Kini mereka berdua sudah sampai disalah satu grai Pizza terkenal dikota.
Selain murah harganya pun bersahabat, hingga tak sedikit orang yang datang kesana untuk menikmati pizza sambil bersantai ria.
Yuni dan Romi pun masuk ke dalam dan mulai memesan.
Suasana sedikit ramai dipenuhi anak2 sekolah yang berada di dalam ruangan,sedangkan yang diluar hanya sedikit saja.
Seraya menunggu,Romi memainkan hpnya mengecek email masuk.
"Masih lama ngak ?" Tanya Romi.
"Bentar lagi juga selesai." Kata Yuni mendongak.
Romi mengangguk dan kembali menatap hapenya.
Saat pesanan mereka selesai,gadis itu melotot kaget melihat seseorang yang ia kenali sedang mengintip dibalik tembok.
"Astaga apa itu Ana ?" Gumam Yuni berusaha tenang.
Terlihat gadis kecil itu semakin berjalan mendekat.
Dan saat Yuni melihat jelas siapa teman2 gadis itu.
Yuni pun kelabakan sendiri.
"Gawat,ada Ana." Gumam Yuni panik.
Gadis itu membayar dengan cepat dan langsung menarik tangan Romi yang sedang mengetik di ponsel.
"Eh apa ini." Kata Romi kaget dan terhuyung.
Yuni tak perduli dengan cepat,gadis itu menarik tangan suaminya agar keluar dari sana.
"Gawat Kak,gawat." Kata Yuni panik menoleh ke arah gerai lagi.
"Gawat kenapa ?" Tanya Romi heran.
"Ada anaknya Kak Reno disana tadi." Kata Yuni ketakutan.
"Siapa ?" Tanya Romi mengernyit.
"Ana,kepala genk rumah itu." kata Yuni heboh.
"Apa Ana anak bungsu nya Pak Reno ?" Tanya Romi kaget.
"Iya,dia sama Hanin disana." Kata Yuni ketakutan.
Romi mengulum senyum melihat wajah panik istrinya.
"Kirain siapa." Kata Romi tertawa renyah.
"ihhhh Ana itu lebih berbahaya dari srigala lapar tau." Kata Yuni ngeri.
"Hahaha tapi dia masih kecil sayang." Kata Romi merapikan anak rambut Yuni.
"Kecil2 gitu omongan nya pedes,dia bisa nyebarin yang dia lihat barusan dengan cepat." Kata Yuni paham akan watak gadis itu.
"Emang kamu yakin itu dia ?" Tanya Romi mulai gugup.
"Iya,ntar dia aduin ke bapaknya bisa habis Kakak di makan Kak Reno." Kata Yuni menakuti.
Kini giliran Romi yang terlihat panik,dirinya sangat tau bagaimana bos besarnya itu.
Meski Reno baik hati tapi kejahilan pria itu sungguh meresahkan bagi Romi pribadi.
"Duh bahaya nih si Ana kan lemes mulutnya,balik aja yuk sebelum kepergok dia lagi." Ajak Romi buru2.
"Yuk." Kata Yuni semangat.
Pasangan itu pun sedikit berlari mendekati mobil yang terparkir lumayan jauh..
Ditempat lain,sepasang suami istri terlihat asik melihat barang berbau bayi di mall.
"Wah ini lucu Pa." Pekik Rena heboh melihat baju anak perempuan.
"Iya Ma,tapi ini lebih lucu." Kata Tito menunjukkan baju bayi laki2 bergambar superhiro.
"Ih ngak mau ah,Mama mau punya perempuan aja." Kata Rena cemberut.
"Tapi Mama kan udah ngak bisa lagi." Kata Tito lesu.
"Hehe iya juga ya Pa." Kata Rena cengengesan.
Kini mereka tak terlalu sedih lagi menerima kenyataan bahwa Rena tak bisa lagi melahirkan.
"Gimana kalo kita beli buat calon cucu aja." Ide Rena semangat.
"Hah,tapi kan belum ada tanda2 Yuni hamil Ma." Kata Tito kaget.
"Ya ngak papa,kumpulin dulu nanti kalo udah jadi kan enak." kata Rena tertawa.
"Ngak mau ah,nanti kita terlalu berharap kasian di Yuni dan Romi nya,pernikahan mereka juga belum di legalkan." Kata Tito tersenyum.
"Kan Romi udah berencana mau melegalkan Pa."
"Iya,tapi dia juga masih sibuk kerja belum sempat."
"Ya udah lah,biarin aja toh mereka juga udah sah." Kata Rena tersenyum.
"Hmm kita serahin sama Romi aja,Papa yakin menantu Papa itu bakal bergerak cepat." Kata Titp tertawa.
"Aku harap juga begitu."
"Enak ya Pa,sekarang kita udah punya menantu jadi Yuni ada yang jagain." Kata Rena menggandeng tangan suaminya.
Mereka menjauh dari toko itu karna Rena takut kalap.
"Iya,tapi Papa sedih ngak bisa lagi becandain Yuni." Kata Tito mengkrucut.
"Kan masih ada Mama,becandanya sama Mama aja." Kata Rena tertawa.
Tito mencebik lalu ikut tertawa.
