Kepanikan

Suara bel terdengar, membuat Chika mengerjap. Mengedarkan pandangannya, Chika mencari jam yang terpasang di dinding apartemennya. Matanya membulat saat melihat jam tertera angka tujuh.

"Aku kesiangan," ucap Chika seraya menyibak selimutnya. Karena panik dia begitu bingung harus berbuat apa. Belum lagi bel apartemennya terus berbunyi.

Tak mau terlambat, Chika mengabaikan bel berbunyi. Meraih handuk dia berlalu ke kamar mandi. Secepat kilat dia mandi karena tidak mau terlambat ke kantor.

Sepanjang mandi, dia merutuki kesalahannya yang semalaman bertukar suara dengan Erik. Semalam dia menceritakan banyak dengan Erik hingga tidak sadar jika waktu sudah dini hari.

Menyelesaikan mandinya, dia buru-buru keluar dari kamar mandi. "Ach … " teriak Chika saat melihat Felix di kamarnya. Tangannya langsung menutupi tubuhnya yang hanya berbalut handuk sebatas dada.

"Maaf, tadi aku menekan bel, tetapi kamu tidak membukanya, karena aku takut kamu kenapa-kenapa aku masuk ke dalam." Felix menjelaskan alasannya berada di dalam kamar Chika.

"Jelaskan saja nanti, aku buru-buru, ini sudah siang," ucap Chika, "sekarang kamu keluar!" Chika benar-benar malu saat Felix melihatnya hanya memakai handuk saja.

Chika buru-buru menyingkirkan pikirannya tentang Felix. Yang dia harus lakukan adalah buru-buru berpakaian dan berangkat bekerja. Selesai berpakaian, dia langsung meraih tasnya dan pouch make up miliknya.

"Ayo cepat," ajak Chika pada Felix saat keluar dari kamar.

Felix akhirnya harus ikut terburu-buru, karena Chika begitu panik. Keluar dari apartemen, mereka berjalan menuju ke parkiran mobil.

"Tolong bawakan!" Chika memberikan tasnya pada Felix.

Felix dengan pasrah membawa tas milik Chika, karena dia melihat kepanikan jelas terlihat di wajahnya.

Masuk ke dalam lift, Chika langsung berdiri di pojok dekat tombol lift. Di sana, dia melihat tampilan dirinya. Tanpa berlama-lama dia membuka pouch make up miliknya. Tangannya mengambil foundation dan berlanjut dengan mengoleskannya. Kemudian mengambil bedak dan membuhuhkannya di atas foundation yang sudah dia pakai.

Felix hanya bisa menggeleng, karena melihat wanita yang bisa berdandan di mana saja dan kapan saja. Dari pantulan stainless lift saja mereka bisa memoles wajah dengan sempurna.

Lift terbuka dan mereka berdua keluar. Dengan langkah cepat, mereka berdua masuk ke dalam mobil.

"Aku mohon lajukan dengan cepat mobilnya." Chika yang memasang sabuk pengaman seraya memohon pada Felix.

Tanpa menjawab Felix langsung menyalah mobilnya dan menuju ke kantor Chika. Beruntunglah karena sekarang jalanan tidak macet, karena dengan begitu Felix bisa dengan cepat sampai.

"Sebenarnya kamu tidur jam berapa?" Felix begitu penasaran bagaimana Chika bisa terlambat bangun.

Chika menelan salivanya. Dia merasa bingung karena tidak mungkin dia menjelaskan jika semalam dia menerima panggilan telepon dari Erix hingga dini hari.

"Aku semalam tidak bisa tidur." Akhirnya jawaban itu yang dia berikan pada Felix.

Felix mengerti jika Chika baru pertama kali tinggal sendiri, jadi wajar jika tunangannya itu tidak bisa tidur. "Apa kamu takut?" tanyanya memastikan.

"Aku tidak takut, hanya saja aku masih beradaptasi."

Felix mengangguk dan membenarkan jika mungkin karena tempat baru, jadi perlu adaptasi lebih dahulu.

Bersyukur Felix percaya dengan alasan yang dia berikan. Karena memang alasan itu masih masuk akal.

