Chapter 19

Hari telah hampir malam, membuat para pelayan istana harus mempercepat pekerjaan mereka, terlebih lagi di dapur kerajaan yang sangat sibuk karena sedang mempersiapkan makan malam untuk keluarga kerajaan.

Yi Feng baru saja selesai dengan kesibukannya dengan biji kakao yang di simpan atau sedang di fermentasi, karena beberapa jam yang lalu baru saja diantar oleh beberapa orang dari desa itu.

"Ahh..." Desahan lelah keluar dari bibirnya, dalam sehari ia harus berhadapan dengan beberapa kejadian. Ini membuatnya sedikit lelah.

Mengapa sedikit? Karena di zamannya, kesibukannya lebih dari semua ini.

Bangun dipagi hari, berolahraga sebentar, lalu bersiap untuk ke lokasi syuting. Belum lagi disela-sela kesibukan ia harus belajar karena menempuh pendidikan lanjutan (Sarjana), dan belum lagi dengan urusan kantor yang di urus olehnya, meski begitu asistennya yang lebih aktif di perusahaan sedangkan dia lebih banyak menghabiskan waktu di lokasi syuting.

Tapi jangan ragu, famili time tetap didahulukan olehnya. Mereka berempat selalu menghabiskan waktu di akhir pekan untuk bersenang-senang, tak boleh ada yang mengganggu di saat seperti itu, bahkan urusan pekerjaan juga harus di simpan agar hubungan keluarga tak kendur, bahkan terkadang mereka harus menghabiskan waktu di rumah keluarga Michael.

Mengingat semua ini, Yi Feng menjadi lebih tak bersemangat.

Entah sampai kapan ia harus berada di zaman ini, karena dia merindukan kakak nya, keponakannya, keluarganya.

"Yang Mulia, bagaimana dengan hasil buruan tadi siang? Apakah harus di serahkan pada dapur kerajaan?" Yu Chen bertanya disela istirahat Yi Feng.

Hampir saja dia melupakannya, "Ah, Yu Chen. Terima kasih telah mengingatkan ku. Ambil kelinci saja, sisanya berikan pada koki. Aku ingin memasak daging kelinci untuk makan malam," ucap Yi Feng.

"Baik, Yang Mulia," Yu Chen berlalu dari sana, ia segera memberitahukan hal itu pada beberapa pelayan lainnya.

Yi Feng melangkah memasuki Istana Bulan, memasuki kamarnya dan melihat sosok kecil yang masih terbaring diatas tempat tidur nya.

"Dia belum sadar juga?" Gumam Yi Feng pelan, memastikan cairan infus masih ada atau telah habis, namun yang ia lihat seperti hampir habis. Mengambil botol NaCl yang baru lalu mengganti nya.

Menatap wajah mungil yang masih betah memejamkan mata itu, Yi Feng merasa perasaan damai. Mengelus pipinya sebentar lalu meninggalkan nya, ia harus membersihkan tubuhnya dari keringat yang telah menempel.

"Yu Chen, siapkan air, aku ingin mandi air dingin saja," ucapnya.

Pelayan nya yabg sudah berada di sana segera melaksanakan perintah, menyuruh para pelayan menyiapkan air untuk Pangeran mereka.

Setelah beberapa menit, Yi Feng memasuki bilik mandinya. Bahkan Yu Chen juga ikut masuk kedalam sana.

Tidak! Jangan berfikir yang macam-macam, dia hanya membantu junjungannya melepaskan pakaian yang melekat dan menyisahkan celana panjang.

"Tetap disana, bantu aku memijat kepalaku," pinta Yi Feng saat pelayannya akan keluar dari bilik mandi itu.

"Baik, Yang Mulia." Tanpa bantahan Yu Chen tetap didalam sana.

Matanya yang berwarna cokelat itu membelalak saat melihat Yi Feng yang melepaskan topengnya.

'Sangat sempurna, bahkan lebih cantik dari pada seorang gadis' batinnya.

Wajah Yu Chen bahkan memerah sehingga dia memalingkan wajahnya, namun matanya masih tetap mencuri-curi pandang dengan sang junjungan.

Ini adalah hal yang wajar, melihat wajah Yi Feng tanpa topeng adalah keberuntungan, karena pemuda itu sangat jarang melepaskan topengnya dihadapan seseorang.

