Eps. 4

“Siap Kapt.” Lalu polisi itu keluar dan menutup pintu.

“Haris, kau belum menjawab pertanyaanku tadi. Tio dimana?”

“Hmm… Apa yang tejadi apabila seluruh keluarga Joni Widodo terbunuh?” Haris menjawab pertanyaan dengan pertanyaan.

“Haish… kau ini selalu tak bisa mempercayai siapapun termasuk aku bila sudah masuk ranah penyelidikan.” Yeni

menggerutu. “Menurut surat wasiat yang telah ditulis oleh almarhum Joni dan dititipkan ke kantorku. Bila Joni meninggal maka sembilan puluh persen diberikan pada Tio, lima persen pada Maya istrinya, sisanya pada adik adiknya. Untuk detilnya aku lupa dan tak mungkin kukatakan padamu.”

“Hmm… begitu ya.” Haris mengangguk angguk. Dia lalu ingat, enam bulan lalu adik bungsu Joni dan istrinya  kecelakaan. Mereka tidak punya anak. Jika surat wasiat Joni seperti itu, maka ahli waris sekarang tinggal Tio dan Maxi. Apakah Maxi sebegitu serakahnya hingga tega membunuh kakaknya sendiri, Haris tenggelam dalam analisa

pemikirannya.

“Haris!” Yeni geram karena Haris hanya diam setelah penjelasannya selesai.

Pintu ruangan Haris diketuk lagi. Haris mempersilahkan masuk.

“Kapten ini laporan sementara kejadian tadi pagi. Korban terbunuh dalam yacht totalnya lima belas jiwa. Antara lain, Joni W dan Istri. Tiga pengawal pribadi Joni, sembilan kru yacht, dan satu mayat tanpa identitas.” Lalu polisi itu menyerahkan map berisi dokumen laporan sementara.

“Baiklah, kau boleh keluar sekarang. Oh ya tolong sampaikan pada bagian humas untuk menghubungi media, aku

akan adakan konpress dua jam lagi.”

Polisi itu mengangguk lalu memberi hormat dan keluar sambil menutup pintu.

“Tio… kamu dimana?” Yeni berkata lirih setelah mendengar laporan polisi tadi. Bibir bawahnya digigit, memperjelas gurat kecemasan diwajah ayu pengacara ini.

“Apa kamu bisa aku percaya Yen?” Haris bertanya sambil matanya menatap lekat ke mata Yeni mencari kejujuran

disana.

Yeni yang ditatap Haris sedikit berdesir. “Apa yang kau sembunyikan?”

“Aku tak tahu, siapa yang bisa kupercaya. Kurasa terlalu besar uang berseliweran dalam kasus ini.”

“Haris, aku menjadi pengacara keluarga Joni bukan karena uang. Yah kuakui bayaran dari mereka sangat besar.

Tapi aku melakukannya karena ada Maya disana, dan aku maupun kamu sendiri pasti tahu kalo Joni itu tipikal pengusaha baik, bukan pengusaha kotor yang menghalalkan segala cara.”

“Hmmm…”

“Setelah resmi kamu umumkan korbannya kasus ini. Aku akan mengadakan pertemuan dengan Maxi. Karena hanya dia yang bisa kutemui untuk pembacaan surat wasiat dari Joni.”

“Kalo Tio pun meninggal?” Haris bertanya tanpa menatap Yeni. Tangannya mengambil kopi hitamnya lalu mensesapnya. Matanya memandang jauh seolah memikirkan segala kemungkinan.

“Maka seluruh harta akan jatuh ketangan Maxi Widodo.” Yeni menjawab dengan bibir bergetar.

“Aku hanya mengatakan padamu Yen, sebagai teman lama kuharap kau bisa kupercaya. Tio Alberto Widodo sekarang selamat tak kurang suatu apa. Dia dalam penjagaan petugas kami di rumah aman.” Haris menjelaskan. Muka Yeni langsung berbinar, sorot matanya bersemangat lagi.

“Ah syukurlah… aku sedikit lega.”

===o0o===

Maxi Widodo On Story

===O0O===

Disebuah mansion mewah. Maxi Widodo adik daripada Joni Widodo sedang melihat siaran langsung konferensi pers yang diadakan pihak kepolisian. Dalam konpers itu dijelaskan bahwa Tio Alberto Widodo dinyatakan belum meninggal.

Maxi Widodo melemparkan remot kearah LCD besar itu. Remot tv itu hancur. Aura kemarahan terpancar penuh hawa kegelapan.

“Ardian! Ambilkan hapeku.” Maxi berteriak pada sekretaris pribadinya. Yang dipanggil segera menghampiri dan

menyerahkan hape yang diminta dengan menundukkan kepala ketakutan. Maxi langsung memencet sebuah kontak dan menelponnya.

“Halo. Cepat bereskan kecerobohan kalian. Dasar anj**ng ban***t.” Tanpa menunggu jawaban dari seberang hubungan itu ditutup. Dia lalu menuju meja bar disana dan mengambil sebotol jack daniels. Tanpa gelas langsung

diminumnya hingga separo. Maxi dengan marah mengomel tak jelas. Ditenggaknya lagi jack daniels ditangannya.

