Siang ini pasangan baru itu menghabiskan waktu nya didalam rumah.
Yuni lebih banyak diam,begitu pun Romi yang sibuk dengan pekerjaan nya sendiri.
"Kak Romi kemana ya,kok ngak ada ?" Gumam Yuni seraya memegang ganggang sapu.
Karna tak ada art disana jadi mau tak mau Yuni yang harus membersihkan rumah baru nya itu.
"Biarin lah,toh buat apa juga aku sama dia yang ada nanti canggung lagi." Gumam Yuni lagi.
Gadis itu pun kembali menyapu rumah lumayan besar itu,keringat nya bercucuran membersihkan semua bagian rumah.
Saat Yuni ingin membersihkan halaman luar,gadis itu mendengar suara musik dari arah belakang rumah.
"Itu suara musik siapa ya ?" Gumam Yuni.
Gadis itu melepas sapu lidinya dan berjalan mengintip kebelakang.
Saat sudah mendekat,Yuni bersembunyi dibalik tembok rumah.
"Oh my God." Pekik Yuni menutup mulutnya kaget.
Gadis itu melihat sang suami sedang olahraga angkat beban.
"Waw ternyata ini ruang olahraga." Kata Yuni takjub.
Gadis itu masih mengintip disana,maniknya menatap jelas sang suami sedang mengangkat barbel dengan 2 tangan,hingga otot2 lengan dan kakinya menyembul keluar.
"Astaga Yun sadar." Gumam Yuni menggeleng2kan kepalanya.
Yuni tak menyangka tubuh suaminya sungguh indah dipandang apalagi Romi hanya mengenakan leging panjang tanpa baju.
Tring tring tring...
Hp Yuni tiba2 berdering kencang disaku celananya.
"Astaga hp ku." Kata Yuni kelabakan dan ingin kabur dari sana.
Gadis itu dengan cepat merogoh kantong celananya dan mengambil hp.
"Papa." Gumam Yuni panik sendiri.
Saat Yuni ingin berlari suara seseorang menghentikan langkahnya.
"Mau kemana ?" Tanya Romi tegas.
Deg...
Yuni langsung terdiam dengan jantung berdegub kencang.
"Kemarilah." Ajak Romi.
Pria itu menyadari bahwa sang istri mengintipi nya dari tadi,karna bayangan Yuni terlihat dari dalam ditambah ruangan itu dikelilingi kaca.
Romi pura2 tak tau karna ingin melihat sampai mana gadis itu menatapnya dengan wajah melongo.
"Ayo kesini." Ajak Romi lagi.
Yuni menelan ludahnya kasar seraya memeluk hp nya didada..
Tring tring tring...
Bunyi hp Yuni kembali berbunyi dan menyadarkam gadis lugu itu.
Romi mendekat dan membalik badan gadis itu kearahnya.
Deg
Yuni tersentak saat tangan kekar itu memegang pinggangnya menghadap kedepan.
"Mau kemana ?" Tanya Romi tersenyum.
Yuni mendongak keatas dan melotot melihat tatapan pria itu penuh dengan karisma.
"Astaga,sadar Yun." Batin Yuni ingin berteriak.
Gadis itu menatap Romi tak berkedip,apalagi pria itu menghapus keringat dengan handuk yang melingkar dileher.
"Siapa yang telepon ?" Tanya Romi tenang.
Pria itu mengernyit heran melihat Yuni yang masih diam tanpa kata.
"Hah Pa paa." Kata Yuni terbata.
"Papa,kenapa ngak diangkat ?" Tanya Romi kaget.
"Ak aa aku..." Kata Yuni tak sanggup bicara.
Romi mengangkat alisnya sebelah,heran dengan gadis itu dan sialnya bagi Yuni Romi sangat menawan seperti itu.
"Kamu kenapa gugup ?" Tanya Romi lagi.
Pria itu menarik pinggang Yuni menabrak tubuhnya.
"Aaa." Kata Yuni ingin berteriak.
"Ayo telepon lagi." Ajak Romi lembut merapikan anak rambut Yuni.
