Hari telah hampir malam, membuat para pelayan istana harus mempercepat pekerjaan mereka, terlebih lagi di dapur kerajaan yang sangat sibuk karena sedang mempersiapkan makan malam untuk keluarga kerajaan.
Yi Feng baru saja selesai dengan kesibukannya dengan biji kakao yang di simpan atau sedang di fermentasi, karena beberapa jam yang lalu baru saja diantar oleh beberapa orang dari desa itu.
"Ahh..." Desahan lelah keluar dari bibirnya, dalam sehari ia harus berhadapan dengan beberapa kejadian. Ini membuatnya sedikit lelah.
Mengapa sedikit? Karena di zamannya, kesibukannya lebih dari semua ini.
Bangun dipagi hari, berolahraga sebentar, lalu bersiap untuk ke lokasi syuting. Belum lagi disela-sela kesibukan ia harus belajar karena menempuh pendidikan lanjutan (Sarjana), dan belum lagi dengan urusan kantor yang di urus olehnya, meski begitu asistennya yang lebih aktif di perusahaan sedangkan dia lebih banyak menghabiskan waktu di lokasi syuting.
Tapi jangan ragu, famili time tetap didahulukan olehnya. Mereka berempat selalu menghabiskan waktu di akhir pekan untuk bersenang-senang, tak boleh ada yang mengganggu di saat seperti itu, bahkan urusan pekerjaan juga harus di simpan agar hubungan keluarga tak kendur, bahkan terkadang mereka harus menghabiskan waktu di rumah keluarga Michael.
Mengingat semua ini, Yi Feng menjadi lebih tak bersemangat.
Entah sampai kapan ia harus berada di zaman ini, karena dia merindukan kakak nya, keponakannya, keluarganya.
"Yang Mulia, bagaimana dengan hasil buruan tadi siang? Apakah harus di serahkan pada dapur kerajaan?" Yu Chen bertanya disela istirahat Yi Feng.
Hampir saja dia melupakannya, "Ah, Yu Chen. Terima kasih telah mengingatkan ku. Ambil kelinci saja, sisanya berikan pada koki. Aku ingin memasak daging kelinci untuk makan malam," ucap Yi Feng.
"Baik, Yang Mulia," Yu Chen berlalu dari sana, ia segera memberitahukan hal itu pada beberapa pelayan lainnya.
Yi Feng melangkah memasuki Istana Bulan, memasuki kamarnya dan melihat sosok kecil yang masih terbaring diatas tempat tidur nya.
"Dia belum sadar juga?" Gumam Yi Feng pelan, memastikan cairan infus masih ada atau telah habis, namun yang ia lihat seperti hampir habis. Mengambil botol NaCl yang baru lalu mengganti nya.
Menatap wajah mungil yang masih betah memejamkan mata itu, Yi Feng merasa perasaan damai. Mengelus pipinya sebentar lalu meninggalkan nya, ia harus membersihkan tubuhnya dari keringat yang telah menempel.
"Yu Chen, siapkan air, aku ingin mandi air dingin saja," ucapnya.
Pelayan nya yabg sudah berada di sana segera melaksanakan perintah, menyuruh para pelayan menyiapkan air untuk Pangeran mereka.
Setelah beberapa menit, Yi Feng memasuki bilik mandinya. Bahkan Yu Chen juga ikut masuk kedalam sana.
Tidak! Jangan berfikir yang macam-macam, dia hanya membantu junjungannya melepaskan pakaian yang melekat dan menyisahkan celana panjang.
"Tetap disana, bantu aku memijat kepalaku," pinta Yi Feng saat pelayannya akan keluar dari bilik mandi itu.
"Baik, Yang Mulia." Tanpa bantahan Yu Chen tetap didalam sana.
Matanya yang berwarna cokelat itu membelalak saat melihat Yi Feng yang melepaskan topengnya.
'Sangat sempurna, bahkan lebih cantik dari pada seorang gadis' batinnya.
Wajah Yu Chen bahkan memerah sehingga dia memalingkan wajahnya, namun matanya masih tetap mencuri-curi pandang dengan sang junjungan.
Ini adalah hal yang wajar, melihat wajah Yi Feng tanpa topeng adalah keberuntungan, karena pemuda itu sangat jarang melepaskan topengnya dihadapan seseorang.
Dia terlihat seperti peri yang mempunyai wajah diatas rata-rata dengan kulit yang putih bersih.
