Menata Hidup

Sudah hampir satu bulan setelah pertemuan tak sengaja Tari dengan Noval berlalu, sejak ia tahu segalanya tentang Jerry, Tari memutuskan untuk tak lagi berharap apapun.

Kini Tari fokus bekerja, bahkan sedikit demi sedikit hutangnya pada sang kakak ipar terbayarkan.

Setiap harinya, Tari berusaha menjadi manusia yang lebih baik. Lebih banyak meluangkan waktu bersama keluarga, menghabiskan libur bekerjanya dengan membantu kedua orangtuanya berdagang.

"Adonan terigunya seperti terlalu encer, Pak." Tari berkomentar.

"Masa, sih? Coba Bapak lihat," jawab Doni sembari kembali mengaduk adonan terigu yang sebelumnya ia buat.

"Tambahin sedikit lagi, Tar. Seperempat aja," titah Doni.

Tari segera menuruti perintah ayahnya, ia dengan telaten membantu pekerjaan sang ayah.

"Tar, gak ada acara emangnya kamu? Setiap libur, kerjaannya bantuin Bapak sama Ibu."

Tari menoleh sekilas, mendengar ucapan Ibunya yang juga tengah menyiapkan barang dagangan.

"Acara apa, Bu? Mending di rumah aja," jawab Tari seadanya.

"Memangnya kamu belum punya pacar lagi?" tanya Nita yang mulai menyinggung hal pribadi anaknya.

Tari menghela nafasnya pelan, sebenarnya ia malas jiga membahas tentang percintaan.

"Belum, Bu. Lagipula enak sendiri, bisa punya banyak waktu di rumah." Tari menjawan dengan pasti.

"Bener itu, Tar. Mending nikmati saja dulu masa muda kamu, bahagiain diri sendiri dulu, keluarga, masalah jodoh nanti juga dateng sendiri." Doni mendukung ucapan putri bungsunya, pasalnya ia tak ingin Tari salah memilih pasangan seperti dulu lagi.

Sejenak Tari terdiam, membuat Doni dan Nita saling bertukar pandang.

"Kenapa?" tanya Nita.

Lamunan Tari buyar, raut wajahnya berubah muram seketika.

"Pak, Bu. Gimana ya, kalo pasangan Tari nanti tahu." Ucapan Tari terhenti.

"Tahu, apa?" tanya Doni.

Tari menatap kedua orangtuanya, "tahu kalau Tari udah pernah melahirkan," lanjutnya.

Nita terdiam, begitupun Doni. Mengingat hal itu, membuat mereka kembali murung.

"Takdir hidup orang mana ada yang tahu, Tar. Siapa tahu nanti pasangan kamu bisa terima keadaan kamu," jawab Doni, berusaha membesarkan hati sang putri.

Tari kembali terdiam, ia menyesali perbuatannya dahulu. Namun apa yang bisa ia perbuat, terpuruk pun tak ada gunanya.

Ia berusaha bangkit, menata hidupnya agar semakin membaik.

...***...

Di tempat lain, Noval tengah di pusingkan oleh wanita yang di jodohkan oleh ibunya.

Noval yang bisa dibilang anak penurut, tak bisa berbuat banyak akan perjodohan yang dilakukan ibunya.

Di depan sang ibu, ia bersikap manis pada wanita yang menjadi pasangannya. Namun di belakang, Noval bersikap acuh pada wanita yang bernama Lora.

"Aku mau minta antar ke mall, Val." Lora merajuk, mengajak Noval berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan.

"Kan bisa sendiri, kenapa harus minta antar segala, sih. Ini juga, jangan di gandeng terus tangannya!" seru Noval sembari menepis tangan Lora yang melingkar di lengannya.

Lora menghentakkan kakinya, ia merasa kesal dengan sikap Noval.

"Kamu kenapa, sih? Setiap aku ajak jalan pasti gak mau, sikap kamu juga dingin terus sama aku. Val, kita udah jalan hampir Lima bulan lebih, loh."

Noval mengerutkan keningnya, tubuhnya kini berdiri tegap di hadapan Lora.

"Dalam hubungan ini, cuma ada kamu. Tidak pernah ada kita!" cetus Noval dengan tegas.

Lora terkejut, raut wajahnya menampakkan ketersinggungan.

"Maksud kamu apa ngomong kayak gitu? Selama ini kamu gak pernah anggap aku?" tanya Lora.

"Menurut kamu? Selama ini aku cuma nurutin apa mau Ibu, bukan kemauanku. Harus kamu tahu, selama ini aku gak pernah ada perasaan apapun sama kamu, Ra. Jadi tolong, hentikan semua drama ini!" Pinta Noval dengan sangat. Ia sudah merasa lelah menghadapi Lora yang bersikap posesif padanya, Noval ingin mengakhiri semuanya dan menikmati kebebasannya.

"Apa kamu bilang, berhenti? Gak! Sampai kapanpun aku gak akan lepasin kamu." Lora menolak mentah-mentah keinginan Noval.

"Kamu jangan macem-macem Noval, aku bisa aja ngadu ke Ibu kamu soal ini." Lora mengancam.