Mobil Felix sampai di kantor Chika tepat jam delapan kurang lima menit. Paling tidak dia masih punya lima menit untuk berlari menuju ke ruangannya. "Terima kasih," ucapnya seraya melepas sabuk pengaman dan meraih handle pintu

"Chika … " panggil Felix.

Chika yang bersiap akan turun dari mobil menoleh kembali. Pikirannya melayang memikirkan jika Felix akan menciumnya seperti film-film yang pernah dilihatnya.

Felix mendekatkan tubuhnya, dan membuat Chika seketika memejamkan matanya. Walaupun niatnya menggoda Felix, tetapi tetap saja dirinya takut.

"Lipstik yang kamu pakai sedikit berantakan," ucap Felix dan langsung membuat Chika membuka matanya. Dia benar-benar malu karena mengira Felix akan menciumnya.

"Ini," ucap Felix memberikan tisu pada Chika.

Buru-buru Chika mengambil tisu yang diberikan Felix. Tangannya beralih mencari kaca kecil yang berada di pouch make up, tetapi saat mencari tiba-tiba kaca itu tidak ada. Dia merasa bingung bagaimana bisa dia merapikan lipstiknya jika tanpa kaca.

"Bisakah kamu rapikan?" tanya Chika pada Felix. Hanya itu yang ada dipikiran Chika yang sedang panik.

"Em …." Felix tampak berpikir. "Apa itu tidak melanggar persyaratanmu?"

Mata Chika membulat, pikirannya melayang memikirkan persyaratan yang diajukannya. Seolah semua itu berbalik padanya. "Tidak, ini pengecualian dariku," jawabnya ragu-ragu.

Felix menahan tawanya. Ini seperti sebuah undian hadiah yang menyantumkan syarat dan ketentuan berlaku. Sang pemilik acara bisa mengubah semua sesuka hatinya.

"Cepat!" pinta Chika yang benar-benar terburu-buru untuk masuk ke dalam kantor.

Tangan Felix meraih tisu yang tadi dipegang oleh Chika dan langsung beralih pada bibir pink yang begitu menggoda. Tangan Felix menyapu ujung bibir dan bibir bagian luar milik Chika.

Perasaanya begitu tidak karuan, karena keinginannya untuk membenamkan bibirnya ke bibir Chika. Namun, dia berusaha keras untuk bertahan. "Sudah," ucapnya.

"Terima kasih." Tanpa berlama-lama lagi Chika langsung keluar dari mobil dan menuju ke dalam kantornya. Bersamaan dengan tubuhnya yang berdiri, kaca kecil miliknya terjatuh. "Ini, dia," jawabnya seraya mengambil kaca dan langsung menutup pintu.

Felix yang melihat Chika yang begitu panik hanya bisa menggeleng. Karena panik, wanita itu tidak sadar jika kaca terselip di bawah tasnya.

Meluruskan tubuhnya, Felix melajukan kembali mobilnya. Saat melihat ke arah spion, Felix teringat kaca depan yang berada di atas dashboard. "Harusnya dia bisa pakai itu bukan?" ucapnya tertawa.

Kali ini Felix beruntung, karena dengan kepanikan Chika, dia bisa memegang bibir tunangannya itu.

***

Sampai di kantor Felix langsung menyalakan laptopnya. Bersamaan dengan itu, dari kejauhan Bryan terlihat keluar dari lift.

"Pagi," sapa Bryan.

"Pagi." Felix membalas sapaan atasannya itu.

"Bagaimana hari pertama tinggal berdekatan dengan tunanganmu?" Bryan menarik kursi di depan meja Felix, dan mendudukkan tubuhnya.

Felix mendengus kesal melihat atasannya mengajaknya bergosip pagi-pagi. Terlebih lagi bahan gosipnya adalah dirinya.

"Penuh ujian," jawab Felix malas.

"Apa kamu menyentuhnya?" Bryan begitu ingin tahu sekuat apa temannya itu.

"Iya." Felix menjawab sambil memainkan mouse komputernya.

Mata Bryan membelalak. Dia tidak menyangka jika temanya akan kalah begitu saja. "Berarti pertunanganmu batal?"

"Tidak, karena aku menyentuh dengan izinnya."

Dahi Bryan berkerut dalam. Dia tidak menyangka jika teman istrinya itu sendiri yang mau. "Apa yang kamu sentuh?"