Pasangan itu pun melanjutkan jalan2 mereka menghabiskan waktu bersama layaknya Abg2 jaman now.
Di dalam mobil,hanya ada keheningan antara Yuni dan Romi.
Karna bosan Yuni pun berinisiatif membuka bungkus pizza dan mengambil satu.
"Hmm enak." Gumam Yuni semangat.
Gadis itu pun makan dengan cepat,Romi tersenyum melihat wajah ceria istrinya.
"Mau dong." Pinta Romi tersenyum.
"Uhuk uhukk...." Yuni malah terbatuk karna kaget.
"Hati2." Kata Romi mengusap pipi Yuni dengan sebelah tangannya.
Gadis itu bersemu merah menahan malu,karna saat batuk pizza dalam mulutnya menyembur keluar.
"Udah ngak usah dibersihin." Larang Romi menahan Yuni.
"Karpetnya kotor." Kata Yuni menunduk tak enak.
"Ngak papa,nanti kepala mu terpentuk." Kata Romi lembut.
Yuni kembali menunduk malu dan mengangguk lemah.
Dengan wajah malu2 Yuni menyodorkan pizza baru ke depan Romi.
"Apa ?" Tanya Romi kaget.
"Ini pizza nya." Kata Yuni menunduk.
"Oh,mau nyuapin ?" Tanya Romi menggoda.
"Kakak kan lagi nyetir." Kata Yuni sangat malu.
"Iya,sini deketin lagi ke bibir." Titah Romi tersenyum melihat Yuni sekilas.
Yuni pun melakukannya,tubuh gadis itu sedikit mendekat kepada Romi.
"Hap..." Romi pun mulai menggigit pizza.
"Enak." Kata Romi dengan mulut penuh.
"Mau minum ?" Tanya Yuni.
Romi mengangguk tersenyum.
Yuni pun mengambil minum di belakang dan ternyata hanya ada satu bekas dirinya saja.
"Kenapa ?" Tanya Romi mengernyit melihat Yuni diam.
"Minum nya habis,dan ini bekas aku barusan." Kata Yuni takut.
"Ngak papa,itu aja." Kata Romi lembut.
Deg..
Yuni tersentak kaget antara percaya dan tidak,dia pikir Romi akan marah karna tak membelinya minum tadi.
Dengan tangan bergetar Yuni pun memberikan minum itu kepada suaminya.
Romi meminum dengan santai,pria itu sengaja menyibukkan kedua tangannya di stir agar Yuni mau menyuapinya.
"Sudah ??" Tanya Yuni melihat Romi selesai.
"Hm sudah." kata Romi tersenyum.
Yuni secara reflek mengusap bekas air yang menempel di sela bibir lelaki itu.
Deg..
Romi menengang saat tangan kecil itu mengusap bibirnya,tatapan Yuni yang lembut membuat pria itu kelabakan sendiri.
"Eh em maaf ak aku tak sengaja." kata Yuni gugup dengan kelakuannya.
"Tak apa." Kata Romi menelan ludah.
Wajah bersemu Yuni dan juga kedekatan wajah mereka membuat konsentrasi lelaki itu buyar seketika.
"Awaaaaasss." Pekik Yuni kaget saat mobil yang mereka kendarai akan menabrak pembatas jalan.
"Astaga." Pekik Romi ikut kaget dan langsung membanting stir.
Ciiiiiiiiittttttttt.....
Mobil itu pun mengerem mendadak..
Jeduuggg
Yuni sedikit terpental kedepan dan kepalanya menabrak dasbor mobil.
"Auuuuu." Pekik gadis itu kesakitan.
"Aduh2,maaf apa ini sakit." Kata Romi panik dan menarik tubuh Yuni kebelakang.
"Pake nanya lagi,ya sakit lah kepentok tuh." Gerutu Yuni mayun memegang jidatnya.
"Sini aku liat." Kata Romi merasa bersalah.
Yuni membuka tangannya dan menampilkan jidatnya yang kemerahan sedikit menonjol kedepan.
"Maaf ya aku ngak sengaja tadi." Kata Romi seraya menyebu kening Yuni.
Gadis itu menatap Romi tanpa kedip,mereka sungguh dekat bahkan Romi tepat berada didepannya saat ini.
Romi masih sibuk mengusap,menyebu kening Yuni yang kemerahan.
Yuni merem melek melihat wajah pria itu,apalagi jakun Romi yang terlihat turun naik didepannya.
Saat pandangan Romi turun kewajah gadis itu,Romi terdiam dirinya baru sadar jarak mereka sangatlah dekat,bahkan tubuh pria itu sudah menutupi tubuh kecil Yuni seutuhnya.
Deg...
Pandangan mereka bertemu,Yuni menggigit bibir bawahnya merasa gugup dan sialnya Romi menjadi salah fokus.
❤❤❤❤
Hay guys kuy dukung author dengan Vote,Like,Coment kalian agar cerita ini berlanjut truss...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 654 Episodes
Comments
Tihajar
belah duren dong kak otot kasian Romi ,takut jajan di luar nanti
2022-05-09
0
Darti
lanjutkan thorrr
2022-04-20
0
Butet Sianturi
next thorrr ....
2021-11-15
1