"Apa yang kau lakukan disana? Apa yang kau pikirkan?" Ucapan Yi Feng membuat Yu Chen tersadar dari lamunannya. Dengan segera ia mendekat, melihat dari dekat wajah itu membuatnya semakin merasa gugup.
'Dengan begini, aku lebih setuju jika Yang Mulia terus mengenakan topeng nya. Wajahnya bisa membuat semua orang merasa iri dan terpesona' batin Yu Chen.
Sedangkan Yi Feng, dia tak mengambil pusing. Memilih masuk kedalam bak mandinya, merendam tubuhnya didalam air dingin tak lupa membasahi rambutnya juga.
"Yu Chen, tolong ambilkan botol sabun dan sampo disana." Tangannya terulur dan menunjuk kearah sudut, disana terdapat meja kecil yang diatasnya terdapat beberapa botol sabun, sampo dan kondisioner.
Meskipun dia terlihat bingung dengan ucapan junjungannya, dia tetap mengambil botol-botol yang ditunjuk oleh pemuda itu.
Membawanya pada Yi Feng lalu memberikan nya.
"Pencet bagian tutup botol hitam, lalu usap pada kepalaku. Pijit sekaligus,"
Dengan arahan dari Yi Feng, Yu Chen memencet tutup botol yang membuat isinya keluar. Hal ini membuatnya terkejut, namun saat melihat raut wajah junjungan yang terlihat biasa membuat nya memilih untuk menutup mulut dan tak bertanya.
Mengusap cairan yang lebih kental itu pada rambut Yi Feng, membuat rambut Yi Feng menjadi berbusa.
"Woohhh!!" Pekiknya terkejut, "Yang Mulia, rambut Anda-"
"Tak apa, Yu Chen. Ini bukan racun, hanya busa Sampo."
"Apa itu sampo?" tanya Yu Chen bingung.
"bahan yang digunakan untuk mencuci rambut, sejenis cairan kental, namun tak berbau melainkan sangat harum.
Bahkan ada juga dengan wangi buah-buahan, sampo dapat membuat rambut menjadi lembut, mengkilap dan harum." jelas Yi Feng secara perlahan.
Yu Chen mendekat lalu kembali mengelus rambut junjungannya yang sudah berbusa, memang benar. Sangat harum, membuatnya memijit kelapa Yi Feng dengan perlahan sehingga membuat pemuda itu merasa sedikit kantuk.
"Terima kasih, Yu Chen. Kau bisa keluar, aku akan menyelesaikan mandiku," ucap Yi Feng.
"Baik, Yang Mulia." sebelum keluar, ia membilas tangan nya yang berbusa itu dengan air.
Saat keluar dari sana, ia mencium tangannya yang sangat harum,
"Yang Mulia sangat mengagumkan, andai bisa menatap wajahnya setiap hari." gumam Yu Chen.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
Nor Azlin
oleh kerana itu lah sang kakak menyuruh adik nya memakai topeng di wajah nya ...kerana di zaman kuno orang yang terlebih cantik itu hanya para dewa2 aja yang ada di pikiran mereka ...jadi untuk keselamatan adik nya maka itu jalan penyelesaiannya...jangan kan wanita cantik aja ada masalah pada masa itu orang laki2 juga yah ...kerana pendengki terlalu berambisi untuk menjadi cantik juga kalau udah kayak gitu ilmu hitam jadi peneman buat yang ingin cantik atau tampan...maka dari itu juga orang dulu2 lagi udah mengamal kan ilmu hitam agar kelihatan cantik & tampan agar bisa bersaing ...tambah2 lagi ingin menjadi yang terbaik & kemungkinan ada yang menggunakan wajah seseorang itu untuk kepentingan diri mereka yah ...kalau di dunia moderen ini mereka bisa oplas waja mereka persis seperti orang yang di ingini ...maka itu memang bahaya yah identi seseorang pun bisa aja di ambil alih ini kan pula wajah nya ...ilmu hitam dulu lagi bahaya dari yang sekarang ini ...semoga Azka tidak terjebak dengan semua ini tambahan lagi selir agung & pangeran ketiga memang ingin menghapuskan keduanya dari tampuk ke kaisaran deh ...lanjutkan thor
2024-06-26
0
Shinta Dewiana
jgn sampai jatuh cinta ya yuchen..
2024-06-23
0
Diah Susanti
memijit kelapa🤨🤨🤨🤨
2024-05-25
0