"Oh terserah! Kamu mau bilang ke Ibu, silahkan! Itu gak akan merubah keputusanku," jawab Noval sembari berlalu meninggalkan Lora di ruang tamu. Noval berjalan menuju kamarnya, Ia enggan untuk melanjutkan hubungannya dengan Lora.

Lora sangat kecewa, tangannya mengepal. Kalau saja saat itu ibu Noval sedang ada rumah, ia sudah mengadukan sikap Noval terhadapnya. Beruntungnya, ibu Noval tengah pergi. Dengan berat hati, Lora pergi meninggalkan kediaman Noval.

"Sampai kapanpun, aku bakal perjuangin kamu, Noval." Lora menggerutu dalam hatinya.

Terpopuler

Comments

ᵉᶜ✿💞puji 💞hiatus

ᵉᶜ✿💞puji 💞hiatus

satu

2022-01-14

0

lihat semua
Episodes
1 B'tari Ayunda Pasha
2 Hari Pertama Bekerja
3 Tak Percaya Diri
4 Jerry Sebenarnya
5 Penolakan Tari
6 Firasat Sang Ayah
7 Hal Yang Tak Diinginkan Terjadi
8 Berubah
9 Sepuluh Juta
10 Awal Tak Terduga
11 Kena Batunya
12 Gusar
13 Rencana Nita
14 Gugur
15 Rasa Tak Bersalah
16 Apa Itu Jerry?
17 Jerry Yang Sebenarnya
18 Menata Hidup
19 Nomor Ponsel
20 Telepon Masuk
21 Mengindar
22 Bertukar Cerita
23 Di Pecat
24 Pipi Merah Jambu
25 Magnet Mengundang Rasa
26 Salah Sangka
27 Panggilan Misterius
28 Rencana Jerry
29 Putusan Noval
30 Suara Itu
31 Penguntit
32 Penguntit 2
33 Ancaman
34 Amplop Coklat
35 Amplop Coklat 2
36 Penguntit Lagi
37 Rencana Makan Malam
38 Rencana Makan Malam 2
39 Penolakan
40 Teka Teki
41 Kembalinya Jerry
42 Tak Salah
43 Dugaan Sang Ayah
44 Nyaman 1
45 Terkaan
46 Serangan Orang Asing
47 Menutupi
48 Persetujuan
49 Taman Lama
50 Tak Salah Lagi
51 Bercerita
52 Pandangan Terhadap Tari
53 Bertemu
54 Peringatan Untuk Jerry
55 Luka Lama
56 Penilaian
57 Keputusan
58 Tak Enak Hati
59 Firasat Seorang Istri
60 Secercah Harapan
61 Prasangka
62 Hilang Harapan
63 Kejujuran
64 Apa ini hukuman?
65 Terkuak
66 Berdebat
67 Sesak
68 Rencana Bu Ambar Part 1
69 Rencana Bu Ambar Part 2
70 Restu
71 Surat Dari Jerry
72 Penerimaan dan Pertentangan
73 Sebuah Akhir Perjalanan
Episodes

Updated 73 Episodes

1
B'tari Ayunda Pasha
2
Hari Pertama Bekerja
3
Tak Percaya Diri
4
Jerry Sebenarnya
5
Penolakan Tari
6
Firasat Sang Ayah
7
Hal Yang Tak Diinginkan Terjadi
8
Berubah
9
Sepuluh Juta
10
Awal Tak Terduga
11
Kena Batunya
12
Gusar
13
Rencana Nita
14
Gugur
15
Rasa Tak Bersalah
16
Apa Itu Jerry?
17
Jerry Yang Sebenarnya
18
Menata Hidup
19
Nomor Ponsel
20
Telepon Masuk
21
Mengindar
22
Bertukar Cerita
23
Di Pecat
24
Pipi Merah Jambu
25
Magnet Mengundang Rasa
26
Salah Sangka
27
Panggilan Misterius
28
Rencana Jerry
29
Putusan Noval
30
Suara Itu
31
Penguntit
32
Penguntit 2
33
Ancaman
34
Amplop Coklat
35
Amplop Coklat 2
36
Penguntit Lagi
37
Rencana Makan Malam
38
Rencana Makan Malam 2
39
Penolakan
40
Teka Teki
41
Kembalinya Jerry
42
Tak Salah
43
Dugaan Sang Ayah
44
Nyaman 1
45
Terkaan
46
Serangan Orang Asing
47
Menutupi
48
Persetujuan
49
Taman Lama
50
Tak Salah Lagi
51
Bercerita
52
Pandangan Terhadap Tari
53
Bertemu
54
Peringatan Untuk Jerry
55
Luka Lama
56
Penilaian
57
Keputusan
58
Tak Enak Hati
59
Firasat Seorang Istri
60
Secercah Harapan
61
Prasangka
62
Hilang Harapan
63
Kejujuran
64
Apa ini hukuman?
65
Terkuak
66
Berdebat
67
Sesak
68
Rencana Bu Ambar Part 1
69
Rencana Bu Ambar Part 2
70
Restu
71
Surat Dari Jerry
72
Penerimaan dan Pertentangan
73
Sebuah Akhir Perjalanan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!