Menghindar

Jari jemari yang sedang menarik di atas keyboard, terhenti saat suara langkah kaki terdengar. Mata Chika langsung beralih melihat ke arah lift untuk melihat siapa yang datang. Dari kejauhan, dia melihat dua laki-laki yang sudah sangat dihapalnya.

"Siang, Pak," sapa Chika seraya berdiri dan menundukan sedikit kepalanya, memberikan hormat.

"Siang, apa Kak Regan ada?" tanya Bryan.

"Ada, Pak. Silakan." Chika melangkah melewati Bryan dan Felix, kemudian dia mengetuk pintu ruangan Regan. Masuk ke dalam ruangan Regan, dia memberitahu jika Bryan sudah datang. Chika keluar dan mempersilakan Bryan dan Felix untuk masuk ke dalam ruangan.

Di dalam Regan dan Bryan membahas tentang proyek luar negeri mereka. Mereka merencanakan kapan mereka akan meresmikan apartemen yang dibangun oleh perusahaan Bryan.

"Kalian tolong persiapkan semuanya." Regan memerintahkan Chika dan Felix untuk menyusun jadwal dan mempersiapkan semuanya.

"Baik, Pak." Chika dan Felix menjawab pertanyaan bersamaan.

Chika dan Felix melihat jadwal kerja Regan dan Bryan untuk menemukan jadwal pas peresmian dari apartemen yang dibuat Regan di luar negeri. Setelah mencocokan jadwal dua CEO tersebut, akhirnya didapati jadwal di bulan depan.

Bryan dan Regan setuju jika mereka akan melaksanakan peresmian apartemen bulan depan. Dua daddy itu pun berencana untuk membawa serta anak dan istrinya sekaligus untuk berlibur.

"Aku akan pulang untuk makan siang di rumah," ucap Bryan di tengah-tengah pembicaraan mereka.

"Aku juga akan pulang, kalau begitu kita pulang bersama saja." Regan yang mendengar adik iparnya akan pulang, ikut menjelaskan hal yang sama.

"Kalau begitu kita pulang berdua saja, biarkan Felix membawa mobilku." Bryan yang datang dengan Felix, memilih untuk membiarkan temannya itu kembali ke kantor sendiri.

"Baiklah, pulanglah! Aku akan membawa mobilmu," jawab Felix.

Regan dan Bryan bersiap untuk pulang, sedangkan Felix akhirnya menawarkan pada Chika untuk makan siang bersama. Chika menimbang-nimbang ajakan Felix. Sebenarnya, dia juga malas makan di kantin, tetapi terlalu gengsi untuk menerima tawaran Felix.

"Aku mau makan pizza, apa kamu mau?" tanya Chika ragu-ragu. Dia berpikir jika Felix mau, dia akan ikut makan di luar, tetapi jika dia tidak mau, dia akan memilih untuk makan di kantin kantor saja.

Pizza? Rasa Felix malas sekali memakan junk food itu. Namun, melihat tunangannya ingin makan makanan itu, dia tidak bisa menolak. "Baiklah, kita makan pizza."

Senyum merekah di wajah Chika mendapati jika Felix menerima ajakannya untuk makan pizza. Bayangan pizza dengan lelehan keju sudah menghiasi pikirannya hingga membuat air liurnya terasa.

Felix ikut tersenyum melihat Chika yang begitu senang. Mengajak Chika ke mobilnya, mereka berdua menuju ke salah satu restoran pizza.

Di restoran, Chika melihat buku menu untuk memilih pizza yang dia inginkan. Cukup lama dia memilih hingga akhirnya dia menjatuhkan pilihan pizza dengan ukuran large. Felix hanya menelan salivanya melihat Chika yang akan makan pizza large.

"Kamu mau makan apa?" tanya Chika menatap Felix.

Felix mengerutkan dahinya saat mendapati pertanyaan Chika. Felix pikir pizza large itu akan dia bagi dengannya, tetapi sepertinya dia salah menduga. "Apa kamu akan makan semua pizza itu sendiri?" tanyanya memastikan.