Dia terlihat seperti peri yang mempunyai wajah diatas rata-rata dengan kulit yang putih bersih.

"Apa yang kau lakukan disana? Apa yang kau pikirkan?" Ucapan Yi Feng membuat Yu Chen tersadar dari lamunannya. Dengan segera ia mendekat, melihat dari dekat wajah itu membuatnya semakin merasa gugup.

'Dengan begini, aku lebih setuju jika Yang Mulia terus mengenakan topeng nya. Wajahnya bisa membuat semua orang merasa iri dan terpesona' batin Yu Chen.

Sedangkan Yi Feng, dia tak mengambil pusing. Memilih masuk kedalam bak mandinya, merendam tubuhnya didalam air dingin tak lupa membasahi rambutnya juga.

"Yu Chen, tolong ambilkan botol sabun dan sampo disana." Tangannya terulur dan menunjuk kearah sudut, disana terdapat meja kecil yang diatasnya terdapat beberapa botol sabun, sampo dan kondisioner.

Meskipun dia terlihat bingung dengan ucapan junjungannya, dia tetap mengambil botol-botol yang ditunjuk oleh pemuda itu.

Membawanya pada Yi Feng lalu memberikan nya.

"Pencet bagian tutup botol hitam, lalu usap pada kepalaku. Pijit sekaligus,"

Dengan arahan dari Yi Feng, Yu Chen memencet tutup botol yang membuat isinya keluar. Hal ini membuatnya terkejut, namun saat melihat raut wajah junjungan yang terlihat biasa membuat nya memilih untuk menutup mulut dan tak bertanya.

Mengusap cairan yang lebih kental itu pada rambut Yi Feng, membuat rambut Yi Feng menjadi berbusa.

"Woohhh!!" Pekiknya terkejut, "Yang Mulia, rambut Anda-"

"Tak apa, Yu Chen. Ini bukan racun, hanya busa Sampo."

"Apa itu sampo?" tanya Yu Chen bingung.

"bahan yang digunakan untuk mencuci rambut, sejenis cairan kental, namun tak berbau melainkan sangat harum.

Bahkan ada juga dengan wangi buah-buahan, sampo dapat membuat rambut menjadi lembut, mengkilap dan harum." jelas Yi Feng secara perlahan.

Yu Chen mendekat lalu kembali mengelus rambut junjungannya yang sudah berbusa, memang benar. Sangat harum, membuatnya memijit kelapa Yi Feng dengan perlahan sehingga membuat pemuda itu merasa sedikit kantuk.

"Terima kasih, Yu Chen. Kau bisa keluar, aku akan menyelesaikan mandiku," ucap Yi Feng.

"Baik, Yang Mulia." sebelum keluar, ia membilas tangan nya yang berbusa itu dengan air.

Saat keluar dari sana, ia mencium tangannya yang sangat harum,

"Yang Mulia sangat mengagumkan, andai bisa menatap wajahnya setiap hari." gumam Yu Chen.

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Nor Azlin

Nor Azlin

oleh kerana itu lah sang kakak menyuruh adik nya memakai topeng di wajah nya ...kerana di zaman kuno orang yang terlebih cantik itu hanya para dewa2 aja yang ada di pikiran mereka ...jadi untuk keselamatan adik nya maka itu jalan penyelesaiannya...jangan kan wanita cantik aja ada masalah pada masa itu orang laki2 juga yah ...kerana pendengki terlalu berambisi untuk menjadi cantik juga kalau udah kayak gitu ilmu hitam jadi peneman buat yang ingin cantik atau tampan...maka dari itu juga orang dulu2 lagi udah mengamal kan ilmu hitam agar kelihatan cantik & tampan agar bisa bersaing ...tambah2 lagi ingin menjadi yang terbaik & kemungkinan ada yang menggunakan wajah seseorang itu untuk kepentingan diri mereka yah ...kalau di dunia moderen ini mereka bisa oplas waja mereka persis seperti orang yang di ingini ...maka itu memang bahaya yah identi seseorang pun bisa aja di ambil alih ini kan pula wajah nya ...ilmu hitam dulu lagi bahaya dari yang sekarang ini ...semoga Azka tidak terjebak dengan semua ini tambahan lagi selir agung & pangeran ketiga memang ingin menghapuskan keduanya dari tampuk ke kaisaran deh ...lanjutkan thor

2024-06-26

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

jgn sampai jatuh cinta ya yuchen..