Ardrian melangkah mendekat dengan pelan. Dia tahu mood big boss nya ini sedang buruk. “Boss, pengacara Yeni minta bertemu dengan ahli waris dari peninggalan tuan Joni untuk pembacaan surat wasiat.” Dengan pelan Ardian bicara.

“Kau atur besok pagi aja.” Jawab Maxi datar.

Keesokan paginya di mansion itu. Pengacara Yeni membacakan surat wasiat didepan Maxi Widodo dan Selvie istrinya. Setelah mendengar bahwa dia hanya mendapat lima persen saja, tanpa berpamitan Maxi pergi meninggalkan Yeni.

Setelah Yeni membacakan seluruh dokumen surat wasiat, dia lalu menyerahkan hard copy pada pengacara keluarga Maxi.

Maxi Widodo adalah adik pertama dari Joni Widdodo. Meskipun usia mereka hanya berselisih empat tahun, perangai keduanya bagaikan langit dan bumi. Joni adalah sosok pekerja keras yang humble dan social empaty nya sangat tinggi. Berbanding terbalik dengan kakaknya, Maxi adalah sosok yang kejam, menggunakan segala cara untuk menggapai ambisinya. Keserakahan dan kerakusannya sudah menjadi rahasia umum di negeri ini. Tetapi Maxi Widodo begitu licin, sehingga selalu lepas dari jerat hokum.

===o0o===

Maxi Widodo end Story

===o0o===

Luna menghubungi Haris untuk melaporkan kejadian barusan.

“Halo paman, aku melapor barusan kami diserang oleh dua lelaki. Tapi mereka berhasil kabur.” [Luna]

“Kalian bagaimana?” [Haris]

“Kami baik baik saja paman. Satu dari mereka sebenarnya sudah berhasil kulumpuhkan. Tapi mereka tetap bisa kabur dengan mobil.” [Luna]

“Baiklah. Aku aku lakukan pencarian. Barangkali ada hubungan dengan peristiwa tadi pagi.” [Haris]

“Oh ya paman, tadi Tio sempat bercerita komplotan pembunuh ada yang bertato seperti capit kepiting berwarna

merah. Mungkin itu bisa membantu paman.” [Luna]

“Good job Lun. Sekarang kamu kembali ke pondok. Tetap waspada dan hati hati.” [Haris]

“Baik paman.” [Luna] Sambungan terputus.

Haris langsung memerintahkan tim cyber kantornya untuk mencari penyerang Luna dan Tio lewat pantauan CCTV lalu lintas. Haris berfikir apakah pembunuh sudah tahu keberadaan Luna, ataukah ini hanya ulah preman jalanan, atau komplotan pembunuh itu mengetahui Luna dan Tio by accidental.

Tak seberapa lama tim cyber melaporkan bahwa mobil yang dikendarai penyerang sedang melewati jl. YY,

kebetulan disana ada briptu Alex. Haris pun memerintahkan Alex untuk membuntuti dengan hati-hati. Haris berharap kedua penyerang itu melakukan kesalahan dengan kembali berkumpul dimarkas mereka. Sehingga akan mudah pihak kepolisian untuk menggerebegnya.

Briptu Alex membuntuti mobil penyerang Luna. Mobil penyerang itu berhenti di jl. D depan gedung kosong bekas

terbakar. Alex pun berhenti dengan jarak dua puluh meter dari mereka. Karena perintah dari Kapten haris adalah membuntuti saja. Alex duduk diam matanya terus memandang kearah mobil yang diintainya.

Tiba-tiba, tok tok tok. Jendelanya diketuk seseorang.

“Haish! Bikin kaget saja.” Teriak briptu Alex terkejut. “Siapa kau hah?!” Kata Alex sambil menurunkan kaca mobilnya.

Chup! Sebuah peluru bersarang di dahi Alex. Alex meninggal ditempat. Polisi muda itu meninggal dalam tugas.

Lelaki penembak itu kemudian mendekati mobil penyerang Luna. Kedua orang didalamnya tidak keluar dari mobil.

Setelah dekat dia menggebrak kap mobil.

“Goblok, cepat keluar.”

“Maaf bos, perempuan itu cukup ahli taekwondo. Aku kalah cepat bos.” Kata seorang memberikan alasan, karena

dia sempat KO terkena tendangan Luna.

“Benarkah laporan kalian, target bersama wanita itu?” Tanya lelaki penembak tanpa menghiraukan permintaan maaf dan alasan anak buahnya.

“B-benar bos. Kami tahu secara tak sengaja sewaktu akan membeli bir di toserba XXX.”

“Dasar ceroboh! Sudah kalah ama perempuan masih tidak tahu kalau sedang dibuntuti polisi” lalu terdengar suara

pistol berperedam menyalak pelan dikegelapan malam. Dua laki laki penyerang Luna langsung roboh bersimbah darah. Batok kepala mereka bolong oleh peluru.

 

Bersambung...

\==============

Please beri Vote, Like dan komentar ya...

bebas koment apa aja. biar author tahu cara membikin kisah ini lebih baik lagi.

Terpopuler

Comments

Nini Tipah

Nini Tipah

lanjut thor 😘😘😘

2023-12-11

0

Djoni Ayung

Djoni Ayung

wah seru

2021-11-21

0

deden alifdenta

deden alifdenta

ceritanyaenarik banget!!!!

2021-10-31

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!