"Tentu saja," jawab Chika pasti.

Mata Felix membulat, merasakan keterkejutannya. Dia tidak menyangka jika Chika akan makan sendiri pizza itu sendiri. "Aku pesan satu salad saja." Felix memilih memakan salad dari pada harus makan junk food.

Chika mengangguk. Dia menyerahkan buku menu dan menyebut kembali pesanannya. Sambil menunggu, Chika dan Felix mengobrol. "Apa kamu juga punya access card apartemenku?" tanya Chika yang mengingat bagaimana tadi Felix bisa masuk.

Felix mengangguk. Dia memang memiliki access card karena Bryan memberikannya dua. Lagi pula, kartu itu dia gunakan di saat mendesak saja seperti tadi pagi.

Chika menatap curiga. Dia menduga, bisa-bisa Felix masuk ke dalam apartemennya malam hari dan melakukan hal buruk padanya.

"Tenanglah, aku hanya akan menggunakan kartu itu saat mendesak seperti halnya tadi pagi," ucap Felix yang menebak isi pikiran Chika.

"Mendesak? Apa hal tadi pagi kamu bilang mendesak?" Mata Chika menatap malas jawaban Felix.

"Iya, karena aku pikir mungkin kamu pingsan atau mungkin bunuh diri di apartemen." Felix menjawab pertanyaan Chika sesuai dengan apa yang ada dipikirannya.

"Iya, aku akan bunuh diri karena menikah denganmu," gumam Chika lirih.

Walaupun lirih, Felix mendengar gumaman Chika. "Jangan mati dulu, karena jika kamu mati, aku harus bersusah payah mencari penggantimu untuk ke pelaminan," jawab Felix tertawa.

Chika berdecih malas mendengar ucapan Felix. Namun, sesaat kemudian dia menatap ke arah Felix. Dia merasa heran, karena sejujurnya gumaman tadi terdengar menyakitkan, tetapi Felix menanggapinya dengan santai.

"Jangan menatapku seperti itu, karena lambat laun tatapan itu akan masuk ke dalam hati." Felix tersenyum. Kalimat yang dia ucapakan terdengar menyindir, tetapi sebenarnya penuh harapan. Harapan jika Chika benar-benar akan jatuh cinta padanya.

Chika langsung membuang mukanya malas. Sebenarnya dia salah tingkah saat ketahuan menatap Felix. Akan tetapi, dia berusaha untuk tetap tenang, karena tidak mau membuat Felix besar kepala.

Bersyukurlah, karena bersamaan dengan itu, pesanan mereka datang. Chika dan Felix langsung menyantap pesanan mereka. Karena memang Chika tadi pagi tidak sempat sarapan, akhirnya membuatnya begitu lapar.

Felix yang menikmati salad buah yang dipesannya menggeleng. Dia tidak menyangka jika tubuh kecil Chika bisa menampung satu pizza ukuran besar sendiri.

Chika menikmati pizza dengan lelehan keju yang begitu nikmat. Irisan daging, jamur, paprika dan saos khas begitu memanjakan lidahnya. Hingga sejenak dia lupa jika dia sedang bersama Felix.

"Apa kamu tidak pernah melihat orang makan pizza?" tanya Chika yang melihat Felix menatapnya.

Felix tersenyum. Sebenarnya dia hanya heran. Di saat para wanita menghindari makanan berlemak, wanita di depannya dengan lahap memakan makanan yang berada di hadapannya itu.

"Apa kekasihmu dulu tidak ada yang makan pizza?"

"Tidak ada, mereka berusaha menjaga tubuh mereka agar tidak tertimbun lemak." Felix menjawab seraya memasukan potongan buah segar yang berbalut saus salad yang terbuat dari mayones dan beberapa bahan pelengkap lainnya.

