Berubah

Pagi hari, Tari terhentak ketika mendapati dirinya tertidur bersama Jerry di gubuk semalaman.

Tari segera merapihkan bajunya, ia juga sempat melirik Jerry yang masih tertidur disampingnya.

Tari segera beranjak, dan keluar dari gubuk itu. Tari setengah berlari menuju villa, ia hendak mencari kamar mandi untuk membersihkan diri. Namun ketika Tari hendak berbelok kearah kamar mandi, tak sengaja ia bertabrakan dengan salah satu perempuan yang juga ikut dalam acara malam itu.

"Loh, kamu kenapa lari-lari? Kamu pacar Jerry, kan? Semalam kalian kemana, kita pada nyari, loh?" Tanya perempuan itu tanpa jeda.

Tari mengatur nafasnya, ia hanya bisa menatap perempuan itu tanpa berkata apapun. Tari segera berlalu, dan masuk kedalam kamar mandi.

Perempuan itu terheran melihat sikap Tari, ia segera berlalu tanpa ingin mencari tahu lebih lanjut.

Didalam kamar mandi, tangis Tari mulai pecah. Ia sesenggukan, mengingat apa yang telah terjadi antara dirinya dengan Jerry.

"Bodoh! Kenapa bisa aku kelewat batas kaya gitu!" Hardik Tari pada dirinya.

Tangannya tampak gemetar, ia merasa ketakutan setengah mati saat ini.

"Gimana ini? Gimana kalau terjadi hal yang..."

Tari menggelengkan kepalanya dengan cepat, ia tak sanggup membayangkan hal buruk terjadi pada dirinya.

"Nggak! Tenang, Tar. Semua akan baik-baik saja," ucapnya sembari berusaha menenangkan dirinya yang memang tampak gamang.

***

Jerry baru saja terbangun dari tidurnya, ia mengerutkan keningnya ketika mendapati Tari yang sudah tidak ada disebelahnya. Jerry segera bangun, dan keluar dari gubuk itu.

"Lagi apa kau disini?"

Pertanyaan Noval yang tiba-tiba muncul, membuat Jerry gelagapan.

"Emm, aku semalam ketiduran disini." Jerry berdalih.

Noval mengerutkan keningnya, ia memperhatikan isi gubuk dengan selidik.

"Kau sendiri?" Tanya Noval

Jerry menelan salivanya, ia berusaha bersikap setenang mungkin.

"I-iya, sendiri. Mau sama siapa lagi," dalihnya.

Noval menelisik menatap Jerry, "Tari?" tanyanya.

Jerry terhentak, ia tetap berusaha bersikap tenang.

"Ya dia di villa, mungkin. Mana ada Tari disini, kau ini nanya yang aneh-aneh saja," sahut Jerry.

"Tunggu, aku tidak bilang kalau Tari ada disini." Noval menjelaskan.

Jerry tersudut, ia begitu gugup saat ini.

"Sudah, ah. Aku mau mandi dulu," Jerry segera pergi meninggalkan Noval, ia tak tenang jika terus-menerus bersama Noval.

Jerry berjalan dengan tergesa, langkahnya seketika terhenti ketika tubuhnya bertabrakan dengan seseorang.

Bruk!

Mata keduanya saling memandang, hanya per sekian detik mata itu kembali berpaling.

Tingkah Jerry dan Tari terlihat canggung, keduanya sama-sama menunduk dan berlalu.

"Mau kemana?" Pertanyaan Jerry menghentikan langkah Tari seketika.

"Aku mau pulang," sahut Tari dengan gemetar.

"Tapi acaranya belum selesai," timpal Jerry.

Terdengar Tari terisak, tangannya tampak menghapus air matanya.

"Aku mau pulang!" Seru Tari dengan menegaskan kalimatnya.

"Aku antar," ucap Jerry.

Masih memunggungi Jerry, Tari menggelengkan kepalanya.

"Gak perlu, aku bisa pulang sendiri." Tari segera berlalu, tanpa berbalik terlebih dulu kepada Jerry.

Tari segera mengemas barang-barangnya, ia bertekad untuk pulang sendirian.

