“Tunggu sebentar!” teriak Ibunya Ara, seteah melap tangannya yang basah, dia langsung kedalam rumah menuju pintu rumahnya.
Diapun membuka pintu itu dan matanya langsung tidak berkedip melihat tamu yang tidak dikenalnya. Pria tua berambut putih, dibelakangnya berdiri pria tampan bertubuh tinggi dan gagah menatapnya.
Deg! Jantung Ibunya Ara seakan berhenti berdetak lalu berdetak semakin kencang, dia mendadak gugup dan bingung.
Dilihatnya lagi ada pria wanita berdatangan memasuki teras rumahnya, disusul pria muda dan soerang gadis cantik, juga beberapa pria bertubuh tinggi besar. Dilihatnya juga jalan disamping mobil-mobil mewah itu berdiri pria-pria yang bertubuh kekar juga, sambil mengatur lalu lintas karena kemacetan gara-gaar mobil-mobil mewah itu parkir didepan rumahnya.
Ibunya Ara terkejut bukan main, apa orang-orang ini yang turun dari mobil mewah itu?
“Siang,” sapa Ibunya Ara dengan gugup.
“Kalian siapa ya? Ada perlu dengan siapa?” Tanya Ibunya Ara terbata-bata.
“Kami…” Pak Beni juga tampak bingung harus mengatakan apa.
“Bu! Siapa yang datang?” terdengar sura Ara, dari arah dapur.
Jack yang mendengar suaranya Ara, matanya langsung melihat kearah suara. Suara yang terdengar ditelinganya sangat merdu.
Ara segera menuju kearah pintu, karena melihat ibunya hanya berdiri saja mematung dipintu.
“Ada siapa sih Bu?” tanyanya, sambil melonggokkan kepalanya dan…tubuhnya langsung kaku, matanya terbelalak kaget saat melihat Pak Beni dan Jack. Sekarang dua pria itu membawa rombongan segala yang tidak dikenalnya.
“Pak Beni? Tuan Jack? Ada apa kalian kemari? Kalian tahu rumahku darimana?” tanya Ara kebingungan, menatap Pak Beni lalu pada Jack.
Ny.Inez tampak terkejut melihat penampilannya Ara yang masih memakai baju tidur dengan rambutnya acak-acakan dan bau asap dapur. Begini cara menyambut tamu yang akan melamar? Batinnya dengan kesal.
Bastian dan kinan tampak menggerutu melihat penampilan Ara.
“Aku sudah dandan secantik mungkin, yang dilamar beginian,”keluh Kinan.
Bastian tidak menjawab, dia kesal juga gengsi ikut lamaran ini.
Ara kembali menatap Jack dan Pak Beni.
“Pak Beni? Tuan Jack?” panggil Ara lagi dengan bingung.
Tiba-tiba Jack yang menjawab, “Aku datang melamarmu.”
Tentu saja Ara shock, begitu juga ibunya. Putrinya tidak bilang-bilang kalau ada pria yang akan melamar. Kalau tahu begitu dia sudah dandan cantik dan menyiapkan banyak makanan, ini sendirinya juga cuma pakai daster, sedangkan tamu yang melamar keren-keren, sungguh memalukan!
“Me..melamar?” tanya Ara, kebingungan, menatap Jack. Seperti biasa pria itu menatapnya seperti akan mengulitinya.
“Datang kerumah, membawa keluarga dan membawa hadiah,” jawab Jack, semakin membuat Ara bingung saja. Jadi Jack melakukan apa yang dikataknnya kemarin? Tapi bukan ini maksudnya. Kenapa pria itu tiba-tiba jadi serius melamar?
Jack mengambil koper yang ada ditangan Pak Beni. Semua mata tertuju pada koper itu. Ny.Inez penasaran Jack membawa apa dalam koper? Karena dia sudah menyerahkan semuanya pada Pak Beni, dia tidak tahu apa yang direncanakan Pak Beni dengan Jack.
Jack langsung membuka kopernya dan disodorkan pada Ara.
“Hadiah,” kata Jack.
Semua mata melihat isi koper itu langsung terkejut. Ara tamabh Shock saja, begitu juga ibunya yang mendadak jadi patung diam melihat isi koper. Pria ini melamar putrinya dengan membawa perhiasan satu koper! Entah berapa uang kalau diuangkan, apa pria ini pemilik toko emas? Atau sudah merampok?
Ibunya Ara masih belum sadar dari kagetnya, dia langsung panas dingin, melihat terus pada isi koper itu, dirinya serasa menjadi pemain film di film-film berburu harta karun. Tapi hatinya senang, tanpa berburu-harta karunpun sudah ada perhiasan satu koper didepannya.
Bukan Ara dan ibunya saja yang terkejut dengan isi koper itu. Ny.Inez, Tn.Ferdi yang berdiri dibelakang Jack sangat terkejut. Ny.Inez tidak menyangka Jack akan membawa perhiasan begitu banyak untuk Ara. Koper itu penuh berpuluh-puluh macam model perhiasan yang pastinya harganya sangat mahal. Entah berapa uang untuk membeli itu semua.
Ny.Inez langsung menarik tangannya Pak Beni, menjauh dari teras itu.
Melihat Ibunya seperti kaget, Bastianpun keheranan begitu juga Kinan, tapi karena mereka berdiri dibelakang agak jauh jadi tidak bisa melihat apa yang diperlihatkan Jack pada Ara.
Setelah merasa percakapan mereka tidak akan ada yang mendengar, Ny.Inez melepaskan tangan Pak Beni, lalu menatapnya dengan tajam.