Mata Chika beralih pada tubuhnya. Dia pun tersenyum mencibir ucapan Felix. "Jika kamu menghindari sesuatu, pasti itu yang akan menimpamu," jawabnya. Dia berpikir jika perempuan berpikir makan akan menjadikannya gemuk, maka sugesti itu benar-benar akan terjadi.

"Apa sama seperti kamu yang sedang menghindar untuk menikah denganku?"

Pertanyaan Felix seolah membalikan kata-katanya sendiri. Jika pikiran alam bawah sadarnya terus berpikir harus menghindari untuk menikah dengan Felix, bisa jadi justru hal itu yang akan terjadi.

.

.

.

...Aku selalu info di IG ya, kalau pas kebetulan sedang belum bisa up...

...bisa follow IG : Myafa16...

...Like Gratis ...

...Koment Gratis...

...Jadi yuk di like dan koment ...

Terpopuler

Comments

sakura🇵🇸

sakura🇵🇸

bryan dan felix sama2 menjaga penampilan,taunya dipertemukan dengan cewek2 cuek sama penampilan yg penting kenyang😅

2024-09-29

0

gia nasgia

gia nasgia

senjata makan tuan mom Chika 😂

2024-02-25

0

aku udh follow ig kk

2023-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 Cara Mendapatkannya
2 Melamar
3 Aku Keberatan
4 Syarat
5 Setuju
6 Tidak Gratis
7 Pertunangan
8 Janji
9 Iblis Penggoda
10 Kepanikan
11 Menghindar
12 Hutang
13 Jangan Menyentuh
14 Kebiasaan
15 Berenang
16 Menunggu Lama
17 Memegang
18 Sisi Lain
19 Mengenalmu Lebih Dalam
20 Ke Klub
21 Pusing
22 Hanya Kelelahan
23 Menjaga
24 Tidak Baik-Baik
25 Tidak Masuk Hitungan
26 Membuat Tersadar
27 Tidurlah di Kamarku
28 Segelas Susu
29 Merayu
30 Jantung Berdebar
31 Titik Terakhir Perjuanganku
32 Terjatuh
33 Pinjamkan El
34 Menjemput El
35 Belajar Mengetahui
36 Enam Jam Bersama El
37 Sebaik Itu Hatinya
38 Minta Nomor Telepon
39 Yang Ada Di Dalam Hati
40 Pria Baik
41 Kenapa Bosan?
42 Memahami Perasan
43 Memakainya
44 Coat Yang Sama
45 Lihat Saja
46 Hasil
47 Perjalanan
48 Sarapan
49 Jalan-jalan
50 Ruang Kosong
51 Tertawa
52 Makan Malam
53 Berbelanja
54 Terima Kasih
55 Sedang Berusaha
56 Lebih Manis
57 Tetangga
58 Demi Sebuah Ciuman
59 Pertunangan Dengan Cinta
60 Gosok Gigi
61 Calon Mertua
62 Seluruh Waktu
63 Membuat Cheesecake
64 Aku Akan Menikah
65 Waktu Sendiri
66 Mencari Felix
67 Aku Mencintaimu
68 Mempercepat Pernikahan
69 Memberitahu Orang Tua
70 Mencari Gaun Pernikahan
71 Cinta Sesungguhnya
72 Bertemu Papa
73 Bekal
74 Pulang Ke Rumah
75 Merindukan
76 Mantan Pacar
77 Kebaikan Kita
78 Tak Sabar
79 Persiapan Chika
80 Persiapan Felix
81 Mengikat Janji
82 Tamu Istimewa
83 Marah-marah
84 Sabar
85 Sesi Belajar
86 Mendapatkan Seutuhnya
87 Lupa
88 Pelajaran Kedua
89 Menguntungkan Aku
90 Mencari Gaun
91 Rumah Kita
92 Rumah Baru