2024-06-23

0

Diah Susanti

Diah Susanti

memijit kelapa🤨🤨🤨🤨

2024-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 Awal
2 Bertemu Louis
3 Dimulai
4 Makan malam
5 Menyembuhkan Putra Mahkota
6 Sarapan
7 Prajurit elite rahasia
8 Puding
9 Puding 2
10 Chapter 10
11 Ajakan keluar kediaman
12 Buah Cokelat?
13 Pasar malam- I
14 Chapter 14
15 Nasi Goreng
16 Berburu
17 Anak malang
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Mulai Update lagi
25 Membuat takjub dengan rasa baru [1]
26 Membuat takjub dengan rasa baru [2]
27 Pie Rose Apple
28 Ledakan amarah Yi-Feng [1]
29 Ledakan amarah Yi-Feng [2]
30 Yi Feng-Azka
31 Bangun Di dunia lain
32 Dua orang asing, keluarga?
33 Tiba di Desa Lin
34 Perkara kentang goreng
35 Produk Apel
36 Chapter 36
37 Melihat hantu Bandara
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Perkara ponsel
41 Ni De Da An
42 Pembukaan Cafe
43 Desa Lin, akhir
44 Ada hantu di rumah
45 Azka Indigo?
46 Hantu menyebalkan!
47 Bermalas-malasan
48 Alergi [1]
49 Alergi [2]
50 Alergi [Akhir]
51 Obat sirup
52 Membuat Cokelat
53 Foodie
54 Membuat Cokelat [2]
55 Membuat Cokelat [Akhir]
56 Chapter 56
57 Hantu [Reza]
58 Chapter 58
59 Siaran langsung
60 Dilarang keluar
61 Khawatir
62 Chapter 62
63 Es-krim dicuri!
64 Tawaran drama baru
65 Beradu akting
66 Membantu memecahkan kasus [1]
67 Membantu memecahkan kasus [2]
68 Otopsi?
69 Note kecil----
70 Otopsi [2]
71 Kejelasan kasus
72 Serigala yang aneh
73 Chapter 72
74 Swalayan?
75 Pertengkaran wanita
76 Sekilas sama
77 Penangkapan pelaku
78 Sudah direncanakan
79 Akting lagi
80 Membantu Reza
81 Membantu Reza [2]
82 Azka memiliki kekuatan?
83 Membuat curiga
84 Makan malam dengan Kru
85 Familiar?
86 Pergi piknik
87 Chapter 85
88 Chapter 88
89 Sisi timur dermaga
90 Sisi timur dermaga [2]
91 Menyelam
92 Menyelam [2]
93 Menyelam [3]
94 Bertemu paus Orca
95 Bertemu Paus Orca [2]
96 Paus orca [End]
97 Chapter 96
98 Pesta Seafood
99 Pesta Seafood [2]
100 Chapter 99
101 Chapter 100
102 Berburu
103 Berburu [2]
104 Berburu [End]
105 Chapter 103
106 Chapter 104
107 Makan daging
108 Beruang
109 Beruang [2]
110 Chapter 109
111 Chapter 110
112 Menjadi lebih rumit
113 Menjadi lebih rumit [2]
114 Hukuman yang pantas
115 Chapter 114
116 Kecemburuan
117 Tunangan?
118 Chapter 117
119 Telah tiba
120 Dj Daddy
121 Supermarket
122 Tindakan Joan
123 Namaku Cai Ni
124 124
125 Chapter 124
126 Chapter
127 Membuat Es Buah
128 Gara-gara Es Buah
129 Ada yang salah
130 Chapter 129
131 Perkembangan desa Lin
132 Tomat tidak ada? Peluang bisnis!
133 Membeli kedai teh. Memulai bisnis!
134 Chapter 132
135 Menemukan hal menarik
136 Diary Nenek Buyut Kekaisaran
137 Burger
138 Chapter 136
139 Chapter 137
140 Chapter 138
141 Perkara Tang Jingmi
142 Chapter 140
143 Chapter 141
144 Chapter 142
145 Melatih training
146 Kepulangan Reyna
147 Bosan
148 Belajar hukum
149 Mike merepon
150 Chapter 148
Episodes

