Dirumah besar berlantai dua seorang pria duduk sopan di depan ibu tercinta nya,kesehatan sang ibu akhir akhir ini membuat pria itu sangat resah hingga dirinya tak fokus bekerja.
"Rom,ibu mau bicara sama kamu." Kata seorang wanita tua didepannya.
"Iya Bu,ngomong aja." Kata Romi tersenyum.
"Kapan Nak,Ibu rasa umur Ibu tak lama lagi,Ibu ingin melihat kamu menikah secepatnya." Kata Sarmi sendu.
Romi menghela nafas dan menatap ibu nya nanar.
"Romi belum menemukan pasangan yang pas Bu,tunggu sebentar lagi ya." Pinta Romi memelas.
"Ibu takut tak bisa melihat kamu lagi nanti." Kata Sarmi mulai menangis.
Adik2 pria itu mengusap pelan pundak ibunya yang bergetar.
"Bu,jodoh,maut,rezeki semua Tuhan yang atur,aku ngak bisa memaksakan Bu." Kata Romi lirih.
"Iya Ibu tau,tapi Ibu ingin segera melihatnya,lihat adik2 kamu mereka semua sudah berkeluarga bahkan memberi ibu cucu,sedangkan kamu masih sendiri hingga saat ini."
"Apa kamu masih mengenang masa lalu kamu ?" Tanya Sarmi.
Deg..
Romi terkejut dan menggeleng pelan.
"Aku sudah mengikhlas kan nya Bu,dia sudah tenang di sana." Kata Romi lirih.
"Aa'." Panggil adik perempuan Romi memeluk pria itu.
"Aa' ngak papa,ini memang sudah jalannya." Kata Romi berusaha tenang.
"Ibu tak bisa memaksa kamu melupakan Amel,tapi kamu harus maju Nak,jangan selalu terpuruk disana." Nasehat Sarmi.
"Iya Bu,aku sudah berusaha keras."
"Baiklah,kamu pikirkan baik2 lagi mengenai hal tadi,Ibu harap kamu segera memberi kabar." Kata Sarmi bangkit dari duduknya menuju kamar.
Romi dan kedua adik perempuannya menghela nafas dan saling bertatapan.
"Dita ngak tau harus bagaimana A',tapi kami juga berharap agar Aa cepet dapat jodoh,agar ada yang melayani Aa." Kata adik pertama nya serius.
"Iya Aa,Anggi juga berharap gitu." Sahut adik kedua nya.
"Iya,gih sana masuk kamar,Aa mau pulang dulu." Kata Romi mengusap lembut kepada 2 adiknya.
2 perempuan itu mengangguk dan masuk kekamar menemui anak dan suami mereka.
Pria itu keluar dari rumah ibunya dan melaju pulang kerumah pribadi nya.
Hanya disana Romi punya ketenangan,meski sendirian tapi pria itu tetap enjoy menjalani hari2 nya.
Pria itu sangatlah tampan,banyak para gadis mengejar ngejar Romi,bahkan gadis2 di perusahaan tempatnya bekerja pun banyak yang secara terang terangan menunjukkan kesukaannya kepada pria itu,tapi Romi tak pernah memberi hati karna dia tau,banyak wanita yang mendekatinya hanya untuk mengintai harta benda saja dan kepopuleran.
Romi tak mau tergesa gesa meski umurnya terus merangkak naik,Romi hanya ingin menikah 1 kali dan itu dengan orang yang bisa menerima dia apa ada nya.
Pria itu masuk kekamar dan berbaring disana,kenangan masa lalunya tiba2 terbayang bayang.
Wanita pertama yang sangat dia cintai dulu,terpaksa harus pulang kerahmatullah saat penyakit bawaannya selalu mengintai gadis pujaan hatinya itu.
Flashback On.
18tahun yang lalu,Romi mempunyai kekasih bernama Amelia,dia menjalin hubungan dengan gadis itu saat berumur 18 tahun,wanita itu merupakan wanita pertama yang membuat dirinya mengenal cinta dan dicintai.
Awalnya semua berjalan mulus,sampai Romi meminta ibunya untuk dinikahkan dengan gadis itu,Ibunya pun setuju karna Romi saat itu sudah bekerja,dan sang wanita pun sangat dia kenali.
Acara lamaran pun di gelar,Romi sangat bahagia saat gadis itu menerima lamarannya,para orang tua mereka juga setuju semuanya,hingga acara pernikahan pun mulai di persiapkan dengan matang.
Tinggal 1 minggu mendekati hari H,Romi yang saat itu sedang mencoba baju pengantin bersama sang kekasih, tiba2 Amel jatuh pingsan dan langsung dilarikan kerumah sakit.
Pihak keluarga Amel semuanya langsung heboh apalagi Ayahnya yang saat itu juga sedang sakit sakitan.
Tak ada yang memberitahu Romi ada apa dengan kekasihnya, hingga Amel harus dirawat insentif dirumah sakit karna tak sadarkan diri.
Romi mulai gelisah,pihak keluarganya pun gelisah semua karna pernikahan tinggal menghitung hari.