Gadis itu sudah pucat pasi melihat Romi yang kian menggodanya.
"I iyya." Kata Yuni gemetar.
Gadis itu pun fokus ke hpnya meski tubuhnya sudah merasa lemas.
Romi terkekeh pelan dan tak melepas pegangannya dari pinggang gadis itu.
"Ha halo Pa." Kata Yuni menelpon balik sang Papa..
"Halo sayang kamu dimana ? kenapa ngak angkat telepon Papa ?" Tanya Tito diseberang.
"Hah ak aku lagi sibuk Pa." Kata Yuni terbata.
"Sibuk ngapain,ini kan hari libur apa jangan2 kalian sibuk berdua ya,bikin cucu buat Papa. " Goda Tito.
Yuni melotot kaget dan langsung menatap Romi.
Pria itu masih dengan senyum hangatnya dan mengangguk kepada Yuni.
"Ah iya eh ngak,anu aku em." Kata Yuni kelabakan.
"Hahahahahahhaha." Tawa Tito lepas mendengar suara anaknya.
"Ihhh ngak gitu Pa,aku bersih2 rumah tadi." Kata Yuni kesal.
"Iya bersih2 rumah gara2 berantakan." Olok Tito tersirat.
"ihhh ngak,emang dari semalam udah kotor." Kata Yuni makin kesal.
Tawa Tito makin keras diseberang.
"Ya udah,lanjutin gih jangan lupa mandi dulu baru lanjut lagi" Olok Tito.
"Hah...Paaapaaaa " Pekik Yuni membara.
Tut..
Panggilan pun terputus,Yuni menaruh hp nya dengan kesal.
Romi tersenyum melihat wajah marah sang istri.
"Ngak papa,maklumin aja." Kata Romi mengulum senyum.
Yuni langsung menunduk malu tak berani melihat pria itu.
"Jadi mau lanjut ngak ?" Tanya Romi menggoda.
"ihhh Kakak mah olokin aku mulu." Kata Yuni menampar lengan pria itu.
"Hahaha ya siapa tau aja mau,kan aku cuma nawarin." Kata Romi tertawa.
"ihhh udah ngak mau denger." Kata Yuni menutup kupingnya.
Romi semakin girang tertawa melihat wajah bersemu istri kecilnya itu..
Dengan sekali angkat,Yuni sudah menempel sempurna ditubuh pria itu.
"Aaaaaaaa Kakakkkkkk." Pekik Yuni kaget dan langsung melingkarkan kakinnya di pinggang Romi serta tanganya berada di leher pria itu.
Plakk...
Romi menampar bokong gadis itu,Yuni langsung terdiam melotot kaget hingga detik berikutnya kembali berteriak kencang.
"Aaaaaaa ngak mauuuuu." Teriak Yuni heboh.
Romi terkekeh pelan dan membawa gadis itu masuk keruang olahraga.
"Lepasinnnn." Teriak Yuni berontak.
"Diem atau aku lempar kamu di kolam buaya." Ancam Romi.
Yuni langsung terdiam dan kembali mengeratkan pelukannya.
"Kamu kurus banget sih,ngak dikasih makan ya." Goda Romi.
"Ihh aku dah gendut ini tinggal berapa hari sama Kakak." Gerutu Yuni kesal.
"Tambahin ya ngak montok nih." Lucon Romi.
Yuni terbelalak kaget dan langsung menarik rambut pria itu.
"Aaaa sakit iya iya,kamu dah montok." Ringis Romi kesakitan.
Yuni mengkrucut kesal melihat pria itu.
Romi menduduki Yuni disalah satu tempat olahraganya yang lumayan empuk.
Yuni melepaskan pegangannya dan menunduk malu takkala Romi menatap nya dengan intens.
"Jangan diliatin." Cicit Yuni malu.
Romi tersenyum dan mengangkat dagu gadis itu.
Jarak mereka sangat dekat,bahkan hembusan nafas mereka pun beradu.
"Yun." Panggil Romi pelan.
Yuni mendongak pelan lalu kembali menunduk.