Dengan perasaan yang berkecamuk, Tari terus saja menyesali perbuatannya.

"Ya Tuhan aku takut," ucapnya dalam hati.

***

Sesampainya di gang rumah, Tari berjalan dengan menundukkan wajahnya. Ia juga mengabaikan beberapa sapaan tetangganya, yang ada di pikiran Tari saat ini adalah menyendiri.

Tari melepas sepatunya sembarangan, sang ayah yang tak sengaja berpapasan dengan Tari merasa heran dengan sikap anaknya itu.

"Tar, sudah pulang lagi. Mana si Jerry?"

Pertanyaan pak Doni diabaikan oleh Tari, ia menyelonong masuk ke dalam rumah.

"Tar, udah pulang. Gimana acaranya?" Tanya bu Nita.

Tari hanya memandang ibunya sekilas, lalu kembali berlalu masuk ke dalam kamar dan menguncinya.

"Ih, kenapa itu anak?" Bu Nita juga terheran dengan sikap anaknya.

Tari menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur, ia menangis sejadi-jadinya. Ia meratapi nasib buruk yang menimpanya, pikirannya kini di penuhi hal-hal buruk yang akan menimpanya.

"Bodoh, bodoh, bodoh! Kenapa bisa aku melakukan itu," cela Tari pada dirinya.

Ponselnya terdengar berbunyi nyaring, sekilas Tari melirik layar ponselnya. Tertera nama Jerry di sana, Tari mengabaikan panggilan telepon dari kekasihnya itu.

"Maaf, Jer. Aku terlalu takut, aku belum siap berbicara denganmu." Tari menguras air matanya, ia menenggelamkan wajahnya ke dalam bantal.

***

Satu minggu setelah kejadian itu, hubungan antara Jerry dan Tari sedikit renggang. Entah kenapa Tari tampak begitu menyesal, bahkan beberapa kali ia menolak untuk bertemu dengan Jerry.

Sebaliknya Jerry kini tengah dibuat bingung dengan sikap Tari, ia terus berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan Tari.

Siang itu Jerry tengah tiduran di kamar kos nya, tanpa sengaja ia mendengar deru mesin mobil milik Noval. Jerry segera beranjak dari tempatnya, ia bermaksud untuk menemui Noval.

"Mau kemana, Val?" Tanya Jerry sembari menelisik Noval yang tengah memasukan barang kedalam bagasi mobil.

"Ke luar kota. Mamah menyuruhku menyusulnya," jawab Noval sembari terus membereskan barang-barangnya. Noval memang hanya menumpang di kosan Jerry, Ia sering menginap di sana.

Jerry terperanjat, "jadi kamu mau pergi? Mobil juga dibawa?" tanya Jerry.

Noval menghela nafasnya, "ya iyalah."

Jerry terdiam, ia menggerutu kesal karena jika Noval pergi, ia tak dapat meminjam mobil Noval.

Saat tengah kesal, ia mendengar ponselnya berbunyi. Jerry segera masuk, dan menerima panggilan telepon itu.

"Halo, Pak. Ada apa?" Tanya Jerry pada si penelepon.

Raut wajah Jerry tampak terkejut, ia juga menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Iya, nanti Jerry usahakan. Bapak tenang saja, Jerry tutup dulu. Nanti Jerry kabari lagi," sahut Jerry sebelum mengakhiri panggilan telepon yang sepertinya dari orangtuanya di kampung.

"Gimana, nih?" Jerry tampak kebingungan, lalu ia seperti mendapat jawaban.

Jerry segera mengganti pakaiannya, ia bermaksud untuk mendatangi seseorang.