3 hari Amel dirawat dirumah sakit,Romi yang saat itu sibuk bekerja dan mempersiapkan sendiri pernikahannya mendapat kabar dari pihak keluarga Amel bahwa kekasih hatinya itu meninggal dunia dikarenakan sakit ginjal akutnya.
Saat itu lah dunia Romi hancur lebur,harapan nya untuk membina rumah tangga bersama calon istrinya itu musnah seketika.
Semua persiapan sudah siap,undangan sudah disebar,dan persiapan cathring segala macamnya sudah selesai.
Romi tak tau harus bagaimana lagi saat itu,dunia nya berubah seketika,pria yang dulunya ceria penuh cinta kasih,langsung berubah jadi pria dingin tak tersentuh,tapi hebatnya pria itu sangat bisa mengkondisikan dirinya dimana ia berdiri,sehingga tak ada siapapun yang bisa menebak bahwa masa lalu seorang Romi sangat lah memilukan.
Flashback Off
Pria itu bangkit dari tidurannya dan berjalan kebalkon kamar.
udara sejuk langsung menerpa tubuh tinggi,Romi merogoh celananya dan mengambil sebatang rokok lalu menghidupkan nya.
Pria itu menikmati angin malam dengan memandang kota M dari balkon kamar nya yang berlantai 2.
**
Kebesokan pagi ya,seperti biasa pria itu menyiapkan semua kebutuhannya seorang diri dari mulai memasak hingga mencuci pakaian.
Untuk bersih2 rumah,biasanya Romi akan memanggil ibu2 yang bisa membereskan rumahnya 1 minggu 3 kali.
Pria itu mengenakan kemeja biru tua dengan celana katun hitam.
Dengan elegant pria itu memasuki mobil kesayangannya dan melaju pergi bekerja.
Ditempat lain seorang gadis masih meringkuk manja di atas ranjang.
Yuni bergadang semalamam menonton drama korea kesukaannya.
"Ya ampunnn masih tidur ternyata." Kata Rena membuka pintu kamar putri tunggal nya.
"Pa,masih tidur Yuni nya." Teriak Rena kepada suaminya.
"Bangunin dong Ma,Papa mau berangkat kerja ini nanti dia nangis ngak pamit sama dia." Kata Tito dari ruang makan.
Rena mengangguk dan mendekati Yuni yang tidur dibawah selimut.
"Sayang,ayo bangun udah pagi,Papa mau berangkat kerja." Kata Reno membuka selimut gadis itu.
"Anyongaaseho." Gumam Yuni tak jelas.
"Ayong anyong apaan,bangun Papa nungguin tuh jangan mimpi terus." Kata Rena menarik tangan gadis itu.
"Ih apaan sih aku ngantuk." Kata Yuni menggaruk hidungnya gatal.
"Ya sudah,kalo ngak mau bangun jangan nangis ya kalo Papa tinggal." Kata Rena malas.
Setiap kali dibangun pasti anak itu selalu melantur tak jelas,dan yang bisa membujuk anak itu hanya sang Papa.
"Loh Yuni nya mana Yank ?" Tanya Tito heran seraya menyesap kopi hitamnya.
"Masih tidur Pa,kamu tau kan anak itu sulit dibangunin." Kata Rena malas.
"Ck çk,anak itu bener2 ya." Kata Tito gemas.
Rena mengangkat bahu acuh dan mengambil gelas suaminya menyesap kopi yang dia buat tadi.
"Tinggalin buat Yuni,nanti dia marah." Tegur Tito.
"Iya iya." Kata Rena sedikit kesal dan tak jadi menghabiskan kopi lelaki itu.
Selalu menjadi kebiasaan,saat Tito ada dirumah dan membuat kopi,pria itu selalu menyisakan untuk anak dan istrinya karna mereka selalu seperti itu dari Yuni kecil.
Tak lama muncul lah Yuni dengan rambut acak acakan menghampiri mereka dan duduk didepan Tito seraya mengambil gelas kopi pria itu.
Tito terkekeh pelan sedangkan Rena menggeleng lemah melihat putri nya masih seperti anak kecil.
Gadis itu dengan santai menyesap kopi hitam milik Tito dengan senyum manis nya yang selalu terbit.
"Ya ampunnn anak Papa gemesin banget sih." Kata Tito mencubit gemas pipi Yuni.
Gadis itu menunduk malu,sedangkan sang Bunda memberikan wajah malasnya kepada anak itu.
❤❤❤
Hay guysss ayo dukung author dengan cara Vote,Like,Coment yang banyak.
Jangan lupa tinggalin jejak ya,tq
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 654 Episodes
Comments
Leni Setiamuni
Renata mantan Reno salders, ?
2022-09-02
0
Rosnani Saebe
keluarga yg harmonis...smoga Yuni bahagia trus yaa
2022-03-18
0
bunda syifa
lucu kayak nya ceritanya, moga konflik nya gc berat" amat y Thor, dn gc ada pelakor nanti nya
2021-12-06
2