93 Pesta Pernikahan Erix
94 Ke Dokter
95 Hasil Laboratorium
96 Merayakan Kehamilan
97 Mengisi Waktu
98 Koki Kue
99 Ayam Saus Korea
100 Mewakilkan
101 Kontraksi
102 Melahirkan
103 Bayi Cantik
104 Bersyukur Memilihnya
105 Dua Garis
106 Akhir Kebahagiaan
107 Novel Baru Labuhan Cinta
108 Pengumuman Pre Order Novel Cetak My Baby CEO versi Cetak
109 Giveaway My Baby CEO
110 Info Novel
111 Novel Baru Rilis Di Noveltoon
112 INFO
113 Bos Duda Kesayangan
114 PO Labuhan Cinta
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Cara Mendapatkannya
2
Melamar
3
Aku Keberatan
4
Syarat
5
Setuju
6
Tidak Gratis
7
Pertunangan
8
Janji
9
Iblis Penggoda
10
Kepanikan
11
Menghindar
12
Hutang
13
Jangan Menyentuh
14
Kebiasaan
15
Berenang
16
Menunggu Lama
17
Memegang
18
Sisi Lain
19
Mengenalmu Lebih Dalam
20
Ke Klub
21
Pusing
22
Hanya Kelelahan
23
Menjaga
24
Tidak Baik-Baik
25
Tidak Masuk Hitungan
26
Membuat Tersadar
27
Tidurlah di Kamarku
28
Segelas Susu
29
Merayu
30
Jantung Berdebar
31
Titik Terakhir Perjuanganku
32
Terjatuh
33
Pinjamkan El
34
Menjemput El
35
Belajar Mengetahui
36
Enam Jam Bersama El
37
Sebaik Itu Hatinya
38
Minta Nomor Telepon
39
Yang Ada Di Dalam Hati
40
Pria Baik
41
Kenapa Bosan?
42
Memahami Perasan
43
Memakainya
44
Coat Yang Sama
45
Lihat Saja
46
Hasil
47
Perjalanan
48
Sarapan
49
Jalan-jalan
50
Ruang Kosong
51
Tertawa
52
Makan Malam
53
Berbelanja
54
Terima Kasih
55
Sedang Berusaha
56
Lebih Manis
57
Tetangga
58
Demi Sebuah Ciuman
59
Pertunangan Dengan Cinta
60
Gosok Gigi
61
Calon Mertua
62
Seluruh Waktu
63
Membuat Cheesecake
64
Aku Akan Menikah
65
Waktu Sendiri
66
Mencari Felix
67
Aku Mencintaimu
68
Mempercepat Pernikahan
69
Memberitahu Orang Tua
70
Mencari Gaun Pernikahan
71
Cinta Sesungguhnya
72
Bertemu Papa
73
Bekal
74
Pulang Ke Rumah
75
Merindukan
76
Mantan Pacar
77
Kebaikan Kita
78
Tak Sabar
79
Persiapan Chika
80
Persiapan Felix
81
Mengikat Janji
82
Tamu Istimewa
83
Marah-marah
84
Sabar
85
Sesi Belajar
86
Mendapatkan Seutuhnya
87
Lupa
88
Pelajaran Kedua
89
Menguntungkan Aku
90
Mencari Gaun
91
Rumah Kita
92
Rumah Baru
93
Pesta Pernikahan Erix
94
Ke Dokter
95
Hasil Laboratorium
96
Merayakan Kehamilan
97
Mengisi Waktu
98
Koki Kue
99
Ayam Saus Korea
100
Mewakilkan
101
Kontraksi
102
Melahirkan
103
Bayi Cantik
104
Bersyukur Memilihnya
105
Dua Garis
106
Akhir Kebahagiaan
107
Novel Baru Labuhan Cinta
108
Pengumuman Pre Order Novel Cetak My Baby CEO versi Cetak
109
Giveaway My Baby CEO
110
Info Novel
111
Novel Baru Rilis Di Noveltoon
112
INFO
113
Bos Duda Kesayangan
114
PO Labuhan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!