Updated 150 Episodes

1
Awal
2
Bertemu Louis
3
Dimulai
4
Makan malam
5
Menyembuhkan Putra Mahkota
6
Sarapan
7
Prajurit elite rahasia
8
Puding
9
Puding 2
10
Chapter 10
11
Ajakan keluar kediaman
12
Buah Cokelat?
13
Pasar malam- I
14
Chapter 14
15
Nasi Goreng
16
Berburu
17
Anak malang
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Mulai Update lagi
25
Membuat takjub dengan rasa baru [1]
26
Membuat takjub dengan rasa baru [2]
27
Pie Rose Apple
28
Ledakan amarah Yi-Feng [1]
29
Ledakan amarah Yi-Feng [2]
30
Yi Feng-Azka
31
Bangun Di dunia lain
32
Dua orang asing, keluarga?
33
Tiba di Desa Lin
34
Perkara kentang goreng
35
Produk Apel
36
Chapter 36
37
Melihat hantu Bandara
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Perkara ponsel
41
Ni De Da An
42
Pembukaan Cafe
43
Desa Lin, akhir
44
Ada hantu di rumah
45
Azka Indigo?
46
Hantu menyebalkan!
47
Bermalas-malasan
48
Alergi [1]
49
Alergi [2]
50
Alergi [Akhir]
51
Obat sirup
52
Membuat Cokelat
53
Foodie
54
Membuat Cokelat [2]
55
Membuat Cokelat [Akhir]
56
Chapter 56
57
Hantu [Reza]
58
Chapter 58
59
Siaran langsung
60
Dilarang keluar
61
Khawatir
62
Chapter 62
63
Es-krim dicuri!
64
Tawaran drama baru
65
Beradu akting
66
Membantu memecahkan kasus [1]
67
Membantu memecahkan kasus [2]
68
Otopsi?
69
Note kecil----
70
Otopsi [2]
71
Kejelasan kasus
72
Serigala yang aneh
73
Chapter 72
74
Swalayan?
75
Pertengkaran wanita
76
Sekilas sama
77
Penangkapan pelaku
78
Sudah direncanakan
79
Akting lagi
80
Membantu Reza
81
Membantu Reza [2]
82
Azka memiliki kekuatan?
83
Membuat curiga
84
Makan malam dengan Kru
85
Familiar?
86
Pergi piknik
87
Chapter 85
88
Chapter 88
89
Sisi timur dermaga
90
Sisi timur dermaga [2]
91
Menyelam
92
Menyelam [2]
93
Menyelam [3]
94
Bertemu paus Orca
95
Bertemu Paus Orca [2]
96
Paus orca [End]
97
Chapter 96
98
Pesta Seafood
99
Pesta Seafood [2]
100
Chapter 99
101
Chapter 100
102
Berburu
103
Berburu [2]
104
Berburu [End]
105
Chapter 103
106
Chapter 104
107
Makan daging
108
Beruang
109
Beruang [2]
110
Chapter 109
111
Chapter 110
112
Menjadi lebih rumit
113
Menjadi lebih rumit [2]
114
Hukuman yang pantas
115
Chapter 114
116
Kecemburuan
117
Tunangan?
118
Chapter 117
119
Telah tiba
120
Dj Daddy
121
Supermarket
122
Tindakan Joan
123
Namaku Cai Ni
124
124
125
Chapter 124
126
Chapter
127
Membuat Es Buah
128
Gara-gara Es Buah
129
Ada yang salah
130
Chapter 129
131
Perkembangan desa Lin
132
Tomat tidak ada? Peluang bisnis!
133
Membeli kedai teh. Memulai bisnis!
134
Chapter 132
135
Menemukan hal menarik
136
Diary Nenek Buyut Kekaisaran
137
Burger
138
Chapter 136
139
Chapter 137
140
Chapter 138
141
Perkara Tang Jingmi
142
Chapter 140
143
Chapter 141
144
Chapter 142
145
Melatih training
146
Kepulangan Reyna
147
Bosan
148
Belajar hukum
149
Mike merepon
150
Chapter 148

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!