"Bibir." Felix menghentikan gerakan tangannya.

Akhirnya dia menceritakan semuanya pada Bryan. Dari kejadian masak kemarin, dirinya melihat paha Chika. Kemudian ketika Chika mandi, dirinya melihat bahu polos tunangannya itu. Terakhir di mobil dia mengusap bibir karena lipstik Chika berantakan.

Bagaimana frustrasinya Felix begitu terlihat, hingga tidak kuasa membuat Bryan tertawa. Dia begitu senang melihat temannya itu tersiksa.

"Pergi sana, atau aku akan melaporkan pada papamu!" Felix yang kesal akhirnya melayangkan ancaman.

Bryan mendengus kesal dan pergi meninggalkan meja Felix. Ancaman Felix begitu menakutkan. Dia hanyalah CEO Adion Company dan jabatannya tetap dibawah owner Adion Company yaitu Daniel Adion-papanya.

"Ingat, kita ada jadwal bertemu dengan Kak Regan." Sebelum masuk, Felix memberitahu Bryan.

"Iya," jawab Bryan seraya membuka pintu ruangannya.

.

.

.

.

...Follow Instagram aku : Myafa16...

...Aku akan kasih tahu jika telat up atau ga up...

...Jangan lupa like dan koment....

...dan beri Vote dan Hadiah ...

Terpopuler

Comments

sakura🇵🇸

sakura🇵🇸

bryan puas banget felix merasakan kegilaan yg duli dia rasakan😅 karma is real ya bry...

2024-09-29

0

gia nasgia

gia nasgia

Wanita selalu benar 🤣🤣

2024-02-22

0

Lia Rochmatuz

Lia Rochmatuz

Huh dasar yh cewek, dia yg bikin aturan dia jg yg ngelanggar. pake acara bohong lgi