“Pak Beni, apa-apaan ini? Kenapa Jack membawa perhiasan satu koper?” tanyanya dengan pelan tapi ketus.
“Ini permintatan Tn.Delmar, Nyonya,” jawab Pak Beni.
“Apa harus selalu dituruti? Ini terlalu besar hanya untuk sebuah lamaran gadis yang belum mandi?” keluh Ny.Inez.
“Maaf Nyonya, Tn.Delmar berhak menggunakan uangnya,” kata Pak Beni.
“Tapi tidak untuk dihambur-hamburkan begini,” keluh Ny.Inez.
“Kita bicarakan dirumah saja Nyonya, permisi,” jawab Pak Beni. Dia tidak peduli dimarahi Ny.Inez, yang dia fikirkan apakah Jack akan diterima lamarannya oleh Ara atau tidak.
Pak Beni kembali berdiri didekat Jack.
Ara menatap Jack lekat-lekat, dia sudah mulai bisa menenangkan dirinya setelah shock melihat isi koper itu.
“Tuan Jack, aku tidak mengerti dengan semua ini,” kata Ara.
Jack juga menatapnya, mata mereka bertemu. Ara melihat mata kesungguhan ditatapan Jack, tapi dia bingung karena dia belum mengenal Jack, siapa Jack? Bertemu pertama kali saat bertabrakan di parkiran, pertemuan kedua langsung mengatakan ingin menikahinya, dan pertemuan ketiga pria ini melamarnya kerumah dengan membawa sekoper perhiasan.
“Aku datang melamarmu! Aku datang ke rumahmu, membawa keluargaku, Ibu, Ayah, Bastian dan…” Jack menoleh kebelakang, melihat pada Kinan yang langsung meringis memeluk tangannya Bastian.
“Gadis tidak jelas,” ucap Jack membuat Kinan melotot disebut gadis tidak jelas.
Lau Jack kembali menatap Ara. Ara tersenyum mendengar ucapan Jack yang terakhir pada Kinan, gadis tidak jelas.
Saat Jack melihat gadis itu tersenyum, bak oase dipadang pasir, begitu menyejukkan hatinya, dia senang melihat Ara tersenyum.
“Kau cantik,” ucap Jack.
“Apa?” Ara terkejut mendengar pujian dari Jack.
“Kau cantik,” ulang Jack.
“Terimakasih,” ucap Ara, wajahnya langsung memerah dipuji pria setampan Jack.
Ara menoleh pada Pak Beni juga Ny.Inez dan Pak Ferdi.
“Sebaiknya kalian masuk, kita bicara di dalam, silahkan,” kata Ara, sambil mundur memberi jalan pada tamu-tamunya, tapi ternyata Ibunya masih saja mematung menatap koper yang masih terbuka yang dipegang Jack.
Ara menarik tangan ibunya, dan Pak Beni langsung mengambil kopernya lalu ditutup kembali, barulah ibunya Ara berkedip lagi.
Pak Beni menoleh pada Ny.Inez dan Tn.Ferdi untuk duluan masuk.
“Silahkan, silahkan!” sambut Ibunya Ara, kesadarannya kembali kumpul, tapi terlihat tubuhnya masih gemetaran karena shock.
Ny.Inez, Tn. Ferdi juga Bastian dan Kinan masuk kerumah lalu duduk di sofa tamu, sedangkan pria-pria bertubuh kekar berdiri dipintu berjaga-jaga, sesuai instruksi Pak Beni mereka harus siap jika terjadi sesuatu pada Tuan Delmar.
Jack belum langsung duduk, melihat kesekeliling rumah, dia mengerutkan keningnya, lalu menoleh pada Ara yang masih berdiri.
“Pak Beni sudah membelikan rumah,” ucap Jack,
Membuat Ara kembali terkejut dan menatapnya juga ibunya yang sudah duduk duluan. Begitu juga semua orang kecuali Pak Beni, dia masih berdiri karena Jack belum duduk.
“Rumah apa?” tanya Ara, menoleh pada Pak beni.
“Tuan Jack membelikan sebuah rumah buat Bu Ara dan keluarga,” kata Pak Beni.
Pria berambut putih itu membuka ponselnya, lalu diberikan pada Ara yang segera melihatnya. Tangannya langsung gemetaran saja melihatnya, lalu menoleh pada ibunya yang langsung berdiri dan melihat gambar rumah itu. Ibunya Ara merasa dirinya mau pingsan, kenapa hari ini begitu beruntung? Seperti mendapat durian runtuh.
Ara kembali memberikan ponsel itu pada Pak Beni. Tiba-tiba Ny.Inez mengambilnya dan melihat gambar rumah itu. Diikuti oleh Tn.Ferdi yang langsung berdiri juga Bastian dan Kinan, mereka penasaran rumah seperti apa yang dibelikan Jack untuk Ara, semuapun terkejut melihat rumah mewah itu.
Ny.Inez langsung cemberut, menurutnya Jack sudah berlebihan hanya untuk sebuah lamaran yang penyambutanpun tidak ada. Sudah perhiasan sekoper sekarang rumah mewah juga, Jack benar benar gila!
****************
Readers, hari ini dua bab ya..tapi jangan lupa di likenya ditiap bab. Malas kalau up 2 bab di likenya cuma 1 bab akhir saja.
************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
Nurul Pky
aku juga mau g pp mantap rsj
2024-09-03
0
Tatikkim
kalau gw yg dilamar gitu langsung iya2,ke KUA segera🤣😂😅
2024-04-09
0
DG s
🤣🤣🤣🤣
2024-03-13
0