"Lihat aku." Pinta Romi lirih seraya memegang dagu gadis itu.
"Aku malu." Jujur Yuni.
"Lihat dulu." Pinta Romi lembut.
Yuni menelan ludahnya kasar dan menatap manik hitam pria itu.
Kembali Yuni terpesona dengan aura tampan pria dingin itu,bahkan jantungnya tak bisa berdetak dengan sempurna saat ini.
"Aku ingin melegalkan pernikahan kita,apa kamu mau ?" Tanya Romi serius.
Yuni terkejut melotot kearah pria itu.
"Kenapa ?apa kamu punya kekasih ?" Tanya Romi pelan.
Yuni terdiam,tangannya sudah gemetar menahan gejolak didadanya.
Yuni tak tau saat ini dia merasa bahagia atau sebaliknya.
"Jawab aku." Pinta Romi memegang wajah gadis itu.
"Kak." Panggil Yuni lirih.
Manik mereka beradu,Yuni merasa jantungnya akan meledak saat ini juga.
Tanpa mereka sadari,wajah mereka sangat dekat bahkan hampir bertabrakan.
Romi menarik pelan wajah Yuni kearahnya,Yuni tak sadar akan perlakuan suami barunya itu,gadis itu terlihat sangat pasrah.
Cup....
Dengan pelan Romi mencium bibir gadisnya,Yuni terbelalak kaget langsung mematung.
Cup...
Romi kembali mengecup pelan bibir ranum itu.
Saat Romi menarik pinggang Yuni mendekat,gadis itu memejamkan matanya pasrah akan apa yang terjadi selanjutnya.
"Cup......."
Romi langsung menyerang bibir itu dengan perlahan,awalnya hanya kecupan tapi seperti nya Romi sedang butuh lebih dari itu.
"Hmpp..." Pekik Yuni kaget saat Romi mengunyah bibirnya.
"Jangan takut." Bisik Romi lembut seraya mencium telinga Yuni.
Gadis itu langsung terdiam merasa ada gelayar aneh menghampirinya.
"Apa kamu mau menerima aku sebagai suami mu ?" Tanya Romi mengusap bibir basah gadis itu.
Yuni hampir kehilangan kesadarannya,selain terkejut gadis itu terlihat malu2.
"Jawab aku Yun." Bisik Romi mengusap pipi Yuni.
Manik Yuni terbuka dan menatap nanar suaminya.
Dengan pelan dan malu2 Yuni mengangguk lemah.
"Beneran ?" Tanya Romi heboh.
"Iya,toh kita kan emang udah nikah." Kata Yuni menunduk.
Romi tersenyum mengangguk.
Pria itu menarik Yuni dan langsung memeluknya erat.
"Aku akan berusaha menjadi suami yang baik untuk kamu." Kata Romi serius.
Yuni mengangguk kecil dengan wajah memerah.
Cupppp....
Romi kembali menyerang gadis itu,kini Yuni sudah pasrah akan perlakuan suaminya.
"Ah pelan2." Kata Yuni mendorong dada Romi saat pria itu menyesapnya sedikit kasar.
"Maaf,aku terlalu bahagia." Kata Romi dengan nafas tersenggal.
Yuni mengangguk tersenyum seraya mengusap bibirnya dengan punggung tangan.
"Nanti kita lanjutin lagi ya." pinta Romi malu2.
Yuni langsung menutup wajahnya malu.
Romi tersenyum geli dan kembali memeluk Yuni dengan erat.
❤❤❤❤❤
Hay guys jangan lupa VOTE,LIKE,COMENT YA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 654 Episodes
Comments
Rinjani
sabar kan Yuni gak pernah ngenal laki2 selain papa Tito dan.Romi dah pengalaman ma X pacarnya🤭🤭🤭👏👏👏🌷🌷👍🌹🌹👍
2022-11-10
0
Tihajar
aaduh Romi dah ada lampu hijau kok mundur sih
2022-05-09
0
Maheera Indra
masih nyicil tor... nnti disambung lagi...
salam dari Resa dan Deon
2022-01-02
1