Terpopuler

Comments

𝙋𝙐𝙅𝙄💞jff🌈

𝙋𝙐𝙅𝙄💞jff🌈

lanjut kk, semangat

2021-03-20

0

lihat semua
Episodes
1 B'tari Ayunda Pasha
2 Hari Pertama Bekerja
3 Tak Percaya Diri
4 Jerry Sebenarnya
5 Penolakan Tari
6 Firasat Sang Ayah
7 Hal Yang Tak Diinginkan Terjadi
8 Berubah
9 Sepuluh Juta
10 Awal Tak Terduga
11 Kena Batunya
12 Gusar
13 Rencana Nita
14 Gugur
15 Rasa Tak Bersalah
16 Apa Itu Jerry?
17 Jerry Yang Sebenarnya
18 Menata Hidup
19 Nomor Ponsel
20 Telepon Masuk
21 Mengindar
22 Bertukar Cerita
23 Di Pecat
24 Pipi Merah Jambu
25 Magnet Mengundang Rasa
26 Salah Sangka
27 Panggilan Misterius
28 Rencana Jerry
29 Putusan Noval
30 Suara Itu
31 Penguntit
32 Penguntit 2
33 Ancaman
34 Amplop Coklat
35 Amplop Coklat 2
36 Penguntit Lagi
37 Rencana Makan Malam
38 Rencana Makan Malam 2
39 Penolakan
40 Teka Teki
41 Kembalinya Jerry
42 Tak Salah
43 Dugaan Sang Ayah
44 Nyaman 1
45 Terkaan
46 Serangan Orang Asing
47 Menutupi
48 Persetujuan
49 Taman Lama
50 Tak Salah Lagi
51 Bercerita
52 Pandangan Terhadap Tari
53 Bertemu
54 Peringatan Untuk Jerry
55 Luka Lama
56 Penilaian
57 Keputusan
58 Tak Enak Hati
59 Firasat Seorang Istri
60 Secercah Harapan
61 Prasangka
62 Hilang Harapan
63 Kejujuran
64 Apa ini hukuman?
65 Terkuak
66 Berdebat
67 Sesak
68 Rencana Bu Ambar Part 1
69 Rencana Bu Ambar Part 2
70 Restu
71 Surat Dari Jerry
72 Penerimaan dan Pertentangan
73 Sebuah Akhir Perjalanan
Episodes

Updated 73 Episodes

1
B'tari Ayunda Pasha
2
Hari Pertama Bekerja
3
Tak Percaya Diri
4
Jerry Sebenarnya
5
Penolakan Tari
6
Firasat Sang Ayah
7
Hal Yang Tak Diinginkan Terjadi
8
Berubah
9
Sepuluh Juta
10
Awal Tak Terduga
11
Kena Batunya
12
Gusar
13
Rencana Nita
14
Gugur
15
Rasa Tak Bersalah
16
Apa Itu Jerry?
17
Jerry Yang Sebenarnya
18
Menata Hidup
19
Nomor Ponsel
20
Telepon Masuk
21
Mengindar
22
Bertukar Cerita
23
Di Pecat
24
Pipi Merah Jambu
25
Magnet Mengundang Rasa
26
Salah Sangka
27
Panggilan Misterius
28
Rencana Jerry
29
Putusan Noval
30
Suara Itu
31
Penguntit
32
Penguntit 2
33
Ancaman
34
Amplop Coklat
35
Amplop Coklat 2
36
Penguntit Lagi
37
Rencana Makan Malam
38
Rencana Makan Malam 2
39
Penolakan
40
Teka Teki
41
Kembalinya Jerry
42
Tak Salah
43
Dugaan Sang Ayah
44
Nyaman 1
45
Terkaan
46
Serangan Orang Asing
47
Menutupi
48
Persetujuan
49
Taman Lama
50
Tak Salah Lagi
51
Bercerita
52
Pandangan Terhadap Tari
53
Bertemu
54
Peringatan Untuk Jerry
55
Luka Lama
56
Penilaian
57
Keputusan
58
Tak Enak Hati
59
Firasat Seorang Istri
60
Secercah Harapan
61
Prasangka
62
Hilang Harapan
63
Kejujuran
64
Apa ini hukuman?
65
Terkuak
66
Berdebat
67
Sesak
68
Rencana Bu Ambar Part 1
69
Rencana Bu Ambar Part 2
70
Restu
71
Surat Dari Jerry
72
Penerimaan dan Pertentangan
73
Sebuah Akhir Perjalanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!