Novel terbaru
116 info novel baru
Episodes

Updated 116 Episodes

1
prolog
2
belum ingin menikah
3
cara terakhir Nuha.
4
ke khawatiran Rahma
5
ijab Qabul
6
obrolan di atas ranjang.
7
jin jail ustadz Irsyad
8
ketika dua cinta hadir untuk satu insan
9
sahur terakhir di rumah Abi Irsyad
10
sebaik-baiknya teman hidup
11
cinta sang pangeran Es.
12
Waktu
13
awal cinta itu datang.
14
awal cinta itu datang 2
15
hukuman dari A'a
16
cinta si Sunda dan si Jawa
17
kemuliaan seorang istri.
18
menantu salih
19
bertemu Kak Zahra
20
janji di hati A' Faqih
21
kembalinya orang tua A' Faqih.
22
Adab bertutur kata untuk Umma Hasna
23
cerita A'Faqih
24
gara-gara angin segar, rotan berbicara
25
niatan di hati A'a untuk Nuha.
26
perkenalan Debora dengan Shafa.
27
Izin ke Bogor tanpa Nuha.
28
Nuha juga bisa cemburu?
29
Praha di dapur
30
Antara Ibu dan istri ku
31
sikap yang tak sebenarnya jahat.
32
patung Semar
33
hijab pemberian kak Rumi
34
Takdir hidup tak pernah salah.
35
kegigihan A' Faqih
36
duka di balik senyum
37
Senjata makan tuan
38
bahagia bersama mu
39
jadi ke Bogor
40
perjalanan ke Bogor
41
beliau ibu mertua ku yang baik.
42
Cintai aku secukupnya, tapi cintai ibu mu sepenuhnya.
43
kenyataan yang baru di ketahui Nuha.
44
tetap mencintai mu kekasih ku
45
aku mencintaimu
46
kekaguman yang harus di hilangkan
47
A' Faqih marah.
48
Cinta yang akan membelenggu pasangan mu.
49
Cinta berlebihan sang Hafizh.
50
kajian ustadz Rahmat.
51
belanja Baju
52
mukenah untuk Umma Hasna
53
teguran untuk Zahra.
54
terpaksa
55
kekecewaan Rumi
56
kesakitan yang semakin menjadi
57
mengetahui penyakit Nuha
58
tidak ada yang perlu di salahkan.
59
sebuah hikmah
60
kedatangan Abi dan Umma
61
gara-gara buang gas
62
keinginan Rahma
63
cinta haram Zahra.
64
hal yang di ketahui Umma Rahma
65
teguran mas Irsyad untuk Rahma
66
percakapan Rahma dan Hasna
67
Dering surga di pagi hari.
68
mengetahui rahasia A'a
69
tawakal
70
selamat jalan Ziya
71
nama Ziya
72
hati yang mulai terbuka
73
Ya Hilwah (Manis ku)
74
lahirnya seorang bayi laki-laki.
75
si wanita malang Qori
76
kesayangan.
77
pulang ke rumah
78
obrolan di balkon kamar
79
ku beri nama pada bayi mu, Agam.
80
permintaan pak Lukman
81
kebahagiaan Nuha.
82
Ikrar cinta Farhat
83
cinta luar biasa.
84
pengumuman authornya mau fokus menyambut hari raya idul Fitri dulu.
85
cinta di usia senja
86
Gara-gara bercumbu
87
cium aku seratus kali
88
antara dua bunga.
89
dia yang kau sebut
90
pertanyaan yang menyinggung A'a
91
perjalanan ke Bogor yang sempat tertunda
92
aku bukan jodoh yang salah
93
mengharap cinta suami (qori & Farhat)
94
kecupan lembut dari mas Farhat. (Qori & Farhat)
95
masuk angin
96
bayi besar yang manja
97
akang cilok sih...!
98
cinta yang menghangatkan di tengah hujan. (Qori dan Farhat.)
99
ratu ku (Qori dan Farhat)
100
kabar bahagia (final episode)
101
makan ketoprak (extra part)
102
hal buruk di tengah-tengah kebahagiaan. (extra part)
103
selamatkan Umma kami (extra part)
104
kekasih yang tetap akan pergi (extra part)
105
berharap (extra part)
106
hukuman ayah Qori (extra part)
107
berakhirnya kisah Qori (extra part)
108
hadirnya malaikat kecil (Extra part)
109
menjauhi suul khatimah (extra part)
110
cinta luar biasa sang Hafizh (final Extra part)
111
terimakasih banyak teman-teman
112
pengumuman Novel Rumi.
113
promosi novel religi
114
promosi Novel
115
promosi Novel terbaru
116
info novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!