2022-06-14

0

lihat semua
Episodes
1 Cara Mendapatkannya
2 Melamar
3 Aku Keberatan
4 Syarat
5 Setuju
6 Tidak Gratis
7 Pertunangan
8 Janji
9 Iblis Penggoda
10 Kepanikan
11 Menghindar
12 Hutang
13 Jangan Menyentuh
14 Kebiasaan
15 Berenang
16 Menunggu Lama
17 Memegang
18 Sisi Lain
19 Mengenalmu Lebih Dalam
20 Ke Klub
21 Pusing
22 Hanya Kelelahan
23 Menjaga
24 Tidak Baik-Baik
25 Tidak Masuk Hitungan
26 Membuat Tersadar
27 Tidurlah di Kamarku
28 Segelas Susu
29 Merayu
30 Jantung Berdebar
31 Titik Terakhir Perjuanganku
32 Terjatuh
33 Pinjamkan El
34 Menjemput El
35 Belajar Mengetahui
36 Enam Jam Bersama El
37 Sebaik Itu Hatinya
38 Minta Nomor Telepon
39 Yang Ada Di Dalam Hati
40 Pria Baik
41 Kenapa Bosan?
42 Memahami Perasan
43 Memakainya
44 Coat Yang Sama
45 Lihat Saja
46 Hasil
47 Perjalanan
48 Sarapan
49 Jalan-jalan
50 Ruang Kosong
51 Tertawa
52 Makan Malam
53 Berbelanja
54 Terima Kasih
55 Sedang Berusaha
56 Lebih Manis
57 Tetangga
58 Demi Sebuah Ciuman
59 Pertunangan Dengan Cinta
60 Gosok Gigi
61 Calon Mertua
62 Seluruh Waktu
63 Membuat Cheesecake
64 Aku Akan Menikah
65 Waktu Sendiri
66 Mencari Felix
67 Aku Mencintaimu
68 Mempercepat Pernikahan
69 Memberitahu Orang Tua
70 Mencari Gaun Pernikahan
71 Cinta Sesungguhnya
72 Bertemu Papa
73 Bekal
74 Pulang Ke Rumah
75 Merindukan
76 Mantan Pacar
77 Kebaikan Kita
78 Tak Sabar
79 Persiapan Chika
80 Persiapan Felix
81 Mengikat Janji
82 Tamu Istimewa
83 Marah-marah
84 Sabar
85 Sesi Belajar
86 Mendapatkan Seutuhnya
87 Lupa
88 Pelajaran Kedua
89 Menguntungkan Aku
90 Mencari Gaun
91 Rumah Kita
92 Rumah Baru
93 Pesta Pernikahan Erix
94 Ke Dokter
95 Hasil Laboratorium
96 Merayakan Kehamilan
97 Mengisi Waktu
98 Koki Kue
99 Ayam Saus Korea
100 Mewakilkan
101 Kontraksi
102 Melahirkan
103 Bayi Cantik
104 Bersyukur Memilihnya
105 Dua Garis
106 Akhir Kebahagiaan
107 Novel Baru Labuhan Cinta
108 Pengumuman Pre Order Novel Cetak My Baby CEO versi Cetak
109 Giveaway My Baby CEO
110 Info Novel
111 Novel Baru Rilis Di Noveltoon
112 INFO
113 Bos Duda Kesayangan
114 PO Labuhan Cinta
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Cara Mendapatkannya
2
Melamar
3
Aku Keberatan
4
Syarat
5
Setuju
6
Tidak Gratis
7
Pertunangan
8
Janji
9
Iblis Penggoda
10
Kepanikan
11
Menghindar
12
Hutang
13
Jangan Menyentuh
14
Kebiasaan
15
Berenang
16
Menunggu Lama
17
Memegang
18
Sisi Lain
19
Mengenalmu Lebih Dalam
20
Ke Klub
21
Pusing
22
Hanya Kelelahan
23
Menjaga
24
Tidak Baik-Baik
25
Tidak Masuk Hitungan
26
Membuat Tersadar
27
Tidurlah di Kamarku
28
Segelas Susu
29
Merayu
30
Jantung Berdebar
31
Titik Terakhir Perjuanganku
32
Terjatuh
33
Pinjamkan El
34
Menjemput El
35
Belajar Mengetahui
36
Enam Jam Bersama El
37
Sebaik Itu Hatinya
38
Minta Nomor Telepon
39
Yang Ada Di Dalam Hati
40
Pria Baik
41
Kenapa Bosan?
42
Memahami Perasan
43
Memakainya
44
Coat Yang Sama
45
Lihat Saja
46
Hasil
47
Perjalanan
48
Sarapan
49
Jalan-jalan
50
Ruang Kosong
51
Tertawa
52
Makan Malam
53
Berbelanja
54
Terima Kasih
55
Sedang Berusaha
56
Lebih Manis
57
Tetangga
58
Demi Sebuah Ciuman
59
Pertunangan Dengan Cinta
60
Gosok Gigi
61
Calon Mertua
62
Seluruh Waktu
63
Membuat Cheesecake
64
Aku Akan Menikah
65
Waktu Sendiri
66
Mencari Felix
67
Aku Mencintaimu
68
Mempercepat Pernikahan
69
Memberitahu Orang Tua
70
Mencari Gaun Pernikahan
71
Cinta Sesungguhnya
72
Bertemu Papa
73
Bekal
74
Pulang Ke Rumah
75
Merindukan
76
Mantan Pacar
77
Kebaikan Kita
78
Tak Sabar
79
Persiapan Chika
80
Persiapan Felix
81
Mengikat Janji
82
Tamu Istimewa
83
Marah-marah
84
Sabar
85
Sesi Belajar
86
Mendapatkan Seutuhnya
87
Lupa
88
Pelajaran Kedua
89
Menguntungkan Aku
90
Mencari Gaun
91
Rumah Kita
92
Rumah Baru
93
Pesta Pernikahan Erix
94
Ke Dokter
95
Hasil Laboratorium
96
Merayakan Kehamilan
97
Mengisi Waktu
98
Koki Kue
99
Ayam Saus Korea
100
Mewakilkan
101
Kontraksi
102
Melahirkan
103
Bayi Cantik
104
Bersyukur Memilihnya
105
Dua Garis
106
Akhir Kebahagiaan
107
Novel Baru Labuhan Cinta
108
Pengumuman Pre Order Novel Cetak My Baby CEO versi Cetak
109
Giveaway My Baby CEO
110
Info Novel
111
Novel Baru Rilis Di Noveltoon
112
INFO
113
Bos Duda Kesayangan
114
PO Labuhan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!